Nori dikemas dalam kemasan kantong plastik, botol plastik atau kaleng
kedap udara karena sifat nori yang mudah kehilangan rasa renyah dan mudah menjadi lembab. Ajitsuke nori okazu nori lebih mudah menjadi lembab
dibandingkan nori biasa, oleh sebab itu ajitsuke nori biasanya dikemas dalam bungkusan-bungkusan kecil yang hanya berisi beberapa lembar nori ukuran mini.
Walaupun kemasan nori banyak menggunakan gel silika dan bahan-bahan lain sebagai penyerap kelembaban, nori yang sudah dibuka kemasannya sebaiknya
segera dihabiskan secepat mungkin sebelum menjadi lembab dan tidak enak.
2.2.3 Kandungan nutrisi
nori
Nori merupakan salah satu makanan yang memiliki kandungan nutrisi
tinggi. Kandungan protein nori mencapai 25-50 berat kering, lemak 2-3 berat kering dan berbagai macam vitamin Kayama et al. 1985. Kandungan
protein dalam rumput laut berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya iklim dan kondisi lingkungan atau habitatnya. Porphyra tenera
mengandung protein sebesar 21-47 g protein100 g berat kering Ruperez dan Saura 2001 dalam Dawezynski et al. 2007. Vitamin B12 dalam nori adalah
sebesar 29 µg . Kandungan nutrisi yang cukup tinggi itulah yang menjadikan nori
salah satu makanan diet oleh masyarakat Jepang Hiroyuki 1993. Nori
juga mengandung beberapa asam amino selain kandungan nutrisi yang menguntungkan, diantaranya asam glutamat, glicine dan alanin yang
berperan dalam menciptakan rasa pada nori Winarno 1996. Serat makanan adalah salah satu kandungan terpenting dalam rumput laut. Kandungan serat
makanan atau dietary fibre dalam nori dan wakame mencapai 34 berat kering Urbano dan Goni 2002.
2.3 Porphyra sp
Klasifikasi Porphyra menurut Chapman dan Chapman 1970 adalah sebagai berikut:
Kingdom :
Protista Divisi
: Rhodophyta Kelas
: Rhodophyceae
Subkelas : Bangiophycidae
Ordo :
Bangiales Famili
: Bangiaceae Genus
: Porphyra Porphyra mengandung nutrisi yang cukup tinggi, diantaranya vitamin A,
vitamin B, vitamin C, protein, dan mineral. Kandungan protein Porphyra sebesar 30-50 , serat 75 , dan kandungan gula 0,1 . Alanin, asam glutamat, dan
glisin merupakan asam amino yang terdapat dalam Porphyra berfungsi sebagai penghasil rasa pada nori. Asam amino lain yang terdapat dalam Porphyra adalah
arginin, yaitu asam amino yang juga terdapat dalam protein hewani. Selain beberapa asam amino yang dapat ditemukan dalam Porphyra, terdapat juga taurin
yang berfungsi untuk mengefektifkan cara kerja hati di dalam tubuh Lisa 1999. Rumput laut Porphyra dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Porphyra sp
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembentukan Nori
Pada penelitian ini terbukti rumput laut jenis Glacilaria sp. Dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif pembuatan nori. Hal ini dapat terlihat dari
pembentukan nori hasil penelitian yang menyerupai nori komersil. Nori yang terbentuk dilihat dari bentukan fisiknya yang meliputi warna, ukuran dan tekstur.
Nori yang dihasilkan dari hasil penelitian berwarna hijau muda kecoklatan dengan tekstur yang berbeda-beda pada masing-masing formula. Berikut Tabel hasil
pembentukan nori yang dihasilkan dari penelitian :
Formulasi Warna Tekstur
P1 100 tanpa penyaringan Hijau muda kecoklatan Rapuh tidak menyatu
P2 100 penyaringan Hijau muda kecoklatan
Menyatu seperti film P3 10 : 90
Hijau muda kecoklatan Menyatu seperti film
P4 30 : 70 Hijau muda kecoklatan
Menyatu mendekati
nori P5 50 : 50
Hijau muda kecoklatan Rapuh tidak menyatu
Tabel. 1 Pembentukan nori hasil penelitian Winarno 1997, menyatakan bahwa penentuan mutu suatu produk
makanan dipengaruhi beberapa faktor antara lain warna, cita rasa, tekstur dan nilai gizinya. Warna merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan
tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu produk. Warna nori yang dihasilkan adalah warna hijau muda kecoklatan. Warna pada nori ini berasal dari warna hijau
dari rumput laut jenis Glacilaria sp. Lembaran nori berkualitas tinggi umumnya berwarna hitam kehijauan, sedangkan nori berkualitas lebih rendah berwarna
hijau hingga hijau muda Wikipedia 2008. Menurut Nisizawa 2002, warna nori Jepang yaitu hitam kehijauan, hal ini dikarenakan adanya kandungan klorofil a
dan phycobilin di dalam rumput laut Porphyra. Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan karoten dan
xantofil.