PENINJAUAN ALOKASI DANA PADA PT BANK BTP

ABSTRAK
PENINJAUAN ALOKASI DANA PADA PT BANK BTPN
BERDASARKAN AKTIVA PRODUKTIF
Oleh
RESHA SILVIA TOMY

PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung merupakan bank Umum yang
berbentuk hokum Perseroan Terbatas. Semakin meningkatnya persaingan antar
bank maka PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung harus berupaya semaksimal
mungkin dalam mengelola kredit yang diberikan kepada masyarakat , dan
mengelola penempatan dana pada bank lain. Mengingat bahwa komponen aktiva
produktif yang merupakan sumber pendapatan PT Bank BTPN Cabang Bandar
Lampung baru terbatas pada pemberian kredit dan penempatan dana pada bank
lain. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengalokasian yang
kurang efektif , karena tingkat loan semakin tinggi dan menyebabkan keadaan
yang berfluktuasi . Oleh karena itu permasalahan dalam tulisan ini adalah Apakah
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung telah mengalokasikan dananya pada
aktiva produktif dengan baik.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengtahui Alokasi Dana Pada Aktiva Produktif
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung dan mengetahui alokasi dana pada
aktiva produktif yang telah dilakukan menghasilkan tingkat laba yang sesuai.

Hasil Peninjauan Alokasi Dana Pada PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung
berdasrkan aktiva produktif menunjukkan bahwa aktiva produktif dialokasikan ke
dalam kredit yang diberikan sebesar 99.9% dari jumlah aktiva
produktif.Pengalokasiandana ke dalam kredit yang cenderung lebih besar juga
mengakibatkan tingkat Loan To Deposit Ratio terus mengalami peningkatan,
semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi bahwa jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Keadaan Gross Profit Margi dan
Return On Assets menunjukkan penurunan dikarenakan peningkatan biaya
opersioanal lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan opersional dari tahun
ke tahun. Namun kemampuan bank menghasilkan pendapatan dari pengelolaan
aktiva proodutif atau Return On Earning Assets dan Interest Margin On Earning
Assets juga mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank BPTN
Cabang Bandar Lampung masih kurang baik dalam mengelola dalam
mengalokasikan dananya pada aktiva produktif.
Kata Kunci : Peninjauan Alokasi Dana dan Aktiva Produktif

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Branti, Lampung selatan pada tanggal 05 Oktober 1992 dan
sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Agus Tomi dan

Ibu Agustina.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di MI Darul Ma’arif Natar
Lampung Selatan pada tahun 2005. Pada tahun2008, penulis menyelesaikan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Natar, Lampung Selatan.
Penulis menyelesaikan menyelesaikan Pendidikan Sekolah Menengah Atas pada
tahun 2011 di SMAN 1 Natar, Lampung Selatan. Pada tahun 2011 penulis
diterima sebagai mahasiswa D3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis.
Pada tahun 2014, Penulis menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari tanggal
04 Februari sampai dengan 03 April 2014 di PT.Bank BTPN,Tbk Cabang Bandar
Lampung.

MOTO

“Bukan Tentang masalah yang kita hadapi, tetapi tentang kebersamaan dan
kasih sayang yang tiada henti yang selalu membuatku tersenyum”
“Jangan pernah mengeluh, karena hidup yang sekarang kamu keluhkan bisa
jadi adalah impian bagi orang lain”
“Hidup tak selalu indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenagan”
“Ketika orang lain marah dan tidak memperdulikanmu, maka jangan

menyalahkan dia tapi introfeksilah apa yg sudah kamu lakukan terhadapnya
sehingga ia bisa bersikap seperti itu terhadapmu”
“Tak ada yang abadi maka ketika kita merasa kehilangan ikhlaskanlah,
yakinlah tuhan akan memberikan yang terbaik untuk alur hidup kita
selanjutnya”
“Ketika kita menginginkan kesempurnaan mungkin itu mustahil, tetapi
lakukanlah dan berusahalah dengan cara yang sempurna itulah
kesempurnaan yang sebenarnya”

PERSEMBAHAN

Tentang mereka yang selalu ada disetiap suka dan duka, disetiap
canda dan tawa, di setiap kesedihan dan kesulitan melanda, Yang
selalu bersama dan menjaga kebersamaan dan saling menyayangi,
kalianlah penyemangat hidupku. Karena kalian aku masih tetap
tersenyum disetiap dukaku dan duka kita. Aku sangat mencintai
kalian keluargaku.
Tentang masa depan, cita-cita yang harus ku gapai, tentang impia
yang mesti ku wujudkan, tentang kebahagiaan trsendiri bagiku
dan keluarga ku, ketika keinginan dan cita-cita ku tercapai semua

itu demi masa depan yang lebih baik , untuk ku dan keluarga ku .

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Permasalahan ......................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................
1.4 Manfaat ...............................................................................................

1
6
7
7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Bank Umum ........................................................................................
2.2. Pengertian manjemen keuangan .........................................................
2.2.1. Tujuan Manajemen Keuangan ...................................................
2.2.2. Fungsi Manajemen Keuangan ...................................................
2.3. Laporan Keuangan ..............................................................................
2.3.1. Pengertian Laporan Keuangan ...................................................
2.3.2. Kegunaan Laporan Keuangan ...................................................
2.4. Alokasi Dana pada Aktiva Produktif ..................................................
2.5. Profitabilitas ........................................................................................

8
8
9
10
10
10
21
23
24


BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................
3.2. Jenis dan Sumber Data ........................................................................
3.3. Objek penelitian ..................................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................................
3.5. Sejarah PT Bank Tabungan Pensiuan Nasional ...................................
3.5.1. Tujuan Didirikan Bank BTPN ....................................................
3.5.2. Lokasi Perusahaan .....................................................................
3.6. Visi dan Misi Bank BTPN ...................................................................
3.6.1. Disiplin Kerja .............................................................................
3.6.2. Butir-butir Perilaku .....................................................................
3.7. Job Description ....................................................................................
3.8. Produk-Produk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk ............
3.8.1. Tabungan ....................................................................................

