Status Nama dalam SABH

dilampirkan pada pengajuan permohonan untuk mendapatkan Keputusan Menteri mengenai Pengesahan badan hukum PT hasil Peleburan”. Meskipun Anggaran Dasar PT yang baru sesuai dengan UUPT dalam proses Peleburan, kedua PT yang lama haruslah sudah melakukan Penyesuaian Anggaran Dasar, karena PT yang lama haruslah sudah terdaftar sebagai Badan Hukum dalam arsip KEMENKUMHAM agar jelas asal usul dan data yang jelas terhadap PT yang baru. Hal ini semua demi berlakuknya kepastian hukum maupun perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang beritikat baik.

2.2. Status Nama dalam SABH

PT merupakan suatu Bentuk Badan Usaha yang paling banyak digunakan oleh para pengusaha sebagai bentuk indentitas organisasi Badan Usaha di Indonesia. PT juga sangat dikenal luas oleh berbagai kalangan masyarakat umum dan mudah kenali karena pemakaian nama perusahaan ini selaku diikuti dengan nama PT. Sebelum melakukan penyesuaian Anggaran Dasar, Notaris akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui Nama PT tersebut bisa gunakan atau tidak. Pengecekkan nama dilakukan terlebih dahulu secara terpisah memungkinkan perseroan memperoleh hak memakai suatu nama terlebih dahulu dari perseroan lainnya dan atau agar lebih cepat mendapat kepastian untuk dapat menggunakan nama tersebut. Dapat diajukan secara langsung melalui pos atau melalui media lainnya seperti faksimili dan email. Setelah diterima, PT wajib melakukan Penyesuaian Anggaran Dasarnya. Hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan nama PT yang belum melakukan penyesuaian nama PT bisa saja dapat dipakai oleh pihak lain karena namanya tidak terdaftar lagi dalam data base Ditjen AHU sehingga jika PT yang lama dengan PT yang baru menggunakan nama yang sama, bisa sangat merugikan kelangsungan PT, misalnya saja semua aset baik barang bergerak maupun barang tak bergerak hak kepemilikannya jadi tidak jelas. PT yang Anggaran Dasarnya belum disesuaikan tersebut dapat dikategorikan telah menggunakan nama PT secara melawan hukum dan dapat dimintakan pertanggungjawaban hukumnya berdasarkan perbuatan melawan hukum karena telah melakukan perbuatan hukum dengan menggunakan nama PT yang sama dengan nama yang telah digunakan oleh PT lain secara sah. Dalam hal ini diatur pula dalam Pasal 16 Ayat 1 sub.a UUPT 402007. “Perseroan tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh PT lain atau sama pada pokoknya dengan nama perseroan lain”. Dan Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut hal ini diatur dalam pasal 1365 KUHPerdata.

2.3. Pembubaran Perseroan Terbatas