Sintesis MgZn Karakterisasi MgZn

9 Gambaran mikrostruktur paduan MgZn yang disintering dengan APS ditunjukkan pada Gambar 7 dengan perbesaran 500x. Gambaran SEM menunjukkan adanya dendrit Zn pada batas-batas butir paduan warna putih. Pembentukan dendrit ini menunjukkan bahwa suhu plasma telah melampaui titik lelehnya Zn sehingga pada proses sintering Zn telah mencair dan membentuk dendrit pada proses pendinginan. Hasil EDS pada butir paduan terdiri dari 97 Mg dan 3 Zn. Adanya Zn yang terdeteksi pada butir tanpa terlihat perbedaan fasa dalam mikrostrukturnya menunjukkan bahwa sebagian Zn telah larut ke dalam Mg. Batas kelarutan Zn dalam paduan Mg adalah 6,2 massa pada suhu 340 o C Chen et al 2014. Gambar 7 Gambaran SEMEDS paduan MgZn sintering dengan APS b a Zn Mg c 10 Gambar 8 Gambaran SEMEDS paduan MgZn sintering dengan Furnace 2 3 1 1 2 3 11 Mikrostruktur paduan yang disintering menggunakan Furnace dengan perbesaran 500x ditunjukkan pada Gambar 8. Pada Gambar tersebut tidak terdapat dendrit sebagaimana yang terdapat pada paduan yang dihasilkan menggunakan APS. Hal ini menunjukkan bahwa suhu sintering masih dibawah titik leleh dari Zn. Hasil ini sama dengan mikrostruktur paduan MgZn yang dilaporkan oleh Paliwal dan HoJung 2014. Berdasarkan diagram fasa MgZn dapat diketahui bahwa warna terang posisi 2 merupakan elemen Zn yang berada pada batas butir paduan. Hasil EDS pada posisi 1, 2 dan 3 pada Gambar 8 memperlihatkan bahwa Zn hanya berada pada batas butir paduan dan membentuk aglumerasi pada beberapa batas butir seperti ditunjukkan pada posisi 3. 2.3.2 Analisis Fasa Paduan MgZn Gambar 9 menunjukkan pola difraksi dari serbuk Mg, serbuk Zn dan MgZn sebelum disintering. Pola difraksi MgZn sebelum disintering warna hijau menunjukkan pola gabungan dari pola difraksi serbuk Mg warna biru dan serbuk Zn warna merah, dimana puncak maksimum Zn terlihat jelas pada posisi βθ 4γ o . Gambar 9 Pola difraksi Sebuk Mg, Zn dan MgZn sebelum disintering Pola difraksi paduan MgZn yang disintering dengan APS dan Furnace ditampilkan pada Gambar 10. Analisis fasa dilakukan dengan mengamati posisi puncak-puncak yang terdapat pada pola difraksi masing-masing bahan. Berdasarkan pola difraksi pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa tidak ada puncak baru yang muncul setelah proses sintering baik menggunakan APS maupun Furnace artinya tidak ada fasa baru yang terbentuk setelah proses sintering. Namun ketika dilihat lebih detail terdapat pergerseran puncak kearah kanan pada semua puncak Mg baik yang disintering mengunakan APS maupun Furnace dan berkurangnya intensitas puncak Zn bahkan ada puncak Zn yang hilang setelah proses sintering.