47
D. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Menurut Piaget dalam Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 105 masa kanak- kanak akhir usia 7-12 tahun berada dalam tahap operasi konkret dalam
berfikir, dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret. Anak mampu
menggunakan kemampuan mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret dan belum bisa berpikir abstrak. Anak juga mampu berfikir
logis meski masih terbatas pada situasi sekarang. Dalam Sri Sulistyorini 2007: 10 sifat-sifat khas lainnya anak usia SD adalah sebagai berikut:
1. Sangat ingin tahu mengenai segala sesuatu yang ada dalam dunia realitas di sekitarnya.
2. Tidak lagi semata-mata tergantung pada orang yang lebih tua. 3. Suka melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk lingkungannya.
4. Dapat melakukan kompetisi sehat. 5. Mulai muncul kesadaran terhadap diri sendiri dan orang lain.
Masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase, yaitu Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 116:
1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yag berlangsung antara usia 67 tahun – 910 tahun, biasanya duduk di kelas 1, 2, 3 Sekolah Dasar.
2. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, antara usia 910 – 1213 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar.
Anak pada masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar memiliki ciri-ciri, diantaranya: 1 perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari, 2
48 ingin tahu, ingin belajar dan realistis, 3 timbul minat kepada pelajaran-
pelajaran khusus, 4 anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, dan 5 anak-anak suka membentuk
kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Berdasarkan uraian di atas, siswa kelas IV SD masuk pada masa kanak-kanak akhir yang berada dalam tahap operasi konkret. Pada tahap ini,
anak mampu berfikir secara logis mengenai objek dan kejadian yang sifatnya konkret. Meskipun sudah mampu berfikir logis, cara berfikir mereka masih
berorientasi pada kekinian. Egosentrisme anak juga mulai berkurang, mereka mulai memperhatikan dan menerima pandangan orang lain. Mulai muncul
kesadaran terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, keputusan tentang sebab akibat pada anak akan meningkat.
E. Kerangka Pikir