Mengingat C1 Remember Memahami C2 Understand

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pada menciptakan siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru. Menciptakan meliputi menggeneralisasikan generating dan memproduksi producing. Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi. Berikut ringkasan gambar taksonomi Bloom revisi: Mengkreasi Menghasilkan ide-ide baru, produk, atau cara memandang terhadap sesuatu. Kegiatan mendesain, membangun, merencanakan, menemukan. Mengevaluasi Menilai suatu keputusan atau tindakan. Kegiatan memeriksa, membuat hipotesa, mengkritik, bereksperimen, memberi penilaian. Menganalisis Mengolah informasi untuk memahami sesuatu dan mencari hubungan. Kegiatan membandingkan, mengorganisasi, menata ulang, mengajukan pertanyaan, menemukan. Menerapkan Menggunakan informasi dalam situasi lain. Kegiatan menerapkan, melaksanakan, menggunakan, melakukan. Memahami Menerangkan ide atau konsep Kegiatan menginterpretasi, merangkum, mengelompokkan, menerangkan Mengingat Kegiatan mengenal, membuat daftar, menggambarkan, menyebutkan Gambar 2.1 Taksonomi Bloom Versi Revisi 19 19 Sesuai kutipan dari Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMPMTs, disusun oleh USAID Prioritas Februari 2013, hal 66. Dikutip dari Kusaeri, K. ACUAN DAN TEKNIK PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR DALAM KURIKULUM 2013, Yogyakarta: AR RUZZ MEDIA, 2014, hal 36. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Keenam jenjang proses berpikir tersebut akan digunakan dalam telaah kedelapan instrumen penilaian hasil belajar kognitif matematika berdasarkan model PISA pada konten quantity yang dikembangkan.

2. Teknik Instrumen Penilaian Kompetensi Kognitif

Guru menilai kompetensi kognitif melalui: a tes tertulis dengan menggunakan butir soal, b tes lisan dengan bertanya langsung kepada peserta didik menggunakan daftar pertanyaan, dan c penugasan atau proyek dengan lembar kerja dan dalam kurun waktu tertentu yang harus dikerjakan peserta didik. Berikut uraian masing-masing teknik tersebut: a. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. 20 Teknik penilaian tertulis dipergunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sistesis, dan evaluasi. Kelebihan dari tes tertulis adalah dapat mengukur kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam jumlah besar dan dalam tempat yang terpisah di waktu yang sama. Bentuk tes tertulis terdiri dari: 1 soal pilihan ganda, 2 isian, 3 jawaban singkat pendek, 4 benar-salah B-S, 5 menjodohkan, dan 6 uraian. 21 Dari berbagai bentuk tes tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu kemampuan mengingat atau menghafal saja. Sedangkan tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami, serta mengenal kembali fakta-fakta, memahami hubungan antara dua hal atau lebih, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip. Dari aspek skor terhadap jawaban, penilaian tes tertulis dibedakan menjadi dua yaitu objektif tes dan subjektif tes. Objektif tes merupakan tes tertulis yang pertanyaannya bersifat tertutup sehingga jawabannya pasti dan singkat atau pendek. Sedangkan subjektif tes merupakan 20 Ibid, halaman 173. 21 Ibid, halaman 175.

Dokumen yang terkait

ANALISIS HASIL PENILAIAN DIAGNOSTIK LITERASI MATEMATIKA MODEL PISA BERDASARKAN SELF EFFICACY SISWA PADA PEMBELAJARAN RME

0 3 25

Pengembangan Soal Model Pisa Pada Konten Quantity Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

0 4 10

PENDAHULUAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Dalam Memecahkan Soal Matematika Model Pisa Konten Quantity.

0 3 4

DAFTAR PUSTAKA Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Dalam Memecahkan Soal Matematika Model Pisa Konten Quantity.

0 4 4

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA KONTEN QUANTITY Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Dalam Memecahkan Soal Matematika Model Pisa Konten Quantity.

0 3 15

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA KONTEN QUANTITY Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Dalam Memecahkan Soal Matematika Model Pisa Konten Quantity.

0 2 17

PENGEMBANGAN SOAL MODEL PISA PADA KONTEN Q UANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA Pengembangan Soal Model Pisa (Programme For International Student Assessment) Pada Konten Quantity Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Ke

0 4 9

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN Pengembangan Soal Matematika Model Pisa Pada Konten Uncertainty And Data Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Siswa.

0 4 13

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN Pengembangan Soal Matematika Model Pisa Pada Konten Uncertainty And Data Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Siswa.

0 1 17

pengembangan instrumen penilaian hasil belajar

0 1 10