Analisis Pendekatan Pola Tata Massa Analisis Pendekatan Penampilan Bangunan

kaki sambil menikmati pemandangan laut. Untuk mencegah kemonotonan pada promenade digunakan ritme pada promenade dengan menerapkan simpulplaza promenade di setiap perpindahan zone kegiatan dalam kawasan. 5.8 ANALISIS PENDEKATAN BENTUK DAN TAMPILAN BANGUNAN 5.8.1 Analisis Pendekatan Bentuk Pendekatan bentuk bertujuan untuk menentukan bentuk dasar massa yang tepat digunakan pada kawasan yang direncanakan dengnan mempertimbangkan hal-hal seperti : § Kemudahan pelaksanaan § Fleksibilitas bentuk § Tamggap terhadap kondisi tapak iklim makro, mikro, bentuk dan sirkulasi tapak Alternatif bentuk dasar massa : Be ntuk mas s a Fleksib ilitas Efisie nsi Es te tika Karakte r Pe nge mba ngan p ola tata ruang mudah Aktivita s be bas , tid ak te rikat Be ntuk tidak kaku Fo rmil ne tral Pe nge mba ngan p ola ada, namun kurang luwe s Aktivita s agak te rikat Be ntuk kaku Se mi fo rmil dinamis Pe nge mba ngan p ola s ulit Aktivita s kurang be ba s Be ntuk tidak kaku No n fo rmil fe minis m Analisis : Bentuk dasar massa yang digunakan adalah bentuk dasar segiempat, ini dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi kawasan . Arsitektur yang digunakan serta fleksibilitas pengembangan daripada bentuk dasar tersebut diharapkan mampu memberikan efisiensi yang maksimal sekaligus daya tarik yang optimal.

5.8.2 Analisis Pendekatan Pola Tata Massa

Dasar pertimbangan : a. hubungan aktivitas dan fungsi kegiatan b. pola pencapaian yang diterapkan c. pola sirkulasi yang diterapkan d. kondisi tapak, penyerapan panas dan pendinginan dalam bangunan kriteria : a.antar massa bangunan memliki keterkaitan dan ikatan yang sesuai dengan aktivitas dan fungsinya b. pencapaian antar massa sebisa diusahakan mudah c. pola sirkulasi yang dapat mengakomodasi seluruh kegiatan dalam kawasan d. tata massa yang tanggap terhadap kondisi tapak dan lingkungan e. keterbukaan dan saling sinambung analisis : Tata massa merupakan organisasi dan hubungan antar massa bangunan yang memeperhatikan kondisi tapak dan lingkungan sekitar. Alternatif pengaturan organisasi massa dan hubungan antar massa adalah Terpusat Linear radial kluster Adanya ruang pemersatu antar massa bangunan Suatu urutan dari ruang yang berulang , bersifat fleksibel terhadap kondisi tapak Perpaduan dan organisasi terpusat dan linear yang berkembang membentuk jari-jari Penggabungan dari ruang yang berlainan bentuk tetapi tetap berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan grid Analisis : Tata massa yang diterapkan di dalam kawasan perencanaan adalah pola linear cluster, dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi tapak yang memanjang dari utara ke selatan. Disamping itu dengan pola massa ini memungkinkan pengelolaan tapak yang fleksibel sehingga efektif dan efisien.

5.8.3 Analisis Pendekatan Penampilan Bangunan

Dasar Pertimbangan : § Menampilkan fungsi bangunan sebagai fasilitas kawasan wisata pantai § Menampilkan unsur-unsur aritektur lokal melayu belitung serta kesesuaian dengan iklim pantai tropis basah Adapun Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah : § bentuk dan penampilan dapat mewakili karakter § bentuk dan penampilan sesuai dengan kaidah-kaidah arsitektur § bentuk dan penampilan yang tanggap terhadap lingkungan sekitar 1. Arsitektur lokal melayu belitung Arsitektur belitung secara garis besar merupakan rumpun arsitektur melayu. Bangunan-bangunan di daerah bellitung, terutama rumah tinggal merupakan rumah panggung dengan ciri-ciri lantai dinaikanditinggikan dari permukaan tanah, bentuk atap limas atau segitiga, mempunyai teras pada bangunan bagian depan serta memiliki tritisan yang cukup lebar. Merupakan pengulangan modul secara teratur dan kaku Contoh rumah tradisional daerah belitung yang bercirikan arsitektur melayu Pada rumah paanggung melayu Belitung biasanya memakai teralis kayu pada teras depan rumah dengan ornamen yang khas . Ornamen ini biasanya serupa dengan ornamen pada lisplang atap rumah. 2. Arsitektur tropis indonesia Bangunan di daerah tropis mempunyai ciri khas tritisan yang lebar yang berfungsi sebagai sunshade merupakan respon terhadap sinar matahari yang panas dan menyengat. Adanya ventilasi untuk sirkulasi udara merupakan respon terhadap kondisi udara yang lembab. Bentuk atap dengan sudut yang lebar supaya air hujan cepat mengalir ke tanah, merupakan respon terhadap kondisi curah hujan yang lebat dan turun hampir sepanjang tahun.

5.9 ANALISIS STRUKTUR DAN BAHAN BANGUNAN