6
Berikut ini aneka protein dan zat-zat yang berperan dalam kekebalan tubuh yang terkandung di dalam ASI.
[8]
a Lisozim, yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan kali dibandingkan dengan kadar lisozim yang ada di dalam susu formula.
Tugasnya menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus melindungi saluran pencernaan bayi.
b Bifido bakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan parasit tidak mampu bertahan hidup.
c Laktoferin, bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat besi dihambat sehingga bakteri tersebut mati.
d Laktoperoksida, bersama unsur lainnya berperang melawan serangan bakteri Streptococcus yang dapat juga menimbulkan gejala penyakit paru,
Pseudomonas, dan Escheriscia coli. e Makrofag, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI berfungsi melindungi
kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi. f
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Bronchus-Asociated Lympocyte Tissue BALT
yaitu antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue GALT yaitu antibodi saluran pencernaan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue
MALT yaitu antibodi jaringan payudara ibu. g Immunoglobulin A IgA dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi.
Secretory IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen Escherichia coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Secretory IgA
mencegah perlekatan kuman –kuman patogen pada dinding mukosa usus halus.
Secretory IgA juga diduga dapat menghambat proliferasi kuman –kuman tersebut
di dalam usus, meskipun tidak dapat membunuhnya.
2.3 ASI Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktus etidaknya selama 4
7
bulan tetapi bila memungkinkan sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun atau lebih.
[1]
Berdasarkan berbagai hal di atas, WHOUNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti. Deklarasi yang dilahirkan di Innocenti, Italia tahun 1990
ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI. Deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat tujuan global
yakni, “Meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberi ASI eksklusif sejak lahir
sampai berusia 4-6 bulan. Setelah berumur 4-6 bulan, bayi diberi makanan pendamping yang benar dan tepat, sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
Pemberian makanan untuk bayi yang ideal seperti ini dapat dicapai dengan cara menciptakan pengertian serta dukungan dari lingkungan sehingga para ibu dapat
menyusui secara e ksklusif”. Pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun,
UNICEF memberikan klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI eksklusif. Rekomendasi terbaru UNICEF bersama WHA dan banyak negara lainnya
adalah menetapkan jangka waktu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
[1,3]
Menyusui dibagi menjadi 3 kategori, yaitu menyusui penuh selama 6 bulan, menyusui sebagian, dan menyusui terbatas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
2.1.
Sumber : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Gambar 2.1 Bagan Menyusui
Tinggi
Menyusui lebih dari
80
Sedang
Menyusui 79-20
Tinggi
Menyusui kurang
dari 20
Eksklusif
Tidak ada cairan lain dan
makanan padat yang diberikan
kepada bayi
Hampir Eksklusif
Vitamin, air putih, jus, dan makanan
ritual yang diberikan tidak lebih dari 1 atau
2 kali per hari, tidak lebih dari 1-2 kali
telan
Menyusui
Penuh Sebagian
Terbatas
Episode menyusui mempunyai kontribusi
kalori yang tidak signifikan
8
Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi adalah: - Sebagai nutrisi dimana ASI sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan. - Meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat anti
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga mengurangi terjadinya mencret, sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan, serta terjadinya serangan alergi.
- Meningkatkan kecerdasan karena mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi potensial lebih pandai.
- ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang sehingga dapat menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional kematangan spiritual dan
hubungan sosial yang baik.
[1,10]
Adapun manfaat ASI eksklusif bagi Ibu bila memberikan ASI eksklusif adalah: - Mengurangi perdarahan setelah melahirkan karena pada ibu menyusui terjadi
peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk konstriksi pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti.
- Mengurangi terjadinya anemia akibat kekurangan zat besi karena menyusui mengurangi perdarahan.
- Menjarangkan kehamilan karena menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil.
- Mengecilkan rahim karena kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat membantu rahim ke ukuran sebelum hamil.
-
Lebih cepat langsing kembali karena menyusui membutuhkan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil.
- Mengurangi kemungkinan penderita kanker. - Lebih ekonomis dan murah karena dapat menghemat pengeluaran untuk susu
formula, perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan susu formula. - Tidak merepotkan dan hemat waktu karena ASI dapat diberikan segera tanpa harus
menyiapkan atau memasak air. - Portabel dan praktis karena mudah dibawa kemana-mana sehingga saat bepergian
tidak perlu membawa berbagai alat untuk menyusui
.
9 -
Memberi ibu kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam karena telah berhasil memberikan ASI eksklusif.
[1,10]
Pemberian ASI eksklusif akan menghemat pengeluaran negara karena hal-hal sebagai berikut:
a. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu.
b. Penghematan biaya rumah sakit terutama sakit muntah-mencret dan penyakit saluran pernafasan.
c. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan. d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk
membangun negara
. e.
Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia.
[1,3,10]
2.4 Definisi, Etiologi, dan Patogenesis Diare