Pengaruh Gaya Kepemimpinan dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Kerja Direct Unit pada PT. Prudential Kantor Pruaini Medan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007. Prosedur Penelitia, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.
Goleman, et.al. 2006. Kepemimpinan berdasarkan EQ, GPU, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta.
_______ . 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Luthans, Fred. 2011. Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk),Edisi
Bahasa Indonesia, Yogyakarta: ANDI.
Mangkunegara, A. Anwar Prabu. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, Cetakan Ketiga, Rafika Aditama, Bandung.
_______ . 2010. Sumber Daya Manusia perusahaan, Remaja

Rosdakarya,

Bandung.
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
_______ Viethzali. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Robbins, Stephen P, 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan, Jilid 2, Indeks

Kelompok Gramedia, Jakarta.
Sugiyono.

2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

Universitas Sumatera Utara

_______. 2013. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Yogyakarta.
Sunarto. 2005. Perilaku Organisasi, Edisi Kedua, AMUS, Yogyakarta.

JURNAL
Aldi, 2002. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Prestasi Kerja
Suatu Organisasi
Koperasi Unit Desa (KUD) di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Jurnal Ekonomi
Modernisasi, Volume 3 No. 5.
Sitty Yuliawatin, 2006. ”Pengaruh organisasi, Motivasi, dan Komitmen terhadap
Kinerja Serta Pengaruhnya Terhadap Keunggulan Kompetitif Dosen
Unissula Semarang”, EKOBIS Volume 7 No.2.

Sovyia Desianty, 2005. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen
Organisasi pada PT. Pos Indonesia (PERSERO) Semarang”. Jurnal studi
dan Organisasi. Volume 2 No.1.
Solikhan dan Matziatul Churiah, 2003. “ Analisis Jalur Iklim Organisasi terhadap
Komitmen dan Kepuasan Kerja dan Implikasinya pada Prestasi Kerja”.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, Volume 2 No.3 .

Universitas Sumatera Utara

INTERNET :
Herdian, 2007. Budaya Organisasi. http://blog.poltek-malang.ac.id/; (Diakses
tanggal 3 Februari 2015).
Yani, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. http://jurnal sdm.blogspot.com/
(Diakses tanggal 13 Februari 2015).
Tambun, 2011. Perkembangan Organisasi. http://share.ciputra.ac.id/ (Diakses
tanggal 13 Februari 2015).
Danuarta,

2008.


Kepemimpinan

Dalam

Organisasi.

http://pksm.mercubuana.ac.id/ (Diakses tanggal 13 Februari 2015).
Suliyanto, 2010. Analisis jalur path analysis. http://management-unsoed.ac.id/
(Diakses tanggal 28 Februari 2015).

Universitas Sumatera Utara

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang diaplikasikan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif untuk mencari keterkaitan pengaruh gaya kepemimpinan
dalam kaitannya meningkatkan motivasi dan prestasi kerja direct unit khususnya pada
PT. Prudential Pruaini Medan dengan mengumpulkan data-data melalui pengamatan

dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan informasi yang akurat sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan.
Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) untuk
mengetahui sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat
tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel
lainnya yang merupakan variabel akibat.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan

pada PT. Prudential kantor Pruaini Medan,

berlokasi di Komplek Merbaumas gedung 74,75,76,84,85 Medan. Kantor Pruaini
dipilih dengan pertimbangan

merupakan salah satu kantor cabang PT. Prudential

terbaik di Medan. Selain itu sesuai

dengan pokok penelitian yang dikerjakan.


Universitas Sumatera Utara

Sementara waktu penelitian dimulai dari bulan September sampai dengan bulan
November tahun 2015.

3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional dibuat untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
penelitian karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan peneliti serta adanya
keterbatasan informasi yang diperoleh pada objek penelitian.
1. Variabel Independent (X) terdiri dari variabel gaya kepemimpinan coaching.
2. Variabel Intervening (I) yaitu variabel motivasi.
3. Variabel Dependent (Y) yaitu variabel prestasi kerja.

3.4. Definisi Operasional
Penguraian

definisi

operasional


variabel-variabel

yang

akan

diteliti

merupakan suatu cara untuk mempermudah dan memberi gambaran yang jelas dalam
pengukuran variabel penelitian.
e.

Variabel Independent (X)
Gaya selling-coaching merupakan

gaya

pemimpin


yang

menyediakan

pengarahan, mengupayakan komunikasi dua-arah, dan membantu membangun
motivasi dan rasa percaya diri pekerja. Seseorang yang tak mampu namun
berkeinginan untuk memikul tanggung jawab, memiliki keyakinan tapi kurang

Universitas Sumatera Utara

memiliki keterampilan/keahlian. Gaya yang sesuai dipergunakan dalam operasional
manajer terhadap agen bawahannya pada kantor Pruaini, yang dapat memberikan
perilaku mengarahkan karena bawahan kurang mampu juga memberikan perilaku
mendukung untuk memperkuat kemampuan dan antusiasme bawahan. Dalam gaya
ini, komunikasi dua arah akan membantu mempertahankan motivasi bawahan yang
tinggi .
f. Variabel Intervening (I)
Motivasi sebagai hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja. Sistem
kerja agen ABC Pruaini yang individual membutuhkan motivasi besar dari diri

sendiri, didukung dengan motivasi yang berasal dari lingkungan baik keluarga, rekan
kerja dan pimpinan.
g. Variabel Dependent (Y)
Prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Prestasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pencapaian produksi agen direct unit ABC pada
periode tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel

Definisi

Dimensi

Indikator Variabel


Gaya Kepemimpinan
coaching
(X)

Gaya pemimpin
yang memberi
pengarahan,
mengupayakan
komunikasi duaarah, dan
membantu
membangun
motivasi dan rasa
percaya diri
pekerja.

a. Konsultasi

a. Komunikasi dua
arah

b. Mengarahkan
bawahan
c. Hubungan atasan
dengan bawahan

Motivasi
(I)

Prestasi Kerja (Y)

b. Perilaku
dukungan

Hal
yang a.Intrinsik
menyebabkan,
menyalurkan, dan
mendukung
perilaku manusia,
supaya mau bekerja

giat dan antusias
mencapai
hasil b.Ekstrinsik
kerja.

