PERAN KELUARGA SEBAGAI AGEN SOSIALISASI POLITIK DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA POLITIK ANGGOTA KELUARGA DI DESA BANDAR KLIPPA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.
PERAN KELUARGA SEBAGAI AGEN SOSIALISASI POLITIK DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA POLITIK ANGGOTA KELUARGA
DI DESA BANDAR KLIPPA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Dwi Prasasvita NIM. 3123311012
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016
(2)
(3)
(4)
vi ABSTRAK
Dwi Prasasvita, NIM : 3123311012, Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Dalam Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif karena bertujuan mengambarkan hubungan peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dengan pembentukan budaya politik anggota keluarga. Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang berada di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan yang berjumlah 1437 keluarga, sedangkan sampel penelitian adalah 10% dari populasi maka sampelnya adalah 144 keluarga, yang diambil berdasarkan wilayah dengan tujuan tertentu dan diambil secara acak (area purposive random sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data yang terkumpul penulis menggunakan rumus korelasi Product Moment oleh Pearson. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat diketahui bahwa rhitung sebesar 0,598 dengan N = 144, sementara nilai rtabel
menunjukan pada angka 0,1637. Dengan demikian rhitung > rtabel atau 0,598 >
0,1637, pada taraf signifikan 5%. Sementara untuk menguji keberartian korelasi apakah signifikan maka harus dicari uji “t” dengan hasil yang diperoleh adalah thitung = 8,885 dengan harga ttabel = 1,977. Dengan demikian thitung > ttabel atau 8,885
> 1,977 pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (db) = n-2 (144-2) = 142. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima, dengan penafsiran bahwa terdapat hubungan yang sedang (35,8%) antara peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dengan pembentukan budaya politik anggota keluarga. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dengan pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang. Kata Kunci : Peran Keluarga, Agen Sosialisasi Politik, Pembentukan Budaya
(5)
vii ABSTRACT
Dwi Prasasvita, NIM: 3123311012, Family Role Of Political Socialization agents Family Members Forming Political Culture Village In Bandar Sei Tuan Klippa Percut. Pancasila and Citizenship Education. Faculty of Social Science. State University of Medan.
This study aims to determine the role of the family as an agent of political socialization in the formation of the political culture of family members in the city of Bandar Sei Tuan Klippa Percut District. This research uses descriptive quantitative method because it aims to show the role of family relationships as agents of political socialization with the formation of the political culture of family members. Population in family studies at the District Klippa Percut Bandar Desa Sei Tuan, representing 1,437 families, while the sample is 10% of the population, the sample of 144 families, was taken by the region with a specific purpose and are drawn at random (purposive random sampling area). Data collected by using observation, questionnaires, interviews and documentation. Analysis of data collected by the authors using the formula Pearson Product Moment Correlation. Can Based on the results of research and analysis given to r count of 0.598 to N = 144, while showing the value r table the 0.1637 figure. Therefore r count > r table or 0.598> 0.1637, a significant level of 5%. Meanwhile, to test the significant importance he had tested the correlation with the results obtained by t = 8.885 = 1.977 price table. Therefore t count > t table or 8.885> 1.977 at a significance level of 5% and a certain amount of freedom (db) = n-2 (144-2) = 142. So the alternative hypothesis (Ha) is accepted, with the interpretation that the relationship (35.8 %) between the role of the family as an agent of political socialization with the formation of the political culture of family members. Based on test results could conclude the hypothesis that the relationship between the role of the family as an agent of political socialization formation of the political culture of family members in the city of Bandar Klippa Deli Serdang. Keywords: Role of Family, Socialization and Political Agents, Formation of
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulisucapkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsiini dengan baik. Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah : Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Dalam Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.
Dalam penulisan skripsi ini, penulisbanyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Reh Bungana. PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Arief Wahyudi, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 5. Bapak Drs. Halking, M.Si yang penulis hormati selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang dengan segenap hati dan penuh kesabaran memberikan petunjuk, bimbingan, saran serta dukungan kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Ibu Parlaungan G.Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis dan penguji, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran-saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
(7)
iv
7. Ibu Hodriani, S.Sos, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi pengarahan, masukan, petunjuk, dan memberikan saran-saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Bapak Prayetno, SIP, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi pengarahan, masukan, petunjuk, dan memberikan saran-saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
9. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberi masukan, petunjuk dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10.Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telahbersumbangsi dalam ilmu dan etika berperilaku kepada penulis.