25
25
25
26
26

29
29
30
30
30
31
34
34

3.8.2. Deposito ...................................................................................... 36
3.8.3. Giro ............................................................................................. 37
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengalokasian Dana Pada Aktifa Produktif dan Hubungannya
Dengan GPM (Gross Profit Margin) ..................................................
4.2 Pengalokasian dana Pada Aktiva Produktif Dan Hubunganya
Dengan IMOEA (Interest Margin On Earning Assets) .....................
4.3 Pengalokasian Dana Pada Aktiva Produktif dan Hubungannya
Dengan ROEA (Return On Eraning Asets) ........................................
4.4 Tingkat Loan To Deposit Ratio (LDR) ...............................................
4.5 Tingkat Return On Assets (ROA) .......................................................


38
39
40
41
42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................. 44
5.2 Saran ................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Pengalokasian Dana Pada Aktiva Tidak Produktif
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung ................................ 2
Tabel 1.2 Perkembangan Aktiva Tidak Produktif Pada PT Bank BTPN
Cabang Bandar Lampung .......................................................... 3
Table 1.3 Komposisi Pengalokasian Pada Aktiva Produktif

PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung ................................ 5
Tabel 1.4 Perkembangan Alokasi Dana Pada Aktiva Produktif
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung ............................... 5
Table 1.5 Perkembangan laba bersih PT Bank BTPN Cabang
Bandar Lampung ......................................................................... 6
Tabel 4.1 Komposisi Pengalokasian Dana Pada Aktiva Produktif dan
Hubungannya Dengan GPM (Gross Profit Margin) .................. 38
Tabel 4.2 Komposisi Pengalokasian Dana Pada Aktiva Produktif dan
Hubungannya Dengan IMOEA (Interest Margin On
Earning Assets) ............................................................................ 39
Tabel 4.3 Komposisi Pengalokasian Dana Pada Aktiva Produktif Dan
Hubunganya Dengan ROEA (Return On Eraning Asets) ........... 40
Table 4.4. Tingkat Loan To Deposit Ratio
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung ................................. 41
Tabel 4.5. Tingkat Return On Assets PT Bank BTPN Cabang
Bandar Lampung ......................................................................... 43

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Pengalokasian dana dalam perusahaan harus dikelola secara tepat, dan efisien
sehingga dana yang digunakan dapat memberikan keuntungan semaksimal
mungkin. Dari berbagai sumber dana yang di himpun, bank akan melakukan
penempatan dana berdasarkan rencana alokasi yang mempunyai beberapa
tujuan, yaitu :
1.

Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup

2.

Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga posisi agar
likuiditas tetap aman pengalokasi dana-dana bank, pada dasarnya dibagi
dalam dua bagian dari aktiva bank, yaitu ke dalam aktiva tidak produktif
dan aktiva produktif.

Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank ke dalam aktiva yang
tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak

produktif ini terdiri atas :
1.

Alat-alat likuid,
Adalah aktiva yang di pergunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas bank. Komponen alat likuid terdiri atas kas, giro pada bank
Indonesia, giro pada bank lain-lain.

2

2.

Aktiva tetap dan inventaris
Aktiva tetap yang dimiliki bank dapat berbentuk tanah,gedung kantor,
peralatan kantor, dan lain-lain.
Komponen aktiva tidak produktif

PT Bank BTPN Cabang Bandar

Lampung terdiri atas kas, dan aktiva tetap dan investasi. Komposisi dan
perkembangan alokasi dana pada aktiva tidak produktif PT Bank BTPN
Cabang Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2

Tabel 1.1 Komposisi Pengalokasian Dana Pada Aktiva Tidak Produktif
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung.
Komposisi Aktiva Tidak Produktif
Total Aktiva Tidak Produktif
Thn

Kas

Aktiva tetap dan investasi

Jumlah

%

Jumlah

%

Jumlah

%

2011

2.474.038.970,00

56%

1.937.960.017,40

44%

4.411.998.978,40

100%

2012

2.381.473.890,00

22%

8.345.711.988,90

78%

10.727.149.878,90

100%

2013

3.081.505.570,00

30%

7.298.652.419,30

70%

10.380.157.989,30

100%

Sumber : PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung, 2014 (Data Diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan komposisi pengalokasian dana pada aktiva tidak
produktif dari tahun 2011-2013. Pada tahun 2011 aktiva tidak produktif
dialokasikan ke dalam kas sebesar 56%, untuk aktiva tetap dan investasi
sebesar 44%. Aktiva tidak produktif tahun 2012 dialokasikan ke dalam
kas sebesar 22%, untuk aktiva tetap dan investasi sebesar 78%. Tahun
2013 dialokasikan kedalam kas sebesar 30%, untuk aktiva tetap dan
investasi sebesar 70%.

3

Tabel 1.2 Perkembangan Aktiva Tidak Produktif Pada PT Bank BTPN
Cabang Bandar Lampung
Aktiva Tidak Produktif

Perkembangan

(Rp)

(%)

2011

4.411.998.978,40

-

2012

10.727.149.878,90

143%

2013

10.380.157.989,30

-3,23%

Tahun

Sumber : PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung, 2014 (Data Diolah)

Tabel 1.2 Menunjukkan perkembangan Aktiva Tidak Produktif pada PT Bank
BTPN Cabang Bandar Lampung tahun 2011-2013 , perkembangan pada
tahun 2011-2012 meningkat sebesar 143% yaitu dari 4.411.998.978,40 menjadi
10.727.149.878,90. Sedangkan pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan

sebesar -3,23% yaitu dari 10.727.149.878,90 menjadi 10.380.157.989,30.

Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah atau valuta asing yang di
miliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan
fungsinya.

Pengertian itu menunjukan bahwa suatu bank harus dapat mengelola aktiva
produktifnya dengan baik sehingga pendapatan yang maksimal akan di
peroleh , dimana komponen aktiva produktif adalah :
1.

Kredit yang diberikan

2.

Penempatan dana pada bank lain

3.

Surat-surat berharga

4.

Penyertaan

4

PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung merupakan bank umum yang
berbentuk hukum Perseroan Terbatas. Kegiatan yang dilakukan PT Bank
BTPN sebagai bank umum ,menurut undang-undang perbnkan

bank

mempunyai kegiatan usaha khusus seperti yang diatur dalam Pasal 6 dan
Pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (selanjutnya disebut
Undang- Undang Perbankan), Yaitu :
a.