Hasil kerja secara
kualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh
seorang pegawai
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya.

Skala
Pengukuran

Skala Likert

a. Rasa percaya diri
b. Semangat /
Antusiasme
c. Mentolerir
kegagalan
a.Keberhasilan
b.Pengakuan
c.Tanggung jawab
d.Pekerjaan
itu
sendiri
e.Pengembangan
Skala Likert
a.Hubungan
pimpinan
dan
bawahan
b.Gaji
c.Hubungan rekan
kerja
d.Kondisi Kerja

a.Kualitas kerja

a. Ketelitian
b.Keterampilan
c.Keberhasilan
d.Ketepatan waktu

b.Kuantitas
kerja

a.Jumlah pekerjaan
b.Jumlah kesalahan
c.Proses dan
kondisi pekerjaan
d.Waktu

Skala Likert

Sumber : Data diolah.

Universitas Sumatera Utara

3.5 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang kejadian atau gejala sosial ( Sugiyono 2010:93). Untuk keperluan analisis
maka pengukuran dengan skala Likert ini dilakukan dengan pembagian sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Skala Likert
No Pernyataan
1
Sangat Setuju (SS)
2
Setuju (S)
3
Ragu-Ragu (RG)
4
Tidak Setuju (TS)
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
Sumber: Sugiyono (2010:93)

Skor
5
4
3
2
1

3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2013:115). Populasi dalam
penelitian ini adalah agen direct unit yang dianggap dapat mewakili kantor Pruaini
Medan yaitu direct unit ABC yang merupakan direct unit yang besar dan memiliki

Universitas Sumatera Utara

prestasi terbaik mewakili Kantor Pruaini se-Sumatera utara yang jumlahnya yaitu
100 orang agen.
3.6.2 Sampel
Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2013:118). Metode penarikan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut
(Sugiyono 2013:116). Cara demikian dilakukan karena anggota populasi yang
dianggap homogen.
Untuk menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat
digunakan rumus Taro Yamane, (Rakhmat, 2002:82) yaitu :

Dimana : n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Persisi yang ditetapkan
Jika tingkat persisi yang ditetapkan (d) adalah 10% ; N= 100, maka jumlah sampel
yang diteliti adalah sebanyak :

Universitas Sumatera Utara

n=

100
100x0,012 +1

n = 50
Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 orang.

3.7 Jenis Data
1.

Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan
(kuesioner) kepada para agen direct unit ABC kantor Pruaini Medan.

2.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui
dokumen organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi
dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat
menjadi referensi bagi penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data dilakukan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Tinjauan kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, jurnal, dan penelitianpenelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang ada dalam
pembuatan skripsi.
2. Pengumpulan data langsung di lapangan.
Teknik pengumpulan data langsung di lapangan dilakukan dengan cara :
a. Observasi, yaitu dengan mengumpulkan informasi atau data dengan cara
mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan agen-agen ABC di Kantor Pruaini
Medan baik yang bersifat formal maupun informal.
b. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan agen-agen direct unit
ABC di kantor Pruaini Medan.
c. Penyebaran kuesioner, teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Penyebaran kuesioner dilakukan
untuk mendapatkan data yang valid dan reliable, serta informasi yang relevan
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam pembuatan kuesioner digunakan
teknik skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial yang terjadi.

Universitas Sumatera Utara

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner atau angket yang
disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan
untuk mengukur menunjukkan apakah data yang diperoleh merupakan data yang
valid. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 orang agen direct unit ABC diluar dari
sampel yang digunakan. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan software SPSS (Statistic and Service Solution ) 19.0 for
windows. Suatu data dikatakan valid atau tidak valid dengan kriteria pengujian
validitas kuesioner sebagai berikut :
1. Jika r hitung ≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang
telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya.
Kriteria penilaian skor instrumen dalam melakukan uji reliabilitas koefisien
keandalan atau alpha adalah sebesar 0,60 atau lebih, maka indikator dalam instrumen
tersebut dinyatakan handal (reliable).
a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan

Universitas Sumatera Utara

1. Uji Validitas Gaya kepemimpinan
Pada tampilan Output validitas Gaya Kepemimpinan hasil olahan penelitian
memakai software SPSS 19 dengan memperhatikan tabel Item - Total Statistics pada
tabel 4.1. Jawaban X1 s/d X9 akan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r hitung pada
kolom Corrected Item – Total Correlation. Sedangkan r tabel dapat dilihat pada tabel
r Product Moment, yaitunilai r tabel adalah 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa r
hitung dari X1 s/d X9 valid karena lebih besar dari r tabel sebesar 0.361.
Tabel 3.3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance
if Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

X1

33,80

12,717

,593

,841

Valid

X2

33,33

14,161

,683

,831

Valid

X3

33,53

13,361

,736

,823

Valid

X4

33,60

15,145

,499

,847

Valid

X5

33,37

14,654

,444

,852

Valid

X6

33,47

13,292

,715

,825

Valid

X7

33,80

13,545

,556

,842

Valid

X8

33,43

14,530

,488

,848

Valid

X9

33,53

14,395

,563

,841

Valid

Keterangan

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,855

N of Items
9

Sumber : Data diolah menggunakan software Spss 19.
2. Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan

Universitas Sumatera Utara

Mengukur reliabilitas menurut Ghozali (2009 : 47) bahwa dengan uji statistic
Cronbach Alpha (α) dimana suatu konstruk atau konsep variabel dikatakan reliable
jika memberikan minimal nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Dengan mengacu pada tampilan Output SPSS 19 Pada Tabel 3.3 Reliability
Statistics terlihat jelas nilai dari Cronbach’s Alpha = 0,855 lebih besar dari 0,60 yang
di persyaratkan, atau secara keseluruhan uji reliabilitas Gaya Kepemimpinan adalah
layak atau reliable.
Sedangkan bila mengacu pada Tabel Item-Total Statistics pada kolom
Cronbach’s Alpha if Item Deleted dalam tabel 3.3 terlihat jelas seluruh nilai variabel
mulai dari indikator X1sampai dengan X9 memberikan nilai yang lebih besar dari
Cronbach’s Alpha = 0,60 yang dipersyaratkan. Dengan demikian, seluruh indikator /
pertanyaan layak atau reliable.

b. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Motivasi Kerja
1. Uji Validitas Motivasi Kerja
Pada tampilan Output validitas Motivasi Kerja hasil olahan penelitian
memakai software SPSS 19 dengan Uji Validitas memperhatikan tabel Item - Total
Statistics pada tabel 3.4. Jawaban I.1 s/d I.27 akan valid apabila r hitung > r tabel.
Nilai r hitung dapat pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Sedangkan r
tabel dapat dilihat pada tabel r Product Moment, yaitunilai r tabel adalah sebesar

Universitas Sumatera Utara

0,361. Hal ini menunjukkan bahwa r hitung dari I.1 s/d I.27 valid karena lebih besar
dari r tabelsebesar 0.361.
Tabel 3.4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance
if Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

I1

109,33

80,023

,671

,895

Valid

I2

108,90

82,438

,663

,897

Valid

I3

109,03

80,240

,719

,895

Valid

I4

109,13

83,637

,598

,898

Valid

I5

108,93

82,409

,550

,898

Valid

I6

109,07

81,375

,636

,896

Valid

I7

109,37

81,757

,485

,900

Valid

I8

109,03

81,620

,600

,897

Valid

I9

109,03

84,240

,419

,901

Valid

I10

109,10

84,266

,365

,902

Valid

I11

108,93

82,685

,579

,898

Valid

I12

109,03

84,585

,434

,900

Valid

I13

109,27

84,271

,508

,899

Valid

I14

109,03

84,654

,382

,901

Valid

I15

109,03

83,068

,524

,899

Valid

I16

108,90

79,472

,738

,894

Valid

I17

108,87

84,947

,403

,901

Valid

I18

108,97

84,275

,364

,901

Valid

I19

108,90

84,093

,441

,900

Valid

I20

109,43

84,047

,363

,902

Valid

I21

109,37

84,413

,362

,902

Valid

I22

108,87

83,499

,547

,898

Valid

I23

108,83

81,454

,529

,899

Valid

I24

109,40

84,041

,394

,901

Valid

I25

109,03

81,206

,636

,896

Valid

I26

109,10

83,990

,383

,900

Valid

I27

109,03

83,068

,410

,901

Valid

Keterangan

Universitas Sumatera Utara

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,903

N of Items
27

Sumber : Data diolah menggunakan software Spss 19.
2 . Uji Reliabilitas Motivasi Kerja
Dengan mengacu pada tampilan Output SPSS 19 Pada Tabel 3.4 Reliability
Statistics terlihat jelas nilai dari Cronbach’s Alpha = 0,852 labih besar dari 0,60 yang
di persyaratkan, atau secara keseluruhan uji reliabilitas Motivasi Kerja adalah layak
atau reliable.
Sedangkan bila mengacu pada Tabel Item-Total Statistics pada kolom
Cronbach’s Alpha if Item Deleted terlihat jelas seluruh nilai variabel mulai dari
indikator I1 samapi dengan I27 memberikan nilai yang jauh lebih besar dari
Cronbach’s Alpha = 0,60 yang dipersyaratkan. Dengan demikian, seluruh indikator /
pertanyaan layak atau reliable.

c. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Prestasi Kerja
1. Uji Validitas Prestasi Kerja
Pada tampilan Output validitas Prestasi Kerja hasil olahan penelitian memakai
software SPSS 19 dengan Uji Validitas memperhatikan tabel Item - Total Statistics
pada tabel 3.5. Jawaban Y.1 s/d Y.24 akan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r
hitung dapat pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Sedangkan r tabel dapat

Universitas Sumatera Utara

dilihat pada tabel r Product Moment, yaitunilai r tabel adalah sebesar 0,361. Hal ini
menunjukkan bahwa r hitung dari Y.1 s/d Y.24 valid karena lebih besar dari r tabel
sebesar 0.361.
Tabel 3.5
Item-Total Statistics

Y1

Scale Mean if
Item Deleted
91,03

Scale Variance
if Item Deleted
87,206

Corrected
Item-Total
Correlation
,369

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,900

Y2

91,20

85,269

,660

,894

Valid

Y3

90,90

85,059

,591

,895

Valid

Y4

90,87

87,913

,406

,900

Valid

Y5

91,27

87,030

,521

,897

Valid

Y6

90,90

85,403

,604

,895

Valid

Y7

90,70

86,493

,554

,896

Valid

Y8

90,87

86,533

,576

,896

Valid

Y9

91,00

87,724

,410

,900

Valid

Y10

91,10

88,714

,407

,900

Valid

Y11

91,03

88,102

,378

,901

Valid

Y12

90,67

88,092

,610

,896

Valid

Y13

90,53

86,533

,562

,896

Valid

Y14

90,53

87,568

,482

,898

Valid

Y15

90,40

89,421

,470

,899

Valid

Y16

90,60

86,179

,535

,897

Valid

Y17

90,77

87,289

,641

,895

Valid

Y18

90,87

88,464

,463

,898

Valid

Y19

90,63

88,033

,483

,898

Valid

Y20

90,80

88,234

,586

,897

Valid

Y21

90,77

87,702

,461

,899

Valid

Y22

91,10

83,886

,651

,894

Valid

Y23

90,53

89,430

,409

,900

Valid

Y24

90,57

89,289

,393

,900

Valid

Keterangan
Valid

Universitas Sumatera Utara

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items

,902

24

Sumber : Data diolah menggunakan software Spss 19.
2 . Uji Reliabilitas Prestasi Kerja
Dengan mengacu pada tampilan Output SPSS 19 Pada Tabel 3.5 Reliability
Statistics terlihat jelas nilai dari Cronbach’s Alpha = 0,904 labih besar dari 0,60 yang
di persyaratkan, atau secara keseluruhan uji reliabilitas Prestasi Kerja adalah layak
atau reliable.
Sedangkan bila mengacu pada Tabel Item-Total Statistics pada kolom
Cronbach’s Alpha if Item Deleted terlihat jelas seluruh nilai variable mulai dari
indikator Y1sampai dengan Y24 memberikan nilai yang jauh lebih besar dari
Cronbach’s Alpha = 0,60 yang dipersyaratkan. Dengan demikian, seluruh indikator /
pertanyaan layak atau reliable.