11.Bapak John selaku Staff Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.
12.Bapak Mahluddin Nasution selaku Pj.Kepala Desa Bandar Klippa yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian.
13.Bapak Budi Sutikno dan Ibu Zulmawarni yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan data-data Desa Bandar Klippa yang diperlukan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
14.Bapak dan Ibu Kepala Dusun I, Dusun II, dan Dusun III yang telah memberikan data-data warga desa dan mengizinkan penulis menyebarkan angket kepada warga desa agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik serta bersedia untuk penulis wawancarai sebagai data tambahan skripsi.
15.Teristimewa kepada orang tuaku tercinta, BapakPonirin. P dan Ibu Erni Sukaisih sebagai motivator dan malaikat penolong dalam hidup penulis, yang telah membesarkan, selalu mengasihi, menyekolahkan penulis sampai ke perguruan tinggi, membimbing, mengarahkan, yang banyak memberikan semangat, yang telah berkorban baik secara moril dan materiil, serta selalu membawa nama penulis ke dalam setiap doanya.
(8)
v
16.Terima kasih kepada kakaku Aprina Widowaty, SE dan Adikku Tri Rahmadini Utami yang senantiasa mendoakan penulis, mendukung, memberikan motivasi, membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi, memberi semangat kepada penulis sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik.
17.Buat yang terkasih Muhammad Fadli Ritonga, SE, terimakasih telah menemani penulis melakukan penelitian, selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini serta ada dalam keadaan susah maupun senang.
18.Kepada sahabat-sahabat penulis yang juga merupakan teman seperjuangan yaitu Dewi Nurita Pilliang, Ryka Meliana T.Turnip, Sherlina Br Sinaga, Toba Sastrawan Manik, Oksari Anstasya Sihaloho, Nurhalimaah Siahaan, Titin Sumarni Sitompul dan seluruh teman-teman Kelas Ekstensi A 2012 Jurusan PPKn yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
19.Terimakasih kepada seluruh teman-teman penulis yaitu teman-teman satu kampung, teman-teman PPLT UNIMED 2015 di SMA NUSANTARA LUBUK PAKAM, teman-teman PS Pondok yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Sebagai manusia, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsiini. Untuk itu penulis meminta saran dan kritikan yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Juni 2016 Penulis
Dwi Prasasvita NIM. 3123311062
(9)
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ... ii
ABSTRAK... ... iii
KATA PENGANTAR... ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Tinjauan Teoritis ... 9
2.1.1 Konsep Keluarga ... 9
2.1.1.1 Pengertian Keluarga ... 9
2.1.1.2 Peranan Keluarga ... 10
2.1.2 Konsep Sosialisasi Politik ... 14
2.1.2.1 Pengertian Sosialisasi Politik ... 14
2.1.2.2 Agen Sosialisasi Politik ... 16
2.1.3 Budaya Politik ... 20
2.1.3.1 Pengertian Budaya Politik... ... 20
2.1.3.2 Jenis Budaya Politik ... 22
2.1.3.3 Budaya Politik Campuran ... 26
2.1.4 Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Dalam Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga ... 27
2.2 Kerangka Berfikir ... 32
(10)
viii
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Lokasi Penelitian ... 35
3.2 Populasi dan Sampel ... 36
3.2.1 Populasi ... 36
3.2.2 Sampel ... 37
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37
3.3.1 Variabel Penelitian ... 37
3.3.2 Defenisi Operasional ... 38
3.4 Kisi-Kisi Penelitian ... 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.6 Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1. Hasil Penelitian ... 45
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 45
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
BAB V PENUTUP ... 85
4.1. Kesimpulan ... 85
4.2. Saran ... 86
(11)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Agen Sosialisasi Politik ... 20 Gambar 2.2 Orientasi Politik dan Tipe Budaya Politik... 22 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir Dalam Penelitian ... 33
(12)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Budaya Politik ... 25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Dalam Penelitian ... 38
Tabel 3.2 Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 41
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa... ... 46
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarka Usia... ... 47
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 47
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Jenis Pekerjaan... .. 49
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Agama ... 51
Tabel 4.6 Jumlah Rumah Ibadah Desa Bandar Klippa... .. 51
Tabel 4.7 Jumlah Sarana Kesehatan Desa Bandar Klippa... ... 52
Tabel 4.8 Jumlah Gedung Pendidikan Desa Bandar Klippa... ... 53
Tabel 4.9 Score Penilaian Jawaban Angket... ... 54
Tabel 4.10 Tabulasi Nilai Variabel X (Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik)... ... 55
Tabel 4.11 Tabulasi Nilai Variabel Y (Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga)... ... 60
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik (X) dan Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga (Y)... ... 66
(13)
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ... ii
ABSTRAK... ... iii
