T eknik Pengunpulan Data/ Instrumen

E. T eknik Pengunpulan Data/ Instrumen

Pada sub bahasan ini dijelaskan hal-hal yang terkait dengan bagian-bagian sistematis dan teknik pengumpulan data terhadap semua variabel penelitian, yakni: (1) definisi konseptual, (2) definisi operasional dan pengukurannya, (3) kisi-kisi instrumen, (4) kalibrasi (pengujian) instrumen, serta (5) petunjuk pengerjaan dan butir-butir instrumen.

Sehubungan dengan penjelasan tentang metode penelitian pada sub bahasan sebelumnya, penjelasan pada sub bahasan ini dimulai dari variabel X 4 (endogen 2), X 3 (endogen 1) , X 2

(eksogen 2), sampai X 1 (eksogen 1).

Alasan metodologisnya adalah karena penelitian ini adalah penelitian survei (expost facto) terhadap lebih dari dua variabel. Bahkan lebih jauh, penelitian ini bertujuan mencari model hubungan kausal (sebab-akibat). Sebagaimana mestinya penelitian survei hubungan nonkausal (korelasional) maupun hubungan kausal (sebab-akibat), yang meneliti lebih dari dua variabel, maka yang menjadi perhatian utama adalah variabel Y dalam penelitian hubungan nonkausal atau variabel eksogen dalam penelitian hubungan kausal.

58 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h. 120.

Metode Penelitian

1. Variabel X 4 / Endogen 2 (Kinerja Guru)

a. Definisi Konseptual:

Secara definitif konseptual, kinerja guru adalah seperangkat kualitas pelaksanaan proses dan hasil kerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

b. Definisi Operasional dan Pengukurannya

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel operasional yang sedang diteliti. Masri Singarimbun (2003) memberikan penjelasan tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

cara mengukur suatu variabel. 59 Secara definitif operasional, kinerja guru adalah

seperangkat kualitas proses dan hasil kerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang ditunjukkan melalui: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional, dan (4) kompetensi sosial. Konsep operasional ini dikembangkan dari Natawidjaya dan Sanusi (1991:61), Schuler dan Jackson (1999:11-12), Wijaya dan Ruswan (1992:7-9), dan Permen Diknas No.16/2007.

Data skor diambil dengan instrumen berbentuk pernyataan. Oleh karenanya instrumen pengukuran penelitian berbentuk skala. Data skor variabel X 1 (perilaku kepemimpinan) diambil dengan snstrumen berupa angket yang menggunakan skala Likert. Skala ini merupakan salah satu di antara lima bentuk skala pengukuran. Sedangkan keempat bentuk skala lainnya adalah: (1) skala Guttman, (2) semantik diferensial, (3) rating scale, dan (4) skala T hrustone.

59 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2003), h. 46-47.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Dalam bukunya Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Djaali dan Pudji Muljono menjelaskan, skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu

gejala atau fenomena, khususnya di bidang pendidikan. 60 Penggunaan skala ini dengan pilihan jawaban sebagai berikut:

T abel 3.2. Penggunaan Skala Likert No.

Skor Kualitas Jawaban

Pilihan

Kode

1 Sangat setuju

5 Sempurna 2 Setuju

SS

4 Di atas rata-rata 3 Ragu-ragu

3 Rata-rata 4 T idak setuju

TS

2 Di bawah rata- rata

5 Sangat tidak

1 T idak setuju

ST S

memuaskan

Selanjutnya, bentuk pernyataan dalam skala Likert penelitian ini nilainya adalah positif dan negatif. Pernyataan positif mengharapkan responsen memberikan jawaban positif, sedangkan pernyataan mengharap-kan responsen memberikan jawaban negatif.

Penggunaan skala Likert dalam penelitian ini diterapkan juga dalam pengukuran variabel X 3 atau endogen 1 (motivasi kerja guru), dan variabel-variabel X 2 atau eksogen 2 (ketrampilan manajerial kepala sekolah) dan X 1 atau eksogen

1 (perilaku kepemimpinan kepala sekolah).

60 Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia/Grasindo, 2008), h. 28.

Metode Penelitian

c. Kisi-Kisi Instrumen

Pada variabel endogen X 4 (kinerja guru), aspek-aspek yang diukur adalah: (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi profesional, dan (3) kompetensi sosial. Sedang objek/substasi yang diukur adalah:

1) Aspek/dimensi kompetensi kepribadian guru diukur melalui indikator-indikator: (a) kedisiplinan guru, (b) bersikap adil kepada siswa, (c) bersikap terbuta, (d) kemampuan memotivasi siswa, dan (e) kewibawaan guru.

2) Aspek/dimensi kompetensi profesional guru diukur melalui indikator-indikator: (a) pengelolaan program belajar mengajar, (b) penguasaan materi pelajaran, (c) penggunaan media atau sumber belajar, (d) pengelolaan interaksi belajar mengajar, (e) pengelolaan kelas, (f) penyelenggaraan bimbingan, (g) penilain prestasi, (h) penelitian sederhana, (i) pelaksanaan administrasi kelas.

3) Aspek/dimensi kompetensi sosial diukur melalui indikator-indikator: (a) berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman, (b) berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang tua siswa, dan (c) berkomunikasi dan berinteraksi dengan.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

T abel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kinerja Guru (X 4 )

Dimensi/ Sub Pernyataan Jumlah Variabel

+ -  1. Kompetensi

Indikator-Indikator

Kode

a. Kedisiplinan guru D1 1 - 1 0 1 kepribadian

b. Bersikap adil guru

kepada siswa D2 2 - 1 0 1 c. Bersikap terbuta

D3 3 - 1 0 1 d. Kemampuan memotivasi siswa

D4 4 - 1 0 1 e. Kewibawaan guru

D5 6 5 1 1 2 2. Kompetensi

a. Pengelolaan profesional

7, 8 0 2 2 guru

program belajar

D6 -

mengajar b. Penguasaan materi pelajaran

9, 10 0 2 2 c. Penggunaan media atau

D7 -

- 2 0 2 sumber belajar

D8 11,

d. Pengelolaan interaksi belajar

13, 14 0 2 mengajar 2 e. Pengelolaan kelas

D9 -

15 16 1 1 2 f. Penyelenggaraan

D10

bimbingan 18 - 2 0 2 g. Penilain prestasi

20 - 2 0 2 h. Penelitian

D12

sederhana

22 21 1 1 2 i. Pelaksanaan

D13

34 - 2 0 2 3. Kompetensi

D14

administrasi kelas

a. Berkomunikasi sosial guru

26 - 2 b. Berkomunikasi

dan berinteraksi

0 2 dengan teman

D15

dan berinteraksi dengan orang tua

27 28 1 1 2 siswa

D16

c. Berkomunikasi dan berinteraksi

30 - 2 0 2 sekolah

dengan kepala

D17

Jumlah Butir Pernyataan

Metode Penelitian

Keterangan: P (Positif), N (Negatif)

d. Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas Instrumen

a) Uji validitas isi untuk menguji kesesuaiannya dengan

Untuk keperlua pengujian ini, peneliti menggunakan dua cara. Cara pertama adalah validasi para pakar (terutama para tutor dan mentor short course) untuk menguji materi, pengukuran, dan bahasa/keterbacaan) instrumen penelitian.

indikator variabel.

b) Uji validitas konstruk untuk menguji validitas butir-butir angket untuk mengukur apa yang benar hendak diukur sesuai dengan konsep atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.

T abel 3.4. Validasi T eman Sejawat/ Ahli untuk Butir Soal Uraian

Bahasa Butir

No. Validasi Isi

Validasi Konstruk

Baik Cukup Kurang

Cukup Kurang

Ket.

c) Uji validitas empiris (kriteria) untuk menguji/ menentukan kecocokan antara hasil ukur pada responden berdasarkan sasaran ukur prediktor dengan sasaran ukur kreteria. Hasil ukur prediktor adalah hasil ukur yang validitasnya diperiksa. Hasil ukur prediktor diperoleh melalui penerapan alat ukur prediktor pada responden. Uji validitas empiris ini terbagi menjadi dua menjadi dua macam, yakni: (a) validitas internal (validitas butir), dan (b) validitas eksternal.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

(1) Validitas Internal

(a) Validasi

mempermasalahkan validasi butir dengan menggunakan hasil ukur sebagai satu kesatuan sebagai kriteria, sehingga validasi internal

internal

dinamakan validasi butir [1] Validasi internal menguji seberapa jauh

hasil ukur butir tersebut konsisten dengan hasil ukur suatu alat ukur secara keseluruhan.

[2] Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total alat ukur. O leh karena skor butir dalam penelitian ini adalah kontinum, maka alat uji yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi Product Moment (r), sebagai berikut:

(2) Validitas Eksternal

(a) Validitas Prediktif [1] Kriteria eksternal yang digunakan

adalah ukuran atau penampilan yang akan datang.

[2] Sekor kriteria terjadi kemudian setelah

sekor prediktor. [3] Sekor prediktor digunakan untuk memprediksi keadaan kemudian (sering alat ukur predsiktor menjadi alat ukur seleksi).

Metode Penelitian

(b) Validitas Kongkuren Validitas kongkuren merupakan kriteria eksternal yang digunakan adalah ukuran atau penampilan saat ini atau saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengukuran (pada materi yang sama). Alat ukur kriteria adalah alat ukur yang biasa dipakai.

Uji validitas instrumen variabel endogen X 4 ini diterapkan juga terhadap instrumen-instrumen variabel endogen X 3 dan variabel-variabel eksogen X 2 dan X 1 dalam penelitian ini.

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk menguji sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya tingkat kecocokan antara hasil ukur dengan keadaan sesungguhnya pada responden.

a) Reliabilitas Konsistensi T anggapan

Reliabilitas kosistensi tanggapan mempersoalkan apakah jawaban responden terhadap alat ukur konsisten. Ada tiga cara untuk memeriksa reliabilitas tanggapan responden, yang akan dipilih salah satunya untuk penelitian ini, yaitu:

(1) teknik tes-retes, dan (2) bentuk ekivalen.

Pada uji reliabilitas konsistensi tanggapan ini sengaja tidak digunakan teknik belah dua karena jumlah item instrumen yang berarah positif dan yang berarah negatif tidak seimbang.

b) Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item

Reliabilitas ini berkaitan dengan konsistensi antara butir-butir suatu alat ukur. O leh karena butir instrumen penelitian ini adalah kontinum,

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

maka alat ukur yang digunakan adalah Koefisien Alpha atau Alpha Cronbach.

Sedangkan siklus uji reliabilitas instrumen sebagai berikut:

Gambar 3.2. Skema Siklus Uji Reliabilitas Instrumen ALAT UKUR SEMENTARA

PEMAKAIAN ALAT UKUR

RESPONDEN UJI COBA

ANALISIS BUTIR HASIL UKUR UJI COBA ALAT UKUR

(UNTUK DIPAKAI)

Uji reliabilitas instrumen variabel endogen X 4 ini diterapkan juga terhadap instrumen-instrumen variabel endogen X 3 dan variabel-variabel eksogen X 2 dan X 1 dalam penelitian ini.

3) Analisis Butir Instrumen

Untuk keperluan analisis butir instrumen, peneliti menggunakan teknik Pair Comparison. Dalam hal ini, peneliti melibatkan sekelompok orang untuk mengukur sikap kelompok tersebut terhadap beberapa butir yang

Metode Penelitian

menjadi pilihan. Sedangkan caranya adalah sebagai berikut:

a) semua butir dipasangkan dua-dua;

b) sekelompok orang diminta menentukan manakah butir-butir yang lebih baik;

c) jika n banyaknya butir, maka jumlah pasangan: nn (  1)

Analisis butir instrumen variabel endogen X 4 ini diterapkan juga terhadap instrumen-instrumen variabel endogen X 3 dan variabel-variabel eksogen X 2 dan X 1 dalam penelitian ini.

e. Instrumen

1) Petunjuk Pengerjaan Instrumen

PET UNJUK ANGKET

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KET RAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH T ERHADAP MOT IVASI KERJA DAN KINERJA GURU

(Studi Korelasi Kausal Eksploratif di SMK/ ST M “Sultan Agung 1” T ebuireng Jombang)

I. PET UNJUK PENGISIAN:

1. Mohon kepada bapak/ibu/saudara bersedia menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

2. Nyatakan pendapat anda pada setiap pernyataan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia:

a. SS

= Sangat Setuju

b. S

= Setuju

c. RR = Ragu-ragu

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

d. TS = T idak Setuju

e. ST S = Sangat T idak Setuju

3. T idak ada jawaban yang benar atau salah terhadap pernyataan-pernyataan berikut. Anda dapat setuju atau tidak setuju dengan tiap-tiap pernyataan yang diberikan.

II. IDENT IT AS RESPONDEN (PENGISI ANGKET )

Umur : … … ...…… … …… … ……… … ......... Jenis Kelamin

: … … … ...… … …… … ……… … ......... Pangkat/Golongan

: … … … … ...… …… … ……… … … … . Pendidikan T erakhir : … … … …… ...…… … ……… … … … .