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Giro,
Deposito berjangka, Deposito, Tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.

b.

Memberikan kredit

c.

Melakukan kegiatan valuta asing dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.

Uraian terdahulu menunjukan bahwa PT Bank BTPN Cabang Bandar
Lampung harus berupaya semaksimal mungkin mengelola kredit yang
diberikan kepada masyarakat , dan mengelola penempatan dana pada bank
lain. Mengingat bahwa komponen aktiva produktif yang merupakan sumber
pendapatn PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung baru terbatas pada
pemberian kredit dan penempatan dana pada bank lain. PT Bank BTPN
Cabang Bandar Lampung mengalokasikan dana lebih besar kedalan kredit
yang diberikan . seiring dengan perkembangan usaha PT Bank BTPN Cabang
Bandar lampung, pemberian kredit dan penempatan dana pada bank lain juga

5

mengalami perkembangan. Komposisi dan Perkembangan Pengalokasian
Dana Pada Aktiva Produktif dapat dilihat pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4

Table 1.3. Komposisi Pengalokasian Pada Aktiva Produktif
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung.
Komposisi Pengalokasian Aktiva Produktif
Total Aktiva Produktif
Thn

Kredit yang diberikan
Jumlah

%

Penempatan dana
Jumlah

%

Jumlah

%

2011

58.879.460.575,00

99,9%

7.862.360,84

0,1%

58.887.322.935,84

100%

2012

115.063.983.992,10

99,9%

8.582.449,20

0,1%

115.072.566.441,20

100%

2013

151.826.440.828,70

99,9%

5.900.522,10

0,1%

151.832.341.350,80

100%

Sumber : PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung, 2014 (Data Diolah)

Tabel 1.2 Menunjukkan komposisi Pengalokasian Dana Pada Aktiva
Produktif dari tahun 2011-2013. Pada tahun tahun 2011 aktiva produktif
dialokasikan ke dalam kredit yang diberikan sebesar 99,9%, kredit yang
diberikan meliputi kredit pensiunan dan kredit karyawan aktif. Untuk
penempatan dana pada bank lain sebesar 0,1%. Pada tahun 2012-2013
pengalokasiannya masih sama dialokasikan ke dalam kredit yang diberikan
sebesar 99,9%, kredit yang diberikan meliputi kredit pensiunan dan kredit
karyawan aktif. Untuk penempatan dana pada bank lain sebesar 0,1%.

6

Tabel 1.4 Perkembangan Alokasi Dana Pada Aktiva Produktif
PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung.
Tahun

Aktiva Produktif

Perkembangan

(Rp)

(%)

2011

58.887.322.935,84

-

2012

115.072.566.441,20

95,4%

2013

151.832.341.350,80

31,94%

Sumber : PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung,2014 (Data Diolah)

Tabel 1.4 Menunjukkan perkembangan Aktiva Produktif

Pada PT Bank

BTPN Cabang Bandar Lampung pada tahun 2011-2013. Perkembangan pada
tahun 2011-2012 mengalamai peningkatan sebesar 95,4% yaitu dari
58.887.322.935,84 menjadi

115.072.566.441,20. Pada tahun 2012-2013

mengalami peningkatan sebesar 31,94% yaitu menjadi 151.832.341.350,80.
Pengelolaan aktiva produktif yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang
maksimal. kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktif dapat dilihat
melalui perolehan laba yang dicapai dari tahun ke tahun. Perkembangan laba
bersih PT Bank BTPN Cabang Bandar lampung dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Table 1.5. Berkembangan Laba Bersih PT Bank BTPN Cabang
Bandar Lampung
Laba Bresih

Perkembangan

(Rp)

(%)

2011

7.030.113.881,51

-

2012

5.128.403.145,51

-27,05%

2013

9.550.760.408,20

86,24%

Tahun

Sumber : PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung,2014 (Data Diolah)

7

Tabel 1.3. Menunjukkan adanya perkembangan laba bersih yang Pada tahun
2012 terjadi penurunan sebesar -27,5% dengan nilai 5.128.408.145,5 dan
pada tahun 2013 terjadi peningkatan

sebesar 86,24% dengan nilai

9.550.760.408,20.
Karena pentingnya pengelolaan aktiva produktif dengan tepat agar diperoleh
laba yang maksimal. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti dan
mengambil judul: “Peninjauan Alokasi Dana Pada PT Bank BTPN Cabang
Bandar Lampung Berdasarkan Aktiva Produktif “ .
1.2 Permasalahan

Aktiva produktif merupakan semua aktiva dalam rupiah atau valuta asing
yang

di

miliki

bank

Permasalahanya adalah

dengan

maksud

memperoleh

penghasilan.

”Apakah PT Bank BTPN Cabang Bandar Lampung

telah mengalokasikan dananya pada aktiva produktif dengan baik ? “
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan laporan ini adalah Untuk mengetahui pengaloksian dana
aktiva produktif PT. Bank BTPN Cabang Bandar Lampung.

1.4 Manfaat
1. Dapat menjadi pembelajaran dan pengetahuan untuk penulis dan temanteman.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
yang berguna dan bermanfaat bagi PT Bank BTPN Cabang Bandar
Lampung.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Bank Umum

Dalam undang-undang Perbankan RI No. 10 Thn. 1998 mendefinisikan bank
umum sebagai berikut :
“Bank umum adalah bank yang melaksankan kegiatan usaha secara
kovensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberika jasa dalam lalu lintas pembayaran”
Usaha Bank Umum
Usaha bank umum meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit

2.2. Pengertian Manjemen Keuangan

Eratnya fungsi manajemen keuangan dengan berbagai fungsi manajemen
lainya dalam suatu bandan usaha atau perusahaan, menyebabkan manajemen
keuangan merupakan aspek yang amat penting dalam rangka mencapai tujuan

9

di setiap badan

usaha atau perusahaan. Tujuan perusahaan itu adalah

meningkatkan laba secara optimal atau menaikkan nilai perusahaan.
Menurut Iban Sofyan (2004 : 2) memberikan pengertian manajemen
keuangan sebagai berikut :
“Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan untuk menata pencarian sumber
dana dan pengalokasian dana secara efektif dan efisien dalam usaha
mewujudkan tujuan perusahaan”.

