kedudukan terbaik adalah membentuk 30 . Pada sisi ini komponen kecepatan c
1
berubah menjadi w
1
dan w
2
. Pusaran liar tetap ada, tetapi kedudukan lapis telah menjauhi roda turbin atau jatuh ke pipa lepas dengan tambahan gaya berat sendiri.
Lebih besar dari 30 kecendrungan terjadinya arus pusar diantara roda jalan dan
dinding mulai terlihat.
Gambar 2.15 Posisi Penyemburan Miring
2.10 Katup
Adapun posisi katup pada nosel turbin air aliran silang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.16 Posisi katup pada nosel turbin air aliran silang.
Universitas Sumatera Utara
2.11 Lengkung Masuk
Air aliran masuk turbin melalui pipa pesat berpenampang bulat dan adaptor, tempat perubahan penampang lingkaran menjadi persegi panjang,
menjelang masuk rumah turbin. Sebelum mencapai raner turbin, sekali lagi aliran disesuaikan agar masing – masing memenuhi dengan tepat persyaratan spesifik
seperti : 1
Kecepatan masuk mutlak, c yang benar
2 Sudut masuk mutlak, α
yang benar Pada gambar 2.17 terlihat penampang aliran yang berbeda – beda di
sepanjang lintasannya dari pipa pesat sampai rumah turbin. Sisi pemasukan turbin melayani penyesuaian aliran aliran di akhir adaptor persegi menjadi pola aliran
yang optimal di luasan masuk raner.
Gambar 2.17 Aneka Penampang Aliran Di Sisi Masuk Turbin
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.18 Pola Aliran Masuk Turbin Gambar 2.18 memperlihatkan pola aliran yang dimaui, dimana semua garis arus
di sembarang jari – jari mempunyai kecepatan dan sudut masuk yang tepat sedemikian sehingga, berlaku ketentuan :
r c
u
= konstan Literatur 6 hal 20
Apabila ketentuan ini terpenuhi, semua garis arus akan memasuki raner di R
1
dengan komponen kecepatan di arah keliling, c
uo
yang sama.Dan bila di akhir sisi masuk seluruh energi tekanan telah diubah menjadi energi kinetis, maka
kecepatan mutlak, c masing – masing garis arus menjelang R
1
menyerupai kecepatan pancar bebas.
C = 2gH
12
Literatur 6 hal 20 Bila c
u
dan c berharga tetap di sepanjang busur pemasukan dengan jari – jari R
1
, maka sudut kecep
atan mutlak, α di sisi masuk turbin juga konstan. Karena itu
lengkung garis arus idealnya berupa garis yang membentuk sudut yang konstan, antara garis singgung suatu titik pada lengkung pemasukan dengan vektor jari –
jarinya ke pusat lengkung tersbut. Gambar 2.19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.19 Lengkung Pemasukan Ideal Bersudut Konstan Satu–satunya lengkung yang mempunyai sifat istimewa seperti yang
dimaksudkan adalah spiral logaritmik. Spiral logaritmik dinyatakan dengan rumus:
φ φ
k
e r
=
k = cot k Literatur 6 hal 20
k 0 dimana :
φ
r
= jarak suatu titik pada spiral dari pusatnya e
= bilangan logaritma alami = 2,7183 k
= kotangen sudut antara garis singgung terhadap spiral logaritmik dengan vektor jari – jari ke pusat spiral
φ = sudut [rad] antara dua titik pada spiral dengan pusat spiral
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.20 Rancangan Spiral Logaritmik Pemasukan Geometri Sudu
2.12 Diameter Dan Lebar Raner