2) Butir-Butir Instrumen

Konsep operasional kinerja guru (X 4 ) dikembangkan dari Natawidjaya dan Sanusi (1991:61), Schuler dan Jackson (1999:11-12), Wijaya dan Ruswan (1992:7-9), dan Permen Diknas No.16/2007.

T abel 3.5. Butir-Butir Instrumen Penelitian Kinerja Guru(X 4 )

Dimensi/ Sub Indikator- Variabel

Indikator Butir-Butir Instrumen Arah 1. Kompetensi

a. Kedisiplinan 1) Saya memberikan

kepribadian

guru sanksi terhadap siswa yan sering lupa

guru

mengerjakan tugas b. Bersikap adil

2) Saya memberi sanksi kepada siswa

terhadap siswa yang melanggar peraturan

+ tanpa memandang

laki-laki atau perempuan

c. Bersikap 3) Saya memberi terbuta

kesempatan kepada siswa untuk

+ mengungkapkan keluhan yang

Metode Penelitian

berpengaruh pada proses belajar mengajar

d. Kemampuan 4) Saya memberikan memotivasi

pujian bagi siswa yang siswa

dapat menjawab + pertanyaan dengan benar

e. Kewibawaan 5) Saya merasa sebagai guru

guru yang ditakuti - 6) Bagi saya,

memberikan pendapat kepada siswa, maka

+ pendapat saya itu dituruti oleh siswa

2. Kompetensi

a. Pengelolaan 7) Pembuatan rencana

profesional

program program pengajaran -

guru

belajar tidak perlu disesuaikan mengajar

dengan situasi kelas 8) Saya hanya menggunakan metode

- ceramah pada setiap

materi pengajaran b. Penguasaan

9) Saya pernah merasa materi

tidak menguasai pelajaran

materi pelajaran yang - akan diberikan kepada siswa

10) Saya tetap mengejarkan materi pelajaran walaupun

- saya tidak menguasai

c. Penggunaan 11) Saya mengajar media atau

menggunakan alat + sumber

peraga belajar

12) Saya menganjurkan siswa untuk membaca di

+ perpustakaan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

d. Pengelolaan 13) Saya membiarkan interaksi

interaksi belajar - belajar

mengajar siswa mengajar

berjalan seadanya 14) Konsentrasi mengajar saya hanya difokuskan pada siswa yang sulit

- dalam menerima

materi pelajaran e. Pengelolaan

15) Saya memindahkan kelas

atau menegur siswa yang dianggap

+ mengganggu proses belajar mengajar 16) Saya membiarkan tata ruang kelas apa

- adanya f. Penyelengga- 17) Saya menyediakan

raan waktu untuk bimbingan

membimbing siswa + secara individual

18) Saya menyediakan waktu untuk

+ membimbing siswa

secara kelompok g. Penilain

19) Saya melakukan tes prestasi

awal sebelum + mengajar 20) Bila siswa mengalami daya serap terhadap materi pelajaran kurang dari 65%,

+ maka saya

mengadakan pengajaran remedial

h. Penelitian 21) Saya tidak sederhana

melakukan - identifikasi faktor-

Metode Penelitian

faktor yang mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar 22) Saya melakukan penelitian sederhana yang berhubungan

+ dengan proses belajar mengajar

i. Pelaksanaan 23) Saya menganalisis administrasi

hasil ulangan + kelas

harian/ulangan umum 24) Saya memeriksa kehadiran pada

+ setiap siswa

3. Kompetensi

a. Berkomuni- 25) Saya berdiskusi

sosial guru

kasi dan dengan teman berinteraksi

tentang + dengan

perkembangan teman

dunia pendidikan 26) Saya aktif mengikuti kegiatan Pengembangan dan Pemasyarakatan Kurikulum atau

+ Kegiatan Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP)

b. Berkomuni- 27) Saya melakukan kasi dan

kunjungan ke berinteraksi

rumah orang tua + dengan

siswa yang anaknya orang tua

memiliki masalah siswa

dalam proses belajar 28) Saya tidak menanggapi

- pendapat orang tua

siswa yang tidak

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

relevan c. Berkomuni-

29) Saya meminta kasi dan

bimbingan kepala berinteraksi

sekolah bila merasa + dengan

tidak mampu kepala

mengatasi masalah sekolah

siswa 30) Saya berdiskusi dengan kepala sekolah tentang

+ perkembangan siswa yang saya didik

2. Variabel X 3 / Endogen 1 (Motivasi Kerja Guru)

a. Definisi Konseptual:

Secara definitif operasional, motivasi kerja guru adalah seperangkat perilaku yang menunjukkan semangat dan dorongan dari dalam maupun dari luar diri guru dalam melaksanakan dan memelihara perilaku mengajar.

b. Definisi Operasional dan Pengukurannya

Secara definitif operasional, motivasi kerja guru adalah seperangkat perilaku yang menunjukkan semangat dan dorongan dari dalam maupun dari luar diri guru (motif, harapan, dan insentif) dalam melaksanakan dan memelihara perilaku mengajar. Konsep operasional ini dikembangkan dari Mc. Clelland’s dalam Hasibuan (2000:149-167).

Data skor diambil dengan instrumen angket berbentuk pernyataan, dengan penggunaan skala Likert. Cara kerja instrumen dan skala pada variabel X 3 ini sama seperti cara kerja vriabel X 4 sebagaimana penjelasan di atas.

Metode Penelitian

c. Kisi-Kisi Instrumen

Pada variabel endogen X 3 (Motivasi Kerja Guru), aspek-aspek yang diukur adalah: (1) motif, (2) harapan, dan (3) insentif. Sedang objek/substasi yang diukur adalah:

1) Aspek motif diukur melalui indikator-indikator: (a) upah yang adil dan layak, (b) kesempatan untu majuk atau promosi, (c) pengakuan sebagai individu, (d) keamanan kerja, (e) tempat kerja yang baik, (f) penerimaan oleh kelompok, (g) perlakuan yang wajar, dan (h) pengakuan atas prestasi.

2) Aspek harapan diukur melalui indikator-indikator: (a) kondisi kerja yang baik, (b) perasaan ikut terlibat, (c) pendisiplinan yang bijaksana, (d) penghargaan penuh atas penyelesaian pekerjaan, (e) loyalitas pimpinan terhadap guru, dan (f) pemahaman yang simpatik atas persoalan-persoalan pribadi

3) Aspek insentif diukur melalui indikator-indikator: (a) faktor intinsik yang meliputi penyelesaian pekerjaan dan prestasi kerja, (b) faktor ekstrinsik yang meliputi finansial (gaji dan upah, serta tunjangan), antar pribadi, dan promosi.

T abel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Motivasi Kerja Guru (X 3 )

Dimensi/ Pernyataan Jumlah Sub

Indikator-Indikator

+ -  1. Motif a. Upah yang adil dan layak

Kode

Variabel

29 1 0 1 b. Kesempatan

C1 -

untuk maju atau C2 2 27 1 1 2 promosi c. Pengakuan sebagai individu

16 0 1 1 d. Keamanan kerja

C3 -

C4 4 25 1 1 2

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

e. Tempat kerja yang baik

13 0 1 1 f. Penerimaan oleh

C5 -

kelompok C6 21 5 1 1 2 g. Perlakuan yang

wajar

28 0 1 1 h. Pengakuan atas

C7 -

prestasi C8 15 23 1 1 2 2. Harapan a. Kondisi kerja

yang baik C9 8 - 1 0 1 b. Perasaan ikut

10 17 1 1 2 c. Pendisiplinan

terlibat

C10

yang bijaksana

12 0 1 1 d. Penghargaan

C11

penuh atas penyelesaian

20 - 2 0 2 pekerjaan

C12

e. Loyalitas pimpinan

24 0 1 1 terhadap guru f. Pemahaman yang simpatik atas persoalan-

C13

19 26 1 1 2 persoalan pribadi

C14

3. Insentif a. Faktor Intinsik: 1) penyelesaian

3 7 1 1 2 2) pencapaian/ prestasi

C15

1 - 1 0 1 b. Faktor Ekstrinsik

C16

1) Finansial: a) gaji dan upah

11 - 1 0 1 b) tunjangan

C17

30 9 1 1 2 2) antar pribadi

Jumlah Butir Pernyataan

Keterangan: P (Positif), N (Negatif)

Metode Penelitian

d. Instrumen

Motivasi kerja guru (X 3 / Endogen 1) adalah seperangkat perilaku yang menunjukkan semangat dan dorongan dari dalam maupun dari luar diri guru (motif, harapan, dan insentif) dalam melaksanakan dan memelihara perilaku mengajar. (dikembangkan dari Mc. Clelland’s dalam Hasibuan, 2000:149-167)

T abel 3.7. Butir-Butir Instrumen Penelitian Motivasi Kerja Guru(X 3 )

Dimensi/ Indikator- Sub Indikator

Butir-Butir Instrumen Arah Variabel a. Motif

a. Upah yang adil 29. Saya bekerja di atas dan layak

segalanya hanya - menyenangkan

pimpinan b. Kesempatan

2. Kesempatan melanjutkan untuk maju

sekolah jika diijinkan + atau promosi

oleh pimpinan 27. Saya tidak perlu diakui,

dihormati, dan dihargai sebagai guru, karena itu

- kewajiban saya

c. Pengakuan 16. Pengakuan sebagai guru sebagai

yang layak - individu

dihormati/dihargai d. Keamanan

4. Saya merasa aman dalam kerja

melakukan tugas dan + fungsi kerja 25. Saya tidak perlu asisten

waktu mengajar - walaupun saya sering

terlambat e. T empat kerja

13. Saya sering bekerja yang baik

dalam keadaan apapun, walaupun ruang kerja

- saya tidak bersih dan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

tidak rapi f. Penerimaan

5. Saya tidak merasa risih oleh kelompok

dan gelisah, walaupun teman-teman tidak

- senang terhadap pekerjaan saya

21. Bekerja diterima oleh + kelompok/ teman-teman

g. Perlakuan yang 28. Saya bekerja hanya ingin wajar

naik pangkat dan - golongan h. Pengakuan atas

15. Penghargaan prestasi + prestasi

kerja yang baik 23. Saya bekerja semata-mata

hanya ingin memperoleh penghargaan dari

- pimpinan, walaupun

teman-teman tidak mempercayai

b. Harapan

a. Kondisi kerja 8. Saya bekerja dalam yang baik

suasana yang kondusif + b. Perasaan ikut

10. Saya bekerja keras karena terlibat

ikut terlibat dalam + melaksanakan tugas dan

tanggung jawab 17. Saya tidak perlu kerja

keras dalam - membimbing siswa,

karena gajinya sama saja c. Pendisiplinan

12. Saya tidak perlu mentaati yang bijaksana

peraturan, karena - penilaian dari pimpinan

sama saja d. Penghargaan

18. Penghargaan diberikan penuh atas

kepada yang berprestasi + penyelesaian

20. Saya bangga pekerjaan

mendapatkan penghargaan dari

- pimpinan, walaupun

Metode Penelitian

teman-teman saya merasa tertekan

e. Loyalitas 24. Pimpinan tidak pimpinan

menghiraukan tujuan terhadap guru

organisasi, yang penting - saya senang bekerja dengannya

f. Pemahaman 19. Pimpinan ikut yang simpatik

merasakan masalah atas persoalan-

kesulitan (empatik) + persoalan

terhadap pemacahan pribadi

masalah pribadi saya 26. Pimpinan kurang

empatik terhadap - masalah pribadi saya

c. Insentif

a. Faktor Intinsik: 3. Berusaha mencapai 1) penyelesaian

prestasi tinggi untuk + mendapatkan imbalan

yang pantas 7. Saya bekerja hanya untuk mencapai prestasi

- tinggi untuk kedudukan

yang layak 2) pencapaian/

1. Saya sadar dan bersedia prestasi

menerima sanksi atas + kesalahan dalam tugas b. Faktor

11. Saya merasa kurang Ekstrinsik

menerima gaji, karena 1) Finansial:

sejak BBM naik gaji saya + a) gaji dan

tidak naik upah b) tunjangan

9. Pemberian T unjangan Hari Raya (T HR) tidak perlu diberikan kepada guru, karena

- menghambur-

hamburkan dana saja. 30. Saya bekerja sebagai guru

hanya mencari uang dan + menambah kenaikan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

pangkat 2) Antar

6. Bantuan kesehatan pribadi

diperhatikan oleh pimpinan pada saat saya

sakit

14. Pimpinan kurang memperhatikan masalah kesehatan saya, karena

- hal itu merupakan

masalah pribadi yang harus ditanggung sendiri

3) Promosi 22. Sampai saat ini tidak dipromosikan naik pangkat, karena

- pimpinan tidak senang terhadap pribadi saya

3. Variabel X 2 / Eksogen 2 (Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah)

a. Definisi Konseptual:

Secara definitif konseptual, ketrampilan manajerial kepala sekolah adalah kemampuan seseorang dalam mengelola sumber daya organisasi berdasarkan kompetensi yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

b. Definisi Operasional

Secara definitif operasional, ketrampilan manajerial kepala sekolah adalah ketrampilan manajerial kepala sekolah adalah kemampuan seseorang dalam mengelola sumber daya organisasi berdasarkan kompetensi yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yang meliputi jenis-jenis ketrampilan: konseptual, hubungan manusia, dan teknis. Konsep operasional ini dikembangkan dari dari Otto dan Sanders (1974), Sutisna (1993),

Metode Penelitian

Campbell sebagaimana dikutip oleh Stoops dan Johnson (1967), O liva (1984), dan Carver (1980).