3.10 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:
3.10.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk merumuskan,
mengelompokkan, menginterpretasikan, dan menganalisis hasil penelitian berupa

Universitas Sumatera Utara

identitas responden dan deskriptif variabel sehingga diperoleh gambaran mengenai
suatu keadaan.
3.10.2. Uji Model
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
b. Uji F
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama

terhadap

variabel

dependen

atau

terikat.

Langkah-langkah

pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Derajat kepercayaan = 5 %
2. Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 ) α = 0,05 k = jumlah variabel bebas n =
jumlah sampel
3. Menentukan kriteria pengujian H0 ditolak apabila f hitung > f tabel HA ditolak
apabila f hitung < f tabel

Universitas Sumatera Utara

4. Menentukan f dengan rumus f = R² / k ( 1 - R² ) / ( n – k – 1 ) Dimana : R² =
koefisien determinan berganda n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas
Kesimpulan :
Apabila f hitung < f tabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak ada
pengaruh secara simultan.
Apabila f hitung > f tabel maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya ada pengaruh
secara simultan.

3.10.3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data resigual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar
pengambilan keputusan memenuhi normalitas atau tidak, sebagai berikut :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagona atau
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.

Universitas Sumatera Utara

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Model dibentuk berdasarkan tinjauan
teoritis bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya
adalah linear. Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasi apakah sifat linear antar
dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai dengan hasil observasi yang
ada.
Mengingat penelitian ini menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis), maka
terdapat beberapa asumsi dasar untuk memenuhi kaedah Trimming Theory (Teori
Trimming), di antaranya :
1. Hubungan antar variabel harus bersifat linear.
2. Model penelitian memiliki hubungan kausalitas dengan panah satu arah / one-way
causal flow (recursive model). Pengujian dilakukan secara parsial dengan OLS
(analisis regresi).
3. Variabel endogen minimal dalam skala interval.
4. Instrumen penelitian harus reliabel dan valid (variabel diukur tanpa kesalahan). 5.
Model penelitian sesuai dengan teori dan konsep.

Universitas Sumatera Utara

Dalam Teori Trimming, pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisisien determinasi total, dengan rumus sebagai berikut :
2 2
2
2
��
=1-��1
��2 ….���

Uji validitas koefisien path pada setiap jalur untuk pengaruh langsung
ditunjukkan dengan nilai p dari Uji t, yaitu pengujian koefisien regresi variabel yang
dilakukan secara parsial. Variabel dengan koefisien path terbesar merupakan variabel
yang memiliki pengaruh dominan.
Selanjutnya, sifat linearitas antara variabel independen dan variabel dependen
dapat diamati melalui ANNOVA Table menampilkan hubungan antara dua variabel,
maka pengujian dilakukan secara berpasangan setiap dua variabel.

3.10.4. Uji Hipotesis
a. Uji Efek Mediasi
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk
menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path analysis).
Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan tidak dapat
digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar
hubungan. Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola

Universitas Sumatera Utara

hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner.
H4

b4

Motivasi Kerja

H2

H3
b2

b3
b1

Gaya Kepemimpinan

Prestasi Kerja

H1
Gambar 3.1. Path Analysis Variabel Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan
Prestasi Kerja.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel
berdasarkan pada teori. Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Di dalam
menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah anak panah berkepala
satu merupakan hubungan regresi. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel
mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening)
hubungan kedua variabel tadi. Pada setiap variabel independen akan ada anak panah
yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah
varian yang tak dapat dijelaskan oleh variabel lain.

Universitas Sumatera Utara

b. Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara kompensasi terhadap motivasi dan implikasinya terhadap kinerja. Dalam
regresi linier berganda terdapat 3 variabel, yaitu :
1. Variabel Bebas ( X1 ), yaitu Gaya Kepemimpinan
2. Variabel Intervening ( I1 ), yaitu Motivasi Kerja
3. Variabel Terikat ( Y ), yaitu Prestasi Kerja
Untuk menguji variabel tersebut maka digunakan analisa regresi linier
berganda dengan rumus sebagai berikut :
Y1 = b1X1+ e1
Y2 = b3X1 + b2X2 + e2
Dimana :
Y = kinerja karyawan
b1, b2,b3 = koefisien garis regresi
X1 = kompensasi
X2 = motivasi
e = residual atau prediction error

Universitas Sumatera Utara

c. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan formasi H0 dan H1
H0 : bi = 0 ,berarti variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
HA : bi≠ 0 ,berarti variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Level of significant Sampel 50 orang, maka t tabel = t ( α = 0,05 )
3. Menentukan kriteria pengujian H0 gagal ditolak apabila t hitung < t tabel H1
ditolak apabila t hitung > t tabel
4. Tes Statistik
t=

rata −rata sampel pertama – rata −rata sampel kedua
standar error perbedaan rata −rata kedua sampel

Kesimpulan :

Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh positif. Apabila t
hitung < t tabel maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah singkat perusahaan
PT Prudential Life Assurance Indonesia didirikan pada tahun 1995,
PT.Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari
Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka dari Inggris yang
mengelola dana sebesar lebih dari US$ 510 miliar dan melayani lebih dari 21 juta
nasabah di seluruh dunia. Dengan menggabungkan pengalaman internasional
Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal,
Prudential Indonesia

memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di

Indonesia. Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit
link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar
untuk produk tersebut di Indonesia. Di samping itu, Prudential Indonesia juga
menyediakan berbagai produk yang di rancang untuk memenuhi dan melengkapi
setiap kebutuhan para nasabahnya di Indonesia.
4.1.2 Motto Perusahaan
“Hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang dibutuhkan
masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, kami
dapat memberikan produk dan tingkat pelayanan sesuai dengan yang diharapkan.”

Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan Jasa Keuangan Ritel terbaik di Indonesia, melampaui
pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan
memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran professional
yang

berkomitmen

tinggi

serta

menghasilkan

pendapatan

investasi

yang

menguntungkan ”.
Meskipun Motto dan Misi sudah menjelaskan arah dan tujuan perusahan,
untuk memperkuatnya PT Prudential Life Assurance mengadopsi Operating
Principles (prinsip-prinsip dasar) yang dikembangkan oleh Prudential Corporation
Asia (PCA) sebagai panduan kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja yaitu:
1. Menghormati dan menghargai orang lain, kebudayaan, perbedaan dan peran serta.
2. Menciptakan lingkungan yang terbuka, jujur dan memberikan penghargaan.
3. Mendukung perusahaan, rekan kerja, nasabah dan masyarakat.
4. Mempraktekkan apa yang diajarkan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar.
5. Mencintai pekerjaan.
6. Mendengar dengan sepenuh hati kepada rekan kerja dan nasabah.
7. Saling mempercayai dan menghargai kepercayaan orang lain.

Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Jenis- Jenis Produk PT Prudential Life Assurance
Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan unik para nasabah, Prudential
Indonesia selalu menciptakan inovasi baru dan menawarkan produk-produk asuransi
jiwa dan investasi yang lengkap guna memenuhi kebutuhan para nasabah.
Adapun produk-produk dari PT Prudential Life Assurance adalah :
1. PRUlink fixed pay
Produk unit link terbaru yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas yang
dapat memenuhi berbagai kebutuhan di setiap tahapan kehidupan Anda, dengan
manfaat kematian yang dijamin dan pilihan periode pembayaran premi yang pasti.
2. PRUlife
Program yang memberikan perlindungan seumur hidup yang dirancang
khusus untuk memberikan rasa aman sekaligus kesejahteraan bagi Anda dan keluarga
tercinta.
3. PRUlife for juveniles
Program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang khusus dirancang bagi
Anda yang menguntungkan.
4. PRUmajor medical
Produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas
menengah ke atas akan sebuah produk asuransi kesehatan terpadu yang belum
terpenuhi dengan baik oleh berbagai produk kesehatan yang tersedia di pasar saat ini.

Universitas Sumatera Utara

Dengan perlindungan kesehatan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan365 hari
setahun di seluruh dunia.
5. PRUaccident plus
Produk yang menawarkan kemudahan kepada Anda yang menginginkan
perlidungan dari asuransi kecelakaan. Jika pada umumnya Anda diharuskan untuk
ikut serta ke suatu program asuransi jiwa terlebih dahulu namun kini dengan
PRUaccident plus Anda bebas untuk hanya memiliki asuransi kecelakaan saja.
6. PRUprotector plan
Produk yang dirancang untuk memastikan Anda dan keluarga terlindung
secara finansial dari berbagai peristiwa yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi di
kehidupan Anda. Tidak hanya itu, sebagai program yang memberikan perlindungan
asuransi jiwa sekaligus memiliki unsur tabungan.
7. PRUmed
Program asuransi tambahan yang khusus ditujukan untuk memberikan
santunan harian rawat inap, Intensive Care Unit (ICU), dan pembedahan. Manfaat
ganda harian akan diberikan jika nasabah dirawat di ICU. Jika nasabah
harusmengalami

pembedahan

minor,

intermediet,

major

atau

complex,

sejumlahpembayaran tunai akan diberikan. Apabila nasabah dirawat inap di luar
negeri karena mengalami kecelakaan pada saat melakukan perjalanan ke luar

Universitas Sumatera Utara

negeri,nasabah akan menerima manfaat ganda harian.
8. PRUlink assurance account plus
Produk unit linked premi berkala yang menawarkan berbagai pilihan dana
investasi.
9. PRUlink investor account
Produk unik link dengan pembayaran premi sekaligus yang menawarkan
berbagai pilihan dan investasi. Disamping mendapatkan hasil investasi yang
optimum, produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif
terhadap risiko kematian atau risiko menderita cacat total dan tetap.
10. PRUlink syariah assurance account
Produk unit linked kontribusi berkala yang menawarkan berbagai pilihan dan
investasi syariah.
11.PRUlink syariah investor account
Produk unik linked syariah dengan pembayaran kontribusi sekaligus yang
menawarkan berbagai pilihan dana mendapatkan hasil investasi yang optimum,
produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap resiko
kematian atau risiko menderita cacat total dan tetap.
12.PRUhospital care
Produk asuransi kesehatan yang memberikan Manfaat Harian jika tertanggung
dirawat inap di Rumah Sakit, menjalani perawatan Gawat Darurat (Intensive Care

Universitas Sumatera Utara

Unit), manfaat Operasi Pembedahan dan manfaat perawatan Rumah Sakit akibat
kecelakaan pada saat melakukan perjalanan ke luar negeri.
13.PRUsave
Program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang khusus dirancang bagi
Anda yang menguntungkan. Selain memberikan perlindungan kepada Anda
sekeluarga.
14.PRUsave for juveniles
Suatu program yang secara sistematis mengakumilasi sejumlah dana yang
dapat dinikmati manfaatnya oleh anak Anda saat polis jatuh tempo. Anda dapat
mengoptimalkan manfaat program ini dengan menambahkan Riders.
15.PRUlife protection plus
Suatu gabungan program asuransi jiwa yang memberikan perlindungan
seumur hidup dengan program asuransi jiwa Berjangka Menurun Tidak Tetapyang
membantu menjaga keuangan Anda agar tetap stabil khususnya jika Anda memiliki
pinjaman uang (loan).

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam menyusun suatu struktur organisasi merupakan langkah yang sangat
penting sebelum kegiatan lainnya dilaksanakan. Karena dalam kenyataan bahwa
tujuan organisasi akan lebih mudah di capai. Dengan adanya struktur organisasi akan

Universitas Sumatera Utara

kelihatan lebih jelas dalam hal pembagian tugas dan tanggungjawab. Sehingga
memudahkan untuk mengarahkan dan mengawasi dalam hal pelaksanaan kegiatan
yang telah di rencanakan terlebih dahulu. Perusahaan PT Prudential Life Assurance
Cabang menggunakan struktur organisasi Line dan Staff. Ada pun struktur organisasi
PT Prudential Life Assurance Kantor Pruaini Medan dapat dilihat melalui gambar
berikut ini :

Senior Agency Manager

Agency Manager
STAFF
Senior Unit Manager

Central Admin
Person In Charge

Unit Manager

Agent

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT Prudential Life Assurance Kantor Pruaini
Medan.