Pengertian

ini

menunjukkan

bahwa

kegiatan

manajemen

keuangan

perusahaan tidak hanya terbatas pada bagaimana bisnis diorganisir untuk
memperoleh dana, bagaimna dana tersebut didapatkan serta bagaimana dana
tersebut dimanfaatkan. Namun manajemen keuangan juga mencakup hal-hal
mengenai praktik-praktik, prosedur-prosedur dan masalah-masalah yang
menyangkut penyaluran dana-dana untuk keperluan investasi usaha, serta
perencanaan untuk dan pengawasan atas penggunaan dana-dana tersebut.

2.2.1. Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut Weston dan Thomas E. Copeland ( 1995 : 10 ).
“Memberikan kesimpulan bahwa tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimalkan nilai perusahaan”.
Manajemen keuangan bertujan untuk mengetahui dan memenuhi smua
informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan
dalam

mencapai

tujuan-tujuan

yang

telah

ditentukan,

akan

menempatkan manajemen keuangan dalam fungsi yang dapat
mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen keuangan

10

mempunyai

peranan

yanng

sangat

menentukan

dalam

proses

pegambilan keputusan yang menentukan atau memastikan segi
profitabilitas jangka panjang maupun perkembangan dari perusahaan.

2.2.2. Fungsi Manajemen Keuangan
Menurut Iban Sofyan (2004 : 2), Fungsi manajemen keuangan adalah
1. Fungsi perencanaan dan peramalan perusahaan
2. Fungsi membuat investasi dan pembiayaan
3. Fungsi koordinasi
4. Fungsi aktif dalam mengakses pasar uang, pasar modal dan pasar
komoditi

Keempat fungsi tersebut berkaitan langsung dengan tugas pokok
seorang manajer keuangan dalam usahanya untuk membuat keputusan
investasi dan pembiayaan perusahaan dalam rangka mewujudkan atau
memperjuangkan tujuan peningkatan laba ataupun nilai perusahaan.

2.3. Laporan Keuangan

2.3.1. Pengertian Laporan Keuangan
Meneurut Iban Sofyan (2004 : 8) “laporan keuangan adalah laporan
mengenai posisi keuangan suatu organisasi atau perusahaan yang
menggambarkan kinerja keuangan organisasi atau perusahaan pada
suatu saat atau pada suatu priode tertentu. Laporan Keuangan, ini terdiri
dari Laporan Neraca, Laporan Rugi-Laba, Laporan Perubahan Modal,
dan Laporan Arus kas

11

Secara garis besar laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
Menurut Iban Sofyan (2004 : 9) “Neraca adalah laporan keuanagan
yang menggambarkan posisi harta dan hutang atau kewajiban
organisasi/perusahaan pada saat tertentu.”
Tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana
buku-buku di tutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun
fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan
Balance Sheet. Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva,
hutang dan modal.
Menurut Muljono ( 1990 ) pos-pos neraca bank terdiri dari :
a. Aktiva
1) Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai
oprasi perusahaan.
2) Giro Pada Bank Indonesia
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah giro kepunynaan
bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Jumlah
tersebut tidak boleh dikurangi dengan kredit yang diberikan
Bank Indonesia kepada bank yang bersangkutan dan tidak
boleh ditambah dengan fasilitas kredit yang sudah disetujui
bank Indonesia yang belum dipergunakan.

12

3) Giro Pada Bank Lain
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah giro kepunyaan
bank yang bersangkutan pada bank lain di indonesia ( tidak
termasuk Bank Indonesia .
4) Wesel, Cek tagihan Lainya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah :
-

Wesel (dagang) dan promes dalam rupiah yang dibeli dan
didiskontokan oleh bank yang bersanngkutan.

-

Cek

dalam

rupiah

yang

belum

dikliringkan/

diperhitungkan yang penarikanya bank maupun bukan
bank tetapi telah dibubukan secara efektif pada rekening
lawannya.
-

Tagihan lainya dalam rupiah yang belum diuangkan.

5) Surat-surat berharga
Yang dimasukkan ke pos ini adalah nilai buku smua suratsurat berharga dalam rupiah seperti saham, obligasi atau bukti
lainya, termasuk sertifikat atau surat pengganti serta bukti dan
surat-surat

tersebut,

bukti

keuntungan

dan

surat-surat

jaminan/hak-hak lainya untuk memesan atau membeli saham
atau obligasi yang dimiliki oleh bank untuk diperjualbelikan
dan tidak dimaksudkan untuk penyertaan.
6) Simpanan berjangkan pada bank lain.
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah simpanan bank
yang bersangkutan pada lain dalam bentuk :

13

-

Deposito berjangka yang dapat ditarik kembali dalam
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara kedua
bank tersebut.

-

Sertifikat deposito yang dikeluarkan oleh bank lain yang
dimliki oleh bank yang bersangkutan, dalam hal ini
termasuk pula sertifikat deposito milik bank yang
bersangkutan yang digadaikan atau dijadikan jaminan
serta yang sudah jatuh waktu, namun belum diuangkan.

7) Pinjaman yang di berikan pada rupiah
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah smua realisasi
pemberian pinjaman dalam rupiah oleh bank yang bank yang
bersangkutan kepada pihak ketiga termasuk bank lain.
8) Aktiva dalam valuta asing
-

Likuid yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah valuta
asing yang likuid.

-

Pinjaman yang diberikan dalam valuta asing, yang
dimasukkan dalam pos ini adalah smua realisai pemberian
pinjman dalam valuta asing kepada pihak ketiga termasuk
bank lain.

-

Lainnya, yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aktiva
dalam valuta asing lainnya milik bank yang bersangkutan
maupun kantor cabangnya di luar negeri.

