MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS IV SDN 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

i ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS IV

SDN 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN

LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh MUHSIRIN

Tujuan penelitian pembelajaran ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan cooperative learning tipe cooperative script. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Obyek penelitian berjumlah 22 orang siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa. Materi pembelajaran adalah bilangan bulat mata pelajaran matematika.

Metode tindakan kelas dengan siklus perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan alat pengumpulan data. Teknik analisis menggunakan analisis kualitatif untuk aktivitas dan analisis kualitatif untuk hasil belajar. Aktivitas menggunakan lembar observasi dan tes untuk hasil belajar.

Hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus diperoleh rata-rata 50,5 dan pada siklus II rata-rata sebesar 75,5. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 64% meningkat menjadi 90%. Aktivitas pembelajaran klasikal siswa pada siklus I sebanyak 54,55% dan pada siklus II meningkatkan menjadi 81,81%. Sedangkan aktivitas belajar siswa dengan metode belajar cooperative learning tipe cooperative script pada siklus I sebanyak 68,18% dan pada siklus II meningkat menjadi 96,58%.

Kata kunci: Cooperative Learning Tipe Cooperative Script, Aktivitas, dan Hasil Belajar.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, Bab 1, pasal 1, dinyatakanbahwa guru adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, menagrahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Mata pelajaran pokok disekolah dasar adalah pendidikan kewrganegaraan, bahasa Indonesia, pendidikan ilmu social, pendidikan ilmu pengetahuan alam (scince) dan matematika. Secara umum pembelajran matematika kurang diminati peserta didik dengan berbagai alasan. Padahal matematika sangat dibutuhkan sebagai alat untuk berpikir rasional.

Matematika merupakan ratu dari ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan disemua jurusan yang dipelajari semua orang. Berhitung merupakan aktifitas sehari-hari tiada aktifitas tanpa menggunakan matematika, akan tetapi banyak siswa yang menganggap pelajaran ini menakutkan sehingga hasil belajar siswa dalam pelajaran ini kerap kali mengecewakan.

Penulis mengadakan evaluasi pada mata pelajaran matematika di kelas IV SDN 1 Talang Jawa, dari hasil pengamatan awal yang penulis lakukan pada kegiatan pembelajaran, kualitas hasil belajar kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan


(3)

Merbau Mataram masih rendah. Ini dapat dilihat pada Persentase Perolehan Nilai Ujian Semester Ganjil di bawah ini:

Table 1.persentase Perolehan Nilai Ujian Semester Ganjil Matematika Kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Tahun 2012/2013.

No Rentang Nilai Jumlah Siswa (F) % Keterangan

1 100 Tuntas

2 90 Tuntas

3 80 1 4,5 Tuntas

4 70 7 31,8 Tuntas

5 60 3 13,6 Tuntas

6 50 4 18,18 Tidak tuntas

7 40 3 13,6 Tidak tuntas

8 30 4 18,18 Tidak tuntas

9 20 Tidak tuntas

10 10 Tidak tuntas

11 0 Tidak tuntas

Jumlah 22 100%

Ternyata setelah penulis melakukan presentase perolehan nilai ujian semester ganjil matematika hasilnya masih banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM.KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran matematika adalah 60. Dari 22 anak hanya 11 anak (50%) yang dapat menuntaskan KKM..Hal inilah yang membuat penulis berkeinginan untuk mengangkat masalah ini sebagai laporan.Disamping untuk memperbaiki pembelajaran ini, juga ditujukan untuk


(4)

memenuhi tugas pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada program S1 PGSD.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah di atas, identifikasi pembelajaran ini adalah sebagai berikut: a. Siswa sering main dan bercerita dengan teman sekelompoknya.

b. Kemampuan siswa yang heterogen.

c. Kurang aktif mengerjakkan tugas latihan dalam kelompok.

d. Saat tugas kelompok beberapa siswa tidak mengerti apa yang dikerjakkan oleh kelompoknya.

e. Nilai matematika dalam tiga kali ulangan harian belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar > 60.

f. Metode guru dalam mengajar kurang bervariasi hanya ceramah dan pemberian tugas latihan saja.

Dari semua masalah yang telah teridentifikasi, ternyata dapat diketahui bahwa faktor penyebab kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran karena metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran terlalu monoton sehingga guru perlu menerapkan metode pembelajaran kooperatif/ Cooperatife Learning Tipe Cooperatife Script untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran berikutnya.


