b. Menjumlahkan dengan cara bersususun mengikuti tanda
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 subyek yang menggunakan cara penjumlahan bersusun dengan mengikuti tanda. Jika tanda negatif pada bilangan yang
bernilai besar maka hasilnya negatif. Demikian pula apabila biangan yang besar bernilai positif maka hasilnya akan positif. Berikut ini adalah salah satu contoh contoh
subyek yang menghitung dengan menggunakan cara bersusun: Cara penghitungan bersusun yang di gunakan oleh subyek sama dengan cara menghitung penjumlahan
biasa, hanya saja karena bilangan yang dijumlahkan memiliki tanda negatif maka tanda itu ikut dijumlahkan.
c. Mengelompokkan bilangan
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 subyek yang menggunakan cara pengelompokan bilangan. Mengelompokkan bilangan ini misal terdapat bilangan yang
bernilai besar jika dijumlahkan dengan bilangan yang kecil maka hasilnya mengikuti tanda pada bilangan yang bernilai lebih besar. Jika tanda negatif pada bilangan yang
bernilai besar maka hasilnya negatif. Demikian pula apabila biangan yang besar bernilai positif maka hasilnya akan positif. Berikut adalah contoh dari salah satu
subyek yang menghitung dengan pengelompokan bilangan: Penghitungan yang digunakan subyek adalah dengan cara berfikirnya bilangan
yang besar dikurangkan bilangan yang kecil. Ada juga salah satu subyek yang menemukan bahwa bilangan yang benilai negatif jika di kurangkan dengan bilangan
yang bernilaii positif, akan tetapi bilangan positif tersebut lebih kecil maka bilangan yang dikurangkan tidak melebihi angka nol maka hasilnya negatif.
d. Menjumlahkan dengan menggunakan garis bilangan
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 subyek yang menggunakan penjumlahan dengan bantuan garis bilangan, tetapi pada saat di wawancara siswa
menyebutkannya dengan istilah diagram panah. Diagram panah yang di maksud adalah pergerakan arah panah pada garis bilangan. Jika bilangan bernilai positif arah
panah menuju ke kanan angka 0 nol. Kemudian jika ditambah bilangan bulat negatif ujung anak panah berbalik arah kekiri dan berhenti pada bilangan yang ditentukan.
Jika bilangan bernilai negatif maka arah panah ke arah kiri dari angka 0 nol. Jika di tambah bilangan yang positif maka dari ujung bilangan yang di arah kiri ditarik
berbalik arah ke arah kanan. Berikut adalah contoh salah satu subyek yang menghitung dengan meggunakan diagram panah. Subyek menyelesaikan dengan cara
diagram panah, untuk bilangan negatif arah diagram ke kiri. Sedangkan untuk bilangan positif arah diagram panah ke kanan.
4. Penjumlahan bentuk –a + -b
Subyek menyelesaikan penjumlahan dalam bentuk -a + -b dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:
a. Menjumlahkan dengan menggunakan jari mengikuti tanda
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 subyek yang menggunakan cara penjumlahan yang menggunakan jari dengan mengikuti tanda. Jika tanda negatif pada
bilangan yang bernilai besar maka hasilnya negatif. Berikut adalah salah satu contoh subyek yang menghitung dengan menggunakan jari. Subyek menghitung dengan
mengikuti sertakan tanda yang terdapat dalam bilangan. Cara penjumlahannya sama dengan penjumlahan biasa hanya saja tanda negatif pada bilangan ini diikutsertakan.
b. Menjumlahkan dengan cara bersususun mengikuti tanda