4.2 Kedudukan Perbankan dalam Sistem Perekonomian
Sistem perbankan tidak hanya terdiri dari bank sebagai lembaga, tetapi termasuk juga di dalamnya pasar uang antar bank, instrumen-instrumen yang
dipergunakan, produk-produk yang dihasilkan, berbagai ketentuan dan aturan main, serta interaksi antara berbagai unsur tersebut. Hal ini berarti bahwa sistem
perbankan di suatu negara berbeda dengan sistem perbankan di negara lainnya. Secara kelembagaan, bank merupakan suatu lembaga keuangan.
Berdasarkan pengertin ini, maka sistem perbankan juga dapat dikatakan sebagai bagian dari suatu sistem yang lebih luas yaitu sistem keuangan. Sistem keuangan
merupakan kumpulan dari pasar, lembaga keuangan, hukum, peraturan, kebiasaan bertransaksi, dan teknik yang memungkinkan piranti keuangan yang terdiri dari
uang dan surat-surat berharga diperdagangkan, suku bunga dan harga surat berharga ditentukan,jasa-jasa lembaga keuangan yang dihasilkan dan dijual.
Selain sebagai bagian dari lembaga keuangan,sistem perbankan juga merupakan bagian dari sistem moneter. Secara kelembagaan sistem moneter
terdiri dari otoritas moneter dan bank atau lembaga lain yang menjalankan fungsi moneter. Bank termasuk dalam sistem moneter karena bank selain menjadi sarana
dalam transmisi kebijakan moneter juga dapat mencetak uang. Sebagai suatu lembaga keuangan, bank umum dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran
dengan menerima simpanan masyarakat dalam bentuk rekening giro, yang
Universitas Sumatera Utara
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau alat dalam pembayaran lainnya.
4.3 Perkembangan Perbankan dalam Perekonomian
Dunia perbankan merupakan hal yang dapat mempengaruhi suatu perekonomian, karena aktivitas transaksi keuangan banyak terjadi di sini sehingga
perbankan menjadi indikator kemajuan serta perkembangan perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Dalam perkembangannya industri perbankan
mengalami kemajuan. Hal ini dapat kita lihat melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Krisis keuangan yang terjadi di Asia mulai pertengahan tahun 1997 telah memicu krisis perbankan di berbagai negara, seperti Korea Selatan, Thailand dan
Indonesia. Krisis perbankan yang terjadi pada akhir 1997 dan awal 1998 kembali mendorong pemerintah untuk melakukan amandemen undang-undang perbankan
dengan UU. No. 10 tahun 1998. Sebagaimana diketahui krisis telah mengakibatkan merosotnya
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan terganggunya fungsi intermediasi serta sistem pembayaran. Dalam menghadapi merosotnya
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan ini, pemerintah dan Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan di bidang perbankan. Kebijakan tersebut adalah
program penjaminan pemerintah dengan pemberian dana talangan kepada bank yang meingalami rush, pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPN dan restrukturisasi perbankan.
Universitas Sumatera Utara
Sejak terjadinya krisis tersebut, serta berdasarkan pertimbangan kesehatan perbankan Indonesia, sejumlah bank telah dilikuidasi oleh pemerintah, yaitu
dengan melikuidasi 16 bank swasta,yang antara lain adalah :
Tabel 4.1 Likuidasi 16 Bank Swasta
No Nama Bank
Berdiri 1.
Bank Jakarta 1918
2. South East Asia Bank
1950 3.
Sejahtera Bank Umum 1952
4. Bank Pacifik
1958 5.
Bank Umum Majapahit 1966
6. Anrico Bank Limited
1966 7.
Bank Harapan Sentosa 1969
8. Bank Pinaesaan
1969 9.
Bank Industri 1970
10. Bank Anromeda
1989 11.
Astria Raya Bank 1990
12. Bank Dwima Sentosa
1990 13.
Bank Dwima Semesta 1990
14. Bank Kosagrha Semesta
1991 16.
Bank Mataram Dhanarta 1993
15. Bank Citra Hasta Dhana
1993
Berdasarkan fakta dan semakin jelasnya arah kebijakan yang direncanakan pemerintah, maka pemerintah dan Bank Indonesia, sejak tahun 2004 telah
memperkenalkan kepada publik bahwa akan dilaksanakan sistem perbankan yang disebut Arsitektur Perbankan Indonesia API. Strategi ini dimaksudkan agar
sektor perbankan yang saat ini dan hingga beberapa waktu ke depan masih akan menjadi pilar utama sumber pembiayaan sektor rill, dapat menjadi sektor yang
Universitas Sumatera Utara
baik, efisien,dan dipercaya oleh masyarakat luas,sehingga nantinya pembangunan nasional ekonomi Indonesia dapat berhasil sesuai dengan rencana.
4.4 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia