Gambar 2.12 Turbin Aliran Silang Jenis Horizontal
2.8 Pengertian nosel dan diffuser
Nosel dan difuser pada umumnya digunakan pada mesin jet, roket, pesawat udara dan lain-lain. Nosel adalah alat untuk meningkatkan kecepatan
fluida dan menurunkan tekanan. Difuser adalah kebalikan dari nosel yaitu sebuah alat untuk menaikkan tekanan dan menurunkan kecepatan fluida. Luas penampang
nosel mengecil dengan arah aliran dan sebaliknya luas penampang difuser membesar dengan arah aliran fluida. Nosel dan difuser di atas adalah untuk fluida
dengan kecepatan subsonik, jika untuk kecepatan supersonik maka bentuknya merupakan kebalikannya.
Hal-hal penting yang berhubungan dengan persamaan energi untuk nosel dan difuser adalah sebagai berikut :
1
Q
≅ 0.
Rate perpindahan panas antara fluida yang melalui nosel dan difuser dengan lingkungan pada umumnya sangat kecil, bahkan meskipun alat
tersebut tidak diisolasi. Hal tersebut disebabkan karena kecepatan fluida yang relatif cepat.
2 W = 0. Kerja untuk nosel dan difuser tidak ada, karena bentuknya hanya
berupa saluran sehingga tidak melibatkan kerja poros ataupun kerja listrik.
Universitas Sumatera Utara
3
∆
ke
≠
0. Kecepatan yang terjadi dalam nosel dan difuser adalah sangat besar, sehingga perubahan energi kinetik tidak bisa diabaikan.
4
∆
pe
≅
0. Pada umumnya perbedaan ketinggian ketika fluida mengalir melalui nosel dan difuser adalah kecil, sehingga perubahan energi potensial dapat
diabaikan.
2.9 Posisi Penyemburan Terhadap Sumbu Roda Jalan
Telah diuraikan bahwa energi potensial air telah dirubah melalui penyembur menjadi energi kinetik pada sudu atau tenaga putar roda jalan. Daya
keluaran ini sangat dipengaruhi oleh komponen – komponen kecepatan memasuki sudu – sudu, juga telah dinyatakan c
1
= 2u
1
cosα
1
untuk α
1
= 15 harga ini tidak
jauh berubah c
1
= 2,07u
1
hal ini berarti saat berikutnya c
1
kembali memasuki sudu yang lain berlawanan arah, keluar dari sisi masuk kali ini sebagai w
1
. Disatu sisi keadaan ini menguntungkan yaitu dapat memanfaatkan secara
maksimal energi air. Disisi lain akan merugikan karena kecepatan c
1
menimbulkan arus putar balik tahanan yang seharusnya menuju pipa lepas. Kajian ini untuk menetapkan posisi terbaik dari penyembur terhadap sumbu
poros. Posisi penyemburan terhadap sumbu roda jalan dapat dibedakan atas tiga
jenis yaitu : 1
Posisi vertikal. Sisi masuk vertikal membentuk sudut 90
dengan lantai. Dilukiskan kecepatan aliran keluar roda jalan sebagai keadaan penuh pada keadaan normal
dan garis terputus – putus untuk kecepatan lebih. Kedua garis ini membentuk arus
Universitas Sumatera Utara
pusar pada posisi setengah
1 2
belahan roda jalan u
1
= ½ c
1
. Arus pusar ini merupakan tahanan geser antara lapisan tangensial dan sebagian lainnya
menumbuk dinding setelah terbuang ke pipa lepas.
Gambar 2.13 Posisi Penyemburan Vertical 2
Posisi Horizontal. Dari segi pengaruh komponen keceptan dari roda jalan meskipun persis
berada diatas pipa lepas tetapi masih terjadi arus pusar pada dinding belakang. Pada kecepatan arus normal terjadi pula arus perlawanan dari sisi depan poros
dengan meniadakan letak pipa. Di lapangan sisi masuk tertentu lebih banyak digunakan.
Gambar 2.14 Posisi Penyemburan Horizontal 3
Posisi miring. Bedasarkan kedua kasus diatas diantara sudut miring antara 0
– 90 lukisan lapis kecepatan pada sisi masuk normal maupun pada kecepatan lebih,
Universitas Sumatera Utara
kedudukan terbaik adalah membentuk 30 . Pada sisi ini komponen kecepatan c
1
berubah menjadi w
1
dan w
2
. Pusaran liar tetap ada, tetapi kedudukan lapis telah menjauhi roda turbin atau jatuh ke pipa lepas dengan tambahan gaya berat sendiri.
Lebih besar dari 30 kecendrungan terjadinya arus pusar diantara roda jalan dan
dinding mulai terlihat.
Gambar 2.15 Posisi Penyemburan Miring
2.10 Katup