hubungan dengan baik untuk kelangsungannya serta kelangsungan keluarganya masa mendatang. Kedua uraian ini mengacu pada pandangan penulis yang menganggap bahwa
masyarakat merupakan lembaga itu sendiri terdiri dari beberapa elemen penting pembentuknya
seperti unit-unit keluarga yang terintegrasi pada nilai dan norma, contohnya sintuwu yang memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
• Masyarakat mengalami perkembangan baik pengertian kuantitas maupun kualitas.
Perkembangan tersebut berpotensi negatif yang dapat mengancam kelangsungan individu atau kelompok tertentu.
• Kecenderungan lain ialah akan berlangsungnya invasi yang menyebabkan individu
atau kelompok kurang terjamin keberlangsungannya. •
Perkembangan yang terjadi dapat menimbulkan marginalisasi
5.3.1. Peran dan Kedudukan Aktor dalam Lembaga
Aktor sangat penting dilihat dalam suatu lembaga dimana perihal ini ditunjukkan pada hakikat dasar sombori yaitu sebagai suatu rumah besar yang dalamnya dihuni oleh
beberapa individu atau kelompok keluarga kemudian diketuai seorang yang dituakan misalnya orang tua. Kedudukan dan peran aktor terletak pada kewenangan yang
dimilikinya untuk memperkenalkan sejak dini dan penting tidaknya hubungan tolong menolong dilakukan, tak terkecuali siapa pun, baik perempuan maupun laki-laki. Selain
memperkenalkan arti tolong menolong, seseorang juga memperkenalkan ajaran-ajaran lain yang erat kaitannya tentang filosofi budaya seperti mo sintuwu.
Peran dan kedudukan aktor yang dimaksudkan pada uraian ini lebih menempatkan kapasitasnya sebagai individu yang mencerna baik nilai dan norma kemudian berangkat
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dari sini, maka aktor tersebut melakukan pelembagaan yang bertujuan untuk memperkuat kedudukan aktor lain misalnya individu dari keluarganya, sehingga terkesan bahwa peran
dan kedudukan aktor adalah memperkuat ikatan berupa jejaring sosial melalui pelembagaan perilaku yang disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku.
5.3.2. Kesepakatan dan Kebutuhan
Hubungan yang dilakukan dalam gambaran nilai atau norma yang berlaku misalnya po sintuwu atau perilaku kolektif tampak pada budaya mesale, tidak dilakukan
begitu saja atau tanpa alasan-alasan yang mendasari. Hubungan tersebut terjadi karena adanya kesepakatan yang bersifat take and give misalnya dalam kaitannya dengan po
sintuwu . Kesepakatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan individu bersangkutan
dengan cara memperkuat jejaring yang ditempuh melalui peran sertanya pada berbagai kegiatan.
Dalam rangka mencapai kesepakatan dan kebutuhan, maka fungsi nilai dan norma sebagai tata pedoman berperilaku dimana setiap individu membangun standar tertentu
yang diberlakukan formal pada setiap hubungan misalnya berkaitan dengan kelompok usaha simpan pinjam. Kelompok usaha simpan pinjam di Desa Tonusu ialah lembaga
yang dibangun sebagai media masyarakat membangun kesepakatan dan mencapai kebutuhan dimana proses-proses penting yang dipandang merupakan aspek-aspek
penguatan lembaga dilakukan dengan mengelaborasikan nilai-nilai lokal pada lembaga yang dibentuk serta perilaku-perilaku anggotanya. Kesepakatan dan kebutuhan tampak
pada beberapa hal utama 1. Aturan-aturan yang berlaku, 2. Sistim penokohan atau orang yang dipercaya memiliki kemampuan membawa perubahan positif bagi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
anggotanya dalam mencapai kebutuhan, 3. Hubungan-hubungan yang bersifat take and give
, 4. Usaha-usaha yang dilakukan bersama misalnya mengerjakan lahan perkebunan atau lahan pertanian, arisan-arisan, keseluruhan itu untuk mencapai tujuan bersama dan
tujuan setiap individu.
5.3.3. Proses Pelembagaan po sintuwu dalam prespektif Peters