Universitas Sumatera Utara

4.1.6. Gambaran Umum Responden
Penelitian

ini

mengangkat

permasalahan

mengenai

pengaruh

gaya

kepemimpinan dalam meningkatkan motivasi kerja dan prestasi kerja agen.
Responden yang digunakan sebanyak 50 agen pada kantor Pruaini Medan. Para
responden yang telah melakukan pengisian kuesioner kemudian akan diidentifikasi
berdasarkan jenis kelamin, usia, lama kerja, pendidikan. Identifikasi ini dilakukan
untuk mengetahui karakteristik secara umum para responden penelitian.
1. Identifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah distribusi
agen laki-laki dan perempuan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No.
Kategori
Jumlah
Persentase
1.
Laki-laki
18
36
2.
Perempuan
32
64
Jumlah
50
100
Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19.
Jumlah responden perempuan terlihat lebih banyak (64%) dibandingkan
jumlah responden pria (36%). Hal ini disebabkan karena PT. Prudential kantor
Pruaini Medan memilih jenis kelamin perempuan memiliki nilai proporsional lebih
besar sebagai agen dibandingkan laki-laki. Kaum perempuan dianggap lebih mudah
berbaur dengan masyarakat dibandingkan kaum laki-laki.

Universitas Sumatera Utara

2. Identifikasi Berdasarkan Usia
Berdasarkan identifikasi menurut usia akan dilihat jumlah distribusi usia para
responden. Maka dapat dibuat klasfikasi seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2
Usia Responden
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Kategori

Jumlah
Persentase
≥ 20 tahun
2
4
21- 30 tahun
16
32
31- 40 tahun
21
42
41 -50 tahun
10
20
> 50 tahun
1
2
Jumlah
50
100
Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19.
Responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 31 sampai 40 tahun
(42%). Dilihat dari segi umur menggambarkan bahwa agen pada kantor Pruaini
Medan rata-rata memiliki keinginan yang besar untuk terus bekerja pada rentang usia
produktif.
3. Identifikasi Berdasarkan Lama Kerja
Berdasarkan identifikasi menurut lama bekerja akan dilihat berapa lama para
responden bekerja di kantor Pruaini Medan. Dalam melakukan identifikasi menurut
lama bekerja dapat dibuat klasfikasi seperti pada tabel berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3
Lama Kerja Responden
No.
1.
2.
3.
4.

Kategori
Jumlah
Responden
1 – 5 tahun
20
40
6 – 10 tahun
22
44
11 – 15 tahun
5
10
16 – 20 tahun
3
6
Jumlah
50
100
Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19.
Responden yang sudah lama bekerja antara 6 sampai 10 tahun terlihat lebih
mendominasi (44%). Hal ini karena rata-rata agen adalah agen lama yang merasa
betah dan cocok dengan pekerjaan mereka.
4. Identifikasi Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan identifikasi menurut pendidikan akan dilihat jumlah distribusi
responden menurut jenjang pendidikannya, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.4
Tingakt Pendidikan Responden
No.
1.
2.
3.

Kategori
Jumlah
Responden
SMA sederajat
21
42
Diploma (D3)
10
20
Sarjana (S1)
19
38
Jumlah
50
100
Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19.
Responden yang mempunyai pendidikan SMA lebih mendominasi dalam
penelitian ini (42%). Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan yang ditempuh oleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian besar para agen adalah SMA, karena pekerjaan yang dijalani tidak menuntut
pendidikan yang tinggi.

4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Statistik Deskriptif
Untuk dapat memberi Interprestasi terhadap tingkat pengaruh variabel Gaya
Kepemimpinan, Motivasi kerja, dan Prestasi kerja PT. Prudential kantor Pruaini
Medan maka dapat digunakan pedoman Tabel 4.5 seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2006 : 216). Responden sebanyak 50 yang diambil sebagai sample dari
populasi dengan bobot jawaban yang disesuaikan dari setiap pertanyaan yang ada
pada kuesioner tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Pedoman Pembobotan Variabel Gaya Kepemimpinan,
Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja Agen
Rata-rata (Mean)

Deskripsi

1,00 – 0,99

Sangat Tidak Baik

1,00 – 1,99

Tidak Baik

2,00 – 2,99

Cukup Baik

3,00 – 3,99

Baik

4,00 – 5,00

Sangat Baik

Hasil olah data menggunakan Output SPSS 19 pada Tabel Descriptive
Statistics gambaran jelas jumlah sample (N), nilai rerata (Mean), maksimum

Universitas Sumatera Utara

(Maximum), Minimum (Minimum) dari setiap indikator yang ada pada variabel Gaya
Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Prestasi Kerja. Berikut tabel pedoman korelasi
setiap variabel.
Tabel 4.6
Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Sangat Rendah

0,20 – 0,399

Rendah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Kuat

0,80 – 1,000

Sangat Kuat

a. Variabel Gaya Kepemimpinan
Tabel 4.7
Pernyataan Responden tentang Gaya Kepemimpinan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pertanyaan
Keleluasaan
komunikasi
kepada agen bawahan.
Melibatkan agen bawahan
mencari solusi.
Terbuka dalam
berbagi
infomasi
Menekankan
pekerjaan
fokus terhadap tujuan.
Memantau persistensi setiap
agen bawahan.
Mengarahkan agen
bawahan mengikuti training.
Menjadikan agen bawahan
sebagai teman baik.
Bertindak sebagai penasehat.
Menjadi penyemangat.

STS

TS
8

RG
16%

27

S
54%

17

SS
34%

Mean
4,10

4

8%

28

56%

18

36%

4,26

7

14%

28

56%

15

30%

4,16

6

12%

27

54%

17

34%

4,20

6

12%

22

44%

22

44%

4,32

9

18%

23

46%

18

36%

4,18

11

22%

21

42%

18

36%

4,06

7
5

14%
10%

26
31

52%
62%

17
14

34%
28%

4,22
4,14

Universitas Sumatera Utara

10.
11.

12
13.
14.
15.
16.
17.

18.

