8
Gambar 2 Model Proses Waterfall [14]
Langkah-langkah dari Model Waterfall:
1. Analisis Kebutuhan, menurut wawancara dengan Sekertaris Dinas
Pendidikan Kota Ambon, sistem pendidikan di Kotamadya Ambon dalam tahap terintegrasi, dimana di sekolah khusus untuk tingkat SMU dan SMK
sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi dalam hal ini komputer. Untuk pencatatan data-data pendidikan sudah menggunakan teknologi komputer
tetapi untuk pengiriman data-data dari tiap-tiap sekolah ke Dinas Pendidikan masih terhambat, ini disebabkan oleh minimnya aplikasi web dan sulitnya
terkoneksi dengan jaringan internet. Tanpa internet aplikasi ini tetap berfungsi karena aplikasi digunakan di lingkup Dinas Pendidikan
Kotamadya Ambon, hanya saja untuk pengambilan keputusan atau kebijakan perencanaan pendidikan antara instansi pemerintah kota dengan
pemerintah Dinas Pendidikan Kotamadya Ambon terhambat karena mengingat sulitnya koneksi jaringan internet. Aplikasi yang digunakan
untuk menangani pencatatan data-data sekolah sepenuhnya masih menggunakan layanan aplikasi dari pemerintah pusat secara nasional berupa
web. Teknologi informasi dalam hal ini sistem informasi pemetaan sekolah sangat memudahkan dan sangat diperlukan dalam menunjang pelayanan
publik berupa layanan pendidikan sekolah. Dari hasil wawancara diatas maka, Sistem informasi pemetaan sekolah School Mapping berbasis
WebGIS merupakan sistem informasi yang dibuat untuk menghasilkan informasi mengenai data-data SMU dan SMK, maupun data kependudukan.
Informasi yang disajikan dapat mendekati keakuratan, serta menghasilkan informasi yang mendekati harapan pengguna. Hasil pencarian selain
berbentuk data teks dan angka, serta bar chart juga dihasilkan dalam bentuk visual. Dibuatnya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu dalam
mengelola informasi mengenai layanan pendidikan SMU dan SMK, menangani pencatatan data pendidikan maupun menganalisis kualitas
pendidikan.
2. Analisis Kebutuhan Sistem, pentingnya suatu sistem informasi yang dapat
memberikan informasi pemetaan dan layanan fasilitas sekolah, khusus untuk tingkat SMU dan SMK di Kotamadya Ambon. Informasi tentang letak
sekolah dan informasi layanan fasilitas pendidikan harus sampai ke user dengan jelas dan lengkap. Sistem ini nantinya digunakan atau dikelola oleh
Dinas Pendidikan Kota Ambon dalam hal ini berperan sebagai administrator dan user. Administrator adalah orang yang diberi hak akses
untuk manage data, sedangkan user dalam sistem ini adalah para pengambil kebijakan baik dalam lingkup Dinas Pendidikan Kota Ambon maupun
9
dalam lingkup pemerintah daerah yang hanya mempunyai hak akses untuk melihat, menganalisis serta mengambil kebijakan tentang perkembangan
kualitas pendidikan. Administrator berperan penting dalam add data, update data, delete data, di dalam sistem. User mengakses sistem ini, kemudian
user bisa melihat peta lokasi sekolah maupun peta wilayah kecamatan di Kotamadya Ambon, user juga bisa melihat dan mencari informasi mengenai
letak sekolah, detail siswa, detail guru, fasilitas penunjang sekolah, APK siswa per kecamatan, angka kelulusan siswa per kecamatan, mutu guru, peta
tematik dan persebaran sekolah per kecamatan dalam bentuk bar charts dan tabel. System functional requirement merupakan kebutuhan yang
menentukan kondisi atau kapasitas yang harus dimiliki oleh sistem atau komponen. system functional requirement terdiri atas kebutuhan fungsional
dan non fungsional [15]. Spesifikasi perangkat lunak terbagi menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional sistem :
Kebutuhan Fungsional, pada tahap ini analisis terhadap kebutuhan fungsional antara lain : Sistem mengharuskan administrator login
dengan memasukan username dan password dengan benar tanpa melakukan registrasi terlebih dahulu, username dan password
administrator sudah terdaftar di dalam database. Jika berhasil login maka administrator mempunyai hak akses untuk untuk menambahkan
data, mengedit data, dan menghapus data di dalam sistem. Sistem menyediakan layanan kepada user untuk melihat peta lokasi sekolah,
peta tematik perbandingan jumlah siswa dan persebaran SMU dan SMK di Kotamadya Ambon. Sistem menampilkan informasi sekolah,
guru, siswa, bahkan layanan fasilitas sekolah kepada user. Sistem menampilkan informasi tentang APK, angka kelulusan, dan mutu guru
per kecamatan dalam bentuk bar chart. Sistem membatasi dalam pencarian informasi yaitu informasi sekolah dan guru.
Kebutuhan Non Fungsional, pada tahap ini spesifikasikan ukuran
kuantitatif yang akan dipenuhi oleh sistem, diantaranya kemanan, performansi, ketersediaan, dan aksesibilitas. Keamanan pengelolaan
sistem hanya dapat diakses oleh administrator yang memiliki username dan password, sedangkan user dibatasi hak aksesnya hanya
untuk melihat dan mencari informasi. Kemampuan sistem memberikan respon terhadap aksi user dalam waktu kurang dari lima
detik, dan penyampaian informasi dari sistem ke user diproses dalam waktu lima detik. Ketersediaan peta yang di edit memakai tools
ArcView 3.2 dan ditampilkan menggunakan ASPMap dan interface web menggunakan Visual Studio.Net serta bahasa pemograman
ASP.Net dan framework.net sehingga dapat diakses oleh user. Aksesibilitas sistem informasi ini hanya diakses di dalam lingkup
Dinas Pendidikan Kotamadya Ambon.
3. Analisis Kebutuhan Data, untuk mendukung pelaksanaan sistem dilakukan