Model Komunikasi Harold D Lasswell

10 empati dari masyarakat dengan menyumbangkan uang dan waktu dengan tujuan yang baik. 7. Identity Media Perusahaan memerlukan identitas visual yang dapat segera dikenali oleh masyarakat. Identitas visual yang diberikan oleh perusahaan seperti logo, alat tulis, brosur, tanda formulir bisnis, bangunan dan cara berpakaian. Pelaksanaan ma rketing public relations harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya berusaha melibatkan konsumen secara tidak langsung dalam perancangan program kerja dengan cara meminta umpan balik dan masukan-masukan lainnya serta mengumpulkan berbagai informasi di pasar sasaran melalui survey atau cara lainnya, cepat tanggap atas segala perubahan dan bersikap proaktif.

2.3. Model Komunikasi Harold D Lasswell

Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan efektivitas. Efisiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap diusahakan sebuah proses komunikasi dalam mencapai hasil yang maksimal, ketika seorang komunikator menyampaikan pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed back yang positif dari penerimanya. Efektivitas diartikan sebagai cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikais. Setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi, baik itu komunikator, media, pesan, maupun komunikan, harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yang kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya Komala, 2009:139-140. Untuk memahami proses komunikasi salah satunya dapat dipelajari melalui model komunikasi yang dikembangkan oleh Harold D. Lasswell yaitu dengan menjawab pertanyaan : who siapa, says what mengatakan apa, in which medium dalam media apa , to whom kepada siapa , dan what effect apa efeknya ? Arni, 2001:5. Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima unsur, yang digambarkan dalam model sebagai berikut: 11 Gambar 3. Model Komunikasi Harold D.Lasswell Sumber : Arni 2001:6 Kelima pertanyaan yang dimaksud pada Model Komunikasi Lasswell tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Siapa yang mengatakan ? Pertanyaan pertama menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif unfuk memulai komunikasi, yaitu dapat berupa seseorang dan sekelompok orang seperti organisasi atau persatuan. 2. Apa yang dikatakan ? Pertanyaan Says what ? atau Apa yang dikatakan? berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut. 3. Dengan saluran mana? Pertanyaan ini berhubungan dengan media adalah alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan badan, kontak mata, sentuhan, radio, televisi, surat, buku dan gambar. 4. Kepada Siapa? Pertanyaan ini berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut. Dengan kata lain kepada siapa komunikator berbicara atau kepada siapa pesan yang ia ingin disampaikan diberikan. 5. Apa efeknya? Pertanyaan ini berhubungan dengan apa efeknya dari komunikasi tersebut. Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat menanyakan 2 hal yaitu apa yang ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut dan apa yang dilakukan orang sebagai hasil dari komunikasi. Akan tetapi kadang-kadang tingkah laku seseorang dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain. Siapa pembicara Apa Pesan Saluran Medium Siapa Audien Efek 12 2.4. Corporate Image Citra Perusahaan 2.4.1. Pengertian Citra Perusahaan Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih, atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, para personelnya kini jauh lebih dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga atau perusahaan yang diwakilinya. Menurut Kotler 2000:259 pengertian antara identitas dengan citra adalah berbeda. Identitas adalah berbagai cara yang diarahkan perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya atau memposisikan produknya. Citra atau image adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Atmosoeprapto 2000:137 ”Citra adalah suatu persepsi orang atas diri kita atau suatu organisasi, yang tumbuh dari opini masyarakat”. Produk yang baik dari suatu perusahaan akan menumbuhkan citra yang baik atas perusahaan itu. Citra yang baik dapat menumbuhkembangkan dukungan stakeholder pada perusahaan pemegang saham, karyawan, instansi terkait, mitra usaha, dan pelanggan. Katz dalam Soleh dan Elvinaro 2004 menyataka bahwa “Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas”. Menurut Kotler dan Armstrong 2006:299 ”Citra perusahaan merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap perusahaan”. Menurut Jefkins 2003:20 terdapat lima jenis citra, yaitu : 1. Citra bayangan mirror image , merupakan citra yang dianut oleh orang dalam atau anggota-anggota organisasi mengenai pandangan pihak luar terhadap organisasinya. 2. Citra yang berlaku current image , yaitu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. 13 3. Citra yang diharapkan wish image , yaitu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada. 4. Citra perusahaan corporate image , yaitu citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan sekedar citra akan produk dan pelayanan yang diberikan. 5. Citra majemuk multiple image , yaitu citra yang beraneka ragam banyak yang hampir sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki oleh organisasi perusahaan.

2.4.2. Model Pembentukan Citra

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kreatif Public Relations Best Western Star Hotel Dalam Penyelesaian Konflik T1 362008033 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kreatif Public Relations Best Western Star Hotel Dalam Penyelesaian Konflik T1 362008033 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Strategi Komunikasi Public Relations dengan Pembentukan Citra Hotel Lor in Business Hotels Resorts & Spa Solo T1 362007006 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Strategi Komunikasi Public Relations dengan Pembentukan Citra Hotel Lor in Business Hotels Resorts & Spa Solo T1 362007006 BAB IV

0 0 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Strategi Komunikasi Public Relations dengan Pembentukan Citra Hotel Lor in Business Hotels Resorts & Spa Solo T1 362007006 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Strategi Komunikasi Public Relations dengan Pembentukan Citra Hotel Lor in Business Hotels Resorts & Spa Solo

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Strategi Komunikasi Public Relations dengan Pembentukan Citra Hotel Lor in Business Hotels Resorts & Spa Solo

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB II

0 0 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran dan Strategi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness di Le Beringin Hotel Salatiga T1 362007040 BAB II

0 0 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGINAP ULANG (Studi Pada Lor In Bussiness Hotels Resorts & Spa, Solo) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 76