KATA PENGANTAR... ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Tinjauan Teoritis ... 9
2.1.1 Konsep Keluarga ... 9
2.1.1.1 Pengertian Keluarga ... 9
2.1.1.2 Peranan Keluarga ... 10
2.1.2 Konsep Sosialisasi Politik ... 14
2.1.2.1 Pengertian Sosialisasi Politik ... 14
2.1.2.2 Agen Sosialisasi Politik ... 16
2.1.3 Budaya Politik ... 20
2.1.3.1 Pengertian Budaya Politik... ... 20
2.1.3.2 Jenis Budaya Politik ... 22
2.1.3.3 Budaya Politik Campuran ... 26
2.1.4 Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Dalam Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga ... 27
2.2 Kerangka Berfikir ... 32
(14)
viii
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Lokasi Penelitian ... 35
3.2 Populasi dan Sampel ... 36
3.2.1 Populasi ... 36
3.2.2 Sampel ... 37
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37
3.3.1 Variabel Penelitian ... 37
3.3.2 Defenisi Operasional ... 38
3.4 Kisi-Kisi Penelitian ... 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.6 Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1. Hasil Penelitian ... 45
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 45
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
BAB V PENUTUP ... 85
4.1. Kesimpulan ... 85
4.2. Saran ... 86
(15)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Agen Sosialisasi Politik ... 20 Gambar 2.2 Orientasi Politik dan Tipe Budaya Politik... 22 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir Dalam Penelitian ... 33
(16)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Budaya Politik ... 25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Dalam Penelitian ... 38
Tabel 3.2 Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 41
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa... ... 46
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarka Usia... ... 47
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 47
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Jenis Pekerjaan... .. 49
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Agama ... 51
Tabel 4.6 Jumlah Rumah Ibadah Desa Bandar Klippa... .. 51
Tabel 4.7 Jumlah Sarana Kesehatan Desa Bandar Klippa... ... 52
Tabel 4.8 Jumlah Gedung Pendidikan Desa Bandar Klippa... ... 53
Tabel 4.9 Score Penilaian Jawaban Angket... ... 54
Tabel 4.10 Tabulasi Nilai Variabel X (Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik)... ... 55
Tabel 4.11 Tabulasi Nilai Variabel Y (Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga)... ... 60
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik (X) dan Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga (Y)... ... 66
(17)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Budaya Politik ... 25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Dalam Penelitian ... 38
Tabel 3.2 Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 41
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa... ... 46
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarka Usia... ... 47
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 47
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Jenis Pekerjaan... .. 49
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Berdasarkan Agama ... 51
Tabel 4.6 Jumlah Rumah Ibadah Desa Bandar Klippa... .. 51
Tabel 4.7 Jumlah Sarana Kesehatan Desa Bandar Klippa... ... 52
Tabel 4.8 Jumlah Gedung Pendidikan Desa Bandar Klippa... ... 53
Tabel 4.9 Score Penilaian Jawaban Angket... ... 54
Tabel 4.10 Tabulasi Nilai Variabel X (Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik)... ... 55
Tabel 4.11 Tabulasi Nilai Variabel Y (Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga)... ... 60
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik (X) dan Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga (Y)... ... 66
(18)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Agen Sosialisasi Politik ... 20 Gambar 2.2 Orientasi Politik dan Tipe Budaya Politik... 22 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir Dalam Penelitian ... 33
(19)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian Angket dan Wawancara Lampiran 2 Data Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa Lampiran 3 Dokumentasi Saat Melakukan Penelitian Lampiran 4 Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana) Lampiran 5 Nota Tugas
Lampiran 6 Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Dari Jurusan Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 10 Surat izin Penelitian Dari Lokasi Penelitian
Lampiran 11 Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Dari Lokasi Penelitian Lampiran 12 Surat Bebas Pustaka dari Jurusan
Lampiran 13 Surat Bebas Pustaka dari Perpustakaan Unimed Lampiran 14 Kartu Tanda Mengikuti Seminar Proposal Penelitian Lampiran 15 Kartu Tanda Bimbingan Skripsi
(20)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lingkungan pendidikan yang pertama berhubungan dengan anak adalah keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang terdiri dari orang tua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama dan utama atau yang sering dikenal dengan istilah primary group. Anak mengenal dunianya dan lingkungannya serta pola pergaulan sehari-hari melalui keluarga.
