BAB V Sistim Pelembagaan Nilai Lokal dan Kelompok Simpan Pinjam
5.1. Pelembagaan Nilai
Proses pelembagaan nilai sudah dimulai sejak pola kekerabatan terbentuk misalnya melalui pernikahan anggota keluarga yaitu anak dari keluarga inti baik pihak
perempuan dan pihak laki-laki yang kemudian menempati rumah besar
1
atau disebut sombori
, sehingga sombori terdiri dari unit-unit keluarga yang memiliki hubungan dengan keluarga inti. Demikian juga hubungan dengan keluarga inti lain yang satu
dengan lainnya saling berkaitan karena adanya pernikahan. Nilai-nilai awal yang dilihat tersebut merupakan bagian dari salah satu konsep
yang mendasari habitus Boerdieu misalnya memandang bahwa habitus umumnya dipengaruhi oleh struktur-struktur yang dibentuk dan struktur-struktur yang membentuk
seperti halnya awal pelembagaan nilai yang berlangsung pada internalisasi individu ke dalam sombori melalui pernikahan.
1
Schrauw ers 2004:80 m enyebutkan sombori d engan istilah banua atau Longhouse
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Gambar 5: Pola umum dalam tradisi mesale Awal pelembagaan individu menjadi bagian keluarga tertentu atau bergabung
menjadi satu bagian sombori, kemudian melahirkan nilai-nilai yang dibangun berdasarkan kesepakatan seperti berkaitan dengan po sintuwu antara lain pada mekanisme
pembagian kerja dimana individu satu memiliki tanggung jawab besar untuk membangun komunikasi dengan individu lain yang bertujuan guna memperkuat serta menjamin
keberlangsungan keluarga dari setiap individu seperti berkaitan dengan mesale. Gambaran po sintuwu bagian dari pola hubungan antar kelompok satu dengan
kelompok lainnya baik karena adanya keterikatan secara kekeluargaan, maupun tidak ada hubungan
sama sekali. Dimana
hubungan tersebut dilakukan
guna menjamin
keberlangsungan kelompoknya sendiri seperti yang tampak pada tradisi mesale melibatkan tidak sedikit individu di berbagai kegiatan misalnya hajatan-hajatan tertentu
yang sedang berlangsung.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Dalam kegiatan-kegiatan yang memungkinkan lebih banyak terjadi interaksi antar satu orang dengan orang lainnya, hubungan ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang
telah memiliki tanggungan seperti isteri suami dan anak atau beberapa anak. Dimana hubungan tersebut sangat penting untuk memberikan modal bagi keluarga asalnya,
sehingga masa mendatang tidak mengalami kesukaran sebab prinsip utama dari dilakukannya hubungan ialah balas jasa terhadap kebaikan yang pernah diterima orang
lain dalam kapasitasnya sebagai “tuan rumah” tempat berlangsungnya kegiatan. Dari uraian ini tampak bahwa kedudukan individu merupakan aktor yang tidak hanya sebatas
sebagai agen perubahan tetapi sebagai agen yang melakukan proses pelembagaan nilai, dimana hasil dari pelembagaan ialah perilaku mo sintuwu bercirikan kolektif atau
pengertian lain Masyarakat Pamona adalah masyarakat kolektif.
5.2 Mekanisme Pelembagaan Nilai