Data skor diambil dengan instrumen angket berbentuk pernyataan, dengan penggunaan skala Likert. Cara kerja instrumen dan skala pada variabel X 2 ini sama seperti cara kerja vriabel X 4 sebagaimana penjelasan di atas.

c. Kisi-Kisi Instrumen

Pada variabel X 2 (Ketrampilan Manajerial Kepala Selolah), aspek-aspek yang diukur adalah: (1) ketrampilan konseptual, (2) ketrampilan hubungan manusia, dan (3) ketrampilan teknikal. Sedang objek/substansi yang diukur adalah sebagai berikut

1) Aspek ketrampilan konseptual diukur melalui indikator- indikator: (a) kemampuan menentukan strategi sekolah, (b) kemampuan merumuskan kebijakan sekolah, dan (c) kemampuan memecahkan masalah.

2) Aspek ketrampilan hubungan manusia diukur melalui indikator-indikator: (a) kemampuan menjalin hubungan kerjasama dengan guru, (b) kemampuan menjalin komunikasi dengan guru, (c) kemampuan memberikan bimbingan dalam

penyelesaian tugas guru, (d) kemampuan membangun semangat/moral kerja guru, (e) memberikan peng-hargaan kepada guru yang berprestasi, (f) kemampuan menyelesaiakan segala permasalahan di sekolah, (g) mengikutsertakan guru dalam merumuskan pengambilan keputusan, (h) kemampuan menyelesaikan konflik di sekolah, (i) menghormati peraturan sekolah, (j) kemampuan menciptakan iklim kompetitif yang sehat di antara guru.

3) Aspek ketrampilan teknikal diukur melalui indikator- indikator: (a) kemampuan menjalankan supervisi kepada guru di kelas, (b) kemampuan mengevaluasi dan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

merevisi program pengajaran guru, (c) kemampuan membuat program pelaksanaan kegiatan pengajaran dengan menghubungkan kurikulum dengan waktu, (d) kemampuan mengelola program evaluasi siswa, (e) kemampuan mengkoordinasi penggunaan alat pengajaran, (f) kemampuan membantu guru dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa, (g) kemampuan mengatur dan mengawasi tata tertib siswa, (h) kemampuan menyusun anggaran belanja sekolah, dan (i) kemampuan melaksanakan administrasi sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.

T abel 3.8. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Ketrampilan

Manajerial (X 2 )

Pernyataan Jumlah Sub Variabel

+ -  1. Ketrampilan

Indikator

Kode

a. Kemampuan konseptual

strategi sekolah sekolah

b. Kemampuan merumuskan kebijakan

B2 3 - 1 0 1 sekolah

c. Kemampuan memecahkan

B3 4 5 1 1 2 masalah 2. Ketrampilan

a. Kemampuan hubungan

menjalin manusia

hubungan B4 6 - 1 0 1 kepala

kerjasama sekolah

dengan guru b. Kemampuan menjalin

B5 7 - 1 0 1 komunikasi

dengan guru c. Kemampuan

B6 8 9 1 1 2

Metode Penelitian

memberikan bimbingan dalam penyelesaian tugas guru d. Kemampuan membangun semangat/moral

B7 10 - 1 0 1 kerja guru

e. Memberikan penghargaan

B8 11 12 1 1 2 kepada guru

yang berprestasi f. Kemampuan menyelesaiakan segala

B9 13 14 1 1 2 permasalahan di sekolah g. Mengikutsertak an guru dalam merumuskan

15 0 1 1 pengambilan keputusan h. Kemampuan menyelesaikan

B10

16 17 1 1 2 konflik di

B11

sekolah i. Menghormati peraturan

18 - 1 0 1 sekolah j. Kemampuan menciptakan iklim kompetitif yang

B12

10 0 1 1 sehat di antara

B13

guru 3. Ketrampilan

a. Kemampuan teknis kepala

20 - 1 0 1 sekolah

menjalankan

B14

supervisi kepada guru di

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

kelas b. Kemampuan mengevaluasi

dan merevisi

21 22 1 1 2 program pengajaran guru c. Kemampuan membuat program pelaksanaan kegiatan

dengan menghubungka n kurikulum dengan waktu d. Kemampuan mengelola

25 - 1 0 1 program

B17

evaluasi siswa e. Kemampuan mengkoordinasi

26 0 1 1 penggunaan

B18

alat pengajaran f. Kemampuan membantu guru dalam

27 - 1 0 1 mendiagnosis

B19

kesulitan belajar siswa g. Kemampuan mengatur dan

28 0 1 1 mengawasi tata

B20

tertib siswa h. Kemampuan menyusun anggaran

29 - 1 0 1 belanja sekolah

B21

i. Kemampuan

B22

Metode Penelitian

melaksanakan administrasi sekolah yang menjadi tanggung jawabnya

Jumlah Butir Pernyataan

Keterangan: P (Positif), N (Negatif)

d. Butir-Butir Instrumen

sekolah adalah

ketrampilan manajerial kepala sekolah adalah kemampuan seseorang dalam mengelola sumber daya organisasi berdasarkan kompetensi yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yang meliputi jenis-jenis ketram-pilan: konseptual, hubungan manusia, dan teknis. Konsep operasional ini dikembangkan dari dari Otto dan Sanders (1974), Sutisna (1993), Campbell sebagaimana dikutip oleh Stoops dan Johnson (1967), O liva (1984), dan Carver (1980).

Tabel 3.9. Butir-Butir Instrumen Penelitian Ketrampilan

Manajerial (X 2 )

Dimensi/ Sub Indikator- Butir-Butir Instrumen

Arah Variabel

Indikator

1. Ketrampilan a. Kemampuan 1) Kepala sekolah mampu + konseptual

menentukan menentukan strategi kepala sekolah

strategi sekolah

sekolah 2) Kepala sekolah mampu

+ menentukan prioritas program sekolah

b. Kemampuan 3) Kepala sekolah mampu + merumuskan

merumuskan kebijakan kebijakan

sekolah

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

sekolah c. Kemampuan

4) Kepala sekolah mampu + memecahkan

memecahkan masalah masalah

guru 5) Kepala sekolah tidak

- mampu memecahkan masalah siswa

2. Ketrampilan a. Kemampuan 6) Kepala sekolah mampu + hubungan

menjalin menjalin hubungan manusia

hubungan kerjasama dengan guru kepala sekolah

kerjasama dengan guru b. Kemampuan

7) Kepala sekolah mampu + menjalin

menjalin komunikasi komunikasi

dengan guru dengan guru c. Kemampuan

8) Kepala sekolah mampu + memberikan

memberikan bimbingan bimbingan

kolektif dalam dalam

penyelesaian tugas guru penyelesaian

9) Kepala sekolah tidak - tugas guru

mampu memberikan bimbingan individual dalam penyelesaian tugas guru

d. Kemampuan 10) Kepala sekolah mampu + membangun

membangun semangat/mora

semangat/moral kerja l kerja guru

guru

e. Memberikan 11) Kepala sekolah + penghargaan

memberikan pujian kepada guru

kepada guru yang yang berprestasi

berprestasi 12) Kepala sekolah tidak - memberikan penghargaan finansial kepada guru yang berprestasi

f. Kemampuan 13) Kepala sekolah mampu +

Metode Penelitian Metode Penelitian

menyelesaiakan menyelesaiakan masalah segala

guru di sekolah permasalahan

14) Kepala sekolah tidak - di sekolah

mampu menyelesaiakan masalah siswa di sekolah

g. Mengikutsertak 15) Kepala sekolah tidak - an guru dalam

mengikutsertakan guru merumuskan

dalam merumuskan pengambilan

pengambilan keputusan keputusan h. Kemampuan

16) Kepala sekolah mampu + menyelesaikan

menyelesaikan konflik konflik di

antarguru di sekolah sekolah

17) Kepala sekolah tidak - mampu menyelesaikan konflik antarsiswa di sekolah

i. Menghormati 18) Kepala sekolah + peraturan

menghormati peraturan sekolah

sekolah j. Kemampuan

19) Kepala sekolah tidak - menciptakan

mampu menciptakan iklim

iklim kompetitif yang kompetitif yang

sehat di antara guru sehat di antara guru

3. Ketrampilan a. Kemampuan 20) Kepala sekolah mampu + teknis kepala

menjalankan menjalankan supervisi sekolah

supervisi kepada guru di kelas kepada guru di kelas b. Kemampuan

21) Kepala sekolah mampu + mengevaluasi

mengevaluasi program dan merevisi

pengajaran guru program

22) Kepala sekolah tidak - pengajaran

mampu merevisi guru

program pengajaran guru c. Kemampuan

23) Kepala sekolah mampu + membuat

membuat program

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

program pelaksanaan kegiatan pelaksanaan

pengajaran per semester kegiatan

24) Kepala sekolah mampu + pengajaran

membuat program dengan

pelaksanaan kegiatan menghubungk

pengajaran per tahun an kurikulum dengan waktu d. Kemampuan

25) Kepala sekolah mampu + mengelola

mengelola program program

evaluasi siswa evaluasi siswa e. Kemampuan

26) Kepala sekolah tidak - mengkoordinas

mampu mengkoordinasi

penggunaan alat alat pengajaran

i penggunaan

pengajaran f. Kemampuan

27) Kepala sekolah mampu + membantu

membantu guru dalam guru dalam

mendiagnosis kesulitan mendiagnosis

belajar siswa kesulitan belajar siswa g. Kemampuan

28) Kepala sekolah tidak - mengatur dan

mampu mengatur dan mengawasi tata

mengawasi tata tertib tertib siswa

siswa

h. Kemampuan 29) Kepala sekolah mampu + menyusun

menyusun anggaran anggaran

belanja sekolah belanja sekolah i. Kemampuan

30) Kepala sekolah tidak - melaksanakan

mampu melaksanakan administrasi

administrasi sekolah yang sekolah yang

menjadi tanggung menjadi

jawabnya tanggung jawabnya

Metode Penelitian

d. Variabel X 1 / Eksogen 1 (Perilaku Kepemimpinan)

a. Definisi Konseptual

Secara definitif konseptual, perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah perilaku kepala sekolah yang mencerminkan

sifat-sifat pemimpin sekolah yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan seluruh kegiatan sekolah

untuk meningkatkan profesionalisme guru.

dengan

strategi

b. Definisi Operasional dan Pengukurannya

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel operasional yang sedang diteliti. Masri Singarimbun (2003) memberikan penjelasan tentang definisi operasional adalah

untur penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel. 61

Secara definitif operasional, perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah perilaku pemimpin sekolah yang bertanggungjawab atas penye-lenggaraan kegiatan-kegiatan: (1) penciptaan learning organization, (2) penentuan arah program sekolah, (3) melaksanakan program supervisi, (4) menunjukkan sifat-sifat kepemimpinan, (5) bertindak sebagai agen perubahan, (6) melaksanakan motivasi bagi personil

untuk meningkatkan profesionalisme guru. Konsep perilaku kepemimpinan

dengan

strategi

kepala sekolah ini dikembangkan dari Peter Senge (1990). 62

Data skor diambil dengan instrumen angket berbentuk pernyataan, dengan penggunaan skala Likert. Cara kerja instrumen dan skala pada variabel X 1 ini sama seperti cara kerja vriabel X 4 sebagaimana penjelasan di atas.

61 Masri Singarimbun, Metode penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2003), h. 46-47.

62 M. Peter Senge, The Filth Dicipline; …, h. 8-10.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

c. Kisi-Kisi Instrumen

Pada variabel eksogen X 1 (perilaku kepemimpinan), aspek-aspek yang diukur adalah aspek-aspek: (1) penciptaan learning organization, (2) penentuan arah program sekolah, (3) melaksanakan program supervisi, (4) menunjukkan sifat-sifat kepemimpinan, (5) bertindak sebagai agen perubahan, (6) melaksanakan motivasi bagi personil dengan strategi untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Sedangkan objek/substansi yang diukur adalah sebagai berikut:

1) Aspek penciptaan learning organization diukur dengan indikator-indikator: (a) kemampuan memfasilitasi profesionalisme guru, (b) kemampuan memotivasi guru dan siswa, dan (c) kemampuan membina akhlak guru.

2) Aspek penentuan arah program sekolah diukur dengan indikator-indikator: (a) kemampuan melakukan fungsi- fungsi manajemen sekolah, kemampuan melakukan administrasi sekolah.