(5)

C. Analisis Masalah

Dari semua masalah yang telah teridentifikasi,ternyata dapat diketahui bahwa faktor penyebab kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran karena metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran terlalu monoton sehingga guru perlu menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Dalam hal ini, saya mencoba menerapkan metode pembelajaran kooperatif/ cooperative learning tipe cooperative script untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran berikutnya.

D. Rumusan Masalah

Dari data yang teridentifikasi di atas, maka rumusan masalah yang penulis angkat dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Cooperative Learning Tipe Cooperative Script pada mata pelajaran matematika dikelas IV SDN 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan?

2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Cooperative Learning Tipe Script pada mata pelajaran matematika dikelas IV SDN 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan?


(6)

E. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Tujuan dari penelitian pembelajaran ini adalah:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Cooperative Learning Tipe Cooperative Script pada mata pelajaran matematika dikelas IV SDN 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Cooperative Learning Tipe Script pada mata pelajaran matematika dikelas IV SDN 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.

F. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Adapun manfaat Penelitian Perbaikian Pembelajaran antara lain: 1. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar pada mata pelajaran matematika.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2. Manfaat bagi guru

a. Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran.

b. Memberikan keterampilan guru dalam merefleksikan dan memecahkan masalah yang timbul dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

3. Manfaat bagi sekolah

a. Memberikan masukan bagi perbaikan/ peningkatan mutu pembelajaran di sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika.


(7)

4. Manfaat bagi Peneliti

a. Membarikan pengalaman baru bagi peneliti dalam menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.


(8)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan keadaan dan kondisi yang sedang berlangsung apa adanya di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Talang Jawa, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.Subyek penelitian adalah siswa kelas IV (empat) berjumlah 20 orang.9 orang siswa laki-laki dan 11 siswi perempuan.Siswa kelas IV rata-rata berumur 9 sampai 10 tahun.Siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa ini memiliki kecerdasan menengah, dengan rata-rata kelas 60 untuk pelajaran Matematika.Latar belakan ekonomi orang tua siswa pada umumnya berekonomi kurang mampu.Orang tua mereka berasal dari berbagai suku, diantaranya Jawa, Palembang, dan Sunda.Pekerjaan orang tua siswa tidak tetap yaitu bekerja sebagai buruh, pedangan, pembuat batu bata.

Penulis memilih SD Negeri 1 Talang Jawa sebagai subyek penelitian didasarkan atas pertimbangan, antara lain :

1. Sekolah tersebut merupakan sekolah dimana penulis ditugaskan mengajar sehingga kegiatan penelitian ini tidak mengganggu suasana belajar mengajar dikelas lain;

2. Pemahaman dan keaktivan siswa terhadap materi pembelajar Matematika masih kurang, khususnya faktor dan kelipatan. Perolehan rata-rata mata


(9)

pelajaran Matematika belum mencukupi standar KKM (nilai standar KKM 60) sehingga peneliti merasa bertanggung jawab untuk meningkatkan keaktivan belajar siswa agar siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih memuaskan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari bulan November 2012 sampai bulan Januari 2013 yang bertempat di SD Negeri 1 Talang Jawa di Dusun Karang Tejo Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) siklus, dimana tiap siklus akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri atas 4 (empat) fase kegiatan, yaitu : Perencanaan. Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi, dengan tahap siklus I dan II.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggrat (dalam Sugiarti,1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), reflection (refleksi).Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Sebelum masuk pada siklus 1 dalakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.


(10)

Tahapan persiklus dapat dilihat sebagai berikut : SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 2. Alur Tahapan Per Siklus Penjelasan per siklus adalah :

1. Rancangan/ rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya membuat instrument penilaian dan perangkat pembelajaran;

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode pembelajaran model kontektual berbasis masalah;

Perencanaan

Pengamatan Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Rafleksi Pelaksanaan


(11)

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat;

4. Rancangan/ rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Rencana penelitian dibagi dalam dua putaran yang masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Siklus I 1. Rencana

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ada, maka penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Rencana perbaikan pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam upaya mengatasi permasalahan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pecahan.

2. Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan;

b. Guru membagi wacana/ materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan;

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar;


(12)

d. Pembicara membaca ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :

e. Menyimak/ mengoreksi/ menunjukan ide-ide pokok yang kurang

f. Membantu mengingat/ menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya;

g. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas;

h. Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan; i. Penutup.

3. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika diantaranya :

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran;

2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru;

3. Keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti terkait materi. 4. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif, dimana lembar soal dikerjakan secara individual.Sehingga guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajaran.

5. Refleksi

Tahapan peneliti mengkaji kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan solusi perbaikan untuk pembelajaran di siklus berikutnya.


(13)

a. Siklus II 1. Rencana

Berdasarkan refleksi yang dilakukan penulis pada siklus I, maka penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Rencana perbaikan pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam upaya memperbaiki permasalahan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pecahan.

2. Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan;

b. Guru membagi wacana/ materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan;

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar;

d. Pembicara membaca ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :

e. Menyimak/ mengoreksi/ menunjukan ide-ide pokok yang kurang

f. Membantu mengingat/ menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya;

g. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas;

h. Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan; i. Penutup.


(14)

3. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika diantaranya :

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran;

2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru;

3. Keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti terkait materi. 4. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif, dimana lembar soal dikerjakan secara individual.Sehingga guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajaran.

5. Refleksi

Tahapan peneliti mengkaji kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan solusi perbaikan untuk pembelajaran di siklus berikutnya.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrument yaitu :

1) Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar;

2) Angket, digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan belajar klasikal; 3) Angket, digunakan untuk menumpulkan data kegiatan pembelajaran

kelompok;

4) Angket, untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajaran kuis, baik penjawab, penanya maupun pengamat.


(15)

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama pra-tindakan, maupun sebelum tindakan pembelajaran dilaksanakan. Tabel 2Jenis dan Metode Pengumpulan Data

NO JENIS DATA METODE ALAT

1 Perencanaan pembelajaran. Observasi Lembar pengamatan

2

Proses pembelajaran a. Aktivitas guru; b. Aktifitas siswa.

Observasi Lembar kerja

3 Peningkatan keterampilan proses siswa.

Observasi Lembar

pengamatan 4 Peningkatan keterampilan

menulis siswa.

Observasi Lembar

pengamatan F. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

1. Seleksi data, pengelompokan dan pengolahan data, dan interpretasi data; 2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data;

3. Tindak lanjut dan rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkanaan dengan analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah;

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian;


(16)

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan penelitian;

4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian; 5. Kesimpulan dan rekomendasi.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran terhadap materi tentang Bilangan Bulat ≥ 80 % siswa aktif dengan hasil belajar harus mencapai nilai KKM (60).


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan keadaan dan kondisi yang sedang berlangsung apa adanya di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Talang Jawa, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.Subyek penelitian adalah siswa kelas IV (empat) berjumlah 20 orang.9 orang siswa laki-laki dan 11 siswi perempuan.Siswa kelas IV rata-rata berumur 9 sampai 10 tahun.Siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa ini memiliki kecerdasan menengah, dengan rata-rata kelas 60 untuk pelajaran Matematika.Latar belakan ekonomi orang tua siswa pada umumnya berekonomi kurang mampu.Orang tua mereka berasal dari berbagai suku, diantaranya Jawa, Palembang, dan Sunda.Pekerjaan orang tua siswa tidak tetap yaitu bekerja sebagai buruh, pedangan, pembuat batu bata.

Penulis memilih SD Negeri 1 Talang Jawa sebagai subyek penelitian didasarkan atas pertimbangan, antara lain :

1. Sekolah tersebut merupakan sekolah dimana penulis ditugaskan mengajar sehingga kegiatan penelitian ini tidak mengganggu suasana belajar mengajar dikelas lain;

2. Pemahaman dan keaktivan siswa terhadap materi pembelajar Matematika masih kurang, khususnya faktor dan kelipatan. Perolehan rata-rata mata


(18)

pelajaran Matematika belum mencukupi standar KKM (nilai standar KKM 60) sehingga peneliti merasa bertanggung jawab untuk meningkatkan keaktivan belajar siswa agar siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih memuaskan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari bulan November 2012 sampai bulan Januari 2013 yang bertempat di SD Negeri 1 Talang Jawa di Dusun Karang Tejo Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) siklus, dimana tiap siklus akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri atas 4 (empat) fase kegiatan, yaitu : Perencanaan. Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi, dengan tahap siklus I dan II.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggrat (dalam Sugiarti,1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), reflection (refleksi).Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Sebelum masuk pada siklus 1 dalakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.


