Lokasi Penelitian Hubungan Dismenorea dengan Perubahan Perilaku Remaja

Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung di SMA Santo Thomas 2 Medan yang beralamat di Jalan S. Parman No. 107, Medan. SMA Santo Thomas 2 Medan terletak di Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Batas-batas SMA Santo Thomas 2 Medan, yaitu: • Sebelah Utara : SMP Santo Thomas 4 Medan • Sebelah Barat : Jalan Letjen S. Parman • Sebelah Selatan : SMA Santo Thomas 1 Medan • Sebelah Timur : Sungai Deli SMA Santo Thomas 2 Medan terdiri dari 665 siswa dengan siswa perempuan sebanyak 344 siswa. Pembagiannya antara lain kelas X sebanyak 227 siswa, kelas XI sebanyak 213 siswa dan kelas XII sebanyak 225 siswa. SMA Santo Thomas 2 Medan terdiri dari 3 tingkatan yaitu kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Kelas X terdiri dari 6 kelas yaitu 4 kelas IPA dan 2 kelas IPS. Kelas XI terdiri dari 6 kelas yaitu 4 kelas IPA dan 2 kelas IPS. Kelas XII juga terdiri dari 6 kelas yaitu 4 kelas IPA dan 2 kelas IPS. Sekolah ini memiliki lima laboratorium yaitu laboratorium fisika di lantai 4, laboratorium kimia dan biologi di lantai 4 gedung SMP Santo Thomas 4 Medan, laboratorium komputer di lantai 1, dan laboratorium bahasa di lantai 2 gedung SMP Santo Thomas 4 Medan. Selain itu sekolah ini juga memiliki kantin di bagian belakang sekolah, ruangan multimedia di lantai dasar sekolah, ruangan tata usaha, BP, wakil Kepala Sekolah 1 2 dan kantor guru di lantai 1 sekolah. Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Karakteristik Sampel

Penelitian ini dilakukan terhadap 100 sampel yaitu siswi SMA Santo Thomas 2 Medan pada tahun ajaran 20142015. Karakteristik sampel yang diamati yaitu, usia, usia haid pertama menarche, intensitas nyeri haid dismenorea dan perubahan perilaku remaja.

5.1.2.1 Usia

Tabel 5.1 Distribusi Berdasarkan Usia di SMA Swasta Santo Thomas 2 Medan Tahun 2014 Umur Frekuensi Persentase 14 Tahun 9 9 15 Tahun 38 38 16 Tahun 32 32 17 Tahun 21 21 Total 100 100 Sebagian besar responden adalah berusia 15 tahun yaitu sebanyak 38 orang 38 dan berturut-turut 16 tahun, 17 tahun dan 14 tahun adalah sebanyak 32 orang 32, 21 orang 21 dan 9 orang 9. Umur rata-rata responden adalah 15,65 tahun dengan standar deviasi 0,91 tahun. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.2 Usia Haid Pertama Menarche

Tabel 5.2 Distribusi Berdasarkan Usia Haid Pertama Menarche Umur Frekuensi Persentase 10 Tahun 6 6 11 Tahun 19 19 12 Tahun 36 36 13 Tahun 25 25 14 Tahun 13 13 15 Tahun 1 1 Total 100 100 Usia haid pertama responden paling banyak terjadi pada usia 12 tahun 36 dan diikuti usia 13 tahun 25, 11 tahun 19, 14 tahun 13, 10 tahun 6 dan 15 tahun 1. Umur rata-rata haid pertama pada responden adalah 12,23 dengan standar deviasi 1,11 tahun.

5.1.2.3 Intensitas Nyeri Haid

Intensitas nyeri haid dismenorea pada responden dibagi menjadi empat kelompok yaitu tidak dismenorea, dismenorea ringan, dismenorea sedang dan dismenorea berat. Tabel 5.3 Distribusi Berdasarkan Intensitas Nyeri Intensitas Nyeri Frekuensi Persentase Tidak Dismenorea 14 14 Dismenorea Ringan 17 17 Dismenorea Sedang 48 48 Dismenorea Berat 21 21 Total 100 100 Berdasarkan tabel 5.3 diatas, intensitas nyeri terbanyak pada responden adalah dismenorea sedang yaitu sebanyak 48 diikuti dismenorea berat 21, dismenorea ringan 17 dan tidak dismenorea 14. Prevalensi responden yang mengalami nyeri haid dismenorea pada penelitian ini adalah sebanyak 86 . Universitas Sumatera Utara