3) Aspek melaksanakan program supervisi diukur dengan indikator-indikator:

kemampuan melakukan supervisi klinis kepada guru, (b) kemampuan melakukan supervisi monitoring

(a)

4) Aspek menunjukkan sifat-sifat kepemimpinan diukur dengan indikator-indikator: (a) kemampuan keteladanan akhlak, (b) kemampuan teknis pemimpin.

5) Aspek bertindak sebagai agen perubahan diukur dengan indikator-indikator:

(a)

kemampuan keteladanan

instruksional, (b) kemampuan keteladanan kerja.

6) Aspek melaksanakan motivasi bagi personil dengan strategi untuk meningkatkan profesionalisme guru diukur dengan indikator-indikator: (a) kemampuan memberi motivasi, (b) Kemampuan melakukan kerja evaluasi.

Metode Penelitian

T abel 3.10. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Perilaku

Kepemimpinan (X 1 )

Sub Variabel Indikator- Pernyataan Jumlah

+ -  1. Penciptaan

Kode

Indikator

a. Kemampuan learning

memfasilitasi A1 1 2 1 1 2 organization

profesionalisme guru b. Kemampuan memotivasi

A2 3 4 1 1 2 guru dan siswa c. Kemampuan membina

- 2 0 2 akhlak guru 2. Penentuan

A3 5, 6

a. Kemampuan arah

melakukan program

manajemen 10 sekolah

d. Kemampuan melakukan

12, A5 2 2 4 administrasi

13 14 sekolah 3. Melaksanak a. Kemampuan

an program melakukan A6 15 16 1 1 2 supervisi

supervisi klinis kepada guru b. Kemampuan melakukan supervisi

A7 17 18 1 1 2 monitoring

4. Menunjukk a. Kemampuan an sifat-sifat

keteladanan A8 19 20, 1 2 3 kepemim-

akhlak 21 pinan

b. Kemampuan teknis

A9 - 2 0 2 pemimpin

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

5. Bertindak a. Kemampuan 24, sebagai

instruksional perubahan

b. Kemampuan

6. melaksanak a. Kemampuan an motivasi

bagi motivasi personil

b. Kemampuan dengan

melakukan kerja strategi

evaluasi untuk

meningkatk

35 34 2 1 3 an profesional- isme guru

A13

Jumlah Butir Pernyataan

Keterangan: P (Positif), N (Negatif)

d. Kisi-Kisi Instrumen

Perlaku kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) adalah

perilaku pemimpin sekolah yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan

kegiatan

dengan

strategi untuk

meningkatkan profesionalisme guru (dikembangkan dari Peter Senge, 1990:8-10)

Metode Penelitian Metode Penelitian

T abel 3.11. Butir-Butir Instrumen Perilaku

Kepemimpinan (X 1 )

Dimensi/ Sub Variabel

Indikator Butir-Butir Instrumen Arah

1. Penciptaan a. Kemampuan 1) Kepala sekolah mampu learning

memfasilitasi meningkatkan + organization

profesional- profesionalisme guru isme guru

2) Kepala sekolah tidak mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan guru

- tentang pembelajaran

b. Kemampuan 3) Kepala sekolah mampu memotivasi

memotivasi guru untuk + guru dan

disiplin dalam bekerja secara siswa

berprestasi 4) Kepala sekolah tidak mampu memotivasi siswa untuk

- disiplin dalam belajar secara

berprestasi

c. Kemampuan 5) Kepala sekolah dapat membina

membina kepribadian + akhlak guru

(mental dan moral) guru 6) Kepala sekolah dapat membina sikap dan perilaku

guru

2. Penentuan a. Kemampuan 7) Kepala sekolah tidak mampu arah

melakukan melakukan fungsi program

fungsi-fungsi manajemen terhadap sarana - sekolah

manajemen dan prasarana sekolah sekolah

8) Kepala sekolah mampu melakukan fungsi

+ manajemen terhadap

program pendidikan sekolah 9) Kepala sekolah mampu melakukan fungsi manajemen terhadap

+ program pengembangan guru di sekolah

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

10) Kepala sekolah tidak mampu melakukan fungsi manajemen terhadap

- program pengembangan fasilitas sekolah

b. Kemampuan 11) Kepala sekolah mampu melakukan

mengadministrasikan + administrasi

kurikulum sekolah

12) Kepala sekolah tidak mampu mengadministrasikan

- keuangan 13) Kepala sekolah mampu mengadministrasikan fasilitas

+ sekola bersama guru dan staf

yang terkait 14) Kepala sekolah tidak mampu mengadministrasikan guru, murid, dan staf sekolah

- lainnya bersama guru dan staf yang terkait

3. Melaksana- a. Kemampuan 15) Kepala sekolah mampu kan program

melakukan melakukan supervisi supervisi

supervisi terhadap motivasi, kreativitas + monitoring

guru di sekolah 16) Kepala sekolah tidak mampu melakukan supervisi terhadap kinerja dan

- produktivitas kerja guru di sekolah

b. Kemampuan 17) Kepala sekolah mampu melakukan

melakukan supervisi klinis supervisi

kepada guru untuk + klinis kepada

meningkatkan guru

profesionalisme guru. 18) Kepala sekolah tidak mampu melakukan supervisi klinis kepada guru untuk

- meningkatkan mutu pembelajaran.

Metode Penelitian

4. a. Kemampuan 19) Kepala sekolah mampu keteladanan

menunjukkan kepribadian + akhlak

yang patut diteladani oleh guru dan staf. 20) Kepala sekolah tidak memiliki keahlian dasar

- dalam memimpin sekolah 21) Kepala sekolah tidak memiliki pengalaman dari pengetahuan profesional

- tentang kepemimpinan

b. Kemampuan 22) Kepala sekolah memiliki teknis

pengetahuan tentang + pemimpin

administrasi sekolah 23) Kepala sekolah memiliki pengetahuan tentang

+ pengawasan sekolah 5. Bertindak

a. Kemampuan 24) Kepala sekolah tidak mampu - sebagai agen

keteladanan bekerja secara konstruktif perubahan

instruksional 25) Kepala sekolah tidak mampu bekerja secara kreatif

- 26) Kepala sekolah mampu

bekerja secara delegatif + b. Kemampuan

27) Kepala sekolah mampu keteladanan

bekerja secara rasional dan + kerja

objektif 28) Kepala sekolah mampu bekerja secara disiplin dan

teladan 29) Kepala sekolah tidak mampu bekerja secara fleksibel dan

- adaptabel 30) Kepala sekolah tidak mampu bekerja secara pragmatis

- (berdasarkan manfaat) 6. Melaksana-

a. Kemampuan 31) Kepala sekolah dapat kan motivasi

memberi memotivasi kerja guru + bagi personil

motivasi melalui pengaturan dengan

lingkungan fisik

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

strategi 32) Kepala sekolah tidak dapat untuk

memotivasi guru dalam - meningkatka

bekerja melalui pengaturan n

kelas dan sekolah. profesional-

b. Kemampuan 33) Kepala sekolah dapat isme guru

melakukan mengevaluasi kerja guru + kerja evaluasi

melalui pengaturan suasana kerja dan disiplin. 34) Kepala sekolah tidak dapat mengevaluasi kerja guru melalui dorongan

- penghargaan.

35) Kepala sekolah dapat mengevaluasi kerja guru melalui penyediaan fasilitas

+ sebagai sumber belajar kepada guru

F. T eknik Analisis Data

1. Pengujian Persyaratan Pengolahan Data

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data penelitian ini dilakukan dengan rumus Chi-Square sebagai berikut:

2 Kriteria pengujian: jika X 2 o >X t , maka tolak H o

b. Uji Homogenitas Data

Pengjian homogenitas data penelitian ini dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Varians yang besar

F  2  ; dk = n-1 S y

Varians yang kecil

Kriteria pengujian: jika F o >F t , maka tolak H o

Metode Penelitian

2. T eknik Analisis Data

T eknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Path analysis merupakan salah satu jenis analisis hubungan lebih dari dua variabel, baik hubungan prediksi (regresi), hubungan keeratan (timbal-balik), maupun hubungan kepengaruhan (sebab-akibat). Selanjutnya jenis analisis hubungan kepengaruhan dibagi kedalam model eksploratori dan model konfirmatori. Path analysis merupakan jenis analisis kepengaruhan.

Sedangkan jenis analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis analisis jalur kepengaruhan model ekploratori. Model ekploratori bertujuan mencari model hubungan kausal variabel eksogen terhadap variabel endogen. Oleh karena itu penelitian ini tidak bertujuan mengkonfirmasi/ menguji teori di lapangan sebagaimana penelitian hubungan kausal yang menggunakan analisis Lisrel (Linier Structural Relation) dan SEM (Structural Equation Modelling).

Ada empat poin dasar penggunaan analisis jalur model eksploratosi dalam penelitian ini. Pertama, penelitian ini bertujuan mencari model hubungan kausal lebih dari satu variabel, dan tidak bertujuan menguji teori di lapangan. Kedua, hubungan antara dua variabel adalah linier dan aditif (penjumlahan). Ketiga, hubungan antara tiap dua variabel bersifat rekursif (eka arah). Keempat, variabel residu (sisa) tidak berkorelasi dengan sesamanya dan variabel dalam sistem (r xe = r ex = 0).

Selanjutnya untuk memenuhi syarat-syarat penggunaan analisis jalur, maka peneliti dituntut memastikan hal-hal sebagai berikut:

a. Semua data yang diteliti adalah data interval;

b. Hubungan antara dua variabel adalah linier dan aditif (penjumlahan);

c. Hubungan antara tiap dua variabel bersifat rekursif (eka arah);

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

d. Variabel residu (sisa) tidak berkorelasi dengan n sesamanya dan dengan variabel dalam sistem (r xe = r ex = 0). 0). Variabel- variabel residu ini, yang dilambangkan dengan an e, dapat diperiksa pada gambar desain analisis di bawah ini ini.

Gambar 3.3. Desain Analisis Penelitian Jalur

Keterangan:

e 1 : variabel residu bagi X 1 .

e 2 : variabel residu bagi X 2 .

e 3 : variabel residu bagi X 3 .

e 4 : variabel residu bagi X 4 .

Variabel-variabel residu tersebut, tidak dimasukka kan kedalam sistem analisis data penelitian.

3. T ahap-T ahap Analisis Data

1. Menentukan Hipotesis Statistik Penelitian

a. H 0 :  31 =0

H 1 :  31 >0

b. H 0 :  32 =0

H 1 :  32 >0

c. H 0 :  41 =0

H 1 :  41 >0

d. H 0 :  42 =0

H 1 :  42 >0

Metode Penelitian

e. H 0 :  43 =0

H 1 :  43 >0

2. Menyajikan Data Lapangan

Data lapangan disajikan kedalam tabel di bawah ini:

T abel 3.12. Format Deskripsi Data Lapangan (1): Nilai X

No.

dst.

T otal (  )

Rerata SD (S)

Varians (s 2 )

Selanjutnya disajikan tabel nilai x (simpangan) dengan rumus sebagai berikut: x = X  X (nilai X dikurang X rerata)

T abel 3.13. Format Deskripsi Data Lapangan (2): Nilai x (Simpangan)

No.

dst.

T otal (  )

Selanjutnya disajikan tabel nilai X2 sebagai berikut:

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

T abel 3.14. Format Deskripsi Data Lapangan (3):

Nilai X 2

2 2 2 No. 2 X

dst.

T otal (  )

3. Mendeskripsikan data dalam bentuk matriks korelasi

Pada tahap ini data lapangan dianalisis dengan analisis regresi dan analisis korelasi untuk mengetahui

nilai r dan p; r 12 atau  21 ,r 31 atau  31 ,r 41 atau  41 ,r 23 atau  32 ,  42 , dan r 34 atau  43 . Selanjutnya nilai-nilai tersebut

dimasukkan kedalam tabel matriks korelasi di bawah ini.

T abel 3.15. Format Matriks Korelasi Jalur X1 X2 X3 X4

X1 1 r 12 ,  21 r 13,  31 r 14 ,  41 X2 1 r 23 ,p 32 r 24 ,  42 X3 1 r 34 ,  43

X4 1

4. Mencari koefisien jalur

Untuk mencari koefisien jalur, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari hubungan antar variabel dalam z

Metode Penelitian

b. Mencari hubungan koefisien jalur dengan koefisien korelasi

Sesuai dengan gambar desain analisis, bagian- bagian pokok untuk mencari koefisien jalur dinyatakan dengan rumus-rumus sebagai berikut: r

13 :  31 +  32 r 21

r 23 :  31 r 12 +  32 r 14 :  41 +  42 r 31 +  43 r 31 r 24 :  41 r 12 +  42 +  43 r 32 r 34 :  41 r 31 +  42 r 32 +  43

5. Melakukan pengujian hipotesis

6. Menarik kesimpulan

7. Kriteria Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

1) Taraf signifikansi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 95% atau  = 0,05.

2) Jika p j > 0,05, maka H o ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh langsung secara positif variabel eksogen terhadap variabel endogen.

3) Jika p j < 0,05, maka H o diterima yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh langsung secara positif variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Penarikan kesimpulan didasarkan pada hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan kriteria pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELIT IAN DAN PEMBAHASANNYA

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Berdasarkan data lapangan yang berhsil diperoleh, maka data hasil penelitian disajikan pada tabel di bawah ini.