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dikatakan sebagai lingkungan pendidikan yang pertama karena menurut Hadikusumo (2000:63) “sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, lembaga pendidikan inilah yang pertama ada. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan pertama kali adalah dalam keluarga”.
Proses sosialisasi awal dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang-orang di lingkungan keluarganya. Pertama, menanamkan nilai-nilai agama sejak dini pada anak sehingga anak dapat tumbuh di lingkungan yang takut akan Tuhan. Kedua, menanamkan nilai-nilai perjuangan dan patriotisme pada anak melalui cerita kepahlawanan sehingga anak menghormati kehidupan. Ketiga, merancang kegiatan yang membiasakan anak untuk bebas mengemukakan pendapat, dan
(21)
2
mendengar serta menerima pendapat orang lain. Keempat, menanamkan nilai akan keadilan dan tanggung jawab.
Selain keluarga merupakan lembaga pertama yang dijumpai individu, keluarga juga merupakan sarana bagi sosialisasi politik yang sangat strategis terutama untuk pembentukan kepribadian dasar serta sikap-sikap sosial anak yang nanti berpengaruh untuk orientasi politik. Pengalaman berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan kompetensi anak. Pengalaman itu dapat memberikan kecakapan-kecakapan pada anak untuk melakukan interaksi politik.
Sosialisasi politik yang terjadi di lingkungan keluarga diharapkan mampu mengenalkan, memberikan pandangan positif kepada anggota keluarga serta mampu membentuk budaya politik anggota keluarga ke arah yang lebih berperan aktif dalam kegiatan politik. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memberikan kesempatan kepada anak untuk memberikan pendapat dalam membuat keputusan keluarga, hal ini membuat anak merasa bahwa meraka dianggap ada di dalam keluarga sehingga mereka menyadari bahwa dirinya ternyata dapat menyumbangkan pemikiran yang mempengaruhi keputusan keluarga.
Namun, kenyataan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari warga Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan yakni masyarakat kurang memberikan perhatian terhadap proses pemerintahan seperti memberikan masukan kepada pemerintah desa mengenai tata kelola pemerintahan yang baik. Partisipasi politik dalam memberikan kritik dan saran kepada pemerintah untuk
(22)
3
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembangunan desa masih rendah. Kurangnya pendidikan politik yang diberikan orang tua juga mempengaruhi tingkat partisipasi politik anggota keluarga. Fakta yang sering terlihat lagi di dalam warga desa Bandar Klippa ini adalah sikap ikatan primodalisme masih sangat mengakar dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dianut warga telah membatasi dirinya untuk tidak bebas bergerak, termasuk dalam pengambilan keputusan di bidang politik baik pada aras pemerintahan pusat maupun di daerah.
Lebih dari itu, berdasarkan hasil observasi awal terhadap kepala keluarga, Bapak Edi Santoso (48 tahun) dan Bapak Rangkuti ( 55 tahun) menemukan bahwa Bapak Rangkuti mengetahui apa saja peran keluarga dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga serta menyadari bahwa beliau merupakan salah satu agen sosialisasi politik yang ada. Sedangkan Bapak Edi Santoso belum mengetahui sebagian dari peran keluarga dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga serta kurang menyadari bahwa beliau merupakan agen sosialisasi politik yang utama. Berdasarkan hal inilah penelitian ini menarik untuk diteliti lebih jauh dan luas mengenai peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan.
