Analisis Statistik Deskriptif

B. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran dari data yang diteliti, memberikan informasi secara umum mengenai variabel-variabel dalam pemelitian seperti modal intelektual, nilai perusahaan dan kinerja keuangan. Gambaran yang dimaksud adalah mean, max, min, median dan lain-lain. Berikut adalah hasil olah data analisis deskriptif menggunakan Eviews 8 dalam penelitian ini:

Tabel 4.3

Hasil Olah Data Statistik Deskriptif

PBV Mean

Cross sections

Jumlah perusahaan penelitian adalah 15 dan jumlah data sebanyak 45 data. Data ini berasal dari data sekunder laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dan telah dipublikaskan, pada rentang tahun 2013-2015.

Modal intelektual merupakan akumulasi kinerja dari tiga elemen utama perusahaan, yakni modal manusia, modal organisasi dan modal pelnggan yang dapat memberikan nilai lebih di masa yang akan datang. Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata data VAIC sebesar 6.89. Nilai rata-rata VAIC tersebut berada di atas 3, hal ini menunjukan bahwa rata-rata perusahan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) masuk pada kriteria TOP Performers yang berarti tinggi dalam penggunaan dan pengoptimalan aset perusahaan. Kemudian dapat dilihat juga, perusahaan yang paling maksimum dalam penggunaan aset perusahaannya adalah Kalbe Farma Tbk. pada tahun 2013 yakni sebesar

12.58, dan yang paling minimum dalam penggunaan aset perusahaanya 12.58, dan yang paling minimum dalam penggunaan aset perusahaanya

Hal ini menunjukan bahwa, modal intelektual telah diterapkan oleh setiap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII), diyakini pula bahwa setiap perusahaan sudah sepenuhnya memahami pentingnya modal intelektual terhadap keberlangsungan hidup perusahaan. Dapat dibuktikan dengan skor minimum VAIC yang masih masuk pada kriteria Good Performers , yakni di atas rentang 2,0 sampai dengan 2,99. Dan skor maksimum VAIC yang masuk pada kategori Top Performers, yakni di atas

Nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Pada tabel 4.3, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata PBV sebesar 5.21. Nilai rata- rata ini, menunjukan bahwa rata-rata perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) diberikan nilai 5.21 kali lebih tinggi oleh investor. Nilai PBV tertinggi dimiliki olehUnilever Indonesia Tbk. pada tahun 2015 yakni sebesar 58.48 dan yang terendah dimiliki oleh Astra Internasional Tbk. pada tahun 2015 yakni 0.18.

Ini menunjukan bahwa rata-rata perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) periode 2013-2015 rata-rata mendapatkan perpsepsi yang baik oleh para pemegang sahamnya. Sehingga para pemegang saham percaya pada kemampuan perusahaan untuk mengoptimalkan modal intelektual yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan untuk terus baiknya kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Kinerja keuangan merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya. Pada tabel

4.3, nilai rata-rata ROA yang menjadi proksi dari kinerja keuangan pada perusahan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) ini adalah sebesar

0.15 atau 15%. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa rata-rata perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) belum mampu dinilai baik kinerjanya, karena prosentase kinerja keuangannnya berada di bawah 20%. Nilai maksimum untuk ROA pada perusahaan yang terdaftar di JII dimiliki oleh Uniliver Indonesia Tbk. pada tahun 2015 yakni sebesar 0.55 atau 55% dan nilai minimum oleh Lippo Kaarawaci Tbk. pada tahun 2015 yakni 0.03 atau 3%.

Tinggi dan rendahnya rasio ROA pada perusahan yang terdaftar di JII disebabkan oleh rasio laba sebelum pajak dan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi ROA sebuah perusahaan maka, perusahaan tersbut dikatakan mampu mengelola aset yang pada perusahaan tersebut dengan baik.