T abel 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

No. Resp.

X 1 X 2 X 3 X 4 1 148

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

4383 4456 Mean (Rerata)

X 1 : Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

X 2 : Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah

X 3 : Motivasi Kerja Guru

X 4 /Y : Kinerja Guru N

: 35 Variabel X 1 , X 2 , dan X 3 adalah variabel eksogen. Sedang

X 4 atau Y adalah variabel endogen. Data-datanya dijelaskan di bawah ini.

1. Deskripsi Data Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Skor diperoleh dengan 35 item pertanyaan. Pada skor empiris perilaku kepemimpinan kepala sekolah, jumlah responden (n) = 35, skor minimum = 117, skor maksimum = 169 dengan rentang = 169 - 117 = 52. Sedang rentang skor teoretisnya adalah 35–175. Selanjutnya data skor empiris tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi dengan banyak kelas = 6, panjang kelas atau lebar interval = 8,67 dibulatkan menjadi 9, mean (rerata) = 144,86, median (nilai tengah) = 146, modus (nilai yang paling banyak muncul) = 166, standart deviation (simpangan baku) = 14,61, varians = 213,48.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

T abel 4.2. Distribusi Frekuensi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Frekuensi Frekuensi No.

Nilai

Frekuensi

Interval Kelas

T engah

Absolut

Kumulatif Relatif

Nilai-nilai mean, median, dan modus dari data tersebut hampir sama, yaitu berada pada sekitar 146. Hal ini mengindikasikan bahwa data tersebut di atas mempunyai sebaran yang normal. Selanjutnya, dari tabel distribusi frekuensi tersebut di atas terlihat bahwa responden yang memperoleh skor pada kelas nilai rerata adalah sebesar 25,71%, responden yang memperoleh skor di atas rerata sebesar 42,86%, dan responden yang memperoleh skor di bawah rerata sebesar 31,43%.

Paparan data tersebut di atas dapat diperjelas dengan tampilan histogram di bawah ini.

P erilaku K epemimpinan K epala S ekolah

Interval kelas

Gambar 4.1. Histogram Skor Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

2. Deskripsi Data Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah

Skor diperoleh dengan 30 item pertanyaan. Pada skor empiris ketrampilan manajerial kepala sekolah, jumlah responden (n) = 35, skor minimum = 101, skor maksimum = 148, dengan rentang = 148 - 101 = 47. Sedang rentang skor teoretisnya adalah 30-150. Selanjutnya data skor empiris tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi dengan banyak kelas = 6, panjang kelas atau lebar interval = 7,83 dibulatkan menjadi 8, mean = 126,63, median = 127, modus = 128, standart deviation = 12,50, varians = 156,18.

T abel 4.3. Distribusi Frekuensi Ketrampilan Manajerial

Kepala Sekolah

Frekuensi Frekuensi No.

Nilai

Frekuensi

Interval Kelas

T engah

Absolut

Kumulatif Relatif

Nilai-nilai mean, median, dan modus dari data tersebut hampir sama, yaitu berada pada sekitar 127. Hal ini mengindikasikan bahwa data tersebut di atas mempunyai sebaran yang normal. Selanjutnya, dari tabel distribusi frekuensi tersebut di atas terlihat bahwa responden yang memperoleh skor pada kelas nilai rerata adalah sebesar 22,86%, responden yang memperoleh skor di atas rerata sebesar 40,00%, dan responden yang memperoleh skor di bawah rerata sebesar 37,14%.

Paparan data tersebut di atas dapat diperjelas dengan tampilan histogram di bawah ini.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

K emampuan Manajerial K epala S ekolah

Interval K elas

Gambar 4.2. Histogram Skor Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah

3. Deskripsi Data Motivasi Kerja Guru

Skor diperoleh dengan 30 item pertanyaan. Pada skor empiris motivasi kerja guru, jumlah responden (n) = 35, skor minimum = 101, skor maksimum = 144, dengan rentang = 144 - 101 = 43. Sedangkan rentang skor teoretisnya adalah 30–150. Selanjutnya data skor empiris tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi dengan banyak kelas = 7, panjang kelas atau lebar interval = 7,17 dibulatkan menjadi 7, mean = 125,23, median = 125, modus = 143, standart deviation = 13,08, varians = 171,01.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru

Frekuensi Frekuensi No.

Nilai

Frekuensi

Interval Kelas

T engah

Absolut

Kumulatif Relatif

Nilai-nilai mean, median, dan modus dari data tersebut hampir sama, yaitu berada pada sekitar 125. Hal ini mengindikasikan bahwa data tersebut di atas mempunyai sebaran yang normal. Selanjutnya, dari tabel distribusi frekuensi tersebut di atas terlihat bahwa responden yang memperoleh skor pada kelas nilai rerata adalah sebesar 20,00%, responden yang memperoleh skor di atas rerata sebesar 40,00%, dan responden yang memperoleh skor di bawah rerata sebesar 40,00%.

Paparan data tersebut di atas dapat diperjelas dengan tampilan histogram di bawah ini.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Motivas i K erja G uru

Interva l K ela s

Gambar 4.3. Histogram Skor Motivasi Kerja Guru

4. Deskripsi Data Kinerja Guru

Skor diperoleh dengan 30 item pertanyaan. Pada skor empiris kinerja guru, jumlah responden (n) = 35, skor minimum = 103, skor maksimum = 145, dengan rentang = 145 – 103 = 42. Sedangkan rentang skor teoretisnya adalah 30-150. Selanjutnya data skor empiris tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi dengan banyak kelas = 7, panjang kelas atau lebar interval = 7, mean = 127,31, median = 128, modus = 142, standart deviation = 12,09, varians = 146,10.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

T abel 4.5. Distribusi Frekuensi Kinerja Guru

Frekuensi Frekuensi No.

Nilai

Frekuensi

Interval Kelas

T engah

Absolut

Kumulatif Relatif

Nilai-nilai mean, median, dan modus dari data tersebut hampir sama, yaitu berada pada sekitar 128. Hal ini mengindikasikan bahwa data tersebut di atas mempunyai sebaran yang normal. Selanjutnya, dari tabel distribusi frekuensi tersebut di atas terlihat bahwa responden yang memperoleh skor pada kelas nilai rerata adalah sebesar 22,86% , responden yang memperoleh skor di atas rerata sebesar 34,29%, dan responden yang memperoleh skor di bawah rerata sebesar 42,86%.

Paparan data tersebut di atas dapat diperjelas dengan tampilan histogram di bawah ini.

K inerja G uru

Interva l K ela s

Gambar 4.4. Histogram Skor Kinerja Guru

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Selanjutnya berdasarkan data di atas berikut ini dideskripsikan nilai-nilai minimim, maksimum, mean (rerata), deviasi standar, dan varian sebagaimana tabel di bawah ini.

T abel 4.6. Rangkuman Statistik Deskriptif Data Hasil Penelitian

Variabel Minimum

Maximum

Mean Standart Deviation

Variance

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

144.86 14.61 213.48 Ketrampilan Manajerial

126.63 12.50 156.18 Motivasi Kerja Guru (X3)

Kepala Sekolah (X2)

125.23 13.08 171.01 Kinerja Guru (X4/Y)

E. Pengujian Persyaratan Pengolahan Data

Pada pengujian persyaratan pengolahan data ini dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji data penelitian apakah berasal dari populasi yang berdistribusi norma atau tidak. Uji normaitas data skor hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk semua keompok data sebagai berikut: Kelompok 1 : kelompok data Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah (X 1 )

Kelompok 2 : kelompok data Ketrampilan Manajerial Kepala

Sekolah (X 2 )

Kelompok 3 : kelompok data Motivasi Kerja Guru (X 3 ) Kelompok 4 : kelompok data Kinerja Guru (X 4 /Y) Data skor hasil belajar pada setiap kelompok dicari nilai

signifikansinya, kemudian dibandingkan dengan nilai  = 0,05. Jika nilai signifikansi lebih besar daripada  = 0,05, maka H 0

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

diterima. Ini berarti bahwa sampel berdistribusi normal. Demikian sebaliknya, nilai signifikansi lebih kecil daripada  = 0,05, maka

H 0 ditolak. Ini berarti bahwa sampel berdistribusi tidak normal.

T abel 4.7. Rekapituasi Hasil Uji Normalitas Data dengan

Kolmogorov- Smirnov

Sig (2- No.

Kelompok Sampel

1 Perilaku Kepemimpinan

35 0.517 0,05 Normal

Kepala Sekolah (X 1 )

2 Ketrampilan Manajerial Kepala

35 0.555 0,05 Normal Sekolah (X 2 ) 3 Motivasi Kerja Guru (X

35 0.602 0,05 Normal 3 )

4 Kinerja Guru (X 4 /Y) 35 0.530 0,05 Normal

F. Pengolahan Data (Pengujian Hipotesis)

1. Menentukan Hipotesis Statistik Penelitian

a. H 0 :P 31 =0

H 1 :P 31 >0

b. H 0 :P 31 =0

H 1 :P 31 >0

c. H 0 :P 41 =0

H 1 :P 41 >0

d. H 0 :P 32 =0

H 1 :P 32 >0

e. H 0 :P 43 =0

H 1 :P 43 >0 Hipotesis statistik di atas merupakan hipotesis untuk pengujian individual. Sedang hipotesis untuk secara simultan (keseluruhan adalah sebagai berikut:

Hasil Penelitian dan P n Pembahasan

H 0 : Y= ρ YX 1 + ρ YX 2 + ρ YX 3 + Є 2 =0

H 1 : Y= ρ YX 1 + ρ YX 2 + ρ YX 3 + Є 2 >0

2. Menentukan Model Diagram Jalur/ Konstelasi M i Masalah yang Sesuai

Diagram jalur yang dipilih untuk penelitian n ini adalah diagram jalur model kedua di antara tiga model diag iagram jalur yang peneliti ketahui, sebagai berikut:

Gambar 4.5. Desain Penelitian Jalur

3. Menyajikan Data Lapangan

Data lapangan telah disajikan sebagaimana t tabel pada subbahasan A (penyajian data lapangan) di atas.

4. Mendeskripsikan data dalam bentuk matriks kore orelasi

Pada tahap ini data lapangan dianalisis denga ngan analisis regresi dan analisis korelasi untuk mengetahui nilai r i r dan p; r 12 atau P 21 ,r 31 atau P 31 ,r 41 atau P 41 ,r 23 atau P 32 ,P 42 , dan r nr 34 atau P 43 . Selanjutnya nilai-nilai tersebut dimasukkan ke da dalam tabel matriks korelasi di bawah ini.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

T abel 4.8. Matrik Korelasi

No. 1 2 3 4

Perilaku

Ketrampilan Motivasi Kinerja

Kepemimpinan

Manajerial

Sekolah (X2) (X3) (X4/Y) 1 Perilaku

Kepala Sekolah

Kepala

Kerja Guru Guru

(X1)

Kepemimpinan Kepala Sekolah

1 0,945 0,992 0,984 (X1) 2 Ketrampilan

Manajerial Kepala 1 0,931 0,963 Sekolah (X2)

3 Motivasi Kerja Guru (X3)

1 0,983 4 Kinerja Guru

(X4/Y) 1

5. Mencari Koefisien Jalur

Untuk mencari koefisien jalur, maka dilakukan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Mencari hubungan koefisien jalur dengan koefisien korelasi

Berdasarkan olah data dengan SPSS 16, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

T abel 4.9. b ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4885.158 a 3 1628.386 612.734 .000 Residual

Total 4967.543 34 a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja Guru (X 3 ), Ketrampilan Manajerial

Kepala Sekolah (X 2 ), Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ).

b. Dependent Variable: Motivasi Kerja Guru (X 4 /Y)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

T abel 4.10. Coefficients a

t Sig.

B Std. Error

0,077 0,382 0,705 Kepala Sekolah (X1)

1 Ketrampilan Manajerial Kepala

0,346 4,812 0,001 Sekolah (X2)

Motivasi Kerja Guru (X3)

a. Dependent Variable: Kinerja Guru (X 4 /Y)

T abel 4.11. Model Summary b

Change Statistics Model

R R Square Adjusted Std. Error of R Square the Estimate R Square

F Change df1 df2 Sig. F Change

1.630 0,983 612.734 3 31 0,000 a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja Guru (X 3 ), Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah (X 2 ),

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ).

6. Pengujian Hipotesis

a. T araf signifikansi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 95% atau  = 0,05.

b. Berdasarkan hasil analisis di atas, hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Pengujian secara Simultan (Keseluruhan)

Dari tabel 4.9. Anova b diperoleh nilai F sebesar 612,734 dengan nilai probabilitas (sig)=0. Oleh

karena nlai sig < 0,05, maka keputusannya adalah H 0 ditolak. Dengan demikian, perilaku kepemimpinan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

kepala sekolah (X 1 ), ketrampilan manajerial kepala sekolah (X 2 ), dan motivasi kerja guru (X 3 ) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru (X 4 /Y).

atau R yx1x2x3 adalah 0,983 = 98% sebagaimana disebutkan pada tabel 4.11. Model Summary b . Sedang besar pengaruh

Besar koefisien determinan R 2

square

variabel lain di luar model, atau tidak dijelaskan dalam penelitian ini, sebesar 2%.

