Simpanan Pokok yaitu simpanan yang diberikan anggota pada awal Simpanan Wajib sekarang berubah menjadi Sertifikat Modal Koperasi Simpanan Sukarela adalah simpanan yang diterima bukan dari anggota

4 pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan. Koperasi simpan pinjam memperoleh modal dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi. Kemudian modal yang telah terkumpul tersebut dipinjamkan kepada para anggota koperasi dan terkadang juga dipinjamkan kepada orang lain yang bukan anggota koperasi tapi memerlukan pinjaman uang, baik untuk keperluan konsumtif maupun sebagai modal kerja. Koperasi Simpan Pinjam menarik uang administrasi setiap bulan sejumlah sekian prosen dari uang pinjaman. Tujuan koperasi simpan pinjam menurut Widayanti 1998 diantaranya adalah: 1. Membantu keperluan kredit para anggotanya yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat tertentu. 2. Mendidik kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. 3. Mendidik anggota untuk hidup hemat. 4. Menambah pengetahuan tentang koperasi. Manfaat koperasi simpan pinjam diantaranya adalah : 1. Anggota dapat memperoleh modal bagi pengembangan usaha atau berwiraswasta. 2. Dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari antara lain membayar biaya sekolah anak dan lain-lain. Koperasi simpan pinjam mendapat modal dari berbagai simpanan, pinjaman, penyisaan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber lainnya, simpanan-simpanan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Simpanan Pokok yaitu simpanan yang diberikan anggota pada awal

setoran dan menjadi simpanan yang berbentuk permanen.

2. Simpanan Wajib sekarang berubah menjadi Sertifikat Modal Koperasi

yaitu simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu dalam jangka waktu tertentu sedangkan setoran awal adalah simpanan yang diberikan anggota pada awal anggota tersebut menabung. 5