Pada penelitian Fitriani (2013:iii) yang berjudul “Peran Orang Tua Terhadap Sosialisasi Politik Pada Anak Dalam Keluarga Di Lingkungan Pendidikan Desa Lampaseh Kota Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua telah mensosialisasikan politik pada
(23)
4
anak dalam keluarga. Adapun cara dan keadaan yang sering dimanfaatkan orang tua dalam mensosialisasikan politik pada anak adalah melakukan diskusi pada saat kumpul keluarga, menonton tv, mengerjakan PR (belajar) saat anak mempunyai pertanyaan. Dan kendala yang dihadapi seperti bahasa yang sulit dimengerti, waktu yang kurang dalam berkomunikasi bersama anak diatasi orang tua dengan cara memberikan penjelasan yang mudah dimengerti, memberikan contoh, dan memanfaatkan waktu luang untuk berdiskusi dengan anak.
Selanjutnya Shoimah (2013:viii) dengan judul “Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat Di Kabupaten Indramayu”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik terhadap orientasi politik pemilih pemula adalah: (a) memberikan informasi mengenai pemilihan Gubernur Jawa Barat, seperti pada orientasi kognitif dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang dan kepercayaan terhadap calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Informasi ini lebih banyak diberikan oleh media massa serta sosialisasi yang diberikan oleh KPU Indramayu, sedangkan keluarga sendiri memiliki peran yang tidak terlalu besar, (b) memberi pertimbangan kepada pemilih pemula dalam menentukan pilihan, seperti dalam orientasi afektif yaitu mengenai pendapat pemilih pemula terhadap calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, keluarga sebagai agen pendidik pertama dan utama menjadikan perannya dalam orientasi ini sangat besar, keputusan pemilih pemula berdasarkan atas pertimbangan dari keluarga mereka, (c) memberi motivasi, dalam penelitian ini yaitu orinetasi evaluatif merupakan keputusan pemilih pemula dalam
(24)
5
menggunakan hak pilihnya. Peran keluarga dalam orientasi ini yaitu memberikan motivasi kepada pemilih pemula, ketidaktahuan serta tidak adanya pengalaman mengenai pemilihan umum membuat pemilih pemula merasa ragu untuk menggunakan hak pilihnya, keluarga memiliki peran yang besar dalam memberikan orientasi ini karena keluarga adalah orang terdekat dari pemilih pemula.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian di atas yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini mengkhususkan untuk meneliti pembentukan budaya politik anggota keluarga sebagai hasil dari proses sosialisasi politik yang dilakukan/diperankan oleh keluarga. Keluarga sebagai agen sosialisasi politik yang memberikan pembelajaran dan pemahaman mengenai pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap politik tertentu sehingga terjadi pembentukan budaya politik anggota keluarga. Keluarga dipilih karena merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi individu serta lingkungan yang paling dekat dengan individu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul “Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Dalam Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan”.
(25)
6
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan yang dibuat dalam latar belakang, maka identifikasi masalah adalah :
a. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap proses pemerintahan seperti memberikan masukan kepada pemerintah desa mengenai tata kelola pemerintahan yang baik.
b. Partisipasi politik dalam memberikan kritik dan saran kepada pemerintah untuk proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembangunan desa masih rendah.
c. Kurangnya peran keluarga atau orang tua sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga.
d. Sikap primordialisme yang masih mengakar di masyarakat Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan.
e. Kepala keluarga di Desa Bandar Klippa belum sepenuhnya memahami peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik keluarga.
1.3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah penting dilakukan agar penelitian tersebut terarah. Apabila masalah dipersempit maka kajiannya akan semakin dalam. Untuk itu, yang menjadi batasan masalah yakni Kurangnya peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan.
(26)
7
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni Adakah peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan?