Mempersepsikan
segala
sesuatu dari sisi positif.
Menekankan rasa optimis
yang tinggi untuk mencapai
tujuan.
Mendukung agen dalam
mengambil setiap keputusan.
Memberi pujian atas prestasi
agen bawahan.
Memberi reward kepada
agen yang berprestasi.
Memberi perhatian kepada
setiap agen bawahan.
Melakukan
pendekatan
intensif kepada agen
Membagi
pengalaman
penjualan pribadi ketika
agen tidak mencapai target
produksi.
Memberi training ketika
agen tidak mencapai target
produksi.
Nilai Total Mean

13

26%

19

38%

18

36%

4,12

3

6%

25

50%

22

44%

4,30

5

10%

32

64%

13

26%

4,10

6

12%

29

58%

15

30%

4,22

4

8%

23

46%

23

46%

4,28

3

6%

26

52%

21

42%

4,34

4

8%

32

64%

14

28%

4,22

2

4%

28

56%

20

40%

4,32

3

6%

25

50%

22

44%

4,30

4,21

Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19.
Pada Tabel 4.7 nilai total rata-rata variabel gaya kepemimpinan sebesar 4,21,
hal ini berarti agen memberikan persepsi yang positif dan sangat baik terhadap gaya
kepemimpinan yang diterapkan perusahaan. Pada variabel gaya kepemimpinan ini
terlihat bahwa nilai indeks yang tertinggi ada pada faktor memberi perhatian kepada
setiap agen bawahan yaitu sebesar 4,34. Hal ini berarti bahwa perusahaan dalam
menerapkan gaya kepemimpinan coaching, khususnya dalam memberi perhatian
kepada setiap agen bawahan sudah dirasakan para agen secara langsung. Sehingga
mereka mampu memberi persepsi bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan sudah
baik dan positif dalam mendukung pekerjaan mereka. Sementara nilai indeks yang
terendah yaitu bahwa pemimpin menjadikan agen bawahannya sebagai teman baik

Universitas Sumatera Utara

dalam satu tim sebesar 4.06. Respon agen ini masih menunjukkan persepsi yang
positif dan baik. Namun faktor pemimpin menjadikan agen bawahannya sebagai
teman baik dalam satu tim tidak menjadi faktor yang begitu mendukung.
b. Variabel Motivasi Kerja
Tabel 4.8
Pernyataan Responden tentang Motivasi Kerja
No.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pertanyaan
Menjadi agen di Pruaini
akan membawa agen
mencapai goal setting.
Menjadi agen di Pruaini
memberikan
jaminan
finansial yang mapan.
Menjadi agen membawa
ke kehidupan sosial yang
lebih baik.
Menjadi agen berprestasi,
akan
menambah
pengakuan dari rekan
kerja.
Menjadi agen berprestasi
akan
menambah
kepercayaan diri dalam
meningkatkan
kualitas
diri.
Menjadi agen berprestasi
menambah
kebanggan
bagi 50keluarga besar.
Menjadi
agen
adalah
tanggung jawab besar
untuk membantu orang
lain mengelola asetnya.
Menjadi
agen
harus
mampu
melayani
kebutuhan
nasabahnya
dengan baik.
Menjadi agen harus selalu
menjaga komunikasi baik
kepada para nasabah.

STS

TS

1

1

2%

2%

8

RG
16%

21

S
42%

21

SS
42%

Mean
4,26

3

6%

31

62%

16

32%

4,26

2

4%

23

46%

25

50%

4,34

2

4%

20

40%

28

56%

4,48

15

30%

21

42%

14

28%

3,92

7

14%

25

50%

17

34%

4,06

4

8%

22

44%

24

48%

4,38

4

8%

19

38%

26

52%

4,34

9

18%

24

48%

17

34%

4,12

Universitas Sumatera Utara

10.

11.

12

13.

14.

15.

16.

17.
18.

19.

20.

21.

22.

23.

Menjadi agen membantu
orang lain mengurangi
resiko finansial masa
depannya.
Memilih sebagai agen
karena
pekerjaan
ini
sangat menantang.
Memilih menjadi agen
karena pekerjaan ini tidak
mengikat waktu.
Sebagai agen membantu
mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi yang baik
dengan orang lain.
Sebagai agen membantu
untuk lebih percaya diri
dalam menghadapi calon
nasabah.
Menjadi seorang agen
memudahkan agen untuk
cepat dekat dengan orang
yang baru dikenal.
Pemimpin selalu memberi
pujian ketika agen bisa
menutup calon nasabah.
Pemimpin bersikap ramah
terhadap agen.
Pemimpin
melibatkan
pendapat para agen dalam
setiap diskusi tim.
Menjadi agen, memberi
peluang mendapatkan gaji
tak terbatas.
Adanya challenge akan
menambah semangat agen
untuk
mencapai
free
financial.
Komisi
yang
besar
meningkatkan semangat
kerja agen.
Lingkungan rekan kerja
harmonis mempermudah
mendapatkan informasi.
Selalu
terbuka
untuk
menerima kritik dari rekan
kerja.

1

2%

6

12%

23

46%

20

40%

4,22

1

2%

4

8%

28

56%

17

34%

4,20

1

2%

4

8%

21

42%

24

48%

4,30

5

10%

18

36%

27

54%

4,44

4

8%

28

56%

18

36%

4,20

3

6%

24

48%

23

46%

4,36

4

8%

25

50%

21

42%

4,34

11

22%

18

36%

20

40%

4,12

12

24%

23

46%

15

30%

4,06

5

10%

21

42%

24

48%

4,38

3

6%

28

56%

18

36%

4,22

16

32%

21

42%

9

18%

3,70

19

38%

25

50%

6

12%

3,72

11

22%

25

50%

13

26%

3,88

1

1

2%

2%

4

1

8%

2%

Universitas Sumatera Utara

24.

25.

26.
27.

