Kandungan ASI TINJAUAN PUSTAKA

2 sedikit dan tidak banyak memerlukan banyak kalori. Total kalori kolostrum hanya 58kal100 ml kolostrum. 2. ASI Stadium II ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi, dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik ibu. Keluhan nyeri pada payudara sudah berkurang. Oleh karena itu, yang perlu ditingkatkan adalah kandungan protein dan kalsium dalam makanan ibu. 3. ASI Stadium III ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain selain ASI.

2.2 Kandungan ASI

Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis, pada usia 6 –9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan gangguan pencernaan timbulnya gas, konstipasi, dan lain-lain. Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa. Enzim amilase yang diproduksi oleh pankreas belum mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6 bulan. Dan enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum mencapai level oranga dewasa sebelum 7 bulan. Bayi juga memiliki jumlah lipase dan bile salts dalam jumlah yang sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa sebelum usia 6-9 bulan. Oleh karena itu, diperlukan 3 kandungan gizi yang tepat untuk bayi. Adapun kandungan gizi yang dimiliki oleh ASI adalah sebagai berikut: [8,10,11] 1. Karbohidrat Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibandingkan laktosa yang ditemukan pada susu sapi. Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan tidak dapat mencerna laktosa intoleransi laktosa jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibandingkan laktosa susu sapi. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi 7-14 hari setelah melahirkan. Sesudah melewati masa ini maka kadar kabohidrat ASI relatif stabil. 2. Protein Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein casein yang terdapat dalam ASI hanya 30 dibanding susu sapi yang mengandung jumlah lebih tinggi 80. Disamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang terdapat pada susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial menyebabkan alergi. ASI juga kaya dengan nukleotida kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat dibandingkan dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik dibandingkan dengan susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuan dan kematangan usus merangsang penyerapan besi dan daya tahan tubuh. 3. Lemak Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama 4 masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam doksosaheksorik DHA dan asam arakidonat ARA yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti yang kita ketahui konsumsi asam lemak jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. 4. Karnitin Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutam pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula. 5. Vitamin Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan. Vitamin D untuk mencegah bayi menderita penyakit tulang. Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata dan juga untuk mendukung pertumbuhan bayi. 6. Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Total mineral selama masa laktasi adalah konstan, tetapi beberapa mineral yang spesifik kadarnya tergantung dari diet dan stadium laktasi. Fe dan Ca adalah mineral dalam ASI yang paling stabil, tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalium dan natrium dari asam klorida dan fosfat. Yang terbanyak adalah kalium, sedangkan kadar Cu, Fe dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relatif sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan pembentuk tulang kadarnya dalam ASI cukup. 5 Mineral utama yang terdapat dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Kandungan zat besi di dalam ASI lebih mudah diserap yaitu 20-50 dibandingkan dengan 4-7 pada susu formula. Sehingga bayi yang mendapat ASI mempunyai resiko lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula. Mineral zink dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh 7. Air dalam ASI ASI terdiri dari 88 air. Kandungan air dalam ASI yang diminum bayi selama pemberian ASI eksklusif sudah mencukupi kebutuhan bayi dan sesuai dengan kesehatan bayi. Bahkan bayi baru lahir yang hanya mendapat sedikit ASI pertama kolostrum, tidak memerlukan tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup cairan di dalam tubuhnya. ASI dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan keluar pada hari ketiga atau keempat. 8. Energi dari ASI Kandungan energi ASI relatif rendah, hanya 67 kalori100 ml ASI. Sembilan puluh persen berasal dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 10 berasal dari protein. 9. Unsur-unsur lain dalam ASI Laktokrom, kreatin, kreatinin, urea, xanthin, ammonia dan asam sitrat. Substansi tertentu di dalam plasma darah ibu, dapat juga berada dalam ASI, misalnya minyak volatil dari makanan tertentu bawang merah, juga obat-obatan tertentu seperti sulfonamid, salisilat, morfin dan alkohol, juga elemen-elemen anorganik misalnya As, Bi, Fe, I, Hg dan Pb. 10.Sistem kekebalan tubuh Kandungan gizi ASI paling baik adalah pada ASI kolostrum yang keluar pada hari pertama sampai hari ketujuh. Dibanding dengan ASI pada umumnya, kolostrum lebih banyak mengandung protein dan zat-zat yang berperan dalam kekebalan tubuh. 6 Berikut ini aneka protein dan zat-zat yang berperan dalam kekebalan tubuh yang terkandung di dalam ASI. [8] a Lisozim, yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan kali dibandingkan dengan kadar lisozim yang ada di dalam susu formula. Tugasnya menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus melindungi saluran pencernaan bayi. b Bifido bakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan parasit tidak mampu bertahan hidup. c Laktoferin, bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat besi dihambat sehingga bakteri tersebut mati. d Laktoperoksida, bersama unsur lainnya berperang melawan serangan bakteri Streptococcus yang dapat juga menimbulkan gejala penyakit paru, Pseudomonas, dan Escheriscia coli. e Makrofag, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi. f Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Bronchus-Asociated Lympocyte Tissue BALT yaitu antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue GALT yaitu antibodi saluran pencernaan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue MALT yaitu antibodi jaringan payudara ibu. g Immunoglobulin A IgA dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Secretory IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen Escherichia coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Secretory IgA mencegah perlekatan kuman –kuman patogen pada dinding mukosa usus halus. Secretory IgA juga diduga dapat menghambat proliferasi kuman –kuman tersebut di dalam usus, meskipun tidak dapat membunuhnya.

2.3 ASI Eksklusif