akan terganggu. Akibatnya tanaman tidak dapat berkembang dengan normal, tetapi pertumbuhannya tetap kerdil dan merana.
2.3 Arang Tempurung Kelapa
Arang merupakan suatu material bahan padat berpori yang berbentuk butiran atau bubuk yang berasal dari material yang mengandung karbon misalnya
batubara, tempurung kelapa, dan sebagainya. Sifat kimia arang dapat dilihat pada Tabel 2. Komponen arang terdiri dari karbon terikat fixed carbon, abu, air,
nitrogen dan sulfur Djatmiko et al. 1985. Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85
95 karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Arang selain digunakan
sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben penyerap unsur hara.
Tabel 2 Beberapa sifat kimia arang Siregar 2004 Sifat Kimia
Satuan Besaran
pH H20 8,0
pH KCl 8,0
C – Organik
55,0 N
– Kjeldahl 0,1
CN 131,0
P Potensial HCl 25, P205 ppm
290,6 K Potensial HCl 25, K2O
mg100 g 18,0
P - tersedia Bray, P2O5 ppm
69,0 K - tersedia Morgan, K2O
ppm 133,0
Ca 1 N NH4Oac, pH 7 ekstraksi me100 g
28,0 Mg 1 N NH4Oac, pH 7 ekstraksi
me100 g 8,0
K 1 N NH4Oac, pH 7 ekstraksi me100 g
17,0 Na 1 N NH4Oac, pH 7 ekstraksi
me100 g 2,0
Total 1 N NH4Oac, pH 7 ekstraksi me100 g
55,0 KTK 1 N NH4Oac, pH 7 ekstraksi
me100 g 19,0
Kejenuhan Basa 100,0
KCl 1 N, Al3+ me100 g
0,0 KCl 1 N, H+
me100 g 0,0
Arang tempurung kelapa di Indonesia digunakan secara luas untuk membakar sate, bahan bakar memasak, menyetrika, bahan bakar industri makanan
dan lain-lain. Dalam jumlah yang besar arang tempurung kelapa di Indonesia
digunakan sebagai bahan baku arang aktif. Selain itu, arang tempurung kelapa secara langsung juga banyak digunakan sebagai bahan penjernih air pada daerah
yang kualitas airnya kurang baik, yaitu menghilangkan bahan-bahan polutan seperti organik besi, mangan, sisa khlor dalam air, bau busuk H
2
S dan penyebab warna pada air Hudaya dan Hartoyo 1990. Sekarang di Amerika, arang
digunakan untuk mencegah kanker paru-paru, sebagai filter rokok hingga gas hidrogen sianida yang beracun dapat dicegah memasuki paru-paru Muhammad
2002. Menurut Gusmailina et al. 2000, di Indonesia hingga saat ini arang lebih
dikenal sebagai sumber energi, namun ternyata arang dan arang aktif selain sebagai sumber energi juga dapat berperan sebagai pembangun hara soil
conditioning karena secara morfologis arang mempunyai pori yang efektif untuk mengikat dan menyimpan hara dalam tanah.
Menurut Saeni 1989, penyerapan zat-zat nutrisi dari dalam tanah oleh arang terjadi sesuai dengan prinsip keseimbangan. Kandungan zat nutrisi dalam
tanah akan meningkat jika kandungan zat tersebut pada arang lebih tinggi, begitu juga sebaliknya, kandungan zat nutrisi dalam tanah akan menurun jika kandungan
zat tersebut pada arang rendah. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian arang
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman Acacia mangium dan Eucalyptus urophylla, baik pada tingkat semai maupun anakan Gusmailina et al.
2000. Berdasarkan penelitian Gusmailina dan Pari 2002, perlakuan penambahan arang dengan dosis 10 menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman
tertinggi.
2.4 Bokashi Pupuk Kandang