14

9) Penyertaan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah penyertaan bank
yang bersangkutan dalam rupiah pada perusahaan lain dalam
modal saham menurut harga perolehan
10) Aktiva tetap dan Invetaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah harga perolehan
atau nilai revaluasi masing-masing dari tanah, gedung kantor,
rumah dan perbotan milik bank setelah dikurangi dengan
penyusutannya. Termasuk pula ke dalam pos ini adalah biayabiaya yang dikeluarkan un tuk keperluan mengubah bentuk
atau kegunaan aktiva dan inventaris yang bersangkutan yang
bukan merupakan biaya perawatan.
11) Rupa-rupa aktiva
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekeningrekening aktiva lainya yang tidak dapat dimasukkan atau
digolongkan ke salah satu dari pos yang tersebut diatas.
Misalnya : selisih kurs, pembebanan sementara, setoran
jaminan listrik dan hasil kopensasi antara saldo debet dengan
kredit antar kantor sepanjang hasilnya debet.
b. Pasiva
1) Giro
Yang di maskuskkan ke dalam pos ini adalah simpanansimpanan dalam rupiah pihak ketiga bukan bank maupun
bank lain pada bank yang bersangkutan yang penriknnya

15

dapat dilakukan stiap saat dengan menggunakan cek,
pemindahbukaan dan surat perintah membayar lainya.
2) Kewajiban-kewajiban lainnya yang segera dapat dibayar
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah smua kewajiban
dalam rupiah yang setiap waktu dapat ditagih oleh
pemiliknya dan harus segera dibayar oleh bank yang
bersangkutan, misalnya kupon yang sudah jatuh waktu,
hutang-hutang/ simpanan-simpanan pihak ketiga bukan bank
maupun bank lainnya jangka waktunya kurang dari 15 hari.
3) Tabungan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah simpanansimpanan dalam rupiah pihak ketiga pada yang yang
bersangkutan yang penarikana hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu, misalnya
simpanan-simpanan yang pengambilanya harus diberitahukan
bebrapa hari sebelumnya dan penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan buku tabungan, ATM, atau kwitans. Ke
dalam pos ini pula deposito on call.
4) Simpanan berjangka
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah deposito berjangka
dan sertifikat deposito dalam rupiah pihak ketiga bukan bank
maupun bank lain yang penarikanya dapat dilakukan menurut
jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara bank
yang bersangkutan dengan penyimpan. Jangka waktu tersebut

16

sekurang-kurangnya 15 hari. Simpanan berjangka yang sudah
jatuh waktu kurang dari 15 hari harus dimsukkan ke dalam
pos kewajiban yang harus segera dapat dibayar.
5) Pinjaman yang diterima
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pinjaman yang
diterima dari pihak ketiga bukan bank maupun bank lain
termasuk Bank Indonesia seperti obligasi yang dikeluarkan
oleh bank yang bersangkutan dan telah terjual, call money,
pinjaman dari bank lain termasuk yang dalam rangka
pembiayaan bersama maupun pinjaman dari Bank Indonesia.
6) Setoran jaminan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah setoran-setoran
pihak ketiga dalam rupiah untuk keprluan suatu transaksi
yang dilakukan melalui bank yang

bersangkutan sampai

dengan terlaksananya transaksi tersebut, seperti pembukaan
L/C ( dalam negeri dan luar egeri), garansi bank, pembelian
valuta asing dan sebagainya.
7) Pasiva dan valuta asing
- Segera dapat dibayar
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah semua
kewajiban dalam valuta asing yang setiap waktu dapat
ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar misalnya
giro, call money, deposito on call, simpanan yang sudah
jatuh waktu dan hutang/simpanan pihak ketiga bukan bank

17

maupun bank lain yang jangka waktunya kurang dari 15
hari.
- Lainnya
Yang dimasukkan ke pos ini adalah kewajiban lainya
dalam valuta asing yang belum termasuk ke dalam pasiva
dan valuta asing segera dapat dibayar.
8) Rupa-Rupa Pasiva
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening
pasiva lainnya yang

tidak dapat dimasukkan atau

digolongkan ke dalam salah satu pos dalam neraca.
9) Modal
- Modal disetor
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah jumlah modal
atau simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi bank yang
berbentuk hukum koprasi) yang benar-benar telah disetor
yaitu selisih antara modal dasar dengan modal yang belum
disetor.
- Dana setoran modal
Yanng dimsaukkan ke dalam pos ini adalah jumlah dan
yang telah efektif disetorkan untuk penambahan modal
disetor.
10) Cadangan umum
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah cadangancadangan yang dibentuk menurut ketentuan anggaran

18

dasar/rapat pemegang saham bank yang bersangkutan
sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
11) Cadangan lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah cadangan yang
dibentuk untuk menampung kerugian yang mungkin timbul
sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian
atau seluruh pinjaman yang diberikan dalam rupiah maupun
valuta asing.
12) Sisa laba/rugi tahun-tahun yang lalu
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah sisa laba/rugi tauntahun buku yang lalu yang belum dibagikan/dipindahbukukan
atau dibebankan ke rekening lain, dengan ketentuan bunga
yang dimasukkan sebagai komponen pendapatan dalam
perhitungan laba/rugi haruslah bunga yang benar-benar telah
diterima. Rugi yang diterima tahun-tahun yang lalu tidak
boleh dicantumkan pada sisi aktiva, melainkan harus
dicantumkan pada sisi pasiva dengan tanda negatife.
13) Laba-rugi tahun berjalan
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah laba/rugi yang
diperoleh/diterima bank yang bersangkutan dalan tahun buku
berjalan, dengan ketentuan bunga simasukkan sebagai
komponen pendapatan haruslah bunga yang benar-benar telah
diterima.

19

2. Laporan Laba-Rugi
Menurut Iban Sofyan. (2004 : 9) ”Laporan laba-rugi adalah laporan
mengenai arus pendapatan dan biaya selama satu priode waktu
tertentu.”
Menurut Muljono ( 1990 ) Pos-pos pada laba-rugi bank adalah :
a. Pendapatan
1) Pendapatan usaha bank (operasional)
Yang dimasukkan ke dlaam pendapatan usaha (operasional)
adalah smua pendapatan yang merupakan hasi langsung dari
kegiatan usaha bank.
- Hasil bunga
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah pendapatan
bunga, baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari
penanaman-penanaman yang dilakukan oleh bank yang
bersangkutan seperti giro, simpanan berjangka, obligasi dan
surat pengakuan hutang lainnya.
- Provisi dan komisi
Yang dimasukkan ke dalam rekening adalah provisi dan
komisi yang dipungut/diterima oleh yang bersangkutan dari
berbagai kegiatan yang dilakukan.
- Pendapatan karena transaksi devisa
Yang dimasukkan ke dalam rekening adalah keuntungan
yang diperoleh bank yang bersangkutan dari berbagai
transaksi devisa.