5.1.2.4 Perubahan Perilaku

Tabel 5.4 Distribusi Berdasarkan Perubahan Perilaku Remaja Perubahan Perilaku Frekuensi Persentase Ada Perubahan Perilaku 53 53 Tidak Ada Perubahan Perilaku 47 47 Total 100 100 Berdasarkan tabel 5.4 diatas, perubahan perilaku dibagi menjadi dua kelompok yaitu ada perubahan perilaku sebanyak 53 dan tidak ada perubahan perilaku sebanyak 47 .

5.1.3 Hubungan Dismenorea dengan Perubahan Perilaku Remaja

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah melihat adanya hubungan antara nyeri haid dismenorea dengan perubahan perilaku remaja. Untuk mengetahui hasil tersebut maka data dari 100 sampel yang telah terkumpul, diolah dengan menggunakan tabel chi square. Berikut merupakan hasilnya: Tabel 5.5 Hubungan Dismenorea dengan Perubahan Perilaku Remaja Intensitas Nyeri Perubahan Perilaku p value Tidak Ada Ada Tidak Dismenorea 8 6 0,412 Dismenorea 39 47 ket : Tabel Chi Square 2 x 2, df = 1 Berdasarkan uji chi square dengan menggunakan SPSS yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisis hubungan dismenorea dengan perubahan perilaku remaja diperoleh hasil p value nilai signifikansi 0,05, derajat kebebasan df = 1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara kedua variabel tersebut. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan

Dalam penelitian ini, responden terbanyak berusia 15 tahun dengan umur rata-rata 15,65 tahun. Usia 12-15 tahun merupakan kelompok remaja awal sedangkan usia 15-18 tahun merupakan kelompok remaja pertengahan Kusmiran, 2011. Secara psikologis, pada usia pertengahan remaja mulai tertarik dan konsisten terhadap cita-cita tetapi dipihak lain fluktuasi emosi yang tergolong tinggi Batubara, 2010. Penelitian yang dilakukan di Tbilisi, Georgia dan Lebanon memperoleh bahwa dismenorea terjadi pada wanita dengan usia yang lebih muda Gagua, Tkeshelashvili dan Gagua, 2012 serta Santina, Wehbe dan Ziade, 2011. Usia haid pertama atau menarche umumnya terjadi pada usia remaja awal 12-15 tahun. Usia menarche diperkirakan dipengaruhi oleh peningkatan indeks massa tubuh Barubara, 2010. Penelitian yang dilakukan Sugumar et al. 2012 di India, rata-rata usia menarche terjadi pada usia 12,6 ± 1,6 tahun. Penelitian lain yang dilakukan di Hong Kong, usia menarche rata-rata pada usia 12,5 ± 1,2 tahun Chia et al., 2013. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil dalam penelitian ini, dimana usia menarche terbanyak pada usia 12 tahun dengan rata-rata usia menarche yaitu 12,23 ± 1,1 tahun. Prevalensi dismenorea dalam penelitian tergolong tinggi, dimana diperoleh kejadian dismenorea sebanyak 86 . Hal ini juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Al-Kindi dan Al-Bulushi 2011 yang memperoleh prevalensi dismenorea di Omani sebanyak 94 dengan estimasi prevalensi antara 16 - 93 . Penelitian lain yang dilakukan di Seoul, prevalensi dismenorea pada remaja sebanyak 82 Lee et al., 2011. Intensitas nyeri haid atau dismenorea dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu dismenorea berat, sedang dan ringan. Dalam penelitian ini, diperoleh intensitas nyeri haid terbanyak adalah dismenorea sedang yaitu sebanyak 48 , diikuti dismenorea berat sebanyak 21 dan dismenorea ringan sebanyak 17 . Penelitian yang di lakukan di Omani diperoleh bahwa dua per tiga responden 73 menyatakan nyeri haid yang mereka rasakan antara dismenorea sedang sampai berat Al-Kindi dan Al-Bulushi, 2011.