Penurunan Tiang Pile Settlement Perkiraan Penurunan Tiang Tunggal

2.12 Penurunan Tiang Pile Settlement

Terdapat dua hal yang perlu diketahui mengenai penurunan, yaitu: a. Besarnya penurunan yang akan terjadi; b. Kecepatan penurunan. Istilah penurunan settlement digunakan untuk menunjukkan gerakan titik tertentu pada bangunan terhadap titik referensi yang tetap. Umumnya, penurunan yang tidak seragam lebih membahayakan bangunan dari pada penurunan totalnya. Selain dari kegagalan daya dukung bearing capacity failure tanah, setiap proses penggalian selalu dihubungkan dengan perubahan keadaan tegangan di dalam tanah. Perubahan tegangan pasti akan disertai dengan perubahan bentuk, umumnya ini yang menyebabkan penurunan pada pondasi Hardiyatmo, 1996. Penurunan pondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang jenuh dapat dibagi menjadi 3 tiga komponen. Penurunan total adalah jumlah dari ketiga komponen penurunan tersebut, yaitu: S= S 1 + S 2 + S 3 .....................................................................................................…2.29 dengan: S = Penurunan total S 1 = Penurunan segera S 2 = Penurunan konsolidasi primer S 3 = Penurunan konsolidasi sekunder Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7 Faktor Pengaruh I m Lee,1962 dan Ip Schleicher,1962 Bentuk Pondasi Fleksibel Kaku Pusat Sudut Rata-rata I p I m Lingkaran Bujur sangkar Empat persegi panjang LB = 1.5 2.0 5.0 10.0 100.0 1.00 1.12 1.36 1.53 2.10 2.52 3.38 0.64 0.36 0.68 0.77 1.05 1.26 1.69 0.85 0.95 1.20 1.31 1.83 2.25 2.96 0.88 0.82 1.06 1.20 1.70 2.10 3.40 3.70 4.12 4.38 4.82 4.93 5.06 Teknik Pondasi I,H. C. Hardiyatmo, 2002 Tabel 2.8 Perkiraan Modulus Elastisitas E Jenis Tanah E kNm 2 Lempung Sangat Lunak 300 – 300 Lunak 2000 – 4000 Sedang 4500 – 9000 Keras 7000 – 20000 Berpasir 30000 – 42500 Pasir Berlanau 5000 – 20000 Tidak padat 10000 – 25000 Universitas Sumatera Utara Padat 50000 – 100000 Pasir dan kerikil Padat 80000 – 200000 Tidak padat 50000 – 140000 Lanau 2000 – 20000 Loess 15000 – 60000 Serpih 140000 – 1400000