20

- Pendapatan rupa-rupa
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah pendapatan
lainnya yang merupakan hasil langsung dari kegitan bank
yang tidak termasuk dalam rekening tersebut di atas.
2) Pendpatan bukan usaha bank (non operasional)
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah semua
pendapatan yang benar-benar

telah diterima dan tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank.

b. Biaya
1) Biaya usaha bank (opersional)
yang dimasukkan ke dalam biaya usaha bank (opersional)
adalah semua biaya yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha bank.
- Biaya bunga
Yang dimasukkan ke dalam rekening adalah semua biaya
atas dana-dana yang berasal dari Bank Indonesia, bank-bank
lain pihak ketiga bukan bank.
- Biaya karena transksi devisa
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah semua
biaya yang dikeluarkan bank yang bersangkutan untuk
berbagi transaksi devisa.
- Biaya tenaga kerja
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh
biaya yang diekuarkan bank yang bersangkutan untuk

21

membiayai pegawainya seperti gaji dan upah, uang lembur,
perawatan kesehatan, dan lain-lain.
- Penyusutan
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah semua
biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan benda-benda
tetap dan inventaris maupun penyusuttan atas piutang.
- Biaya rupa-rupa
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah biaya
lainnya yang merupkan biaya langsung dari kegiatan usaha
bank yang belum termasuk ke dalam rekening biaya yang
belum termasuk ke dalam rekening yang tersebut di atas,
misalnya premi asuransi, sewa gedung kantor/rumah dinas,
biaya pemelihraan/perbaikan gedung kator, dan sebgainya.
2) Bukan biaya usaha bank
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah semua biaya
yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha bank, misalnya
kerugian karena penjualan/kehilangan benda-benda tetap dan
investasi, denda-denda dan sebagainya.

2.3.2. Kegunaan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting dalam
manajemen keuangan. Manajemen harus dapat menggunakan laporan
keuangan dengan baik karena semua keputusan keuangan umumnya
bersumber dari laporan keuangan. (Iban Sofyan:2004)

22

Pihak-pihak yang berkepentigan terhadap posisi keuangan maupun
perkembangan suatu perusahaan adalah :
1. Pemilik peruahaan
Dengan laporan keuangan pemilik perusahaan dapat menilai hasilhasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan hasil-hasil
yang akan dicapai dimasa yang akan datang sehingga bisa menaksir
bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga
saham yang dimilikinya.
2. Manager dan Pimpinan Perusahaan
Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya priode yang
baru, manager dan pimpinan perusahaan akan dapat menyusun
rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya
menetukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat.
3. Investor
Para investor sangat memerlukan laporan keuangan

perusahaan.

Dengan laoran keuangan mereka dapat melihat prospek keuntungan
di masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya,
untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui
kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan
tersebut.
4. Kreditur dan Bankers
Denga laporan keuangan kreditur dan bankers akan mengukur
kemampuan perushaan untuk membayar hutangnya dan beban
bunganya, serta untuk

23

Mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat
jaminan dari perusahaan tersebut, yang terlihat atau digambarkan
pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di
masa yang akan datang.
5. Pemerintah
Pihak pemerintah berkepentingan untuk mnegtahui data keuangan
perusahaan sebagai dasar perhitungan pajak dan untuk menyusun
rencana pembangunan ekonomi lainnya.

2.4. Alokasi Dana pada Aktiva Produktif

Aktiva produktif adalah aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki
bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan
fungsinya. Komponen aktifa produktif terdiri atas :
a. Kredit yang diberikan
Adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu dengan jumlah bunga, imbalan,
pembagian hasil keuntungan.
b. Penanaman dana pada bank lain
Berupa deposito berjangka pada bank lain, call money, surat berharga
dalam pasar uang.

24

c. Surat-surat Berharga
Penanaman dalam surat berharga dapat dilakukan dengan cara membeli
surat-surat berharga pasar uang dan pasar modal, baik dalam rupiah
maupun valuta asing.
d. Penyertaan modal
Adalah penanaman dana bank dalam bntuk saham secara langsung pada
bank lain atau lembaga keuangan lain yang berkedudukan di dalam dan di
luar negeri

2.5. Profitabilitas

Profitabilitas menggambarkan kemampuan bank mengghasilkan laba dari
investasi atau modal yang ditanamkan. Profitabilitas tepat untuk mengukur
laba yang dihasilkan dari oprasi perusahaan.

Untuk mengetahui persentase dari laba atas kegiatan usaha yang murni dari
bank yang bersangkutan sebelun dikurangi dengan biaya-biaya personil, biaya
kantor dan biaya overhead lainya dapat dilihat dengan menggunakan rasio
Gross Profit Margin.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif
untuk menelusuri kinerja keuangan perusahaan pada PT Bank BTPN, Tbk dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan data skunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh, dikumpulkan, dan diolah dari hasil wawancara
langsung, baik dengan pimpinan maupun dengan karyawan yang terkait dalam
perusahaan. Dan data skunder yaitu data yang ada berupa Laporan Keuangan

yang dalam hal ini neraca dan laporan laba rugi dari PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional, Tbk .

3.3. Objek penelitian

Objek penelitian yang penulis lakukan adalah PT. Bank BTPN Cabang
Bandar Lampung Jl. Wolter Monginsidi no 15 Bandar Lampung.

26

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan untuk menyusun tugas akhir adalah dengan
melakukan menelitian lapangan penelitian ini dilakukan dengan mengadakan
PKl/Magang di PT.Bank BTPN Cabang Bandar lampung di Jl. Wolter
Monginsidi no 15 Bandar Lampung selama 2 bulan terhitung dari taggal 4
febuari – 4 april 2014. dan melakukan penelitian kepustakaan ,penulisan ini
dilakukan dengan mempelajari literatur, karya ilmiah, dan tulisan-tulisan
yang berhubungan dengan penulis.

