4. Prosedur Penyitaan Oleh Jurusita Pajak
Sebelum melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak diharuskan telah memenuhi kriteri atau sarat-sarat yang dipenuhi untuk menjadi Jurusita sebagaimana tertuang
dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor.562KMK.042000. 1. Berijazah serendah-rendanya Sekolah Menengah Umum atau yang setingkat
dengan itu ; 2. Berpangkat serendah-rendahnya pengatur mudaGolongan IIa ;
3. Berbadan sehat ; 4. Lulus pendidikan dan latihan Jurusita Pajak ;
5. Jujur, bertanggung jawab dab penuh pengabdian. Sebelum mendapatkan jabatannya, Jurusita Pajak diambil sumpah atau janji
menurut agama dan kepercayaannya oleh pejabat yang berbunyi sebagai berikut ; “Saya bersumpahberjanji dengan sunggug-sungguh bahwa saya, untuk memangku
jabatan saya ini,langsung atau tidak langsung,dengan menggunakan nama atau cara apapun juga,tidak memberikan atau menjanjikan barang sesuatu kepada siapapun
juga” “Saya bersumpahberjanji bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatan saya ini, tidak sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian”
“Saya bersumpahberjanji bahwa saya akan setia dan akan mempertahankan serta mengamalkan pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-undang Dasar
31
Universitas Sumatera Utara
1945, dan segala Undang-undang serta peraturan lain yang berlaku bagi negara Republik Indonesia”
“Saya bersumpahberjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan saya ini dengan jujur, seksama dan dengan tidak membeda-bedakan orang dalam
melaksanakan kewajiban saya dan akan berlaku sebaik-baiknya dan seadil-adilnya seperti layaknya bagi seorang Jurusita Pajak yang berbudi baik dan jujur,
menegakkan hukum dan keadilan.” Jurusita Pajak dalam melaksanakan tugasnya harus dilengkapi dengan kartu
tanda pengenal jurusita pajak dan memperlihatkan kepada penanggung pajak. Jurusita Pajak dapat meminta bantuan kepada polisi, kejaksaan, departemen yang membidangi
hukum dan perundang-undangan, pemerintah daerah setempat, badan pertahanan nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau pihak
lain. Dalam melakukan penyitaan jurusita Pajak berwenang memasuki dan
memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari,laci dan tempat lain untuk menemukan objek sita ditempat usaha, ditempat kedudukan atau tempat tinggal
penanggung pajak atau ditempat lain yang diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita pajak. Jurusita pajak dalam menjalankan tugasnya diwilayah kerja pejabat yang
mengangkatnya kecuali ditetapkan lain dengan keputusan Menteri atau keputusa Kepala Daerah.
Sewaktu-waktu jurusita pajak dapat diberhentikan sesuai dengan kapasitas dirinya apabila:
32
Universitas Sumatera Utara
a.Meninggal dunia b.Pensiun
c. Karena alih tugas atau keperluan dinas lainnya d.Lalai atau tidak cakap dalam menjalankan tugasnya
e.Melakukan perbuatan tercela f. Melanggar sumpah atau janji jurusita pajak atau
g.Sakit jasmani atau rohani terus menerus Dalam pelaksanaan penyitan terhadap barang-barang yang akan disita, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh jurusita pajak seperti halnya penyitaan terhadap perhiasan emas permata dan sejenisnya yang dilakukan sebagai berikut:
membuat rincian tentang jenis, jumlah dan harga perhiasan yang disita dalam surat dan daftar yang merupakan acara pelaksanaan sita yang sebelumnya telah membuat
berita acara pelaksanaan sita.
5. Pelaksanaan Penyitaan Terhadap Barang-barang Sitaan