10
dikelompokkan menjadi dua yaitu data spasial dan data non spasial. Data –
data dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Klasisfikasi Data
Jenis Data Nama Data
Keterangan
Spasial Wilayah Kecamatan
Sekolah Editing menggunakan
ArcView 3.2 kemudian di ekspor ke dalam bentuk
ShapeFile SHP
Non Spasial Tabel Data Wilayah
Tabel Data Desa Tabel Data Sekolah
Tabel Data Fasilitas Tabel Data Siswa
Tabel Data Guru Tabulasi tabel, input
menggunakan keyboard
Tabel 1 merupakan tabel jenis data dibagi menjadi dua bagian yaitu data spasial dan data non spasial. Data spasial yang terdiri dari data wilayah
berupa peta Kotamadya Ambon. Sedangkan pada data sekolah yaitu letak atau koordinat tiap SMU dan SMK yang tersebar di Kotamadya Ambon.
Data wilayah dan data sekolah ini dalam bentuk ShapeFile SHP. Data non spasial merupakan data angka maupun data text pada data wilayah, data
desa, data sekolah, data fasilitas, data siswa, dan data guru. Data-data inilah yang akan dipakai dan diproses menjadi suatu informasi yang diharapkan
berguna buat user atau pengguna.
4. Analisis Input, administrator berperan penting dalam sistem ini,
administarator diberi hak akses berupa username dan password, kemudian administrator dapat menambahkan, mengedit, bahkan menghapus data
yang terdapat di dalam sistem. Dalam sistem yang dibuat diperlukan data spasial dan data non spasial antara lain, data spasial berupa peta lokasi SMU
dan SMK dan peta Kotamadya Ambon. Data non spasial berupa data sekolah, data fasilitas, data siswa, data guru, data desa maupun data wilayah.
Data-data ini yang menjadi pelengkap dibuatnya sistem informasi geografi. Data spasial dan data non spasial digabungkan dan diproses maka
terciptanya suatu output informasi yang berguna dan dapat dijadikan bahan untuk pengambilan kebijakan.
5. Analisis Alur Kerja, sistem yang dibuat merupakan suatu sistem informasi
geografi yang memetakan lokasi sekolah, sehingga user dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis serta mengambil kebijakan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berikut ini adalah alur kerja sistem yang dibuat antara lain: Administrator melakukan login agar bisa
mengakses sistem. Administator memasukan data ke dalam database. Administrator menambahkan data, mengupdate data, menghapus data pada
database. Data spasial berupa lokasi sekolah dan wilayah ditampilkan pada tampilan web. Data non spasial berupa data sekolah, data fasilitas, data
siswa, data guru, data desa yang terdiri dari jumlah laki-laki dan perempuan, data wilayah yaitu kategori umur penduduk ditampilkan pada tampilan web.
11
Data non spasial berupa data APK, angka kelulusan, dan mutu guru per kecamatan ditampilkan pada tampilan web dalam bentuk bar chart.
Pencarian data dibatasi hanya pada data sekolah dan guru. User dibatasi hak akses hanya pada melihat dan mencari informasi pada tampilan web.
Pencarian data yang dilakukan user dibatasi menggunakan keyword nama sekolah, jenjang sekolah. Sedangkan pencarian guru dibatasi hanya
menggunakan keyword nip guru, nama guru dan tingkat pendidikan guru. Web server dan database server terletak di komputer server sehingga klien
hanya mengakses antar muka yang disediakan server.
6. Analisis Output, pengelompokan data menjadi data spasial dan non spasial
menghasilkan output. Output pada data spasial berupa peta lokasi sekolah, peta wilayah, peta tematik dan persebaran sekolah per kecamatan di
Kotamadya Ambon. Pada data non spasial, output yang ditampilkan berupa text dan angka, antara lain informasi sekolah dan fasilitas penunjang,
informasi siswa, informasi guru, informasi tentang jumlah penduduk dan kategori umur penduduk. Selain itu, output yang ditampilkan pada web ini
adalah dalam bentuk bar chart dan tabel. Bar chart yang ditampilkan adalah APK siswa per kecamatan, angka kelulusan siswa per kecamatan dan mutu
guru per kecamatan di Kotamadya Ambon.
Data Flow Diagram DFD
Data flow diagram atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas
atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem. Sejauh ini banyak pakar menggunakan lebih banyak komponen dalam perancangan suatu sistem untuk
menjelaskan sistemnya. DFD hanya memiliki empat komponen dasar dalam mengilustrasikan bagaimana aliran data dalam suatu sistem, komponen tersebut
adalah entitas entities, proses process, media penyimpanan data storage dan arus data data flows. Diagram Konteks Context Diagram adalah diagram level
tertinggi dari DAD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Diagram kontek ini menggambarkan satu kesatuan proses secara
keseluruhan. Jika terdapat banyak arus data dalam Diagram kontek, dapat diberikan kode angka atau abjad dan kemudian diberikan penjelasan. Istilah lain
dari Diagram kontek adalah DFD Level nol. Adapun context diagram level noldari sistem ini terdapat pada Gambar 3.