3. Simpanan Sukarela adalah simpanan yang diterima bukan dari anggota

koperasi itu sendiri. Sistem Informasi Menurut Jogiyanto 2005 : 11 sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. Sistem Informasi Simpan Pinjam Menurut Jogiyanto 1999 : 54 sistem informasi simpan pinjam adalah sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk mempersiapkan data-data simpan pinjam supaya dapat digunakan untuk tujuan penerapan dan pengambilan keputusan baik untuk manajemen maupun pihak luar yang membutuhkan. Menurut Krismiaji 2002 : 18 sistem akuntansi simpan pinjam merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan sistem penerimaan dan pengeluaran yang dalam hal ini merupakan penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem simpan pinjam ini merupakan suatu sistem informasi untuk pemakai akhir end-users system yaitu bahwa sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi. Selain itu, sistem ini dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas serta sarana latihan bagi pemakai informasi untuk merancang informasi yang lebih besar. Sistem Informasi Simpanan Pada Koperasi Menurut Krismiaji 2002 :18 Dalam menjalankan sistem akuntansi simpanan pada koperasi diperlukan fungsi yang tekait, dokumen yang bersangkutan dan prosedur yang harus dilakukan. a. Fungsi terkait 6 Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi simpanan koperasi antara lain: 1. Fungsi kasir Fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan slip setoran kepada anggota yang melakukan simpanan, menerima pembayaran, dan membuat laporan transaksi harian 2. Fungsi simpan pinjam Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order buku keanggotaan dari penyimpan, mengedit order buku keanggotaan dari penyimpan untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi dan menentukan tanggal transaksi 3. Fungsi keuangan Dalam transaksi simpanan, fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status pelanggan dan memberikan otoritas penyimpanan untuk anggota. b. Dokumen yang digunakan Proses simpanan koperasi pada umumnya menggunakan dokumen lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen-dokumen yang biasanya terkait dengan penerimaan simpanan pada koperasi : 1 Kartu Tanda Anggota KTA 2 Slip setoran 3 Kwitansi Dokumen ini sangat diperlukan pada saat proses simpanan dilakukan dengan tujuan sebagai bukti atas transaksi yang terjadi. c. Prosedur sistem akuntansi simpanan pada koperasi Apabila anggota koperasi ingin melakukan simpanan, anggota harus melewati beberapa tahap dan memenuhi dokumen yang diperlukan dalam proses penyimpanan tersebut. Prosedur sistem akuntansi simpanan pada koperasi kegiatannya meliputi : 1 Fungsi kasir  Memberikan slip setoran kepada anggota yang akan melakukan simpanan. 7  Stelah slip setoran diisi oleh anggota, kasir menerima kembali slip setoran tersebut beserta KTA. Kasir memeriksa slip setoran dan KTA tersebut serta menyatakan benar. Kemudian slip setoran diberikan ke bagian simpan pinjam untuk diproses lebih lanjut sedangkan untuk KTA akan dikembalikan kepada anggota.  Menerima kembali slip setoran dari bagian simpan pinjam dan menerima dan menerima pembayaran dari anggota yang telah melakukan simpanan kemudian membuat kwitansi berdasarkan slip setoran.  Slip setoran diarsipkan oleh kasir dan kwitansi diberikan kepada anggota.  Membuat laporan transaksi harian berdasarkan arsip slip setoran anggota dan dicetak kemudian diberikan ke fungsi simpan pinjam 2 Fungsi simpan pinjam  Menerima slip setoran yang sudah dinyatakan benar oleh kasir untuk diinput dan disimpan kedalam database  Slip setoran disetujui dan diberikan kepada kasir  Menerima laporan transaksi harian dari kasir yang selanjutnya di input dan diperiksa kebenarannya serta dinyatakan sama dengan database fungsi simpan pinjam kemudian dicetak menjadi laporan simpanan yang selanjutnya diberikan ke fungsi keuangan 3 Fungsi keuangan  Menerima laporan simpanan dari fungsi simpan pinjam  Input ke database dan dinyatakan benar selanjutnya dicetak menjadi laporan keuangan. Semua proses-proses yang telah diuraikan di atas harus dilewati secara berurutan dan teliti agar proses penyimpanan dapat sesuai dengan prosedur yang ada. 8 Apabila dilakukan dengan prosedur yang ada, maka akan mempermudah transaksi antara koperasi dan anggota. Sistem Informasi pinjaman pada koperasi Menurut Krismiaji 2002 : 19 Dalam menjalankan sistem akuntansi pinjaman pada koperasi diperlukan fungsi yang terkait, dokumen yang berrsangkutan dan prosedur yang harus dilakukan: a. fungsi terkait 1. Fungsi kasir Fungsi kasir fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan surat permohonan pinjam uang beserta lampirannya yang akan diisi oleh anggota yang mengajukan pinjaman serta memeriksanya. 2. Fungsi simpan pinjam Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari peminjam, mengedit order dari peminjam untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi, menentukan tanggal transaksi dan memeriksa ketersediaan dana. 3. Fungsi pengurus Fungsi ini hanya bertanggung jawab memberikan otorisasi pemberian pinjaman. 