2) Pengujian secara Individual

a) Pengujian terhadap Hipotesis X 1  X 4 /Y

Hipotesisnya adalah: H 0 :P 41 =0

H 1 :P 41 >0

H 0 : Perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru (X 4 /Y).

H 1 : Perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru (X 4 /Y). Berdasarkan data pada tabel 4.10. di atas, pada kolom Sig (signifikansi) diperoleh nilai sig. 0,705. Nilai ini lebih besar daripada probabilitas 0,05 (Sig. > 0,05). Dengan demikian

H 0 diterima dan H 1 ditolak. Ini berarti perilaku kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru.

b) Pengujian terhadap Hipotesis X 2  X 4 /Y

Hipotesisnya adalah: H 0 :P 42 =0

H 1 :P 42 >0

H 0 : Ketrampilan manajerial kepala sekolah (X 2 ) tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru (X 4 /Y).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

H 1 : Ketrampilan manajerial kepala sekolah berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru (X 4 /Y). Berdasarkan data pada tabel 4.10. di atas, pada kolom Sig (signifikansi) diperoleh nilai sig. 0,001. Nilai ini lebih kecil daripada probabilitas 0,05 (Sig. < 0,05). Dengan demikian

H 0 ditolak dan H 1 diterima. Ini berarti ketrampilan manajerial kepala sekolah berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru. Sedang besar pengaruhnya secara langsung adalah 0,346 atau 35%.

c) Pengujian terhadap Hipotesis X 3  X 4 /Y

Hipotesisnya adalah: H 0 :P 43 =0

H 1 :P 43 >0

H 0 : Motivasi kerja guru (X 3 ) tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru (X 4 /Y).

H 1 : Motivasi kerja guru (X 3 ) berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru (X 4 /Y). Berdasarkan data pada tabel 4.10. di atas, pada kolom Sig (signifikansi) diperoleh nilai sig. 0,003. Nilai ini lebih kecil daripada probabilitas

0,05 (Sig. < 0,05). Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima. Ini berarti motivasi kerja guru berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru. Sedang besar pengaruhnya secara langsung adalah 0,585 atau 59%.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

3) Pengaruh Langsung dan Pengaruh T idak Langsung

a) Pengaruh langsung (direct effect) X 1 ke Y adalah

0,077 atau 7,7%, tetapi pengaruh ini tidak signifikan karena nilai sig. 0,705. Pengaruh

langsung X 2 ke Y adalah 0,346 atau 34,6% (35%). Sedang pengaruh langsung X 3 ke Y adalah 0,585 atau 58,5% (59%).

b) Pengaruh tidak langsung (indirect effect) X 1 ke Y

melalui X 3 =pX 3 X p yX 1 x 3 = ((0,585)x(0,077) = 0,045) x (0,585) = 0,026. Dengan demikian pengaruh totalnya = p yX 1 + IE = 0,077 + 0,026 = 0,103 atau 10,3% (10%).

c) Pengaruh tidak langsung (indirect effect) X 2 ke Y

melalui X 3 =pX 3 X 2 x p yX 3 = (0,585)x(0,348) = 0,202) x (0,585) = 0,118. Dengan demikian pengaruh totalnya = p yX 2 + IE = 0,346 + 0,118 = 0,464 atau 46,4% (46%).

4) Rangkuman Hasil Koefisien Jalur dan Diagram Model Final Analisis Jalur

T abel 4.12. Hasil Koefisien Jalur

Pengaruh Koefisien

Koefisien Koefisien Jalur

Determinan Variabel Antarvariabel (Beta)

Nilai t

Nilai F

Hasil

R square lain Direct Effect

Pengujian

X terhadap Y

0,983 atau 0,02 X 2 terhadap Y

diterima

98% atau 2% X 3 terhadap Y

4 H 0 ditolak

H 0 ditolak

Indirect Effect

X 1 ke Y melalui X 3 0,103 0,897 X 2 ke Y melalui

X 0,464 0,536

Hasil Penelitian dan P n Pembahasan

Atas dasar hasil koefisien jalur tersebut, ma maka dapat diperoleh “Diagram Model Final Analisis Jalur” dalam am penelitian ini sebagaimana gambar di bawah ini.

Gambar 4.6. Diagram Model Final Analisis Jalur lur

G. Interpretasi dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada an analisis data tersebut di atas, maka dapat diinterpretasikan: pertam ama , kinerja guru secara bersama-sama dipengaruhi oleh faktor- -faktor: (1) perilaku kepemimpinan kepala sekolah, (2) ke ketrampilan manajerial kepala sekolah, dan (3) motivasi kerja gur uru, dengan nilai koefisien total sebesar 0,983 atau 98%. Sedang ng pengaruh lainnya sebesar 2% tidak dijelaskan dalam penelitian tian ini atau dijelaskan di luar model penelitian ini.

Kedua , diantara ketiga faktor tersebut, yang pa paling besar pengaruhnya secara langsung terhadap kinerja gu guru adalah

faktor motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien sebe ebesar 0,585 atau dibulatkan menjadi 59%. Dengan demikian, j , jika faktor motivasi kerja guru semakin tinggi, maka semakin t tinggi pula kinerja guru. Faktor lainnya, yaitu ketrampilan manaje ajerial kepala sekolah berpengaruh juga secara langsung terhadap kin kinerja guru, dengan nilai koefisien sebesar 0,346 atau dibulatkan kan menjadi 35%. Sedang faktor lainnya lagi, yakni perilaku kepem pemimpinan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

kepala sekolah tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru.

Ketiga , disamping pengaruh secara langsung (direct effect), kinerja guru juga dipengaruhi secara tidak langsung (indirect effect) oleh ketiga faktor tersebut di atas. Kinerja guru dipengaruhi secara tidak langsung oleh faktor perilaku kepemimpinan melalui faktor motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien sebesar 0,103 atau dibulatkan menjadi 10,3% (10%). Sedang pengaruh tidak langsung dari faktor lain sebesar 90% dijelaskan di luar model. Dengan demikian, jika perilaku kepemimpinan kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja guru, maka perilaku kepemimpinan tersebut berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru. Selain itu, kinerja guru dipengaruhi juga secara tidak langsung oleh faktor ketrampilan manajerial kepala sekolah melalui faktor motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien sebesar 0,464 dibulatkan menjadi 47%. Sedang pengaruh tidak langsung dari faktor lain sebesar 53% dijelaskan di luar model. Dengan demikian, jika ketrampilan manajerial kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja guru, maka ketrampilan manajerial tersebut berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru.

BAB V PENUT UP

D. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada bab IV di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

2. Terdapat pengaruh langsung secara positif motivasi kerja guru terhadap kinerja guru, dengan koefisien jalur sebesar 0,585 atau 59%.

3. Terdapat pengaruh langsung secara positif perilaku kepemim- pinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,045 atau 5%.

4. Terdapat pengaruh langsung secara positif ketrampilan manajeral kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien jalur sebesar 0, 202 atau 20%.

5. Tidak terdapat pengaruh langsung secara positif perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.

6. Terdapat pengaruh langsung secara positif ketrampilan manajeral kepala sekolah terhadap kinerja guru, dengan koefisien jalur sebesar 0,346 atau 35%.

Lima poin di atas merupakan kesimpulan pokok untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat juga ditarik poin- poin kesimpulan lainnya yang terkait dengan lima poin kesimpulan di atas, yakni:

a. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah, ketrampilan manajerial kepala sekolah, dan motivasi kerja guru secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru, dengan nilai total koefisien determinan sebesar 0,983 atau 98%.

b. Perilaku kepemimpinan, meskipun tidak berpengaruh langsung secara positif terhadap kinerja guru, sebagaimana kesimpulan

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

nomor 4 di atas, tetapi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien pengaruh tidak langsung sebesar 0,103 atau 10%.

c. Ketrampilan manajerial kepala sekolah disamping berpengaruh secara langsung terhadap kinerja guru sebagaimana kesimpulan nomor 5 di atas, juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru, dengan nilai koefisien pengaruh tidak langsung sebesar 0,464 atau 46%.

Pada akhirnya berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh model final diagram jalur sebagaimana pada gambar

4.6. di atas.

E. Implikasi

Berdasarkan gambaran dan hasil pengujian hipotesis serta kesimpulan penelitian di atas, dapat dicatat tiga implikasi secara teoretis. Pertama, diperlukan sebuah sistem yang dapat mempererat hubungan (relasi) antara tiga faktor yang secara bersama-sama dapat mempengaruhi terhadap kinerja guru, yaitu faktor-faktor: (1) perilaku kepemimpinan kepala sekolah, (2) ketrampilan manajerial kepala sekolah, dan (3) motivasi kerja guru. Dasarnya adalah nilai koefisien ketiga faktor tersebut secara bersama-sama terhadap kinerja guru sangat besar, yakni 98%.

Kedua , oleh karena diantara ketiga faktor tersebut, yang paling besar pengaruhnya secara langsung dan positif terhadap kinerja guru adalah faktor motivasi kerja guru, maka motivasi kerja guru ini perlu memperoleh perhatian dari utamanya dua faktor lainnya yang terkait, yakni perilaku kepemimpinan dan ketrampilan manajerial kepala sekolah.

Ketiga , ketrampilan manajerial kepala sekolah, karena berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah dibanding dengan

perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang tidak berpengaruh

Penutup

terhadap kinerja guru, maka secara teoretis terdapat kecenderungan kinerja guru memandang ketrampilan manajerial tersebut lebih penting sebagai faktor pengaruh daripada perilaku kepemimpinan. Implikasi lanjutannya adalah kinerja guru lebih dipengaruhi oleh skill manajerial daripada perilaku kepemimpinan kepala sekolah.

F. Saran dan Rekomendasi

Atas dasar hasil penelitian di atas, penulis dapat mencatat saran-saran penelitian kedalam tiga poin. Pertama, sebagaimana kadar hasilnya penelitian ini kiranya dapat diperdalam oleh penelitian-penelitian sejenis pada wilayah/ lokasi yang sama atau baru untuk memperoleh verifikasi atau justru mengarah ke pencarian model-model baru. Model final diagram jalur yang ditemukan dalam penelitian ini niscaya bersifat tentatif dalam dinamika ilmu pengetahuan.

Kedua , dalam hemat penulis, analisis jalur dengan watak metodologisnya menawarkan peluang besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam paradigma kuanitatif yang selama ini kuat dengan kesan sebagai paradigma yang “verificative minded”. Oleh karenanya perlu diperkaya penelitian-penelitian kuantitatif dengan analisis jalur. Jika penelitian ini hanya menguji empat variabel, maka penelitian-penelitian selanjutnya dapat memperbanyak jumlah variabel yang ditelitinya. Bahkan penulis pernah mengetahui disertasi calon doktor yang meneliti tujuh variabel dengan analisis jalur. Demikian ini secara metodologis memang sudah didukung oleh instrumen analisis semisal LISREL, Amos, dan SPSS yang mempermudah kerja penelitian. Hal ini menurut hemat penulis dapat menggugah gairah penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu, bukan hanya sekedar verifikasi.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Ketiga , dalam rangka mendukung motivasi penelitian, pedoman-pedoman praktis semisal cara dan contoh analisis dengan instrumen-instrumen tersebut sangat bermanfaat baik bagi peneliti pemula atau peneliti madya. Di sinilah peran penting para ahli (guru besar dan doktor). Dalam pengalaman penulis sendiri, dengan background pendidikan dan pengalaman yang jarang melibatkan peran analisis statistik, sangat terbantu oleh pedoman-pedoman termaksud khususnya dalam penyelesaian dua penelitian kuantitatif terakhir yang penulis laksanakan. Disamping itu, penulis memperoleh pencerahan instrumental kuantitatif dalam “Shortcourse Metodologi Penelitian Kuantitatif 2009 Kemenag RI”, bertempat di STAI Al-Hikmah Jakarta, pada Oktober- Desember 2009. Oleh karena itu penulis berterimakasih banyak kepada pihak-pihak yang berpartisipasi demi suksesnya acara tersebut, sebagaimana tersebutkan pada “Kata Pengantar” laporan penelitian ini.

DAFT AR PUST AKA

Abercrombie, Nicholas; Hill, Stephen; dan T urner, Bryan S. 2010. Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Barnadib, Imam. 1986. Dasar-Dasar Pendidikan Memahami Makna dan Perspektif beberapa Teori Pendidika. Jakarta: Galia Indonesia.

Cascio, Wayne F. 1992. Managing Human Resaurce, Productivity, Quality of Work Life, 5 th

ed. New York: Mc Graw Hill. Djaali dan Muljono. Pudji, 2008. Pengukuran dalam Bidang

Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia/ Grasindo.

