METODE PENELITIAN Resources T1 232007134 Full text

12 menunjukan isi dari suatu database , tetapi juga secara grafis merupakan model suatu organisasi. Diagram E-R dapat terdiri dari berbagai jenis entitas dan hubungan antar entitas. Oleh sebab itu, langkah yang penting dalam mendesain database termasuk pula proses memutuskan entitas mana yang perlu dibuat modelnya. Terdapat tiga jenis dasar hubungan antar-entitas yaitu hubungan satu-ke-satu, hubungan satu-ke-banyak dan hubungan banyak-ke-banyak. Relasi Gambar Satu ke satu Kartu Anggota Anggota Satu ke banyak Teller Anggota Banyak ke banyak Teller Anggota Tabel 2.1 Gambar Tabel Relasi

3. METODE PENELITIAN

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah unit simpan pinjam KSP Mekar Ungaran. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Primer  Proses bisnis yang terkait dengan aktivitas simpan pinjam  Pimpinan Unit Simpan Pinjam KUD Mekar Ungaran 13 Sekunder  Data-data yang diperlukan untuk disimpan dalam aktivitas simpan pinjam  Dokumen-dokumen dan laporan-laporan seperti buku simpanan, kwitansi setoran, slip penarikan.  Staff USP-KUD Mekar Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara untuk memperoleh data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan mengamati dokumen-dokumen dan laporan-laporan. Langkah – langkah pembuatan basis data tersebut, antara lain sebagai berikut : 1 Menggambarkan proses bisnis yang terkait di dalam sistem simpan pinjam di KUD Mekar Ungaran 2 Mengidentifikasi entitas yang terkait dengan proses simpan pinjam 3 Menentukan ERD dan atribut simpan pinjam pada unit simpan pinjam KUD Mekar Ungaran 4 Merancang tabel, query, form, report dan switchboard untuk unit simpan pinjam KUD Mekar Ungaran dengan menggunakan Microsoft access 2007 untuk menghasilkan perancangan database. 5 Membuat transaksi fiktif dan dimasukan ke dalam program aplikasi yang telah dibuat

4. Analisis dan Pembahasan

1. Sejarah dan perkembangan KUD “MEKAR” Ungaran Awal mula berdirinya koperasi ini dinamakan Badan Usaha Unit Desa atas dasar Inpres No 4 tahun 1973 yang berdomisili di kecamatan ungaran Kabupaten 14 Semarang BUMD ini berdirik sejak tanggal 13 Mei 1973 dan memperoleh badan hukum No, 8434811VI1973. Pada tanggal 31 Agustus 1973 BUMD diubah menjadi KUD Koperasi Unit Desa dengan nama KUD MEKAR. Dengan dikeluarkannya Inpres No. 4 tahun 1984 sebagai pengganti inpres No 8 tahun 1978 maka pada tanggal 25 desember 1984 diadakan Rapat Khusus Perubahan Anggran Dasar untuk menyesuaikan dengan pelaksanakan Inpres no. 4 tahun 1984 tersebut diatas oleh karena itu KUD “ MEKAR “ yang tadinya daerah kerjanya meliputi Wilayah Unit Desa – Wilayah Unit Desa berubah menjadi Desa dan Kelurahan di wilayah Kecamatan yaitu kecamatan ungaran. Pada awal berdirinya KUD “MEKAR” melayani 300 anggota saat ini telah berkembang menjadi sekitar 6000-an anggota dengan jam pelayanan Senin – Kamis 08.00- 15.00, Jumat 08.00- 11.30 dan sabtu 08.00-14.00 Atas dasar hasil Rapat Khusus Perubahan Anggaran Dasar, beberapa kali KUD “MEKAR” mendapat pengesahan dan Badan Hukum terakhir yang diperoleh adalah Nomor 021811KDK.11.4.VIII2001 tanggal 2 agustus 2001. Pada Tahun 1990 KUD “MEKAR” mendapat predikat KUD Mandiri dengan surat keputusan menteri koperasi Nomor 264KPTSIII1990 dan telah berkembang dengan baik. Tahun 1996 KUD “MEKAR” telah mendapatka predikat sebagai KUD Mandiri dan beberapa kali memperoleh penghargaan diantaranya: a. Juara III Harkop ke-43 tahun 1990, kabupaten semarang. b. Juara II Harkop ke-45 tahun 1992, kabupaten semarang. c. Juara I Harkop ke-46 tahun 1993, kabupaten semarang. d. KUD terbaik ke-2 tingkat nasional dari menteri koperasi dan PDK tahun 1996 e. Byasana Bhakti Upaprada dari gubernur jawa tengah karena kepeloporan pembinaan pengusaha kecil tahun 1996. f. KUD terbaik I bidang peternakan bidang jawa tengah dari gubernur jawa tengah tahun 1997. g. Piagam dari Yayasan PWI berupa Citra Adi Prestasi Koperasi atas kesuksesan yang dicapai. 15 h. Sebagai Payment Point terbaik PLN Ranting Ungaran tahun 2002-2005. KUD “MEKAR” Ungaran berkembang tidak hanya pelayanan kebutuhan barang saja, namun juga pelayanan jasa, berkat keinginan yang kuat dari para anggota dalam membina usahanya berorientasi pada pencapaian kesejahteraan anggota. KUD “MEKAR” Ungaran memiliki delapan unit usaha yang terbagi dalam tiga bidang usaha yaitu :  Bidang Produksi yang meliputi Unit Persusuan  Bidang Pemasaran yang meliputi Unit Warung Serba Ada 1, Warung Serba Ada 2, Unit Sarana Produksi Ternak, Unit Sarana Produksi Padi dan Pengadaan Beras.  Bidang Jasa yang meliputi Unit Simpan Pinjam dan Unit Kelistrikan Koperasi Unit Desa “MEKAR” Ungaran berlokasi di Desa Bandarjo yang beralamat di jalan Ahmad Yani no.24 Ungaran kabupaten Semarang. Bidang Usaha KUD “MEKAR” Ungaran a. Unit Simpan Pinjam b. Unit Penjuakan Susu c. Waserda d. Unit Saprodi Penjualan Pupuk dan Unit Listrik

