Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel- variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan digunakan. Oleh karena itu dalam bab ini, peneliti akan menguraikan skala yang akan digunakan dalam mengukur forgiveness, empati, dan religiusitas. Bersamaan dengan itu, akan diuraikan pula populasi dan sampel, serta tehnik analisa data yang akan digunakan.

1.1. VARIABEL PENELITIAN

1.1.1.Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel tergantung, yaitu: 1 Variabel bebas: Empati dan religiusitas 2 Variabel tergantung: Pemaafan Forgiveness

3.1.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Pemaafan Pemaafan adalah memaafkan segala kekeliruan masa lalu yang menyakitkan dengan berbuat lebih baik, tidak memiliki rasa dendam, dan menghentikan sikap menghindar dengan emosi yang positif. Meliputi komponen motivasi berkaitan dengan niat baik, komponen prososial berkaitan dengan tidak menghindar, tidak membalas, dan emosi positif. McCullough, 2006, dan Orathinkal, Vansteenwegen, Enright Stroobants, 2007. a. Komponen motivasi niat baik, meliputi berkeinginan baik, meninggalkan permusuhan, melanjutkan hubungan, mengesampingkan yang tidak baik, ingin memiliki hubungan yang positif, melenyapkan perasaan yang sakit, dan melenyapkan kemarahan. b. Komponen prososial dengan indikator tidak menghindar digambarkan seperti tetap dalam posisi berdekatan, menganggap pribadinya tetap ada, tetap percaya, dapat bersikap ramah, menjumpaimenemui, melanjutkan hubungan. Sedangkan indikator tidak membalas dendam digambarkan seperti tidak memberi ganjaran, mengingini kejadian yang baik, mendapatkan yang baik menjadi haknya, tidak membalas, dan mengharapkan tetap dalam keadaan baik. c. Komponen emosi positif berkaitan dengan indikator peduli, persahabatan, perasaan senang, simpati, dan sayang yang sebelumnya merupakan emosi negatif berkaitan dengan indikator menolak, menghindar, kasar, hina, takut, dan cemas. Untuk mengetahui pemaafan mahasiswa, digunakan skala Pemaafan yang dimodifikasi dari skala yang dibuat oleh McCullough, Root, dan Cohen, 2006 dan Orathinkal, Vansteenwegen, Enright Stroobants, 2007. Makin tinggi skor total yang diperoleh menunjukkan tingginya level pemaafan individu. Dan makin rendah skor total yang diperoleh menunjukkan rendahnya level pemaafan individu. 2Empati Empati adalah kemampuan untuk saling memahami pengalaman pikiran, emosi, dan pengalaman langsung dari orang lain sehingga dapat merasakan perasaan dan pikiran orang lain. Aspek-aspek empati meliputi Pengambilan perspektif, Imajinasi, Perhatian Empatik dan Distres Pribadi. Alat ukur aspek empati yaitu menggunakan skala empati yang diadopsi dari tesis Yulia 2012 dibuat oleh Davis 1983 dengan tingkat realibitas 0.842 dan yang diadaptasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. a. Aspek Pengambilan perspektif perspektive taking berkaitan dengan kemampuan yang berorientasi pada kepentingan orang lain dan reaksi menolong orang lain. b. Aspek Imajinasi fantasy berkaitan dengan mengalami perasaan dan membayangkan keadaan individu lain. c. Aspek Perhatian Empatik empathic concern berkaitan dengan merasa empati pada kemalangan individu lain. d. Aspek Distress pribadi personal distress berkaitan dengan kecemasan pribadi dengan tingkat kemampuan sosialisasi yang rendah. Penilaian skala empati ini makin tinggi skor total yang diperoleh individu menunjukkan semakin tinggi empatinya semakin dapat melakukan pemaafan. 3 Religiusitas Religiusitas adalah komitmen individu kepada Tuhan melalui agama yang diyakininya menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari sehingga menjadi pegangan dalam berpikir, bertindak, dan dalam segala aspek hidup sehari-hari yang meliputi dimensi praktek, kepercayaan, pengalaman religius, dan konsekuensi. a. Dimensi praktek. Dibagi ke dalam praktek umum public meliputi anggota gereja dan kehadiran di gereja dalam menghadiri ibadah keagamaan, dan praktek pribadi private meliputi frekuensi doa. b. Dimensi kepercayaan, meliputi keyakinan dogmatis dan keyakinan partikular. Keyakinan dogmatis merupakan pokok inti keyakinan, dasar di dalam agama yang dianut. Misalnya, Yesus adalah Allah dan manusia. Sedangkan keyakinan partikular merupakan hal yang khusus yang dimiliki oleh individu. Misalnya, saya harus ke gereja setiap hari minggu. c. Dimensi pengalaman religius, meliputi pengalaman yang melampaui realitas sehari-hari, dan kehidupan spiritual yang melampaui intelektual. d. Dimensi konsekuensi, meliputi keyakinan agama memiliki pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, dan keyakinan religius berpengaruh saat mengambil keputusan-keputusan penting. Untuk menilai dimensi praktek, keyakinan, pengalaman religius, dan konsekuensi, skala dari Glock dan Stark Glock, 1962; Glock Stark 1965, 1966; Stark Glock, 1968 dalam Reitsma, Scheepers Te Grotenhuis, 2006 yang telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian, yang disusun berdasarkan empat dimensi tersebut. Semakin tinggi skor menunjukkan semakin dapat melakukan pemaafan. Makin tinggi skor total yang diperoleh menunjukkan tingginya level religiusitas individu. Dan makin rendah skor total yang diperoleh menunjukkan rendahnya level religiusitas individu.

3.2. POPULASI DAN SAMPEL