3.5. Sejarah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Bank BTPN merupakan bank yang terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang
dalam suatu perkumpulan pegawai militer pada tahun 1958 di Bandung.
Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirika Perkumpulan Bank Pegawai
Militer (selanjutnya disebut “BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai
perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada
para anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yakni membantu
meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumya sangat
kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir. Berkat kepercayaan yang
tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota
perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan
Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok perbankan untuk
melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.

27

Berlakunya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
(sebagaimana selanjutnya dirubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun
1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu:
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status
bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui surat
Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No. 005/KM.17/1993
tanggal 22 maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam
surat Bank Indonesia No. 26/5/UPBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang
menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.

Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status Bank Tabungan
kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993, Bank
BTPN memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada nasabah, baik
simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah tetap
mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan, karna target market
Bank BTPN adalah para pensiunan.

Didukung dengan adanya syarat keputusan menteri keuangan tahun 1976
yang memberikan kewenangan khusus kepada Bank BTPN untuk memotong
gaji pensiunan dari PT. TASPEN dan kantor- kantor bayarannya sebagai
sumber pengembalian debitur pensiunan Bank BTPN. Bekerjasama dengan
PT. TASPEN, usaha Bank BTPN kini diperluas tidak saja dalam memberikan
pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman, tapi juga dalam melaksanakan
Tri Program Taspen,yaitu:

28

1. Pembayaran Tunjangan Hari Tua (THT)
2. Pembayaran JAMSOSTEK dan
3. Pembayaran Uang Pensiun Bulanan.

Selain itu juga meliputi Pembayaran Taperum,Pembayaran Uang Pensiun
Non Dapem (Uang tunggu pertama, Uang Duka dan Kekurangan Uang
pensiun).

Kredit pensiun di Bank BTPN sudah memiliki sumber pengembalian yang
pasti dan jelas. Kepastian pengembalian kredit tersebut diperkuat dengan
adanya penutupan asuransi jiwa bagi setiap debitur yang akan dilunasi oleh
perusahaan asuransi jiwa. Hal ini akan jelas memberikan rasa aman bagi
nasabah,baik para peminjam maupun penyimpan dana.

Pada masa krisis yang melanda Indonesia mulai tahun 1997 Bank BTPN
mampu tetap bertahan dalam jajaran industri perbankan, bahkan berdasarkan
penelitian Bank Indonesia melalui surat nomor 31/DIR/UPW B2 tanggal 22
Maret 1999 tentang hasil Due Dilligence Neraca 30 Juni 1998, Bank BTPN
masuk dalam kelompok bank kategori “A”.
Bank BTPN kantor cabang Bandar Lampung baru didirikan pada tanggal 1
juni 1990. Pada awal pendirian bank, bank ini menyewa sebuah kantor di
jalan Raden Intan nomor 100 A-B dengan dipimpinan Bapak P. Gultom. Lalu
setelah beberapa tahun, bank ini pindah ke gedung baru di jalan Wolter
Monginsidi nomor 15 Bandar Lampung. Bank BTPN Cabang Bandar

29

Lampung diresmikan menjadi bank umum pada tanggal 2 April 1994 oleh
Direktur Utama, Drs. Acep Suryana.

Sebagai Bank Umum,jangkauan dan sasaran usaha bank BTPN menjadi lebih
luas dan bervariasai dibandingkan sebelumnya. Bank ini tetap menjaga
komitmenya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada kaum
ekonomi lemah,khususnya pensiuanan dalam rangka membantu pemerintah
mempercepat program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Konsistensi
Bank BTPN dibidang pengentasan kemiskinan ini telah dibuktikan dengan
penghargaan yang sudah diterima dari pemerintah sebagai salah satu “Bank
Peloper Pengentas Kemiskinan”.
3.5.1. Tujuan Didirikan Bank BTPN
Tujuan didirikanya bank BTPN antara lain :
1. Membantu para penghimpun pensiunan,janda pensiun dan yatim
piatu yang kesulitan ekonominya.
2. Membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.

3.5.2. Lokasi Perusahaan
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Terletak pada wilayah
yang sangat strategis dan mudah dijangkau, yaitu di jalan Wolter
Monginsidi No. 15 Bandar Lampung.

30

3.6. Visi dan Misi Bank BTPN
VISI
Menjadi Bank mass-market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat
Indonesia.

MISI
Bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.

3.6.1. Disiplin Kerja
Senin s/d Jum’at

: 07.30-17.00 WIB

Istirahat
Senin s/d Jum’at

: 12.00-13.00 WIB

3.6.2. Butir-butir Perilaku
1. Bekerja sebagai wujud dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengutamakan kinerja dan mutu hasil kerja yang tinggi
3. Menciptakan mutu hubungan dan kerjasama antar pegawaiKepuasan
nasabah sebagai focus utama dan acuan dalam bekerja
4. Mengutamakan kemajuan bank melalui peningkatan professional
5. Meningkatkan kewirausahaan dan berpikir, bertindak, dan bekerja
dan wirausahawan
6. Setiap pegawai wajib menjaga dan meningkatkan citra bank
7. Setiap pegawai dituntut selalu peduli dan tanggap atas masalahmasalah yang ada
8. Mengutamakan kerja keras, ketekunan, kedisiplinan dan kejujuran

31

3.7. Job Description

Struktur organisasi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk berbentuk
lini dan staff yang mencerminkan pembagian tugas, wewenang, tanggung
jawab dan hubungan kerja yang terjadi dalam perusahaan.Untuk struktur
organisasi kantor cabang pada prinsipnya sama tapi ada beberapa factor yang
berbeda, hal ini disebabkan klasifikasi dari kantor cabang tersebut. Di
samping itu management antara kantor pusat dan kantor cabang bersifat
“semi sentralisasi”, yaitu pimpinan cabang yang memiliki hak otonomi dan
kebijakan sendiri dalam mengelola kantornya. Uraian dan tanggung jawab
masing-masing pegawai Bank BTPN Bandar Lampung adalah sebagai
berikut:
1. Pimpinan Cabang
Berwenang sebagai pimpinan cabang yang bertanggung jawab kepada
direksi dan keseluruhan kegiatan operasional cabang bank yang
dipimpinnya, baik terhadap lingkuan intern maupun terhadap lingkungan
ekstern, dan berwenang dalam hal:
a. Mengambil keputusan atas masalah pada kantor cabang dengan
pedoman dan kewenangan yang digariskan oleh kantor pusat.
b. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran kantor pusat.
c. Mengambil

keputusan

hal-hal

yang

berhubungan

dengan

perkembangan usaha termasuk mengambil tindakan koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi atas target yang ditetapkan.
d. Menerima penempatan dana dari pihak ketiga sesuai dengan batas
kewenangan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.