1.5. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pasti memiliki suatu tujuan, karena tujuan menjadi tolak ukur dari suatu penelitian. Dengan mengetahui tujuan dalam melakukan penelitian tersebut, maka itu akan mempermudah untuk melakukan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana peran kepala keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. 1.6. Manfaat Penelitian
Tidak ada penelitian yang tidak bermanfaat. Penelitian yang baik, harus dapat dimanfaatkan. Inilah sifat pragmatis dari penelitian (Ilmu Pengetahuan Ilmiah). Maka seorang peneliti harus memikirkan sejak awal manfaat dari penelitian yang dilakukannya.
Maka dari itu penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi : a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
berpikir khususnya dalam bidang kajian Ilmu Politik.
b. Bagi mahasiswa lain, sekiranya penelitian ini dapat menjadi bahan pemahaman dan pembelajaran untuk melakukan penelitian secara
(27)
8
mendalam mengenai peran keluarga dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. c. Bagi masyarakat, diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan
informasi dan pengetahuan yang baru sehingga lebih memahami akan peran keluarga dalam pembentukan budaya politik anggota keluarganya sehingga dapat lebih berpartisipasi dalam kegiatan politik.
(28)
86
86 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: ada korelasi yang sedang (0.598) antara Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik dengan Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Adapun penjelasan hasil penelitian ini sebagai berikut:
a. Dengan pemahaman yang dimiliki orang tua tentang perannya sebagai agen sosialisasi politik maka keluarga senantiasi memberikan pendidikan politik dan memberikan motivasi kepada anggota keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik.
b. Korelasi antara variabel “X” yakni peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dengan variabel “Y” yaitu pembentukan budaya politik anggota keluarga tergolong sedang, sesuai dengan tabel interprestasi korelasi yang menunjukkan angka 0,598. Peran keluarga dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga sebanyak 35,8% dan 64,2% dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: (1) tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik masyarakat, (2) tingkat ekonomi masyarakat; semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat, maka partisipasi masyarakat pun semakin besar, (3) reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik), (4) supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang
(29)
87
adil, independen, dan bebas), (5) media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri).
c. Hipotesi dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji “t” dan diperoleh harga thitung adalah sebesar 8,885 dan harga ttabel adalah 0,1997,
karena harga thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% maka hipotesis Ha dapat
diterima yaitu terdapat korelasi antara peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga dan hipotesi Ho ditolak yaitu tidak terdapat korelasi antara peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga.
d. Budaya politik anggota keluarga yang terbentuk di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan adalah budaya politik subjek-partisipan yang dimana budaya politik ini adalah proses peralihan dari budaya subyek menuju budaya partisipan yang sangat dipengaruhi oleh cara bagaimana peralihan budaya parokial menuju budaya subyek. Dalam budaya subyek-partisipan ini, sebagian besar penduduk telah memperoleh orientasi-orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian orientasi-orientasi pribadi yang aktif, sementara sebagian penduduk masih terorientasi dengan struktur kekuasaan yang otoriter dan menempatkan partisipasi masyarakat pasif. 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan penelitian ini memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait. Maka dengan ini adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
(30)
88
a. Orang tua seharusnya meningkatkan pengetahuan mengenai pendidikan politik yang cukup agar dapat memberikan sosialisai kepada anggota keluarga sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik yang diselenggarakan.
b. Masyarakat perlu mendapatkan bimbingan, arahan, dan sosialisasi politik yang optimal. Pemahaman politik yang benar dan sesuai aturan dangat berperan penting dalam membangun masyarakat yang sadar akan posisinya sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban dalam kehidupan politik. Pengetahuan tentang politik juga merupakan pendorong bagi terselenggarakannya sebuah demokrasi rakyat.
c. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui korelasi peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga.
d. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk sistem politik dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hakikat perpolitikan yang ada di Indonesia baik secara teori maupun implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab pada dasarnya setiap individu memiliki tugas, fungsi, dan hak yang sama dalam kehidupan politik.
(31)
89
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiardjo, Miariam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Goode, J. William. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara.
Hadikusumo, Kunaryo dkk. 2000. Pengantar pendidikan. Semarang: IKIP Semarang.
Handoyo, Eko. 2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta : Ombak.
Harrison, Lisa. 2007. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Ihromi, T.O. 2004. Bunga Rampa; Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Lestrari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Maran, Rafael Raga. 2001. Pengantar Sosiologi Politk. Jakarta : Rineka Cipta.
