Manifestasi Oral dan Osteomielitis

Gambar 8. Pada tulang trabekula terdapat inti kartilago C dan kerusakan osteoklas OCL dalam remodeling tulang. Kaslick dan Brustein telah meninjau manifestasi oral dan tulang rahang yang terlibat dengan cara yang sama dengan tulang yang lain. Celah medula rahang sangat berkurang pada tipe osteopetrosis dominan dan resesif sehingga menjadi tanda khas untuk perkembangan osteomielitis yang akan menjadi jalan masuk infeksi tulang. Hal ini merupakan komplikasi pada saat ekstraksi gigi yang telah dilaporkan oleh Dyson. Penemuan yang sama yang dicatat oleh Bjorvatn et al pada 4 anak yang menderita osteopetrosis maligna. Mereka menekankan pada pengaturan dosis terbesar antibiotik untuk mengontrol infeksi berulang, walaupun hal tersebut tidak mencegah destruksi tulang yang progresif. Fraktur rahang dapat terjadi selama ektraksi gigi. Fraktur dapat terjadi saat ekstraksi dilakukan tanpa tekanan karena kerapuhan tulang. 30

3.4 Manifestasi Oral dan Osteomielitis

Hal ini telah disebabkan karena kua litas gigi tersebut sudah rusak , hipoplasia enamel, dentinal mikroskopik dan perkembangan akar yang rusak. Selain itu dilaporkan bahwa gigi cenderung mudah karies. Penemuan tambahan yang lain adalah retardasi erupsi gigi yang berkaitan dengan sklerosis tulang. 12 Universitas Sumatera Utara Dokter gigi dapat memperhatikan keabnormalan gigi dan jaringan periodontal secara tepat terlepas dari peningkatan ketebalan rahang. Hal yang sering terjadi pada gigi adalah perubahan dari beberapa bentuk akar gigi. Keller 1975 mencatat bahwa akar gigi dapat mengalami perubahan bentuk dan mengecil. Daerah enamel hipoplasia telah dicatat pada beberapa kasus osteopetrosis Bergmen et al,1956, walaupun kelainan hipoplastik ini tidak selalu terlihat pada gambaran radiografi. Pola erupsi normal pada pertumbuhan gigi primer dan sekunder dapat terlambat oleh penebalan dari tulang alveolar. 8 Pada osteopetrosis benigna, erupsi gigi cenderung menjadi ankilosis. Ektraksi rutin dan infeksi periapikal akibat dari perkembangan karies akibat dari osteomielitis dikarenakan oleh penebalan dan pemadatan tulang yang avaskular dan terbatasnya jaringan konektif untuk respon penyembuhan yang adekuat. 1 Osteomielitis Osteomielitis merupakan suatu proses inflamasi dengan infeksi bakteri dalam sumsum tulang. Mineralisasi tulang yang berlebihan mengakibatkan tulang mudah fraktur, karena fungsi hematopoetik sumsum tulang. Jaringan yang kurang mendapat suplai oksigen atau hanya memiliki sedikit pembuluh darah merupakan tempat yang rentan terhadap infeksi. Mandibula adalah daerah yang sering terkena osteomielitis dibandingkan maksila oleh karena tulangnya lebih padat dan tidak terdapat banyak suplai darah Patogenesis perubahan pada osteomielitis: 1. Terinfeksi secara bakterimia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. 15 2. Fokus dari inflamasi akut pada metafisis tulang rahang. 3. Nekrosis fragmen tulang, membentuk sekuester. Universitas Sumatera Utara 4. Reaktif pembentukan tulang baru, involukrum. 5. Apabila tidak diobati, terbentuk sinus, pembuangan nanah ke permukaan kulit melalui kloaka. Gambar 9. Osteomielitis pada mandibula dimana terdapat multipel fistula. Gambar 10. Osteomielitis tulang yang terjadi secara sistemik. 2 Osteomielitis dicatat pada banyak kasus osteopetrosis, khususnya pada mandibula, dimana umumnya terjadi oleh karena infeksi sekunder gigi. Linsey 1944 mengambarkan kasus osteomielitis sebagai akibat dari komplikasi osteopetrosis yang dapat mengakibatkan kehilangan mandibula. Kasus ini terjadi sebelum ada antibiotik, tetapi dengan terapi obat agresif modern, osteomielitis Universitas Sumatera Utara mandibula menjadi sulit dikontrol karena kepadatan tulang yang relatif avaskular. Keterlibatan mandibula terlihat jelas pada banyak kasus osteopetrosis, dan pemeriksaan radiografi dental dapat menjadi petunjuk utama pada kehadiran penyakit ini. 8 Pada pengobatan klinik harus diingatkan kepada pasien agar melanjutkan perawatan gigi untuk mencegah infeksi gigi dan osteomielitis sekunder. Sebagai catatan kepada dokter gigi untuk memberitahu kepada pasien terhadap komplikasi fraktur rahang sebagai akibat dari prosedur eksodonsi. 8 Osteomielitis rahang memerlukan tindakan yang cepat untuk meminimalisasi penghancuran tulang. Pasien ini harus segera didiagnosa dengan akurat, drainase, surgical debridement, kultur bakteri, terapi antibiotik, dan rekonstruksi rahang bila dibutuhkan. Gambar 11. Fraktur rahang. 1 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Potongan fraktur mandibula. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 PERAWATAN DAN PROGNOSIS

4.1. Hiperbarik Oksigen 4.1.1. Definisi Terapi hiperbarik oksigen berkaitan dengan perrnafasan dengan oksigen murni pada ruang tertutup yang telah diberi tekanan udara pada 1,5 sampai 3 kali tekanan atmosfer normal. 20

4.1.2. Mekanisme Kerja

Pada orang yang tinggal di daerah Asia Tenggara, 98 oksigen pada darah dibawa oleh hemoglobin dan sel darah merah dan sisanya dihancurkan di plasma. Tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mempertahankan fungsi sel. Saat oksigen meningkat normal 19 ke 21 kita bernafas sampai batas 100 persen dan tekanan atmosfer meningkat, oksigen terdorong dari sistem sirkulasi kedalam cairan dan jaringan tubuh. Hiperbarik oksigen dapat mengurangi penyempitan pembuluh darah, sehingga edema berkurang saat oksigen meningkat. Terapi hiperbarik oksigen dapat dilakukan pada ruangan untuk satu orang atau bilik ruangan yang dapat menampung lebih dari 12 orang. Ruangan untuk satu orang terdiri dari pipa yang terbuat dari plastik dengan panjang kira-kira 7 kaki. Ruangan ini diberi oksigen murni secara berangsur-angsur dan tekanan ruangan ini ditingkatkan sampai 2,5 kali lebih dari tekanan atmosfer normal. Pasien mengalami rasa tidak nyaman pada telinga yang biasanya akan hilang jika 22 Universitas Sumatera Utara