Faisal, Sanapiah. 1995. Format-Format Penelitian Sosial Dasar-

Dasar dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Fattah, Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya. Ferrante, Joan. 2006. Sociology: a Global Perspective, Sixth Edition.

USA: Thomson Higher Education. Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Edisi Revisi Kelima.

Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hasibuan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara. ________. 2005, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.

Jakarta: Bumi Aksara.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Jalal, F. 2005. Kebijakan Pendidikan dalam Profesionalisasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Bandung: FIP UPI.

Kamsono, AD. 2002. Sosiologi Pendidikan. Serang: UNT IRT A Press.

Koontz, Haroln; O ’Donnel, Cyril; and Weihrich, Management. Singapore: T ien Wac Press Pte Ltd.

Nasir, Nasrullah. 2009. Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjajaran, Cet. 2.

Nasution. 1998. Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: T arsito. Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press. Ndraha, T alziduhu. 1989. Konsep Administrasi dan Administrasi

Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 2007. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Newman, W. Lawrence. 2000. Social Research Methods, Qualitative

and Quantitative Approaches. Needham Heights USA: Allyn & Bacon, 4 th edition.

Nur Syam. 2010. Model Analisis Teori Sosial. Surabaya: PNM. Peter F. Drucker. 1997. Managing in a Time of Great Change,

terjemahan. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika untuk Penelitian

Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. 2005. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Daftar Pustaka

________. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Ritzer, George. 1992. Sociology: A Multiple Paradigm Science (Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda), terj. Drs. Alimandan. Rajawali Pers, Jakarta, Cet. II.

Rohiat. 2009. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.

Sa’ud, Udin Saefudin dan Makmun, Abin Syamsuddin. 2008 Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Schuler Randall S. dan Jackson, Susan E. 1997. Manajemen Smber Daya Manusia; Menghadapi Abad ke-21, terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Senge, M. Peter. 1990. The Filth Dicipline; the Art and Practice of the Learning Organization. New York: Doubleday— Dell Publishing Group Inc.

Siagian, S.P. 1992. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri, 2003. Metode penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2003.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukaetini, Ety, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Motivasi

Kerja terhadap Kinerja Guru”, dalam Riduwan, 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Sumaryani, Cucu, ”Pengaruh Kepemimpinan T ransformasional kepala Sekolah dan Iklim O rganisasi Sekolah, terhadap Produktivitas Sekolah”, dalam Riduwan, 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumiati, “Pengaruh Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru”, dalam Riduwan, 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surya. 2005. Mencermati Kebijakan Pendidikan dalam Mewujudkan Kemandirian Guru, Makalah Simposium Nasional Pendidikan tentang Rekonstruksi Profesi Guru dalam Kerangka Reformasi Pendidikan. Malang: Unmuh Malang.

Sutermeister, Robert A. 1976. People and Productivity. New York: McGraw-Hill Book Company.

T irtarahardja, Umar dan Sulo, La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

T jumiatini, Meita, “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Guru”, dalam Riduwan, 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen. Usman, M.U. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Wahyudi 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi

Pembelajar (Learning Organization). Bandung: Alfabeta. Westra, Pariata. 1980. Pokok-Pokok Pengertian llmu Manajemen.

Yogyakarta: BPA Akademi Administrasi Negara. Wijaya, Cece dan Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses

Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Daftar Pustaka

Winardi. 2005. Asas-asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju. Wirawan. 2002. Kapita Selekta Teori Kepemimpinan Pengantar

untuk Praktik dan Peneliti. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & Uhamka Press.

Yukl, Gary. 1996. Leadership in Organization, terjemahan, edisi ke-3. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

INST RUMEN PENELIT IAN

ANGKET PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KET RAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH T ERHADAP MOT IVASI KERJA DAN KINERJA GURU (Studi Korelasi Kausal Eksploratif)

I. PET UNJUK PENGISIAN:

1. Mohon kepada bapak/ibu/saudara bersedia menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

2. Nyatakan pendapat anda pada setiap pernyataan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia:

a. SS = Sangat Setuju

b. S

= Setuju

c. RR = Ragu-ragu

d. T S = T idak Setuju

e. ST S = Sangat T idak Setuju

3. T idak ada jawaban yang benar atau salah terhadap pernyataan-pernyataan berikut. Anda dapat setuju atau tidak setuju dengan tiap-tiap pernyataan yang diberikan.

II. IDENT IT AS RESPONDEN (PENGISI ANGKET )

1. Umur

2. Jenis Kelamin

3. Pangkat/Golongan

4. Pendidikan T erakhir : … … … … … … … … … … … …

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

II. ANGKET

PERNYAT AAN Pilihan Jawaban No.

PERILAKU KEPEMIMPINAN

Penciptaan Learning Organization

1 Kepala sekolah mampu meningkatkan profesionalisme guru

S RR TS ST S 2 Kepala sekolah tidak mampu

SS

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan guru tentang

S RR TS ST S pembelajaran

SS

3 Kepala sekolah mampu memotivasi guru untuk disiplin dalam bekerja

S RR TS ST S secara berprestasi 4 Kepala sekolah tidak mampu memotivasi siswa untuk disiplin

SS

S RR TS ST S dalam belajar secara berprestasi 5 Kepala sekolah dapat membina

SS

S RR TS ST S kepribadian (mental dan moral) guru

SS

6 Kepala sekolah dapat membina sikap dan perilaku guru

SS

S RR TS ST S

Penentuan Arah Program Sekolah

7 Kepala sekolah tidak mampu melakukan fungsi manajemen

S RR TS ST S terhadap sarana dan prasarana sekolah 8 Kepala sekolah mampu melakukan fungsi manajemen terhadap

SS

S RR TS ST S program pendidikan sekolah 9 Kepala sekolah mampu melakukan fungsi manajemen terhadap program

SS

S RR TS ST S pengembangan guru di sekolah 10 Kepala sekolah tidak mampu melakukan fungsi manajemen

SS

S RR TS ST S terhadap program pengembangan

SS

fasilitas sekolah 11 Kepala sekolah mampu

S RR TS ST S mengadministrasikan kurikulum

SS

12 Kepala sekolah tidak mampu

SS

S RR TS ST S

Angket

mengadministrasikan keuangan 13 Kepala sekolah mampu mengadministrasikan fasilitas sekolah

S RR TS ST S bersama guru dan staf yang terkait 14 Kepala sekolah tidak mampu mengadministrasikan guru, murid,

SS

S RR TS ST S dan staf sekolah lainnya bersama

SS

guru dan staf yang terkait

Melaksanakan Program Supervisi

15 Kepala sekolah mampu melakukan supervisi terhadap motivasi,

S RR TS ST S kreativitas guru di sekolah 16 Kepala sekolah tidak mampu melakukan supervisi terhadap

SS

S RR TS ST S kinerja dan produktivitas kerja

SS

guru di sekolah 17 Kepala sekolah mampu melakukan supervisi klinis kepada guru untuk

S RR TS ST S meningkatkan profesionalisme guru. 18 Kepala sekolah tidak mampu melakukan supervisi klinis kepada guru untuk meningkatkan mutu

SS

S RR TS ST S pembelajaran.

SS

Menunjukkan Sifat-sifat

Kepemimpinan

19 Kepala sekolah mampu menunjukkan kepribadian yang

S RR TS ST S patut diteladani oleh guru dan staf. 20 Kepala sekolah tidak memiliki keahlian dasar dalam memimpin

SS

S RR TS ST S sekolah 21 Kepala sekolah tidak memiliki pengalaman dari pengetahuan

SS

S RR TS ST S profesional tentang kepemimpinan 22 Kepala sekolah memiliki pengetahuan

SS

S RR TS ST S tentang administrasi sekolah

SS

23 Kepala sekolah memiliki pengetahuan

S RR TS ST S tentang pengawasan sekolah

SS

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Bertindak sebagai Agen Perubahan

24 Kepala sekolah tidak mampu bekerja secara konstruktif

S RR TS ST S 25 Kepala sekolah tidak mampu

SS

bekerja secara kreatif

S RR TS ST S 26 Kepala sekolah mampu bekerja

SS

secara delegatif

S RR TS ST S 27 Kepala sekolah mampu bekerja

SS

secara rasional dan objektif

S RR TS ST S 28 Kepala sekolah mampu bekerja secara

SS

S RR TS ST S disiplin dan teladan

SS

S RR TS ST S bekerja secara fleksibel dan adaptabel

29 Kepala sekolah tidak mampu

SS

30 Kepala sekolah tidak mampu bekerja secara pragmatis

S RR TS ST S (berdasarkan manfaat)

SS

Melaksanakan Motivasi untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru

31 Kepala sekolah dapat memotivasi kerja guru melalui pengaturan

S RR TS ST S lingkungan fisik 32 Kepala sekolah tidak dapat memotivasi guru dalam bekerja

SS

S RR TS ST S melalui pengaturan kelas dan

SS

sekolah. 33 Kepala sekolah dapat mengevaluasi kerja guru melalui pengaturan

S RR TS ST S suasana kerja dan disiplin. 34 Kepala sekolah tidak dapat mengevaluasi kerja guru melalui

SS

S RR TS ST S dorongan penghargaan. 35 Kepala sekolah dapat mengevaluasi kerja guru melalui penyediaan fasilitas sebagai sumber belajar

SS

S RR TS ST S kepada guru

SS

Angket

PERNYAT AAN Pilihan Jawaban No.

KET RAMPILAN MANAJERIAL

S RR TS ST S Ketrampilan Konseptual

(X 2 )

SS

1 Kepala sekolah mampu

S RR TS ST S menentukan strategi sekolah

SS

S RR TS ST S prioritas program sekolah

2 Kepala sekolah mampu menentukan

SS

3 Kepala sekolah mampu

S RR TS ST S merumuskan kebijakan sekolah

SS

4 Kepala sekolah mampu

S RR TS ST S memecahkan masalah guru

SS

5 Kepala sekolah tidak mampu

S RR TS ST S memecahkan masalah siswa

SS

Ketrampilan Hubungan Manusia

6 Kepala sekolah mampu menjalin hubungan kerjasama dengan guru

S RR TS ST S 7 Kepala sekolah mampu menjalin

SS

S RR TS ST S 8 Kepala sekolah mampu

komunikasi dengan guru

SS

memberikan bimbingan kolektif

S RR TS ST S dalam penyelesaian tugas guru 9 Kepala sekolah tidak mampu memberikan bimbingan individual

SS

S RR TS ST S dalam penyelesaian tugas guru 10 Kepala sekolah mampu membangun semangat/moral kerja guru

SS

S RR TS ST S 11 Kepala sekolah memberikan pujian

SS

S RR TS ST S 12 Kepala sekolah tidak memberikan

kepada guru yang berprestasi

SS

penghargaan finansial kepada guru

S RR TS ST S yang berprestasi 13 Kepala sekolah mampu menyelesaiakan masalah guru di sekolah

SS

S RR TS ST S 14 Kepala sekolah tidak mampu

SS

menyelesaiakan masalah siswa di

S RR TS ST S sekolah 15 Kepala sekolah tidak mengikutsertakan guru dalam

SS

SS

S RR TS ST S

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

merumuskan pengambilan keputusan 16 Kepala sekolah mampu menyelesaikan konflik antarguru di

S RR TS ST S sekolah 17 Kepala sekolah tidak mampu menyelesaikan konflik antarsiswa di

SS

S RR TS ST S sekolah 18 Kepala sekolah menghormati

SS

S RR TS ST S peraturan sekolah

SS

19 Kepala sekolah tidak mampu menciptakan iklim kompetitif yang

S RR TS ST S sehat di antara guru

SS

Ketrampilan T eknis

20 Kepala sekolah mampu menjalankan

S RR TS ST S supervisi kepada guru di kelas

SS

21 Kepala sekolah mampu mengevaluasi program pengajaran guru

S RR TS ST S 22 Kepala sekolah tidak mampu

SS

S RR TS ST S 23 Kepala sekolah mampu membuat

merevisi program pengajaran guru

SS

S RR TS ST S pengajaran per semester 24 Kepala sekolah mampu membuat program pelaksanaan kegiatan

program pelaksanaan kegiatan

SS

S RR TS ST S pengajaran per tahun 25 Kepala sekolah mampu mengelola program evaluasi siswa

SS

S RR TS ST S 26 Kepala sekolah tidak mampu

SS

S RR TS ST S pengajaran 27 Kepala sekolah mampu membantu guru dalam mendiagnosis kesulitan

mengkoordinasi penggunaan alat

SS

S RR TS ST S belajar siswa 28 Kepala sekolah tidak mampu mengatur dan mengawasi tata

SS

S RR TS ST S tertib siswa 29 Kepala sekolah mampu menyusun

SS

S RR TS ST S anggaran belanja sekolah

SS

Angket

30 Kepala sekolah tidak mampu melaksanakan administrasi sekolah

S RR TS ST S yang menjadi tanggung jawabnya

SS

No. PERNYAT AAN Pilihan Jawaban

MOT IVASI KERJA GURU (X 3 )

SS

S RR TS ST S

1 Saya sadar dan bersedia menerima sanksi atas kesalahan dalam tugas

S RR TS ST S 2 Saya akan memanfaatkan

SS

kesempatan melanjutkan sekolah

S RR TS ST S jika diijinkan oleh pimpinan 3 Saya berusaha mencapai prestasi tinggi untuk mendapatkan imbalan

SS

S RR TS ST S yang pantas 4 Saya merasa aman dalam melakukan tugas dan fungsi kerja

SS

S RR TS ST S 5 Saya tidak merasa risih dan gelisah,

SS

S RR TS ST S senang terhadap pekerjaan saya 6 Saya memperoleh bantuan kesehatan diperhatikan oleh

walaupun teman-teman tidak

SS

S RR TS ST S pimpinan pada saat saya sakit 7 Saya bekerja hanya untuk mencapai prestasi tinggi untuk kedudukan

SS

S RR TS ST S yang layak 8 Bekerja dalam suasana yang kondusif

SS

S RR TS ST S 9 Pemberian T unjangan Hari Raya

SS

(T HR) tidak perlu diberikan kepada guru, karena menghambur-

S RR TS ST S hamburkan dana saja.