Mas’oed, Mohtar dan Colin MacAndrews. 2008. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Moleong, Lexy. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mufti, Muslim. 2013. Teori-Teori Politik. Bandung : Pustaka Setia.
Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik; Khalayak dan Efek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Rush, Michael dan Phillip Althoff.2003. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
(32)
90
Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
Setiawan, Deny. 2014. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan : Larispa Indonesia.
Sibli. 2011. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kepribadian Anak. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof.Hamka. Moleong, Lexy. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Supranto dan Limakrisna. 2013. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Edisi II). Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Syahrum & Salim. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
2. Jurnal
Aminuddin, Suryana. 2011. Perilaku Politik di Indonesia. Jurnal Aspirasi Vol.1 No.2 Februari 2011. Indramayu : FISIP UNWIR.
Mulyawan, Budi. 2015. Budaya Politik Masyarakat Indonesia Dalam Perspektif Pembangunan Politik. Jurnal Aspirasi Vol.5 No.2 Februari 2015. Indramayu : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNWIR.
Munif, Achmat dan Saleh, Khoirul. 2015. Membangun Karakter Budaya Politik Dalam Demokrasi. Jurnal ADDIN Vol. 9, No. 2, Agustus 2015. Jawa Tengah :Universitas Sultan Fatah Demak.
(33)
91
Nanda, Hambali & Waluyo, Tri Joko. 2012. Peran Sosialisasi Politik Dalam Perolehan Suara Parta., Jurnal Demokrasi dan Otonomi Daerah Vol.10 No.2 Tahun 2012. Pekanbarau : FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya.
Tyas, Fitri Sulistiyaning dan Harmanto. 2014. Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Kesadaran Politik Pada Anaknya Sebagai Pemilih Pemula Di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya, Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol.1 No.3 Tahun 2014. Surabaya : PPKn FIS UNESA.
3. Skripsi
Fitriani, Salmi. 2013. Peran Orang Tua Terhadap Sosialisasi Politik pada Anak dalam Keluarga di Lingkungan Pendidikan Desa Lampaseh Kota Kecamatan Kutaraja. Skripsi. Banda Aceh : Program Sarjana Universitas Syiah Kuala.
Shoimah, Iim. 2013. Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Indramayu. Skripsi. Semarang : Program Sarjana Universitas Negeri Malang.
4. Undang-Undang
UU Republik Indonesia No.52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
(1)
86
86 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: ada korelasi yang sedang (0.598) antara Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik dengan Pembentukan Budaya Politik Anggota Keluarga Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Adapun penjelasan hasil penelitian ini sebagai berikut:
a. Dengan pemahaman yang dimiliki orang tua tentang perannya sebagai agen sosialisasi politik maka keluarga senantiasi memberikan pendidikan politik dan memberikan motivasi kepada anggota keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik.
b. Korelasi antara variabel “X” yakni peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dengan variabel “Y” yaitu pembentukan budaya politik anggota keluarga tergolong sedang, sesuai dengan tabel interprestasi korelasi yang menunjukkan angka 0,598. Peran keluarga dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga sebanyak 35,8% dan 64,2% dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: (1) tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik masyarakat, (2) tingkat ekonomi masyarakat; semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat, maka partisipasi masyarakat pun semakin besar, (3) reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik), (4) supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang
(2)
adil, independen, dan bebas), (5) media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri).
c. Hipotesi dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji “t” dan diperoleh harga thitung adalah sebesar 8,885 dan harga ttabel adalah 0,1997,
karena harga thitung >ttabel pada taraf signifikan 5% maka hipotesis Ha dapat
diterima yaitu terdapat korelasi antara peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga dan hipotesi Ho ditolak yaitu tidak terdapat korelasi antara peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga.
