IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PRIMA PADA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL (Studi Terhadap Pelayanan Administrasi Kependudukan pada Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Halmahera Barat)

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PRIMA PADA KANTOR
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL (Studi Terhadap Pelayanan
Administrasi Kependudukan pada Kantor Kependudukan dan Catatan
Sipil di Kabupaten Halmahera Barat)
Oleh: MUHAMMAD AKIL M. DUN ( 03230018 )
Goverment Science
Dibuat: 2008-08-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: PELAYANAN PRIMA
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana telah diamanatkan
di dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,
dimana kependudukan dan catatan sipil merupakan urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah (Pemda), dalam hal ini Pemda Kabupaten/Kota, maka
perlu dilakukan langkah-langkah penguatan kewenangan, efesiensi, efektivitas,
akuntabilitas kinerja kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta
informasi manajemen yang akurat dan praktis dari suatu instansi sebagai upaya
penguatan potensi, kemandirian masyarakat dan swasta di dalam menuju masyarakat
madani.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian diskriptif. Penelitian
diskriptif, yang biasa disebut dengan penelitian taksonomik yaitu dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social, dengan

jalan mendirkripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti. Penelitian ini dilakukan pada instansi Pemerintahan yaitu Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Halmahera Barat.
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kantor Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Halmahera Barat. Antara lain : Kepala Kantor Kependudukan dan
Catatn Sipil Kabupaten Halmahera Barat, Kepala SUB Bagian Tata Usaha, Kepala
Seksi Pendaftaran dan Laporan, Kepala Seksi Pelayanan dan Pencatatan, Kepala Seksi
Pengendalian Penduduk dan Mutasi, Pengguna Jasa Pelayanan (Masyarakat). Dalam
penelitian ini diperoleh dari 2 (dua) sumber yaitu data primer(Wawancara,
dokumentasi) dan data sekunder (buku-buku, dokumen-dokumen dan catatan resmi
yang berkaitan dengan penelitian). Teknik pengumpulan data yang di lakukan adalah
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Analisis dalam kaitannya dengan data
adalah pemanfaatan data, Analisis data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri
dari beberapa tahapan yaitu Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penafsiran Data.
Pelayanan Prima, dari hasil wawancara ditemukan bahwa kebanyakan para
petugas pelayanan tidak menghiraukan ketika para pengguna jasa datang untuk
memintah pelayanan. Sikap yang tujukkan petugas pelayanan ini tidak langsung
bertanya (aktif), kalaupun bertanya kata-kata yang tidak bersahabat biasanya keluar
dari mulut para petugas pelayanan kepada pengguna jasa dengan mengatakan kami
sedang sibuk dan urusanmu nanti saja. Ini adalah perilaku yang biasanya di tujukkan

kepada pengguna jasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Halmahera Barat belum maksimal
menerapkan rinsip implementasi pelayanan prima.
vi

Dilihat dari segi pelayanan prima maka kantor kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Halmahera Barat Belum Maksimal dalam melakukan Pelayanan.hal
ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dari aparat birokrat tentang pelayanan
yang baik dan kurangnya pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Halmahera Barat.
Transparansi atau keterbukaan dalam pelayanan di Kantor kependudukan dan Catatan
Sipil menunjukkan belum sepenuhnya dilaksanakan sebab kenyataannya belum
adanya keterbukaan informasi tentang prosedur pelayanan prima dalam bentuk
brosure/liflet dan papan informasi. Hal ini menjadi rawan bagi praktek kolusi, korupsi
dan nepotisme (KKN). Transparansi, akuntabilitas, dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban memang belum diimplementasi secara baik.
Pengurusan kebutuhan publik selama ini masih ditujuhkan pada lembaga-lembaga
pemerintah, karena belum adanya lembaga lain. Akhirnya yang terjadi tidak ada
persaingan yang sehat dalam melakukan pelayanan publik seperti pada Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil dan Kabupaten Halmahera Barat.


Along with the regional autonomy as stated in Rule No.23 / 2004 about
Regional Government when Demographic and Civil Registry are an obligation which
became the authority of Regional Government, so the government should strengthen
their competence, efficiency, effectivity, accountability, institution performance, the
increase of human resource quality, and accurate information management from
institution to strengthen the potensial, public and private independence in order to
create perfect society.
In this research the writer did descriptive research. Descriptive research, which
considered as taxonomic research are done to explore and clarify a phenomena or
social fact by describe some variable related with the problem and researched unit.
The research was done at Government institution, Demographic and Civil Registry
Office at West Halmahera.
The subject are Demographic and Civil Registry Office West Halmahera
Residence. They were : the chief of Demographic and Civil Registry Office, The chief
of service and registry Department, The Chief of People Control and mutation, the
service user (society). This research found from two sources, they were primary data
(interview, documentation) and secondary data (books, documents, and legal record
related with the research). Data collection technique are observation, interview, and
documentation. Analysis used was data utilization. Data analysis consisted of several

phases, they weredata collection, data reduction, data interpretation.
Prime Service. From the interview, there found that the service officer didn’t
care when the user came to ask for service. The service officer didn’t ask (active),
while they asked, they used to speak unfriendly by saying that they were busy, and the
user business could wait later. This was behavior showed to service user. So there
could be said that Demographic and Civil Notation Office at West Halmahera
Residence didn’t do prime service principle application optimally.
From the prime service, Demographic and Civil Notation Office West
Halmahera Residence has not optimal achievement in service. It caused by the

minimum knowledge of the bureaucracy officer about good service and lack of
service by the Demographic and Civil Notation Office West Halmahera Residence.
Transparency or openness in service at Demographic and Civil Notation
Office showed that they haven’t done yet since the fact showed that there was no
information openness about prime service procedure in brochure / leaflet and
information board. It could be a place of collusion, corruption, and nepotism.
Transparency, accountability, and balance between right and obligation haven’t
implemented well.
viii
Public needs service was still done by governmental institution since there

were still no other institution. So that there was no health competition in public
service like at Demographic and Civil Notation Office West Halmahera Residence.
Agreed by,