Menurut Sutarno 2006:179 Pengolahan atau “processing” adalah “pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan
penempatan di rak atau di tempat tertentu yang telah disediakan”. Menurut Hardjoprakoso 1992: 47 pengolahan bahan pustaka dalam
perpustakaan adalah “proses mempersiapkan bahan pustaka untuk digunakan, segera setelah tibanya bahan pustaka dalam perpustakaan sampai tersusunya di
rak atau di tempat lain, siap untuk dipakai. Adapun proses tersebut terdiri dari pemeriksaan bahan pustaka, inventaris, klasifikasi, katalogisasi, perlengkapan dan
penyusunan”. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat dipaparkan kembali bahwa
pengolahan bahan perpustakaan adalah kegiatan memproses buku atau koleksi agar tersusun secara baik.
2.3 Koleksi Bahan Pustaka
Menurut Sublianto 2010 Bahan –bahan pustaka ada bermacam macam,
hal ini bergantung dari mana kita meninjaunya.jenis bahan pustaka bsa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya
1. Jenis bahan pustaka ditinjau dari bentuknya yaitu:
1. Bahan pustaka berupa buku
Seperti buku tentang psikolog, buku bahasa indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu
pengetahuan alam.
2. Bahan pustaka bukan buku
Bahan pustaka bukan buku seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam, dan lain lain. Bahan pustaka jenis ini dapat dibagi lagi menjadi
dua jenis antara lain: 1.
Bahan tertulis antara lain: surat kabar, majalah, brosur, laporan klipping
2. Bahan-bahan berupa alat-alat pengajaran antara lain: tipe, film
proyektor, recorder, radio, dan lain lain. 2.
Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:
1. Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti : buku cerita anak-anak,
cerpen, novel dan lain lain. 2.
Bahan pustaka yang isinya non fiksi seperti: buku referensi, kamus, ensiklopedi, majalah, surat kabar.
Menurut Trimo 1986:6 bahan pustaka te rdiri dari “buku, penerbit yang
diterbitkan secara berseri dan skripsi, brosur, katalog-katalog dari penerbit, lembaga pendidikan, contoh-contoh test atau standard test, bahan-bahan audio
visual seperti film, film strip, slides, gambar atau flat-pictures, pita suara, piringan hitam, bola dunia, peta, poster, dan lain lain”.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa bahan pustaka adalah bahan yang diterbitkan baik berupa cetak maupun non cetak
berisikan informasi-informasi
kemudian ditempatkan
kedalam sebuah
perpustakaan untuk diolah secara sistematis dengan tujuan memberikan kemudahan pada pengguna user dalam menelusur informasi yang diinginkan.
2.4 Inventarisasi
Inventarisasi adalah salah satu kegiatan mendaftarkan buku-buku koleksi bahan pustaka yang baru masuk pada perpustakaan tersebut, baik diproleh dari
pembelian, hadiah, hibah, tukar-menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat kedalam buku induk atau buku inventaris perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam menyusun laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.
Menurut Hardjoprakoso 1992:47 inventarisasi adalah pencatatan setiap bahan pustaka yang masuk secara kronologis. Dari buku, kita dapat mengetahui
berapa buku yang telah masuk dalam jangka waktu tertentu, sumber dan harga setiap buku bila dibeli.
Adapun bagian-bagian kolom atau lajur dari buku induk antara lain: 1.
Tanggal Masuk 2.
Nomor Induk 3.
Pengarang 4.
Judul 5.
Penerbit 6.
Tahun Terbit 7.
Sumber 8.
Harga
9. Keterangan
Menurut Kartika 2011
Inventarisasi bahan pustaka adalah “kegiatan mencatat penambahan bahan pustaka ke dalam buku induk secara baik dan