B. Proses Bisnis pada KUD Mekar

Proses bisnis di KUD Mekar ungaran meliputi dua prosedur yaitu prosedur melakukan simpanan dan pinjaman. 1. Prosedur Melakukan Simpanan a Anggota datang dengan membawa buku simpanan beserta uangnya menuju bagian Kasir. Bagian Kasir membuat kwitansi rangkap 2. b Oleh bagian kasir, buku simpanan dan kwitansi rangkap 2 tersebut ditandatangani sebagai bukti bahwa anggota telah menyetor uang simpanan 16 c kwitansi rangkap 2 diserahkan pada bagian pembukuan untuk dicatat di kartu simpanan dan pembuatan laporan simpanan rangkap 3 yang akan ditandatangani oleh Manajer jasa. Kwitansi ke-1 dan Buku simpanan diarsip oleh anggota. d Kartu simpanan, kwitansi ke-2 dan laporan simpanan ke-1 d arsip pembukuan, e Laporan simpanan ke-2 diarsip bagian Kasir dan Laporan simpanan ke-3 diarsip bendahara. 2. Prosedur Melakukan Pinjaman a Anggota datang ke Unit Simpan Pinjam dan mengajukan permohonan pinjaman dengan membawa syarat-syarat, seperti Kartu anggota, Fc.Ktp, Surat permohonan pinjaman, surat bukti jaminan asli b Kemudian syarat-syarat tersebut diserahkan bagian Manajer Jasa manajer Jasa menyerahkan syarat-syarat tersebut ke bendahara untuk dipertimbangkan. c Jika disetujui maka berkas diserahkan ke Manajer jasa, namun jika tidak disetujui maka akan dikembalikan ke anggota. d Untuk syarat-syarat yang disetujui tadi akan diserahkan ke kasir untuk pembuatan kwitansi rangkap 2 dan akan diberikan pada bagian pembukuan untuk pembuatan laporan Pinjaman rangkap 3, dan pembuatan kartu angsuran. e Untuk bukti jaminan, Fc. KTP, surat permohonan, dan kwitansi ke-2 diarsip bagian pembukuan. f Kartu angsuran, kartu anggota dan kwitansi ke-1 diarsip oleh anggota dan lapotan pinjaman rangkap 3 diajukan ke Manajer untuk ditandatangani. g Setelah ditandatangani laporan rangkap 3 diarsip bendahara, kasir, dan pembukuan 17 Gambar 4. 1 flowchart Prosedur Simpanan Anggota kasir pembukuan Manajer Jasa bendahara start Membuat kuitansi Buku simpanan Kwitansi 2 Kwitansi 1 Catat kartu simpanan, buat laporan rangkap 3 Kartu simpanan Buku simpanan Kwitansi 1 Kwitansi 2 Lap. Simpanan 1 Lap. Simpanan 2 Lap. Simpanan 3 Ditanda tangani Lap. Simpanan 1 acc Lap. Simpanan 2 acc Lap simpanan 3 acc B simpanan Kwitansi 1 1 2 3 Lap simpanan 2 acc Lap simpanan 1 acc Lap simpanan 3 acc E E 2 3 B simpanan B B B simpanan C C Kwitansi 2 Kwitansi 1 D 1 Lap. Simpanan 1 Lap. Simpanan 2 Lap. Simpanan 3 D 18 Gambar 4.2 Flowchart Prosedur Pinjaman Anggota Manajer Jasa Bendahara Kasir Pembukuan Mulai K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohonan K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohonan Ditanda tangani Setuju K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohonan tidak Lap.pinj.3 Lap.pinj. 2 Lap.pinj. 1 K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohonan ya Buat Kwitansi K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohona n Kwitansi Kwitansi 2 Buat K.angsuran dan Lap.Pinjaman K. anggota K. Angsuran Kwitansi 1 Surat Permohonan Fc. Ktp B. Agunan Kwitansi 2 K. angsuran Lap.pinj.3 Lap.pinj.2 Lap.pinj.1 1 K.Anggota K,.Angsuran Kwitansi A Lap.Pinj.1 acc Lap.Pinj.2 acc Lap.Pinj.3 acc 3 4 5 4 3 5 B B C C A D D K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohonan E E K. anggota Fc. ktp B. agunan Surat Permohona n Kwitansi Kwitansi 2 2 Lap.pinj.3 Lap.pinj.2 Lap.pinj.1 B 19

