2.1.2 Timah Putih Sn
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika
didinginkan adapun sifat-sifat dari timah putih antara lain : - Berat jenis : 5,52 gcm
3
- Temperatur lebur boiling point : 232°C - Ultimate strengthnya : 40 - 50 Nm
2
- Warna : Putih keperakan - Bidang pecahan : Menampilkan struktur Kristal
Dalam keadaan dingin timah dapat dibentuk dengan baik. Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki
struktur kristalin tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Timah tidak mudah untuk dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebakan terbentuknya lapisan oksida
timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air akan tetapi tidak tahan terhadap asam kuat, basa kuat dan garam asam. Proses oksidasi
dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan. Tata Surdia dan Shinroku Saito, 1985.
2.1.2 Silikon Si
Silikon di Bumi banyak ditemukan dalam bentuk senyawa yaitu silikon dioksida yang lebih dikenal dengan silika dan dalam bentuk silikat tanah liat, granit, kuarsa
dan pasir. Adapun sifat-sifat silikon antara lain : - Berat jenis : 2.3290 gcm
−3
- Temperatur lebur boiling point : 1410
o
C - Ultimate strengthnya : 40 - 50 Nm
2
- Warna : tak berwarna Unsur silikon dan senyawa intermetaliknya banyak digunakan sebagai paduan
untuk membentuk aluminium, magnesium, tembaga, dan logam lainnya yang memiliki ketahanan tinggi. Silikon murni berwujud padat seperti logam karena sifatnya seperti
yang diatas silikon banyak digunakan sebagai unsur yang ditambahankan dalam paduan , terutama dipadukan dengan unsur alumunium yang membentuk paduan
alumunium silikon AlSi. Tata Surdia dan Shinroku Saito, 1985.
Dalam paduannya Tembaga Cu sebagai penyusun utama perunggu merupakan logam non ferro yang banyak digunakan sebagai paduan. Paduan tembaga ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembaga dan untuk keperluan konstruksi mesin-mesin dan transmisi building industri dengan memakai standar dari The
American Institute of Metals AIM di USA. Salah satu contoh logam paduan tembaga adalah Perunggu bronze. Setyawan, 2006.
Perunggu merupakan suatu paduan dari logam yang berbasis tembaga dengan timah sebagai aditif utama. Beberapa paduan perunggu, memiliki fosfor, mangan,
alumunium, atau silikon sebagai bahan paduan utama. Perunggu biasanya kuat, tangguh, dan tahan korosi dengan konduktivitas listrik dan termal yang tinggi.
Perunggu yang paling umum digunakan dalam aplikasi bushing dan bantalan. Perunggu hanya mengoksidasi dangkal, lapisan oksida yang tipis melindungi
logam dari korosi. Tembaga berbasis paduan memiliki titik lebur yang lebih rendah dari baja atau besi, dan lebih mudah diproduksi. Perunggu pada umumnya lebih berat
dari baja sekitar 10 persen, meskipun paduan menggunakan aluminium atau silikon mungkin akan sedikit kurang padat. Perunggu tahan korosi terutama korosi air laut
dan kelelahan lebih baik dari pada baja dan juga menghantarkan panas dan listrik lebih baik daripada kebanyakan baja. Indiyanto, 2003.
2.2 Jenis-Jenis Paduan Perunggu