32

e. Melakukan pembinaan dan pengarahan kepada seluruh karyawan
dalam rangka meningkatkan motivasi, loyalitas, dedikasi dan semangat
kerja yang tinggi.

2. Branch Operation Manager
Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya kegiatan operasional
bank, dan berwenang dalam hal:
a. Melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin jika pimpinan
cabang berhalangan.
b. Mengatur pembagian tugas dan mengkoordinasi kegiatan kerja
karyawan bawahan.

3. Branch Manager
Bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh bank, dan berwenang dalam hal:
a. Mengatur kegiatan pemasaran produk dan jasa bank.
b. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi pemasaran.
c. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi pemasaran.
d. Meminta laporan dan pertanggung jawaban karyawan bawahannya.

4. Credit Support Supervisor
Bertanggug jawab terhadap manager operasional, dan bertugas dalam hal:
a. Membantu branch manager dalam menyelenggarakan kegiatan
administrasi kredit.
b. Menganalisis penelitian terhadap kelayakan dari suatu kredit yang
diajukan oleh nasabah.

33

c. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi kredit.
d. Meminta pertanggung jawaban kerja dari karyawan bawahannya.

5. Sales Marketing Supervisor
Bertanggung jawab kepada Branch Manager, dan bertugas dalam hal:
a. Membantu Branch Manager dalam menyelenggarakan kegiatan
administrasi kredit.
b. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi pemasaran.
c. Menyusun program kerja dan anggaran seksi pemasaran

6. Operation Supervisor
Bertanggung jawab kepada Branch Operation Manager, dan bertugas
dalam hal:
a. Membantu manager operasi dalam kegiatan administrasi dan jasa bank.
b. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi administrasi
dana dan jasa bank.
c. Mengatur pembagian tugas dan mengkoordinasi kegiatan kerja
karyawan.
d. Membantu manager operasional dalam segala keperluan adminstrasi
kantor.
e. Mencatat semua surat masuk dan keluar.
f. Menyediakan keperluan administrasi setiap bagian atau seksi.

7. Credit Acceptance Supervisor

34

Bertanggung jawab kepada Branch Manger, dan bertugas dalam hal:
a. Membantu Branch Manager dalam penyediaan data untuk penyusunan
rencana kerja dan anggaran kerja tahunan agar dapat diselesaikan
dengan tepat waktu.
b. Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam penyusunan rencana
promosi dan pemasaran untuk Kantor Cabang Pembantu untuk
memastikan prosesnya berjalan dengan baik.
c. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan kepada nasabah di kantor
cabang pembantu untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan
perusahaan.
8. Service Supervisor
Bertanggung jawab kepada Branch Manager, dan bertugas dalam hal:
a. Mengawasi jalannya transaksi pembayaran atau penghimpunan dana
dari nasabah.
b. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan kepada nasabah.
c. Membantu menyediakan laporan transaksi untuk atasannya.

3.8. Produk-Produk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk

3.8.1. Tabungan
a. Citra
Yaitu produk tabungan yang memberikan kenyamanan bertransaksi
dengan saldo pembukuan yang ringan.
Persyaratan pembukaan rekening:
- Mengisi data dan melengkapi formulir pembukaan rekening.

35

- Menunjukkan kartu identitas asli (KTP) dan NPWP
- Setoran awal minimal Rp 250.000;
- Bunganya dihitung harian
b. TASETO (Tabungan Dengan Bunga Setara Deposito)
1) Taseto Premium
Yaitu produk tabungan yang dikhususkan bagi nasabah yang
memberikan fleksibilitas dan kenyamanan penuh bagi nasabah
dalam melakukan transaksi perbankan dengan tetap memberikan
imbal hasil yang optimal setara dengan bunga deposito.
Persyaratan pembukaan rekening:
- Mengisi data dan melengkapi formulir pembukaan rekening.
- Menunjukkan kartu identitas asli (KTP) dan NPWP
- Setoran awal minimal Rp 5.000.000;
- Saldo minimum Rp 5.000.000;
2) Taseto Bisnis
Yaitu produk tabungan yang dikhususkan bagi nasabah non
individu (perusahaan) memberikan fleksibilitas dan kenyamanan
penuh bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankkan
dengan tetap memberikan imbal hasil yang optimal setara dengan
bunga deposito.
Persyaratan pembukaan rekening:
- Mengisi data dan melengkapi formulir pembukaan rekening.
- Menunjukkan akta pendirian bagi perusahaan.
- Fotocopy KTP dan NPWP

36

- Setoran awal Rp 10.000.000;
- Saldo minimum Rp 10.000.000;
3) Taseto Mapan (Masa Depan)
Yaitu produk tabungan berjangka yang memberikan fleksibilitas
dan kenyamanan penuh bagi nasabah dalam merencanakan kebutuhan financial bagi masa depan dengan tetap memberikan
imbal hasil yang optimal setara dengan bunga deposito.

Persyaratan pembukaan rekening:
- Mengisi dan melengkapi formulir aplikasi

pembukaan

rekening dan formulir BTPN Taseto Mapan.
- Menunjukkan kartu identitas asli (KTP).
- Jangka waktu minimal 2 tahun dan maksimal 10 tahun.
- Setoran awal minimal Rp 1.000.000;
- Setoran bulanan minimal Rp 500.000;
3.8.2. Deposito
a. BTPN Deposito Berjangka
Yaitu produk simpanan berjangka yang memberikan imbal hasil
yang optimal dimana hasil baik perorangan maupun non-perorangan
bebas

menentukan sendiri

jangka waktu

penempatan

dikehendaki dengan pilihan jangk