C. Sistem Yang Berlaku Saat ini

Sistem simpan pinjam pada Koperasi Unit Desa ”MEKAR” Ungaran yang dilakukan secara manual, untuk saat ini masih berjalan baik. Namun, sistem tersebut memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1 Proess kerja pada unit simpan pinjam masih kurang maksimal dan memerlukan waktu yang lama karena masih dilakukan secara manual 2 Laporan hasil simpan dan pinjam yang kurang cepat dan tepat

D. Sasaran Sistem baru yang Diusulkan

Sasaran utama dari sistem komputerisasi simpan pinjam adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh proses sistem simpan pinjam sehingga kerja untuk simpan pinjam lebih maksimal. 2. Proses sistem simpan pinjam dirancang otomatis, sehingga laporan simpan pinjam lebih cepat dan tepat

E. Prosedur yang direkomendasiakan

Sistem simpan pinjam yang diusulkan di Koperasi Unit Desa mekar Ungaran terdiri dari beberapa prosedur : 1. Prosedur melakukan simpanan a Anggota datang dengan membawa buku simpanan beserta uang ke bagian kasir. b Kasir membuat kwitansi rangkap 2. c Buku simpanan dan kwitansi rangkap 2 diberikan kepada bagian pembukuan yang diinput pada data simpanan untuk dibuatkan laporan simpanan rangkap 2, output dari data simpanan menggunakan data komputer. d Buku simpanan dan kwitansi ke-1 diarsip anggota. e Kwitansi ke-2 dan laporan ke-1 diarsip pembukuan. f Laporan simpanan ke-2 diarsip manajer jasa. 20 2. Prosedur melakukan Pinjaman a Anggota datang ke unit simpan pinjam dan mengajukan permohonan pinjaman dengan membawa syarat-syarat seperti kartu anggota, fotocopy KTP, surat permohonan pinjaman dan surat bukti jaminan asli. b Kemudian syarat-syarat tersebut diserahkan ke manajer jasa. c Manajer jasa mempertimbangkan syarat-syarat tersebut untuk disetujui atau tidak. d Jika tidak disetujui syarat-syarat tersebut dikembalikan ke anggota. e Namun, jika syarat-syarat tersebut disetujui diajukan ke kasir dan dicatat pada input data anggota secara manual dan dibuatkan kwitansi rangkap 2. Lalu dicatat pada data pinjaman dan akan diberikan pada bagian pembukuan yang diinput pada data pinjaman untuk dibuatkan laporan pinjaman rangkap 2 dan kartu angsuran. output dari data pinjaman dibuat dengan menggunakan komputer. f Bukti jaminan, fotocopy KTP, surat permohonan pinjaman, kwitansi ke-1, laporan pinjaman ke-1 diarsip pada bagian pembukuan. g Kartu angsuran, kartu anggota dan kwitansi ke-2 diarsip oleh anggota. h Laporan pinjam ke-2 diarsip oleh manajer jasa. 21 Gambar 4.3 Flowchart Prosedur Simpanan Yang Direkomendasikan Anggota Kasir Pembukuan Manajer Jasa Mulai Buku simpanan Buat Kwitansi Buku Simpanan Kwitansi 1 Kwitansi 2 Simpanan Catat Buku simpanan dan Buat Laporan Simpanan Buku Simpanan Kwitansi 1 Kwitansi 2 Laporan Simpanan 1 Laporan Simpanan. 2 D 1 D Laporan Simpanan 2 Buku simpanan Kwitansi 1 1 B B Buku simpanan C C Buku Simpanan Kwitansi 1 Kwitansi 2 22 Gambar 4.4 Flowchart Prosedur Pinjaman Yang Direkomendasikan Anggota Manajer Jasa Kasir Pembukuan Mulai K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Fc. KTP Setuju Buat K.Angsuran dan Lap.Pinjam Pinjaman K. Anggota Kwitansi 2 Kartu angsuran Fc. KTP Kwitansi 1 K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Lap. Pinjam 2 2 2 1 B.Anggunan S.permohonan Lap. Pinjam 1 Lap, Pinjam 2 Buat Kwitansi K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Fc. KTP Kwitansi 1 Input