(19)

Tahapan persiklus dapat dilihat sebagai berikut : SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 2. Alur Tahapan Per Siklus Penjelasan per siklus adalah :

1. Rancangan/ rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya membuat instrument penilaian dan perangkat pembelajaran;

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode pembelajaran model kontektual berbasis masalah;

Perencanaan

Pengamatan Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Rafleksi Pelaksanaan


(20)

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat;

4. Rancangan/ rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Rencana penelitian dibagi dalam dua putaran yang masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Siklus I 1. Rencana

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ada, maka penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Rencana perbaikan pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam upaya mengatasi permasalahan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pecahan.

2. Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan;

b. Guru membagi wacana/ materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan;

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar;


(21)

d. Pembicara membaca ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :

e. Menyimak/ mengoreksi/ menunjukan ide-ide pokok yang kurang

f. Membantu mengingat/ menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya;

g. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas;

h. Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan; i. Penutup.

3. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika diantaranya :

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran;

2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru;

3. Keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti terkait materi. 4. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif, dimana lembar soal dikerjakan secara individual.Sehingga guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajaran.

5. Refleksi

Tahapan peneliti mengkaji kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan solusi perbaikan untuk pembelajaran di siklus berikutnya.


(22)

a. Siklus II 1. Rencana

Berdasarkan refleksi yang dilakukan penulis pada siklus I, maka penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Rencana perbaikan pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam upaya memperbaiki permasalahan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pecahan.

2. Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan;

b. Guru membagi wacana/ materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan;

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar;

d. Pembicara membaca ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :

e. Menyimak/ mengoreksi/ menunjukan ide-ide pokok yang kurang

f. Membantu mengingat/ menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya;

g. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas;

h. Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan; i. Penutup.


(23)

3. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika diantaranya :

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran;

2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru;

3. Keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti terkait materi. 4. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif, dimana lembar soal dikerjakan secara individual.Sehingga guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajaran.

5. Refleksi

Tahapan peneliti mengkaji kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan solusi perbaikan untuk pembelajaran di siklus berikutnya.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrument yaitu :

1) Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar;

2) Angket, digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan belajar klasikal; 3) Angket, digunakan untuk menumpulkan data kegiatan pembelajaran

kelompok;

4) Angket, untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajaran kuis, baik penjawab, penanya maupun pengamat.


(24)

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama pra-tindakan, maupun sebelum tindakan pembelajaran dilaksanakan. Tabel 1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

NO JENIS DATA METODE ALAT

1 Perencanaan pembelajaran. Observasi Lembar pengamatan

2

Proses pembelajaran a. Aktivitas guru; b. Aktifitas siswa.

Observasi Lembar kerja

3 Peningkatan keterampilan proses siswa.

Observasi Lembar

pengamatan 4 Peningkatan keterampilan

menulis siswa.

Observasi Lembar

pengamatan F. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

1. Seleksi data, pengelompokan dan pengolahan data, dan interpretasi data; 2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data;

3. Tindak lanjut dan rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkanaan dengan analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah;

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian;


(25)

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan penelitian;

4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian; 5. Kesimpulan dan rekomendasi.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran terhadap materi tentang Bilangan Bulat ≥ 80 % siswa aktif dengan hasil belajar harus mencapai nilai KKM (60).


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembehasan tentang model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script yang diterapkan pada materi bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

1. Aktivitas pengambilan data PTK ini menggunakan lembar observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

2. Hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata 50,5 dan pada siklus II rata-rata sebesar 75,5. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 30% meningkat menjadi 90%. Aktivitas pembelajaran klasikal siswa pada siklus I sebanyak 54,55% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,81%. Sedangkan aktivitas belajar dengan metode belajar Cooperative Learning Tipe Cooperative Script pada siklus I sebanyak 68,18% dan pada siklus II meningkat menjadi 96,58%.


(27)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script yang diterapkan pada mata pelajaran matematika dengan materi bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu disarankan:

1. Bagi siswa, hendaknya belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan mengajak guru dan teman, tidak hanya pada saat penelitian ini dan dapat dterapkan pada pembelajaran lain.

2. Bagi guru, untuk menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script seperti peneliti diperlukan persiapan yang matang, terutama pada penilaian kelompok penjawab diperlukan bantuan siswa yang pandai untuk memberikan pemahaman kepada teman kelompoknya.

3. Bagi sekolah, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran matematika yang cenderung tiddak disukai siswa, maka sebagai alternatif penyelesaian adalah menggunakan Cooperative Learning salah satu yang bisa diterapakan adalah model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script.

4. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script disarankan melakukan pada SK/KD yang lain.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Insan Cendekia.

Damyati dan Mudjianto. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Renekan Cipta. Dansereau Cs. 1985. Cooperative Learning Tipe Cooperative Script

Djamarah. 2000. Konsep dan Pembelajaran Media. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perdana.

Nasution. 2004. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. 2001. Belajar dan Prestasi Belajar. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2005. Pengamalan dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyati, T. 1997. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Jakarta: Pusat Pembelajaran.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif, Berorientasi, Konstruksivestik: Konsep, Landasan Teoritis Praktis. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.


(1)

3. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika diantaranya :

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran;

2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru;

3. Keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti terkait materi. 4. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif, dimana lembar soal dikerjakan secara individual.Sehingga guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajaran.

5. Refleksi

Tahapan peneliti mengkaji kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan solusi perbaikan untuk pembelajaran di siklus berikutnya.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrument yaitu :

1) Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar;

2) Angket, digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan belajar klasikal; 3) Angket, digunakan untuk menumpulkan data kegiatan pembelajaran

kelompok;

4) Angket, untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajaran kuis, baik penjawab, penanya maupun pengamat.


(2)

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama pra-tindakan, maupun sebelum tindakan pembelajaran dilaksanakan. Tabel 1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

NO JENIS DATA METODE ALAT

1 Perencanaan pembelajaran. Observasi Lembar pengamatan

2

Proses pembelajaran a. Aktivitas guru; b. Aktifitas siswa.

Observasi Lembar kerja

3 Peningkatan keterampilan proses siswa.

Observasi Lembar

pengamatan 4 Peningkatan keterampilan

menulis siswa.

Observasi Lembar

pengamatan

F. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

1. Seleksi data, pengelompokan dan pengolahan data, dan interpretasi data; 2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data;

3. Tindak lanjut dan rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkanaan dengan analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah;

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian;


(3)

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan penelitian;

4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian; 5. Kesimpulan dan rekomendasi.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran terhadap materi tentang Bilangan Bulat ≥ 80 % siswa aktif dengan hasil belajar harus mencapai nilai KKM (60).


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembehasan tentang model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script yang diterapkan pada materi bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

1. Aktivitas pengambilan data PTK ini menggunakan lembar observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

2. Hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata 50,5 dan pada siklus II rata-rata sebesar 75,5. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 30% meningkat menjadi 90%. Aktivitas pembelajaran klasikal siswa pada siklus I sebanyak 54,55% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,81%. Sedangkan aktivitas belajar dengan metode belajar Cooperative Learning Tipe Cooperative Script pada siklus I sebanyak 68,18% dan pada siklus II meningkat menjadi 96,58%.


(5)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script yang diterapkan pada mata pelajaran matematika dengan materi bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu disarankan:

1. Bagi siswa, hendaknya belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan mengajak guru dan teman, tidak hanya pada saat penelitian ini dan dapat dterapkan pada pembelajaran lain.

2. Bagi guru, untuk menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script seperti peneliti diperlukan persiapan yang matang, terutama pada penilaian kelompok penjawab diperlukan bantuan siswa yang pandai untuk memberikan pemahaman kepada teman kelompoknya.

3. Bagi sekolah, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran matematika yang cenderung tiddak disukai siswa, maka sebagai alternatif penyelesaian adalah menggunakan Cooperative Learning salah satu yang bisa diterapakan adalah model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script.

4. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Script disarankan melakukan pada SK/KD yang lain.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Insan Cendekia.

Damyati dan Mudjianto. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Renekan Cipta. Dansereau Cs. 1985. Cooperative Learning Tipe Cooperative Script

Djamarah. 2000. Konsep dan Pembelajaran Media. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perdana.

Nasution. 2004. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. 2001. Belajar dan Prestasi Belajar. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2005. Pengamalan dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyati, T. 1997. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Jakarta: Pusat Pembelajaran.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif, Berorientasi, Konstruksivestik: Konsep, Landasan Teoritis Praktis. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN 1 BALEKENCONO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 44

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATEMATIKA KELAS IV SDN LABUHAN RATU IX TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 55

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 33 62

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

6 29 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V A SDN 5 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 14 62

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 42

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DI SDN 1 PRINGSEWU TIMUR KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 6 61

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS IV SDN 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 28

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65