Costs and Benefits Framework

18 Stakeholder memiliki klaim atas kontrak yang mereka buat dengan manajemen perusahaan berdasarkan atribut yang mereka miliki Mitchel, Agle, dan Wood, 1997. Teori ini mengemukakan bahwa manajemen perusahaan dituntut untuk melakukan aktivitas yang diharapkan oleh stakeholder karena stakeholder berhak mengetahui atas informasi aktivitas perusahaan yang mempengaruhi mereka. Menurut Purnomosidhi 2006, pelaporaan aktivitas perusahaan, tidak terbatas hanya pada pelaporan kinerja ekonomi atau keuangan saja. Sehingga, pelaporan atas intellectual capital dan informasi lainnya di luar mandatory disclosure juga penting untuk dilakukan. Perusahaan yang berkomitmen untuk melaporkan segala aktivitasnya kepada stakeholder, biasanya bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan dan keberlanjutan pengkreasian nilai untuk semua stakeholder ErnstYoung, 1999.

e. Costs and Benefits Framework

Manajer memiliki dorongan untuk membuat voluntary disclosure ketika manfaat yang dihasilkan melebihi kos yang terlibat. Pengungkapan wajib maupun sukarela mengurangi asimetri informasi dan membantu memperbaiki beberapa mis-evaluation perusahaan, membantu mengurangi capital cost, meningkatkan permintaan investor, dan mengurangi bid-ask spread Oliveira et al., 2008. Dengan adanya konflik kepentingan yang potensial, pengungkapan manajemen tidak bisa lagi dilihat sebagai laporan yang kredibel bagi investor. Apalagi beberapa penulis menunjukkan pengungkapan merupakan salah satu faktor untuk mengurangi shareholder value, yaitu dengan menyatakan informasi yang relevan bagi kompetitor Oliveira et al., 2008. Intellectual capital menurut Edvinsson dan Sullivan 1996, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam dapat dilihat di Tabel II.1. Menurut Edvinsson dan Sullivan 1996, intellectual capital berupa human capital dan intellectual asset. Human capital merupakan kemampuan dan keterampilan yang dapat dikonversikan ke dalam sebuah nilai. Sedangkan intellectual asset merupakan specific knowledge yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan asset tersebut. Tabel II.1 Dua Komponen Intellectual Capital 19 Human Resources Intellectual Assets Definition Knowledge and know-how that can be converted to value Specific knowledge to which ownership can be asserted Examples · Experience · Ggeneral Know- how · Skills · Creativity · Technologies · Inventions · Processes · Data · Publications · Computer Programs Repository · People and organizational routines and procedures · Tangible Form e.g. documents, CD ROM, etc. Protection Methods · Unbrella agreements between employer and employee · Contracts · Patents · Copyrights · Trade secret laws · Semi conductor mask Sumber: Edvinsson dan Sullivan 1996 Untuk intellectual asset dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu yang berfokus pada infrastruktur, pelanggan, dan hubungan dengan pelanggan Tabel II.2. Tabel II.2 Area Fokus Intellectual Asset Intellectual Assets Commercializable Assets · Products · Processes · Services Costumer-Related Assets · Relationships · Agreements · History Structure-Related Assets · Plans · Procedures · Processes Sumber: Edvinsson dan Sullivan 1996 20 Sebagian besar peneliti membagi intellectual capital menjadi tiga elemen utama Sveiby, 1997; Stewart, 1999; Meritum, 2002 dalam Oliveira et al., 2008, yaitu: human capital, structural capital atau organizational capital, dan relational capital. Elemen pertama intellectual capital, yaitu human capital yang merupakan lifeblood dalam intellectual capital dan sebagai sumber inovasi dan pengembangan. Meliputi sumber daya manusia dan mencakup hal-hal seperti pendidikan, pengetahuan dan kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan, dan karakteristik lainnya misal: umur, turnover yang dimasukkan dalam elemen “karyawan”. Kedua, sructural capital atau organizational capital yang merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya, yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, mencakup dua elemen penting, yaitu intellectual property dan infrastructure asset. Elemen pertama, intellectual property dilindungi oleh hukum paten, hak cipta, dan merk dagang. Sedangkan elemen kedua adalah infrastructure asset, merupakan elemen intellectual capital yang dapat diciptakan di dalam perusahaan atau dimiliki dari luar budaya perusahaan, management process, sistem informasi, networking system. Di dalam kategori ini, elemen research project ditambahkan sebagai akun inovasi that are atau are going to be, yang dikembangkan oleh perusahaan. Elemen yang terakhir adalah relational capital. Elemen ini merupakan komponen intellectual capital yang memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan baik antara perusahaan dengan stakeholder ekternal yang berbeda, meliputi elemen-elemen seperti pelanggan, jaringan distribusi, kolaborasi bisnis, perjanjian franchise, dan sebagainya.

3. Karakteristik Perusahaan