data anggota Kwitansi 2 Input data pinjaman B B K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Fc. KTP K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Fc. KTP K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Fc. KTP tidak ya A C C K. Anggota B. Anggunan S. Permohonan Fc. KTP D D Input data pinjaman 23 Mengidentifikasi Entitas yang terkait dengan proses simpan pinjam Sistem simpan pinjam pada Unit Simpan Pinjam KUD Mekar Ungaran memiliki beberapa entitas, yaitu: Tabel4.1 Tabel REA REA Entity Atribute Resources Kas Nomor akun kas sebagai primary key, keterangan kas dan saldo kas simpanan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key piutang Nomor akun piutang sebagai primary key, keterangan kas dan saldo piutang sebagai atribut lain yang mengikuti primary key Event Simpanan ID simpanan sebagai primary key, nomor anggota, nomor akun, NIK, tanggal simpanan, besar simpanan, dan keterangan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key Pinjaman ID pinjaman sebagai primary key, nomor 24 anggota, nomor akun, NIK, tanggal Pengajuan, tanggal otorisasi, besar pinjaman, jangka waktu, angsuran, bunga, dan keterangan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key Angsuran ID angsuran sebagai primary key, ID pinjaman, nomor anggota, NIK, nama anggota, sisa angsuran, tanggal bayar, angsuran ke, jumlah angsuran, bunga, denda, dan total bayar serta sisa pinjaman akhir sebagau atribut lain yang mengikuti primary key. Agent Karyawan NIK sebagai primary key, nama karyawan, alamat karyawan, kota, kode pos, tempat lahir, tanggal lahir, umur, status karyawan, dan nomor telepon sebagai atribut yang mengikuti 25 primary key. Anggota Nomor anggota sebagai primary key, nama anggota, kode pos, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, umur, nomor KTP, alamat, telepon, pendidikan, pekerjaan, jabatan, tanggal masuk, simpanan pokok, SMK sebagai atribut lain yang mengikuti primary key Tabel 4.2 Entitas Tabel Bantuan Jenis kelamin ID sebagai primary key, dan jenis kelamin sebagai atribut yang mengikuti primary key Status Karyawan ID sebagai primary key, dan status karyawan sebagai atribut yang mengikuti primary key Bantu Keterangan ID sebagai primary key dan keterangan sebagai atribut yang mengikuti primary key 26 Dalam suatu entitas akan berhubungan dengan entitas yang lainnya. Untuk menghubungkan entitas suatu dengan yang lain maka diperlukan kardinalitas. 1. Hubungan entitas simpanan dengan entitas kas Setiap terjadi transaksi simpanan akan mempengaruhi satu akun yaitu kas, sedangkan kas akan bertambah karena terjadi dari banyak transaksi simpanan sehingga hubungan entitas simpanan dengan entitas kas adalah one-to-many. 2. Hubungan entitas pinjaman dengan entitas kas Setiap terjadi transaksi pinjaman akan mempengaruhi satu akun yaitu kas, sedangkan kas akan berkurang karena terjadi transaksi pinjaman sehingga hubungan entitas pinjaman dengan entitas kas adalah one-to-many. 3. Hubungan entitas angsuran dengan entitas kas Dalam setiap transaksi angsuran akan mempengaruhi satu akun yaitu kas, sedangkan kas akan bertambah ketika terjadi transaksi angsuran sehingga hubungan entitas angsuran dengan entitas kas yaitu one-to-many. 4. Hubungan entitas karyawan dengan entitas simpanan Dalam setiap transaksi simpanan selalu dilayani oleh seorang karyawan yaitu kasir dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi