Analisis Rasio CAR .1 Analisis Deskripsi Kedua Sampel Analisis Rasio ROA .1 Analisis Diskripsi Kedua Sampel

Keterangan : BUS = Bank Umum Syariah UUS = Unit Usaha Syariah BPRS = Bank Perkreditan Rakyat Syariah

4.5 Hasil Analisis Data

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap obyek penelitian , yaitu dua bank syariah dan enam bank konvensional dari Juni 2005-Maret 2010. Dengan menggunakan uji statistic independent sample t-test, diperoleh hasil perbandingan kinerja antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional seperti tampak pada tabel berikut : Tabel 4.3 Perbandingan Kinerja Bank Syariah dengan Bank Konvensional Ratio Bank Syariah Bank Konvensional Statistical Test Mean Std Dev Mean Std Dev Z Sig. CAR 12,2875 1,06386 18,3115 2,27366 -3,92 0,000 ROA 2,5027 1,047 1,972 0,20411 -1,605 0,108 ROE 31,0105 12,9028 18,1255 1,82517 -3,248 0,001 BOPO 82,609 6,31043 82,8135 2,30268 -0,149 0,881 LDR 93,2893 3,59564 69,295 6,76945 -3,92 0,000 Kinerja 90,65 5,42193 88,133 2,90999 -2,576 0,010 Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 16 4.5.1 Analisis Rasio CAR 4.5.1.1 Analisis Deskripsi Kedua Sampel Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio CAR sebesar 12.28, lebih kecil dibandingkan mean rasio CAR Bank Universitas Sumatera Utara Konvensional yang sebesar 18.31. Hal ini berarti bahwa selama periode Desember 2005-September 2010 perbankan konvensional memiliki CAR lebih baik dibanding dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai CAR maka semakin bagus kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik CAR adalah 8, maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan BI.

4.5.1.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara masing-masing variabel yang diteliti. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut: Hipotesa = Ho: β1 = β2 = β3 = 0 Ha: β1 β2 β3 0 Kriteria : Ho diterima apabila Z Z-tabel Ha diterima apabila Z Z-tabel Berdasarkan hasil perhitungan, terlihat bahwa Z hitung untuk rasio CAR antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional adalah sebesar -3.92. tanda negative tidak relevan, karena hanya menunjukkan arah dengan probabilitas 0.000. Oleh karena probabilitas 0.05, maka H0 ditolak. Ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara 4.5.2 Analisis Rasio ROA 4.5.2.1 Analisis Diskripsi Kedua Sampel Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio ROA sebesar 2.502, lebih besar dibanding dari mean rasio ROA Bank Konvensional yang sebesar 1.972. Hal ini berarti bahwa selama 20 periode Desember 2005-September 2010 perbankan syariah memiliki kualitas ROA lebih tinggi dibanding dengan perbankan konvensional, karena semakin tinggi nilai ROA maka semakin bagus kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROA adalah 1.5, maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal.

4.5.2.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara masing-masing variabel yang diteliti. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut: Hipotesa = Ho: β1 = β2 = β3 = 0 Ha: β1 β2 β3 0 Kriteria : Ho diterima apabila Z Z-tabel Ha diterima apabila Z Z-tabel Berdasarkan hasil perhitungan, terlihat bahwa Z hitung untuk rasio ROA antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional adalah sebesar -1.605. Universitas Sumatera Utara tanda negative tidak relevan, karena hanya menunjukkan arah dengan probabilitas 0.108. Oleh karena probabilitas 0.05, maka H0 diterima. Ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari rasio ROA maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. 4.5.3 Analisis Rasio ROE 4.5.3.1 Analisis Deskripsi Kedua Sampel