B. METODELOGI
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Cara pengambilan data menggunakan tehknik wawancara. Subyek yang akan diteliti terdiri dari 5 siswa SD kelas 4
di kecamatan Tingkir, kota Salatiga. Umur mereka berkisar 9-10 tahun, dengan kriteria sebagai berikut: 1 Kesanggupan subyek untuk di wawancarai, 2 Persetujuan orang tua
subyek, 3 Kepercayaan peneliti bahwa subyek akan memberi penjelasan tentang respon terhadap persoalan yang akan diberikan.
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara klinis. Teknik ini sangat sesuai atau cocok dalam rangka mengenal atau
skim matematika yang di miliki oleh siswa Sutriyono, 2012: 29. Wawancara klinis mempunyai tujuan utama untuk mengumpulkan data dalam mengkonstruksi model skim
tindakan dan skim operasi siswa. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu perekam dan video yang bertujuan untuk mengetahui semua ucapan siswa pada saat
menjawab pertanyaan pewawancara. Tahap analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat di interpretasikan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data dalam penelitian ini terdapat 4 tahap diantaranya rekaman dipindahkan dalam bentuk tertulis, data mentah dalam bentuk
transkripsi di olah dan di susun, mengenali setiap perilaku subyek berdasarkan kasus yang ada, dan merumuskan skim berdasarkan pola tingkah laku yang dikenali pasti Afriani,
2009. Analisis ini hanya membahas jenis-jenis skim pada penjumlahan bilangan bulat yang dimiliki oleh siswa.
C. HASIL PENELITIAN
Bentuk soal penjumlahan bilangan bulat “a + b”, “a + -b”, “-a + b” dan “-a + -b” terdiri dari 3 soal dimana 2 soal simbolik dan 1 soal cerita. terdiri dari tiga tipe pejumlahan
antara 1 digit dengan 1 digit, 1 digit dengan 2 digit, dan 2 digit dengan 2 digit. 1.
Penjumlahan Bentuk a + b
Subyek menyelesaikan penjumlahan dalam bentuk a + b dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:
a. Menjumlahkan dengan menggunakan jari
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 5 subyek yang diwawancarai menggunakan cara penjumlahan dengan menggunakan jari. Cara menjumlah
menggunakan jari ini dapat dilihat pada contoh di bawah ini: 1 DN, DN
menjumlahakan menggunakan jari pada soal 3 + 4. Saat menyelesaikan soal ini DN menghitung dengan menggunakan jari. DN menyimpan angka 3 kemudian
menunjukkan jarinya yang berjumlah empat, kemudian menghitung dengan cara
membilang satu-satu empat, lima, enam, tujuh. 2 RM Pada soal penjumlahan 9 + 2
subyek yang menghitung dengan menggunakan jari ini, menghitung dengan menunjukkan 9 jarinya kemudian ditambahkan dengan dua jarinya kemudian
membilang sebanyak dua jari. 3 AR Pada penjumlahan 6 + 7 ini subyek mengitung
dengn menunjukkan enam jarinya kemudian karena di tambah dengan tujuh kemudian subyek menghitung dengn menggunakan jari dengn menunjukkan ke tujuh jarinya.
Kemudian, subyek membilang satu-satu sebanyak jarinya yaitu tujuh. 4 AY pada
penjumlahan 25 + 21 ini cara menghitungnya dengan dua puluh lima, dua puluhnya di simpan, kemudian dua puluh satu dua puluhnya di simpan, lalu lima tambah satu
enam, dua puluh tambah dua puluh empat puluh. Jadi hasilnya empat puluh enam. 5 TN menunjukkan bagaimana cara menghitung penjumlahan 3 + 4. Subyek
menunjukkan ke tiga jarinya lalu di hitung kemudian menunjukkan empat dan membilang maju yaitu lima, enam tujuh.
b. Menjumlahkan dengan cara bersusun
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 4 subyek yang menggunakan model ini. Berikut adalah salah satu contoh dari masing-masing subyek yang menghitung
dengan cara bersusun: 1 DN pada soal 22 + 5 subyek menghitung dengan cara
bersusun. pada bilangan satuan yang dijumlahkan subyek tanpa menggunakan jari
hanya dengan memikirkan untuk menghitung bilangan tersebut. 2 RM pada soal 16 +
12 subyek menghitung dengan menggunakan cara besusun. Namun saat penghitungan
subyek masih menggunakan jari untuk membantu penghitungan pada soal tersebut. 3 AR pada soal 25 + 21 subyek menghitung dengan cara bersusun. pada bilangan satuan
dan puluhan subyek memulainya dari menghitung bilangan yang satuan kemudian ke
bilangan yang puluhan. 4 AY menggunakan cara besusun dalam menyelesaikan soal
11 + 7. Pada saat menghitung subyek menghitung dengan menggunakan cara bersusun. Namun pada bilangan satuan yaitu tujuh di tambah dengan satu subyek
menggunakan bantun jari untuk menghitung.
c. Menjumlahkan dengan garis bilangan