simpanan sehingga hubungan entitas karyawan dengan entitas simpanan adalah one-to-many. 5. Hubungan entitas karyawan dengan entitas pinjaman Dalam setiap transaksi pinjaman selalu dilayani oleh seorang karyawan yaitu kasir dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi pinjaman sehingga hubungan entitas karyawan dengan entitas pinjaman adalah one-to-many. 6. Hubungan entitas karyawan dengan entitas angsuran Dalam setiap transaksi angsuran selalu dilayani oleh seorang karyawan yaitu kasir sedangkan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi angsuran sehingga hubungan entitas karyawan dengan entitas angsuran adalah one-to-many. 7. Hubungan entitas anggota dengan entitas simpanan Setiap anggota yang datang dapat melakukan banyak transaksi simpanan sedangkan setiap transaksi simpanan dilakukan oleh satu anggota sehingga hubungan antara entitas anggota dengan entitas simpanan adalah one-to-many. 27 8. Hubungan entitas anggota dengan entitas pinjaman Setiap anggota dapat melakukan banyak transaksi pinjaman sedangkan setiap transaksi pinjaman dilakukan oleh satu anggota sehingga hubungan antara entitas anggota dan entitas pinjaman adalah one-to-many. 9. Hubungan entitas anggota dengan entitas angsuran Setiap anggota dapat melakukan banyak transaksi angsuran sedangkan setiap transaksi angsuran dilakukan oleh satu anggota sehingga hubungan antara entitas anggota dengan entitas angsuran adalah one-to-many. 10. Hubungan entitas piutang dengan entitas pinjaman Setiap transaksi pinjaman akan menambah piutang sedangkan setiap piutang akan bertambah apabila terjadi transaksi pinjaman sehingga hubungan antara entitas piutang dan entitas pinjaman adalah one-to-many. 11. Hubungan entitas piutang dengan entitas angsuran Setiap transaksi angsuran akan mengurangi piutang sedangkan setiap piutang akan berkurang apabila terjadi transaksi angsuran sehingga hubungan antara entitas angsuran dengan entitas piutang adalah one-to-many 28 ERD Sistem Simpan Pinjam pada Unit Simpan Pinjam KUD Mekar Berikut ini adalah ERD unit simpan pinjam pada KUD Mekar Ungaran : Gambar 4.5 Rekomendasi ERD Unit Simpan Pinjam 29 Perancangan Database Menggunakan Microsoft Access Tabel Tabel adalah kumpulan data mengenai suatu objek atau topik tertentu, organisasi data dalam kolom field dan baris record. Berikut ini adalah tabel dari masing- masing resources, event dan agent.

1. Resources

Pada sistem simpan pinjam unit Simpan Pinjam KUD Mekar Ungaran, terdapat dua sumber daya resources yang datanya disimpan, yaitu tabel kas dan tabel piutang. 1. Tabel Kas Gambar 4.6 Desain Tabel Kas Yang pertama adalah tabel kas, tabel ini berfungsi untuk mengetahui saldo kas masuk dan keluar akibat aktivitas simpan pinjam pada KUD Mekar . Tabel ini mempunyai dua atribut yaitu No_akun_kas sebagai primary key sedangkan keterangan dan saldo saldo kas simpanan sebagai atribut lain yang mengikuti. Berikut ini adalah contoh tabel kas setelah klik Datasheet View: 30 Tabel 4.3 Tabel Kas 2. Tabel Piutang Gambar 4.7 Desain Tabel Piutang Selanjutnya adalah tabel piutang, tabel ini digunakan untuk mengetahui besarnya piutang anggota unit simpan pinjam KUD Mekar Ungaran. Sedangkan sebagai primary key adalah No_akun_piutang. Berikut ini adalah desain tabel piutang: Berikut ini adalah contoh tabel piutang: Tabel 4.4 Tabel Piutang 31

2. Events