Sengon Buto TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sengon Buto

Sengon buto atau dalam Bahasa Ingris dikenal dengan naman monkey soap, ear fruit, ear pod dan orejoni Plantamor 2008 diacu dalam Pratama 2010. Jenis ini termasuk ke dalam suku Leguminoceae, pohon yang memilki tajuk rindang dengan perakaran yang dalam, sehingga jenis ini dapat berfungsi sebagai tanaman pionir untuk konservasi tanah dan air. Sengon buto termasuk jenis cepat tumbuh fast growing species, sehingga memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai tanaman industri maupun reboisasi. Menurut Djam’an 1996 diacu dalam Siagian 1997, jenis ini toleran terhadap tanah berpasir dan salin. Sengon buto atau sengon raksasa, disebut demikian karena sepintas mirip dengan sengon. Perbedaannya terletak pada kecepatan tumbuhnya yang rata-rata tiga kali lebih cepat. Sengon buto merupakan jenis yang exotic pohon yang berasal dari luar Indonesia, yang berasal dari Amerika Tropik Sastrapradja dan Bimantoro 1980. Sengon buto tumbuh pada ketinggian 1 m p en an ura ujan 6 mm ta un. on isi tana tempat tumbu n a ari an bersaran atau berpasir in a tana pa at en an p ber isar antara . Di pulau Jawa pohon sengon buto tumbuh dengan baik pada tanah yang kurang baik d an i im an erin pa a etin ian antara 1.185 m dpl Alrasjid dan Ardikusuma 1974. Menurut Siagian 1997, kayu sengon buto dapat digunakan untuk pembuatan perahu, karena kayu sengon buto mudah dikerjakan dan tahan dalam air. Selain itu, daunnya dapat digunakan juga sebagai pakan ternak, buah dan kulitnya mengandung tanin yang dipergunakan untuk mencuci barang-barang yang terbuat dari wool di Amerika. Kayu sengon buto dapat juga digunakan untuk perkakas, panel, kano, saluran air dan kayu kontruksi. Permudaan tanaman sengon buto ada dua cara, yaitu dengan menanam langsung benih ke lapangan dan menanam anakan dari persemaian Alrasjid dan Ardikusuma 1974. Supriadi dan Valli dalam Maretina 2010 mengatakan bahwa bibit sengon buto yang siap tanam d i apan an aitu an te a berumur ti a bu an i persemaian bermutu bai tin i cm, memiliki perakaran yang kompak, batang kokoh dan sehat. Kebanyakan yang termasuk suku Leguminoseae mempunyai bintil akar Rhizobium. Bintil akar ini berguna sebagai penambat nitrogen dari udara, sehingga tanaman mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan nitrogen dari hasil fiksasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Sudiana 2004 disimpulkan bahwa sengon buto yang diinokulasi dengan rhizobium dapat tumbuh baik pada lahan tailing. Penambahan bahan organik di lahan tailing mutlak diperlukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik. Berdasarkan penelitian Syarif 2008, disimpulkan bahwa sengon buto terbukti merupakan tanaman yang toleran terhadap media tanam limbah tailing yang terkontaminasi. Sengon buto masih dapat bertahan dan tumbuh pada tanah limbah tailing walaupun tanpa diberi perlakuan pupuk NPK, karena terbukti bahwa pemupukan NPK tidak berpengaruh nyata pada peningkatan pertumbuhan dan produksi biomasa tanaman, setidaknya pada tahap anakan.

2.2 Tailing