Jenis Pendekatan Data Penelitian

Sengketa investasi internasional adalah sengketa yang berasal langsung dari investasi, antara Contracting State atau subdivisi atau suatu badan yang berasal dari Contracting State dan warga negara atau perusahaan dari Contracting State lain. Mahkamah Arbitrase ICSID juga telah menetapkan 38 kriteria-kriteria yang membedakan investasi dari transaksi perdagangan pada umumnya. Kriteria tersebut antara lain terdapatnya: a jangka waktu tertentu; b asumsi resiko; c komitmen yang substantif; dan d keuntungan terhadap perkembangan host state. 39

G. Metode Penelitian

Untuk melengkapi penelitian ini agar tujuannya dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Jenis Pendekatan

Dalam penelitian hukum dikenal dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan yuridis sosiologis dan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis sosiologis merupakan pendekatan dengan mengambil data primer atau data yang diambil langsung dari lapangan, sedangkan pendekatan yuridis-normatif merupakan pendekatan dengan data sekunder yang berasal dari hukum positif tertulis maupun International Centre for Settlement of Investment Disputes ICSID 38 Convention on The Settlement of Disputes Between States and Nationals of Other States ICSID Convention, Pasal 25. Yang dimaksud dengan Contracting State di sini adalah negara anggota dari ICSID Convention. Ibid. 39 17 tidak tertulis. Bentuk penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah 40 pendekatan yuridis-normatif. Penulis akan meneliti sumber-sumber hukum positif dalam hukum internasional yang mengatur tentang prinsip Fair and Equitable Treatment FET di bidang investasi internasional, antara lain: perjanjian- perjanjian internasional, khusunya Bilateral Investment Treaties BITs, hukum kebiasaan internasional, putusan arbitrase internasional dan ajaran para sarjana hukum internasional.

2. Data Penelitian

Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder, yakni yang berasal dari penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan terhadap berbagai 41 macam sumber bahan hukum yang dapat diklasifikasikan atas 3 tiga jenis, yaitu: 42 c. Bahan Hukum Primer primary resources atau authoritative records, yaitu: Berbagai dokumen peraturan internasional dan nasional tertulis, bersifat mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Dalam tulisan ini, antara lain adalah teori hukum, perjanjian-perjanjian internasional seperti Bilateral Investment Treaties BITs, Vienna Convention on the Law of Treaties 1969, Sri Mamudji, et al., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum Jakarta: Badan 40 Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005, hlm. 10. Ibid, hlm. 28. 41 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Cetakan 42 Kedua Jakarta: Penerbit Rajawali, 1986, hlm. 15. 18 OECD Draft Convention on Protection of Foreign Property 1967, North Atlantic Free Trade Agreement NAFTA 2001, serta berbagai putusan arbitrase internasional dalam beberapa kasus hukum yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. d. Bahan Hukum Sekunder secondary resources atau non authoritative records, yaitu: Bahan-bahan hukum yang dapat memberikan kejelasan terhadap bahan hukum primer. Semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian tentang isu investasi internasional serta perdebatan dalam penerapan prinsip Fair and Equitable Treatment FET dalam perjanjian internasional dan praktik arbitrase penyelesaian sengketa investasi yang ditinjau dari sudut pandang hukum internasional seperti literatur, jurnal ilmiah dan laporan-laporan organisasi internasional. e. Bahan Hukum Tersier tertiary resources, yaitu: Bahan-bahan hukum yang dapat memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, mencakup kamus hukum dan kamus bahasa untuk pembenahan bahasa Indonesia serta untuk menerjemahkan beberapa literatur asing, serta berbagai bahan lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENYELESAIAN SENGKETA INVESTASI MELALUI ARBITRASE DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

1 8 20

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

15 60 187

PENYELESAIAN SENGKETA TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL E COMMERCE MELALUI ARBITRASE

5 39 113

PENERAPAN PRINSIP KONSENSUS DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI WTO.

0 0 9

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA PULAU MIANGAS MELALUI ARBITRASE INTERNASIONAL.

0 1 8

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

1 1 16

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

0 0 2

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

2 7 41

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

0 0 17

RELASI KLAUSULA FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY DENGAN KEDAULATAN NEGARA ATAS SUMBER DAYA ALAM Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13