4. Fungsi keuangan Fungsi ini betanggung jawab untuk memberikan dana pinjaman dan membuat laporan keuangan. Setiap fungsi pinjaman mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Tapi dalam melakukan kegiatan peminjaman antara fungsi satu dengan yang lainnya saling berhubungan. b. Dokumen yang digunakan Dalam proses peminjaman pada koperasi yang ada pada umumnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen yang dibutuhkan dalam pemberian pinjaman koperasi yaitu : 9 1. Surat Permohonan untuk Pinjaman Uang SPPU beserta lampirannya:  Surat Pernyataan SP  Surat kuasa menjual barang jaminan SKJJ beserta lampirannya, Sertifikat Tanah dan BPKB  Surat Kuasa Potong Gaji SKPG bagi karyawan  Surat perjanjian pinjaman uang SPJPU  Slip pinjaman dua lembar 2. Kartu Tanda Anggota KTA 3. Kwitansi c. Prosedur sistem akuntansi pinjaman pada koperasi Anggota koperasi yang akan melakukan pinjaman wajib memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh koperasi dan melewati proses peminjaman. Prosedur sistem akuntansi pinjaman pada koperasi kegiatannya meliputi : 1. Fungsi kasir  Memberikan Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar yang akan diisi oleh anggota yang akan mengajukan pinjaman.  Menerima kembali Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar yang telah diisi oleh anggota dan KTA untuk diperiksa.  Semua dokumen dinyatakan benar dan memenuhi syarat. Kemudian KTA dan Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar diberikan ke pengurus untuk di otorisasi.  Menerima kembali KTA dan Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, 10 SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar yang telah di otorisasi oleh pengurus dari fungsi simpan pinjam kemudian membuat kwitansi.  SPPU, SP, SKJJ, SKPG, SPJPU, slip pinjaman lembar 1 dan kwitansi diarsipkan oleh kasir. KTA dan slip pinjaman lembar 2 beserta dana pinjaman diberikan kepada anggota.  Membuat laporan transaksi harian berdasarkan arsip yang ada dan dicetak selanjutnya diberikan ke fungsi simpan pinjam. 2. Fungsi simpan pinjam  Menerima KTA dan Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar yang telah diotorisasi untuk di input dan disimpan dalam database serta dikonfirmasikan ke fungsi keuangan.  KTA dan Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar diberikan kembali ke kasir.  Menerima laporan transaksi harian dari kasir yang selanjutnya di input dan diperiksa kebenarannya serta dinyatakan sama dengan database fungsi simpan pinjam yang kemudian dicetak menjadi laporan pinjaman yang selanjutnya diberikan ke fungsi keuangan. 3. Fungsi pengurus  Menerima KTA dan Surat Permohonan Pinjam Uang SPPU beserta lampirannya SP, SKJJ, SKPG bagi karyawan, SPJPU dan slip pinjaman 2 lembar dari kasir.  Melakukan otorisasi kemudian diberikan ke fungsi simpan pinjam untuk proses lebih lanjut. 4. Fungsi keuangan  Terima laporan pinjaman dari fungsi simpan pinjam.  Konfirmasi database, di input dan disimpan. 11  Dinyatakan benar dan dicetak menjadi laporan keuangan. Prosedur di atas dilaksanakan sesuai tahap yang telah ditentukan, akan lebih mempermudah proses pemberian pinjaman yang akan dilakukan oleh anggota. Anggota wajib mentaati semua prosedur yang ada apabila mengharapkan pinjaman yang diajukan akan disetujui oleh pihak koperasi. Database Menurut Romney dan Steinbert 2006 : 95 database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat. Sistem databse memisahkan tampilan fisik dan logis data. Tampilan fisik menunjukan bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan disimpan dalam disk tape, CD-ROOM atau media lainnya. Tampilan logis adalah bagaimana pemakai secara konseptual mengatur dan memahami data. Tabel-tabel dalam database memiliki tiga jenis atribut. Kunci utama primary key adalah atribut atau kombinasi dari beberapa atribut yang secara unik mengidentifikasikan baris tertentu dalam sebuah tabel. Seringkali kunci utama merupakan atribut tunggal. Sebagai contoh, atribut nomor anggota dan kode barang merupakan kunci luar dalam tabel penjualan. Keduanya digunakan untuk menghubungkan data mengenai transaksi penjualan tertentu yang mencakup informasi mengenai penjualan dan pelanggan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Atribut lainnya yang bukan berupa atribut kunci non-key atribut di dalam setiap tabel, menyimpan informasi penting mengenai entitasnya. Sebagai contoh, dalam tabel persediaan barang terdapat informasi deskripsi nama barang, jumlah persediaaan, dan harga barang Entity Relationship Diagram ERD ERD merupakan suatu teknis grafis yang menggambarkan skema database Romney, 2006:134. Disebut sebagai diagram E-R karena diagram tersebut menunjukan berbagai entitas yang dimodelkan, serta hubungan relationship antar emtitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. Diagram E-R tidak hanya 12 menunjukan isi dari suatu database , tetapi juga secara grafis merupakan model suatu organisasi. Diagram E-R dapat terdiri dari berbagai jenis entitas dan hubungan antar entitas. Oleh sebab itu, langkah yang penting dalam mendesain database termasuk pula proses memutuskan entitas mana yang perlu dibuat modelnya. Terdapat tiga jenis dasar hubungan antar-entitas yaitu hubungan satu-ke-satu, hubungan satu-ke-banyak dan hubungan banyak-ke-banyak. Relasi Gambar Satu ke satu Kartu Anggota Anggota Satu ke banyak Teller Anggota Banyak ke banyak Teller Anggota Tabel 2.1 Gambar Tabel Relasi

3. METODE PENELITIAN