Gambar 3 Context Diagram Level 0 Sistem Informasi Pemetaan Sekolah
12
Gambar 3 diagram context menjelaskan secara umum sebuah alur sistem yang dibuat untuk memenuhi harapan dari berbagai pihak terkait, dimana data
sekolah, data siswa, data guru, peta Kotamadya Ambon, maupun data penduduk per wilayah yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota, Badan Pusat Statistik
disajikan menjadi satu ke dalam sebuah Sistem Informasi Pemetaan Sekolah. Data-data tersebut kemudian diakses oleh user atau pengguna sebagai suatu
informasi yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan user akan informasi layanan pendidikan SMU dan SMK se-Kotamadya Ambon. Para pengambil
kebijakan yaitu Dinas Pendidikan Kotamadya Ambon dan Pemerintah Kotamadya Ambon mengakses sistem ini, dan hasil analisis yang diperoleh berupa APK,
Mutu Guru, Angka Kelulusan, Peta Tematik Perbandingan Jumlah Siswa dan Persebaran Sekolah digunakan sebagai alat evaluasi mutu atau kualitas serta
perencanaan pendidikan di Kotamadya Ambon.
Gambar 4 Data Flow Diagram Level 1
Gambar 4 data flow diagram level 1, menjelaskan alur sistem dalam menambahkan, mengubah, menghapus data oleh administrator sampai pada
proses pencarian oleh user. Administrator mengakses sistem untuk menambah data pendidikan dan data wilayah ke dalam database, dimana data tersebut berupa
data sekolah, data fasilitas sekolah, data siswa, data guru, maupun data wilayah yang di dalamnya terdapat data penduduk. Selain itu, administrator juga bertugas
dalam mengubah bahkan menghapus data, menambahkan peta yang file formatnya berupa SHP ke dalam sistem kemudian ditampilkan dalam form pencarian, dan
hasil atau output dari data-data tersebut adalah informasi-informasi baik berupa text, angka, maupun chart dan tabel yang berguna oleh user atau pengguna.
13
Entity Relantionship Diagram ERD
tSekolah
1. npsn 2. Id_kec
3. nip_guru 4. nama
5. status 6. jenjang
7. alamat 8. kota
9. desa 10. website
11. kodepos 12. notelp
13. x 14. y
15. angka_kelulusan 16. sma
17. d1 18. d2_d3
19. s1 20. s2
tSiswa
1. npsn 2. jumlah_siswa
3. jumlah_lakilaki 4. jumlah_perempuan
tFasilitas
1. id 2. npsn
3. nama_ruang 4. kondisi_baik
5. kondisi_rusakringan 6. kondisi_rusakberat
tWilayah
1. id 2. nama
3. jumlah_penduduk a. jumlah umur 0-6thn
b. jumlah_umur7-12thn c. jumlah_umur13-15thn
d. jumlah_umur16-19thn e. jumlah_umur20-n
4. file_shp
tGuru
1. nip 2. id_sekolah
3. nama 4. jenis_kelamin
5. tanggal_lahir 6. golongan
7. status 8. tahun_mengajar
9. keahlian 10. tingkat_pendidikan
11. relevansi
Terdapat Terdapat
Terdapat
Terdapat Terdapat
1 n
1 n
Terdapat
n
1 1
1 1
n n
1
tInfoDesa 1. Nama_desa
2. Id_kecamatan 3. Penduduk_lakilaki
4. Penduduk_perempuan 5. Total_penduduk
Terdapat 1
n
Gambar 5 Entity Relation Diagram ERD
Entity Relantionship Diagram ERD yang merepresentasikan secara grafis hubungan antar entitas yang ditujukan pada Gambar 5. Entity relation diagram
ERD, menjelaskan tentang hubungan antar tabel-tabel yang terdapat pada database. Masing-masing tabel terdapat primary key dan foreign key yang
digunakan untuk menghubungkan tabel yang satu dengan tabel yang lain. Pada tabel sekolah dijelaskan bahwa pada satu sekolah terdapat banyaknya fasilitas,
satu sekolah terdapatnya banyaknya guru, dan satu sekolah terdapat banyaknya jumlah siswa. Pada tabel wilayah dijelaskan bahwa pada satu wilayah terdapat
banyaknya sekolah, satu wilayah terdapat banyaknya siswa, dan satu wilayah terdapat banyaknya guru, satu wilayah terdapat banyaknya desa.
4. Hasil dan Pembahasan