d. Budaya politik anggota keluarga yang terbentuk di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan adalah budaya politik subjek-partisipan yang dimana budaya politik ini adalah proses peralihan dari budaya subyek menuju budaya partisipan yang sangat dipengaruhi oleh cara bagaimana peralihan budaya parokial menuju budaya subyek. Dalam budaya subyek-partisipan ini, sebagian besar penduduk telah memperoleh orientasi-orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian orientasi-orientasi pribadi yang aktif, sementara sebagian penduduk masih terorientasi dengan struktur kekuasaan yang otoriter dan menempatkan partisipasi masyarakat pasif. 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan penelitian ini memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait. Maka dengan ini adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
(3)
88
a. Orang tua seharusnya meningkatkan pengetahuan mengenai pendidikan politik yang cukup agar dapat memberikan sosialisai kepada anggota keluarga sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik yang diselenggarakan.
b. Masyarakat perlu mendapatkan bimbingan, arahan, dan sosialisasi politik yang optimal. Pemahaman politik yang benar dan sesuai aturan dangat berperan penting dalam membangun masyarakat yang sadar akan posisinya sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban dalam kehidupan politik. Pengetahuan tentang politik juga merupakan pendorong bagi terselenggarakannya sebuah demokrasi rakyat.
c. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui korelasi peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam pembentukan budaya politik anggota keluarga.
d. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk sistem politik dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hakikat perpolitikan yang ada di Indonesia baik secara teori maupun implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab pada dasarnya setiap individu memiliki tugas, fungsi, dan hak yang sama dalam kehidupan politik.
(4)
89 Jakarta: Rineka Cipta.
Budiardjo, Miariam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Goode, J. William. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara.
Hadikusumo, Kunaryo dkk. 2000. Pengantar pendidikan. Semarang: IKIP Semarang.
Handoyo, Eko. 2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta : Ombak.
Harrison, Lisa. 2007. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Ihromi, T.O. 2004. Bunga Rampa; Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Lestrari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik Dalam Keluarga. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Maran, Rafael Raga. 2001. Pengantar Sosiologi Politk. Jakarta : Rineka Cipta. Mas’oed, Mohtar dan Colin MacAndrews. 2008. Perbandingan Sistem Politik.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Moleong, Lexy. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mufti, Muslim. 2013. Teori-Teori Politik. Bandung : Pustaka Setia.
Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik; Khalayak dan Efek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Rush, Michael dan Phillip Althoff.2003. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
(5)
90
Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
Setiawan, Deny. 2014. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan : Larispa Indonesia.
Sibli. 2011. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kepribadian Anak. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof.Hamka. Moleong, Lexy. J. 2002.
Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Supranto dan Limakrisna. 2013. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Edisi II). Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Syahrum & Salim. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
2. Jurnal
Aminuddin, Suryana. 2011. Perilaku Politik di Indonesia. Jurnal Aspirasi Vol.1 No.2 Februari 2011. Indramayu : FISIP UNWIR.
Mulyawan, Budi. 2015. Budaya Politik Masyarakat Indonesia Dalam Perspektif Pembangunan Politik. Jurnal Aspirasi Vol.5 No.2 Februari 2015. Indramayu : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNWIR.
Munif, Achmat dan Saleh, Khoirul. 2015. Membangun Karakter Budaya Politik Dalam Demokrasi. Jurnal ADDIN Vol. 9, No. 2, Agustus 2015. Jawa Tengah :Universitas Sultan Fatah Demak.
(6)
Nanda, Hambali & Waluyo, Tri Joko. 2012. Peran Sosialisasi Politik Dalam Perolehan Suara Parta., Jurnal Demokrasi dan Otonomi Daerah Vol.10 No.2 Tahun 2012. Pekanbarau : FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya.
Tyas, Fitri Sulistiyaning dan Harmanto. 2014. Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Kesadaran Politik Pada Anaknya Sebagai Pemilih Pemula Di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya, Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol.1 No.3 Tahun 2014. Surabaya : PPKn FIS UNESA.
3. Skripsi
Fitriani, Salmi. 2013. Peran Orang Tua Terhadap Sosialisasi Politik pada Anak
dalam Keluarga di Lingkungan Pendidikan Desa Lampaseh Kota Kecamatan Kutaraja. Skripsi. Banda Aceh : Program Sarjana Universitas
Syiah Kuala.
Shoimah, Iim. 2013. Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Terhadap
Orientasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Indramayu. Skripsi. Semarang : Program Sarjana
Universitas Negeri Malang.
4. Undang-Undang
UU Republik Indonesia No.52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.