Rasio Kolesterol : HDL Low Density Lipoprotein LDL

4.3 Rasio Kolesterol : HDL

Rasio kolesterol : HDL terkait risiko penyakit jantung. Laporan studi Framingham Heart Study menunjukkan bahwa untuk laki-laki, rasio kolesterol : HDL = 5 menandakan risiko rata-rata untuk penyakit jantung. Adapun rasio kolesterol : HDL = 3.4, menurunkan sekitar setengah risiko dari rata-rata, sedangkan rasio kolesterol : HDL =9.6, meningkatkan sekitar dua kali lipat dari risiko rata-rata. Rasio ideal antara kolesterol total : HDL, yaitu 2.5-3.4, sedangkan nilai rasio 3.5-4.5 masih ditoleransi namun harus diwaspadai HMS 2005. Data rasio plasma kolesterol : HDL pada Tabel 13 menunjukkan bahwa sebelum intervensi minuman beroksigen terdapat 3 orang responden No 3,6,17 yang rasio plasma kolesterol : HDL melebihi normal kolesterol : HDL = 5:1. Adapun setelah intervensi ketiganya mengalami penurunan rasio plasma kolesterol : HDL dan berada dalam batas normal. Responden No 4 mengalami kenaikan rasio plasma kolesterol : HDL dari 2.3 : 1 sebelum intervensi menjadi optimal sesudah intervensi, dengan rasio 2.8 : 1. Hasil rasio plasa kolesterol : HDL setelah intervensi menunjukkan rasio ideal pada 15 orang responden. Adapun 2 orang responden dengan rasio sebesar 3.5 responden No 12 dan 3.7 responden No 6 pada Tabel 13 menunjukkan nilai rasio yang masih dapat ditoleransi. Tabel 13 Rasio Kolesterol : HDL sebelum dan sesudah intervensi Rasio kolesterol: HDL Rasio kolesterol: HDL Responden Sebelum Sesudah Responden Sebelum Sesudah 1 4.2 : 1 2.6 : 1 11 3.7 : 1 3.0 : 1 2 4.6 : 1 2.5 : 1 12 4.6 : 1 3.5 : 1 3 5.2 : 1 2.8 : 1 13 3.2 : 1 2.8 : 1 4 2.3 : 1 2.8 : 1 14 4.0 : 1 3.6 : 1 5 3.9 : 1 3.2 : 1 15 4.9 : 1 3.0 : 1 6 5.0 : 1 3.7 : 1 16 4.1 : 1 2.9 : 1 7 3.5 : 1 2.9 : 1 17 6.8 : 1 2.8 : 1 8 3.7 : 1 3.1 : 1 9 3.4 : 1 2.8 : 1 10 4.4 : 1 2.6 : 1 Keterangan: melebihi batas normal kolesterol : HDL 5:1AHA 2011

4.4 Low Density Lipoprotein LDL

LDL merupakan alat transpor kolesterol utama yang terbentuk dari konversi Very Low Density Lipoprotein VLDL. VLDL dibentuk di hati sebagai transpor trigliserida dan kolesterol endogen. Sisa VLDL yang trigliseridanya telah dihidrolisis oleh lipase dikonversi menjadi LDL. Selanjutnya LDL akan diambil oleh hati Mahan Escott-Stump 2008. LDL dikenal sebagai kolesterol jahat karena dalam jumlah berlebih merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung koroner. Tabel 14 menunjukkan bahwa sesudah intervensi minuman beroksigen yang diberikan terdapat penurunan kadar LDL plasma darah responden secara signifikan p0.05. Kadar LDL responden sebelum intervensi lebih tinggi dibandingkan setelah intervensi. Bahkan sebelum intervensi terdapat kadar LDL pada 8 responden No 1, 2, 3, 4, 6, 10, 11, dan 17 yang melebihi batas normal LDL 100mgdL. Data sesudah intervensi pada Gambar 13 menunjukkan kadar LDL pada semua responden mengalami penurunan dan berada dalam kondisi normal LDL 100 mgdL. Gambar 13 Kadar LDL plasma darah sebelum dan sesudah intervensi Tabel 14 Perbandingan kadar LDL plasma darah sebelum dan sesudah intervensi Parameter statistic Sebelum mgdL Sesudah mgdL Rata-rata n=17 103.94 54.41 Standar deviasi 30.15 13.44 Minimum 55.00 34.00 Maksimum 189.00 80.00 Uji t berpasangan p0.05 Jumlah responden yang turun 17 orang 100 Rata-rata besarnya penurunan 49.53 mgdL Beberapa responden mengalami penurunan kadar LDL yang besar, seperti pada responden No 4 98 mgdL dan No 17 125 mgdL. Penurunan kadar LDL darah dapat disebabkan oleh penurunan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dalam makanan Tsalisavrina et al 2006. Responden No 17 mengakui mengurangi makanan berkolesterol tinggi selama intervensi berlangsung. Responden No 17 sebelum intervensi dapat mengkonsumsi telur hingga 3 butir hari Adapun pada responden No 4 dimungkinkan karena aktivitas olahraganya yang meningkat. Hasil wawancara manfaat yang dirasakan secara psikologis terhadap responden No 4, ia merasakan performa olahraganya meningkat karena 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 L D L m g d L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Responden Sebelum Sesudah batas normal 100 mgdL intervensi minuman beroksigen. Menurut Foran et al 2003, olahraga dapat memperbaiki profil lipid seperti menurunkan LDL.

4.5 Trigliserida