Diskusi dengan rekan
kerja
membantu
memperbaiki kualitas diri.
Kondisi
kantor
yang
nyaman membantu fokus
melakukan pekerjaan.
Kerjasama antara pegawai
dengan para agen rukun.
Fasilitas kantor membantu
kelancaran
dalam
memproses berkas yang
dibutuhkan.
Nilai Total Mean

1

2%

2

3

4%

6%

10

20%

31

62%

8

16%

3,94

20

40%

22

44%

6

12%

3,62

20

40%

21

42%

9

18%

3,72

8

16%

28

56%

11

22%

3,96

4,13

Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19.
Pada Tabel 4.8 nilai total rata-rata variabel motivasi kerja sebesar 4,13, hal ini
menunjukkan bahwa respon dan persepsi agen secara menyeluruh sangat baik dan
positif. Indeks tertinggi terdapat pada faktor menjadi agen berprestasi akan menambah
pengakuan dari rekan kerja yaitu sebesar 4,48. Persepsi agen mengenai faktor motivasi ini
merupakan hal yang paling mempengaruhi semangat agen untuk bekerja dan berprestasi.
Pengakuan dari rekan kerja akan menambah percaya diri, semangat kerja dan menyangkut
harga diri agen. Sementara indeks terendah yaitu kondisi kantor yang nyaman membantu
fokus agen melakukan pekerjaan sebesar 3,62. Hal ini masih menunjukkan persepsi agen
yang baik dan positif. Namun secara keseluruhan faktor ini merupakan faktor pendukung
yang lemah untuk mengangkat motivasi agen dalam bekerja. Kondisi ini didukung dengan
gedung perkantoran yang berada di ruko, dimana gedung tersebut di satu lokasi yang dekat
dengan pasar, ruang operasional berada di beberapa ruko, yang mungkin menjadi faktor
pertimbangan kenyamanan agen.

Universitas Sumatera Utara

c. Variabel Prestasi Kerja
Tabel 4.9
Pernyataan Responden tentang Prestasi Kerja
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.

10.

11.

12

13.

14.
15.
16.

Pertanyaan
Teliti menginput data diri
calon nasabah.
Bersikap
hati-hati
menawarkan produk.
Menyelesaikan pekerjaan
dengan ketelitian tinggi.
Cakap memberi penjelasan
produk.
Mampu
menggunakan
fasilitas komputer .
Cakap
dalam
berkomunikasi.
Bekerja menjadi agen
menjamin kehidupan hari
tua.
Kebutuhan dasar seharihari sudah terpenuhi.
Kebutuhan tambahan yang
digunakan hasil kerja
sebagai agen.
Memproses data calon
nasabah sebelum batas
waktu ditentukan.
On time dalam setiap
pertemuan yang sudah
diatur.
Disiplin menjadi nilai
tambah
menunjukkan
profesionaliatas.
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pekerjaan
sekaligus.
Cekatan dalam melakukan
pekerjaannya.
Mampu prospek sekaligus
melayani nasbah.
Mampu
meminimalisir
kesalahan dalam setiap
proses
pensubmitan
dokumen calon nasabah.

STS

TS

RG
18%

31

S
62%

10

15

30%

26

52%

9

18%

3,88

17

34%

25

50%

8

16%

3,84

7

14%

28

56%

15

30%

4,04

3

6%

32

64%

15

30%

4,24

8

16%

29

58%

13

26%

4,08

9

18%

29

58%

12

24%

4,02

8

16%

27

54%

15

30%

4,16

8

16%

26

52%

16

32%

4,20

5

10%

27

54%

18

36%

4,26

8

16%

25

50%

17

34%

4,16

8

16%

32

64%

10

20%

4,06

12

24%

26

52%

10

20%

3,90

6

12%

30

60%

14

28%

4,16

6

12%

33

66%

11

22%

4,10

6

12%

24

48%

20

40%

4,26

9

2

4%

SS
20%

Mean
3,98

Universitas Sumatera Utara

17.

18.

19.

20.

21.
22.

23.

24.

Mampu
mengendalikan
jumlah kesalahan dalam
pekerjaannya.
Dengan
pengetahuan
membantu
mengurangi
tingkat kesalahan dalam
pekerjaan.
Mampu
mengerjakan
pembuatan proposal sesuai
kebutuhan calon nasabah
dengan tepat.
Paham
mengenai
kelengkapan
dokumen
persyaratan calon nasabah.
Meguasai
situasi
pekerjaan.
Dengan keterampilan yang
dimiliki
mempercepat
pekerjaan.
Mampu mencapai target
kerja sebelum masa waktu
yang ditentukan.
Mampu memproses klaim
dengan target waktu yang
ditentukan.
Nilai Total Mean

2

2

4%

4%

10

20%

27

54%

11

22%

3,88

6

12%

27

54%

17

34%

4,16

5

10%

25

50%

20

40%

4,30

6

12%

25

50%

19

38%

4,26

5

10%

31

62%

14

28%

4,18

8

16%

24

48%

18

36%

4,20

10

20%

25

50%

13

26%

3,92

4

8%

33

66%

13

26%

4,20

4,10

Sumber : Data primer diolah menggunakan software Spss 19
Pada Tabel 4.9 nilai rata-rata variabel Prestasi Kerja sebesar 4,10, hal ini
menunjukkan bahwa respon dan persepsi agen secara menyeluruh sangat baik dan
positif. Indeks tertinggi terdapat pada faktor mampu mengerjakan pembuatan
proposal sesuai kebutuhan calon nasabah dengan tepat yaitu sebesar 4,30. Persepsi agen
mengenai faktor prestasi ini merupakan hal yang paling mempengaruhi semangat agen untuk
bekerja dan berprestasi. Menguasai pembuatan proposal calon nasabah dengan baik dan
sesuai kebutuhan calon nasabah akan membantu agen untuk lebih profesional lagi.
Sementara indeks terendah yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan ketelitian tinggi
sebesar 3,84. Hal ini masih menunjukkan persepsi agen yang baik dan positif. Namun secara

Universitas Sumatera Utara

keseluruhan faktor ini merupakan faktor pendukung yang lemah untuk meningkatkan prestasi
agen dalam bekerja. Kondisi ini didukung dengan kesalahan dalam menginput data calon
nasabah yang masih sering terjadi.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik
Pada teknik analisa regresi berganda maka digunakan uji asumsi klasik untuk
memastikan bahwa pada model regresi tidak terjadi berbagai penyimpangan
normalitas.
4.2.2.1. Uji Normalitas
1. Kurva Histogram
Pada kurva histogram, model memenuhi asumsi normalitas jika bentuk kurva
simetris atau tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Berik