Analisa Pendekatan Sistem Struktur Bangunan Air Analisa Pendekatan Material Bangunan

Pondasi batu kali dan menerus digunakan pada bangunan satu lantai dan non panggung seperti bangunan kios makan, bangunan penunjang seperti MEE, dan ruang ganti. Retaining wall untuk penahan longsoran tanah pada area pantai Upper-struktur Merupakan bagian dari sistem struktur yang terletak pada bagian atas Super Struktur. Upper Struktur berfungsi sebagai penutup bangunan dan menyalurkan beban-beban yang ada seperti beban angin, beban air hujan dan bebannya sendiri. Kriteria : • Mendukung karakter dan fungsi bangunan • Mendukung penampilan bangunan yang diterapkan dalam kawasan • Keselarasan dengan lingkungan • Ekonomis Alternatif : rangka Plat Analisis : dari alternatif dan pertimbangan yang ada, struktur atap yang digunakan pada bangunan dalam kawaasan ini adalah sistem rangka. Hal ini sesuaicocok untuk bangunan dalam kawasan yang direncanakan.

5.8.2 Analisa Pendekatan Sistem Struktur Bangunan Air

Bangunan air yang digunakan dalam kawasan yang direncanakan adalah bangunan dermaga. Dermaga permanen adalah dermaga dengan konstruksi yang stabil, yaitu dermaga yang tidak bisa bergerak naik atau turun akibat dari pasang surutnya permukaan air laut. Persyaratan teknis : • Struktur utama dermaga biasanya ditempatkan di atas pondasi beton dalam hal ini digunakan pondasi ting pancang • Biasanya terdiri dari bagian-bagian potongan-potongan, dengan panjang 3-6 meter tiap bagian dengan lebar 1,2-4 meter agar mudah dalam perawatan. • Ketinggian pejalan kaki minimal 30 cm di atas permukaan air • Bahan material papan pejalan kaki harus dari bahan yang tidak mudah korosi. • Untuk keamanan bagi pemakai digunakan pagar pada sisi-sisi dermaga.

5.8.3 Analisa Pendekatan Material Bangunan

Material bahan yang digunakan pada bangunan yang ada di kawasan ini didasarkan pada pertimbangan : • Mudah dalam pemasangan dan perawatan • Kemampuan mengekspresikan fungsi yang dikehendaki • Mampu menampilkan estetika yang tinggi • Keawetan dalam artian kemampuan untuk mengeliminir pengaruh cuacaalam dalam kawasan panas, dingin, kelembaban dan korosi Alternatif bahan yang bisa digunakan seperti • Batu batabatako • Partisi • Batuan alam • Kaca • Kayu • Beton • Genteng Penerapan pada bangunan : batu bata digunakan sebagai dinding penutup untuk sebagian besar bangunan yang ada dalam kawasan, dengan bahan penutupfinishing antara lain : cat baik polos maupun bermotif wall tile, baik dari bahan keramik dan batu alam wall paper Partisi Adalah dinding penyekat non konstruktif. Dinding ini biasanya dipakai sebagai penyekat unit ruang dalam satu unit bangunan, misalnya pada ruang-ruang kantor pengelola. Batu Alam Batu alam biasanya terdiri dari Granit dan marmer. Material ini biasanya digunakan sebagai finishing penutup permukaan baik dinding maupun lantai. Kaca Digunakan pada ruangan yang memerlukan bukaan, baik sebagai bukaan untuk sinar matahari untuk penerangan maupun bukaan untuk mengekspose keindahan lingkungan sekitar. Kayu Digunakan sebagai material yang banyak digunakan pada : konstruksi atap, dinding, kusen dan daun pintu, pagar dan railing teras serta konstruksi dermaga. Parket Parket merupakan bahan penutup lantai yang sedang banyak diminati masyarakat sekarang ini. Banyak digunakan pada lantai rumah tingal. Untuk kawasan ini, parket direncanakan sebagai bahan penutup lantai kamar-kamar cottage, wisata kuliner, pengelola marina, dll. Beton Beton banyak digunakan sebagai material struktur dan konstruksi bangunan, selalin itu juga digunakan sebagai : Dak lantai pada panggung terbuka open stage Rabat beton pavingan pada pedestrian serta promenade. Genteng Digunakan sebagai penutup atap pada semua unit bangunan pada kawasan yang direncanakan. 5.10 ANALISIS UTILITAS BANGUNAN DAN KAWASAN 5.10.1 Sistem Sumber Dan Jaringan Listrik