2.13 Perkiraan Penurunan Tiang Tunggal

Menurut Poulus dan Davis 1980 penurunan jangka panjang untuk pondasi tiang tunggal tidak perlu ditinjau karena penurunan tiang akibat konsolidasi dari tanah relatif kecil. Ini dikarenakan pondasi tiang direncanakan terhadap kuat dukung ujung dan kuat dukung friksinya atau penjumlahan dari keduanya Hardiyatmo, 2002. Perkiraan penurunan tiang tunggal dapat dihitung berdasarkan: a. Untuk tiang apung atau tiang friksi D E I Q S S . . = .............................................................................. ...........2.30 dimana: I= 1 o . R k . R h . R µ b. Untuk tiang dukung ujung end bearing D E I Q S S . . = …………………………………………………………………...2.31 dimana: I = I o . R k . R b . R µ dengan: Universitas Sumatera Utara S = Penurunan untuk tiang tunggal. Q = Beban yang bekerja Io = Faktor pengaruh penurunan untuk tiang yang tidak mudah mampat. Rk = Faktor koreksi kemudah mampatan tiang. Rh = Faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah Keras. R μ = Faktor koreksi angka Poisson μ. Rb = Faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung. h = Kedalaman total lapisan tanah dari ujung tiang ke muka tanah. D = Diameter tiang. Grafik bahwa penurunan tiang berkurang jika panjang tiang bertambah. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.16 Faktor Penurunan Io Poulos dan Davis Gambar 2.17 Koreksi Kedalaman, Rh Poulos dan Davis Universitas Sumatera Utara Gambar 2.18 Koreksi Kompresi, Rk Poulos dan Davis Gambar 2.19 Koreksi Angka Poisson, R μ Poulus dan Davis Universitas Sumatera Utara Gambar 2.20 Koreksi Kekakuan Lapisan Pendukung, Rb Poulos dan Davis Pada gambar di atas, K adalah suatu ukuran kompresibilitas relatif dari tiang dan tanah yang dinyatakan oleh persamaan : S A P E R E K . = …………………………………………………………….......2.32 Dimana : 2 . 4 1 d A R P A π = dengan: K = Faktor kekakuan tiang E p = Modulus elastisitas dari bahan tiang E S = Modulus elastisitas tanah disekitar tiang E b = Modulus elastisitas tanah didasar tiang Perkiraan angka Poisson µ dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 2.9 Perkiraan Angka Poisson µ Macam Tanah µ Lempung jenuh Lempung tak jenuh Lempung berpasir Lanau Pasir padat Pasir kasar Pasir halus Batu tergantung dari macamnya 0,4 - 0,5 0,1-0,3 0,2-0,3 0,3-0,35 0,2-0,4 0,15 0,25 0.1-0.4 Universitas Sumatera Utara Loess 0.1-0.3 Bowles, 1968; Hardiyatmo, 1996-2002 Berbagai metode menentukan nilai modulus elastisitas tanah E s , antara lain dengan percobaan langsung di tempat dengan menggunakan data hasil pengujian krucut statis sondir Bowles, 1977. Persamaan hasil dari pengumpulan data pengujian kerucut statis sondir yaitu: E S = 3q c untuk pasir E S = 2 sampai 8q c , untuk lempung q c side = Perlawanan konus rata-rata pada tiap lapisan sepanjang tiang. Dari analisa yang dilakukan secara detail oleh Meyerhof, untuk modulus elastisitas tanah dibawah ujung tiang E b kira-kira 5 sampai dengan 10 kali harga modulus elastisitas tanah di sepanjang tiang E S . Untuk tiang elastis, penurunan segeraelastis ImmediateEllastic Settlement. Penurunan yang dihasilkan oleh distorsi massa tanah yang tertekan, dan terjadi pada volume konstan. Termasuk penurunan pada tanah- tanah berbutir kasar dan tanah-tanah berbutir halus yang tidak jenuh karena penurunan terjadi segera setelah terjadi penerapan beban. Persamaan penurunan segera atau penurunan elastis dari pondasi yang diasumsikan terletak pada tanah yang homogen elastis dan isotropis pads media semi tak terhingga, dinyatakan dengan: P P WS WP E A L Q Q S . . 1 ξ + = …………………………………………..……………2.33 Universitas Sumatera Utara Dimana : Q wp = Kapasitas daya dukung ujung tiang Q sp = Kapasitas daya dukung tahanan kulit ζ = Koefisien dari skin friction A p = Luas penampang tiang E p = Modulus elastisitas material tiang L = Panjang tiang Nilai tergantung kepada unit tahanan friksi kulit alami the nature of unit friction resistance pada sepanjang tiang terpancang didalam tanah. Nilai ζ = 0,5 adalah dimana bentuk unit tahanan friksi kulit alaminya berbentuk seragam atau simetris, seperti persegi panjang maupun parabolik seragam, umumnya pada tanah lempung dan atau lanau. Nilai ζ = 0,67 adalah jika bentuk unit tahanan friksi kulit alami nya berbentuk segitiga, umumnya pada tanah pasir. ζ = 0.5 ζ = 0.5 ζ = 0.67 Gambar 2.21 Variasi jenis bentuk unit tahanan friksi kulit alami terdistribusi sepanjang tiang tertanam ke dalam tanah Bowles, 1993 Penurunan bergantung pada karakteristik tanah dan penyebaran tekanan pondasi ke tanah dibawahnya. Penurunan pondasi bangunan dapat diestimasi atau diperkirakan dari hasil pengujian di laboratorium pada contoh tanah tak terganggu undisturbed yang diambil dari pengeboran atau dari f Universitas Sumatera Utara persamaan-persamaan empiris yang dihubungkan dengan hasil pengujian di lapangan.

2.14 Perkiraan Penurunan Tiang kelompok