SS

10 Saya bekerja keras karena ikut terlibat dalam melaksanakan tugas

S RR TS ST S dan tanggung jawab 11 Saya merasa kurang menerima gaji, karena sejak BBM naik gaji saya

SS

S RR TS ST S tidak naik 12 Saya tidak perlu mentaati

SS

S RR TS ST S peraturan, karena penilaian dari

SS

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

pimpinan sama saja 13 Saya sering bekerja dalam keadaan apapun, walaupun ruang kerja saya

S RR TS ST S tidak bersih dan tidak rapi 14 Pimpinan kurang memperhatikan masalah kesehatan saya, karena hal

SS

S RR TS ST S itu merupakan masalah pribadi

SS

yang harus ditanggung sendiri 15 Saya memperoleh penghargaan

S RR TS ST S prestasi kerja yang baik

SS

16 Saya memperoleh pengakuan sebagai guru yang layak

S RR TS ST S dihormati/dihargai 17 Saya tidak perlu kerja keras dalam membimbing siswa, karena gajinya

SS

S RR TS ST S sama saja 18 Di sekolah tempat saya mengajar, penghargaan diberikan kepada yang

SS

S RR TS ST S berprestasi 19 Pimpinan ikut merasakan masalah kesulitan (empatik) terhadap

SS

S RR TS ST S pemacahan masalah pribadi saya 20 Saya bangga mendapatkan penghargaan dari pimpinan, walaupun teman-teman saya

SS

S RR TS ST S merasa tertekan

SS

21 Saya bekerja sebagai guru diterima oleh kelompok/ teman-teman saya

S RR TS ST S 22 Sampai saat ini saya tidak

SS

dipromosikan naik pangkat, karena pimpinan tidak senang terhadap

S RR TS ST S pribadi saya

SS

23 Saya bekerja semata-mata hanya ingin memperoleh penghargaan

S RR TS ST S dari pimpinan, walaupun teman-

SS

teman tidak mempercayai 24 Pimpinan tidak menghiraukan tujuan organisasi, yang penting

S RR TS ST S saya senang bekerja dengannya

SS

Angket

25 Saya tidak perlu asisten waktu mengajar walaupun saya sering

S RR TS ST S terlambat 26 Pimpinan kurang empatik terhadap

SS

S RR TS ST S masalah pribadi saya

SS

27 Saya tidak perlu diakui, dihormati, dan dihargai sebagai guru, karena

S RR TS ST S itu kewajiban saya 28 Saya bekerja hanya ingin naik

SS

S RR TS ST S pangkat dan golongan

SS

29 Saya bekerja di atas segalanya hanya

S RR TS ST S menyenangkan pimpinan

SS

30 Saya bekerja sebagai guru hanya mencari uang dan menambah

S RR TS ST S kenaikan pangkat

SS

No. PERNYAT AAN Pilihan Jawaban

KINERJA GURU (X 4 )

SS

S RR TS ST S

Kompetensi Kepribadian 1 Saya memberikan sanksi terhadap siswa yan sering lupa mengerjakan

S RR TS ST S tugas 2 Saya memberi sanksi terhadap siswa yang melanggar peraturan tanpa memandang laki-laki atau

SS

S RR TS ST S perempuan

SS

3 Saya memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

S RR TS ST S keluhan yang berpengaruh pada

SS

proses belajar mengajar 4 Saya memberikan pujian bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan

S RR TS ST S dengan benar 5 Saya merasa sebagai guru yang

SS

S RR TS ST S ditakuti

SS

6 Bagi saya, memberikan pendapat kepada siswa, maka pendapat saya

S RR TS ST S itu dituruti oleh siswa

SS

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Kompetensi Pofesional 7 Pembuatan rencana program pengajaran tidak perlu disesuaikan

S RR TS ST S dengan situasi kelas 8 Saya hanya menggunakan metode ceramah pada setiap materi

SS

S RR TS ST S pengajaran 9 Saya pernah merasa tidak menguasai materi pelajaran yang

SS

S RR TS ST S akan diberikan kepada siswa 10 Saya tetap mengejarkan materi pelajaran walaupun saya tidak

SS

S RR TS ST S menguasai 11 Saya mengajar menggunakan alat

SS

S RR TS ST S peraga

SS

12 Saya menganjurkan siswa untuk

S RR TS ST S membaca di perpustakaan

SS

13 Saya membiarkan interaksi belajar

S RR TS ST S mengajar siswa berjalan seadanya

SS

14 Konsentrasi mengajar saya hanya difokuskan pada siswa yang sulit

S RR TS ST S dalam menerima materi pelajaran 15 Saya memindahkan atau menegur siswa yang dianggap mengganggu

SS

S RR TS ST S proses belajar mengajar 16 Saya membiarkan tata ruang kelas

SS

S RR TS ST S apa adanya

SS

17 Saya menyediakan waktu untuk

S RR TS ST S membimbing siswa secara individual

SS

18 Saya menyediakan waktu untuk

S RR TS ST S membimbing siswa secara kelompok

SS

19 Saya melakukan tes awal sebelum mengajar

S RR TS ST S 20 Bila siswa mengalami daya serap

SS

terhadap materi pelajaran kurang

S RR TS ST S dari 65%, maka saya mengadakan

SS

pengajaran remedial 21 Saya tidak melakukan identifikasi

S RR TS ST S faktor-faktor yang mempengaruhi

SS

Angket

kelancaran proses belajar mengajar 22 Saya melakukan penelitian sederhana yang berhubungan

S RR TS ST S dengan proses belajar mengajar 23 Saya menganalisis hasil ulangan harian/ulangan umum

SS

S RR TS ST S 24 Saya memeriksa kehadiran pada

SS

setiap siswa

SS

S RR TS ST S Kompetensi Sosial

25 Saya berdiskusi dengan teman tentang perkembangan dunia

S RR TS ST S pendidikan 26 Saya aktif mengikuti kegiatan Pengembangan dan Pemasyarakatan Kurikulum atau Kegiatan

SS

S RR TS ST S Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) 27 Saya melakukan kunjungan ke rumah orang tua siswa yang anaknya

SS

S RR TS ST S memiliki masalah dalam proses

SS

belajar 28 Saya tidak menanggapi pendapat

S RR TS ST S orang tua siswa yang tidak relevan

SS

29 Saya meminta bimbingan kepala sekolah bila merasa tidak mampu

S RR TS ST S mengatasi masalah siswa 30 Saya berdiskusi dengan kepala sekolah tentang perkembangan

SS

S RR TS ST S siswa yang saya didik

SS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. T ABEL-T ABEL KRIT IS

1. Tabel 1: Luas di Bawah Lengkungan Kurva Normal dari 0 s.d. Z

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

2. T abel 2: Koordinat Kurve Normal Baku

Lampiran

3. T abel 4: Distribusi t

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

4. T abel 5: Product Moment (r)

Lampiran

5. T abel 7: Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

T abel 7: Nilai-Nilai untuk Distribusi F (Lanjutan)

Lampiran

T abel 7: Nilai-Nilai untuk Distribusi F (Lanjutan)

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

T abel 7: Nilai-Nilai untuk Distribusi F (Lanjutan)

Lampiran

B. DAFT AR RESPONSDEN DAN DOKUMENT ASI

1. Daftar Responden

No. Kode

Nama Responden

Kelamin T MT

1 310576251 ABDULLAH AZHAR, S.Kom Laki-laki 2 310576252

ARIF HAKIM, S.Pd Laki-laki 3 310576253

ARIS FAT HO NI, S.Pd Laki-laki 4 310576254

BAMBANG SUDARWANT O Laki-laki 5 310576255

CHIKMAT US SA'ADAH, S.Ag Perempuan 6 310576256

Drs. BAMBANG HART O NO Laki-laki 7 310576257

Drs. SUNARYO Laki-laki 8 310576258

ENDAH EKO SARI Perempuan 9 310576259

GO NDO PURWO NO Laki-laki 10 310576260

HJ. MUSLIHAH, SH. Laki-laki 11 310576261

Ir. HART O NO Laki-laki 12 310576262

KHO FSO T UL MARYAM, S.Ag Perempuan 13 310576263

KHO IRUL AMININ, ST . Laki-laki 14 310576264

M. LUKMAN KHAKIM, S.Pd Laki-laki 15 310576265

M. N. SYUEB, S. Pd Laki-laki 16 310576266

M. RO FIQ , ST . Laki-laki 17 310576267

M. RO FIUDDIN, S.Pd Laki-laki 18 310576268

NINIK ENDAH WAHYUNI, S.Pd Perempuan 19 310576269

Q O MARUDDIN Laki-laki 20 310576270

SAMSUN ARIF, A.Md Laki-laki 21 310576271

SHO LIHUL ANSHO RI, M.Pd.I Laki-laki 22 310576272

SO NHAJI, S.Pd. Laki-laki 23 310576273

SUCI AMBARWAT I, S.Pd Perempuan 24 310576274

SULIKAN, S.Pd Laki-laki 25 310576275

SUPRAPT I Perempuan 26 310576276

SUYANT O , A.Ma Laki-laki 27 310576277

SYAIFUL RO KHIM, S.Pd Laki-laki 28 310576278

SYAMSUL HADI, S.Sos.I Laki-laki 29 310576279

WININGSIH, ST Perempuan 30 310576280

YUYUN JUNAIDAH, S.Pd. Perempuan 31 310576281

ZULAICHAH, S.SI Perempuan 32 310576282

ZULIN NIHAYAT I, S.Ag. Laki-laki 33 34 35

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

2. Dokumentasi

Lampiran

C. SURAT -SURAT FORMAL DAN ADMINIST RASI PELENGKAP

1. Salinan Keputusan Dirjen Pendis, Nomor : Dj.I/467/2010, tentang Bantuan Dana Penelitian Kompetitif Kolektif dan Individual Tahun 2010

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Lampiran

Keterangan:

Pada lampiran surat tersebut peneliti dimasukkan kedalam Kluster Penelitian Kuantitatif (Individu), dengan nomor kontrak: 57-idv-10-480, pada halaman 42 lampiran surat termaksud.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

Lampiran

3. Salinan (terlegalisir) Sertifikat Short Course Metodologi Penelitian Kuatitatif 2009 Departemen Agama RI

D. BIODAT A PENELIT I

CURRICULUM VIT AE (Update Per Desember 2010)

A. IDENT IT AS Nama

: Drs. Sokhi Huda, M.Ag

T .T .L. : Sidoarjo, 28 Januari 1967 Pekerjaan

: Dosen Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dpk di Fakultas Dakwah IKAHA Tebuireng Jombang

NIP Lama : 150 331 850 NIP Baru

: 19670128 200312 1 001 Pangkat/Gol. : Penata T k. I (III/d), T MT : 1 April 2009 Jabatan

: Lektor (III/d) dalam Mata Kuliah Filsafat Islam Alamat

: Dusun Grenggeng RT .05/RW.03 Desa Rejoagung,

Kec. Ngoro, Keb. Jombang, 61473

T elp/HP : 0816 542 55 39 Email

: [email protected] , [email protected] [email protected]

Keluarga

Ayah : Chasan Ibu

: Nur Azah Isteri

: T sulatsa'

B. PENDIDIKAN 1. Pendidikan Formal

2001 : Lulus S2 (Magister) Pemikiran Islam, dengan gelar Magister (M.Ag.) pada Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

1990 : Lulus S1, dengan gelar Doktorandus (Drs.) pada Jurusan Bimbingan Penyuluhan Agama (BPM) Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.

1985 : Lulus Madrasah Aliyah "Daru Najah" Kajeksan, Kec. T ulangan, Kab. Sidoarjo. 1982

: Lulus Madrasah Tsanawiyah "Darun Najah" Kajeksan, Kec. T ulangan, Kab. Sidoarjo. 1979

: Lulus Sekolah Dasar Negeri T awangsari, Kec. T aman, Kab. Sidoarjo.

2. Pendidikan dan Pelatihan

2009 : “Short Course Metodologi Penelitian Kuantitatif 2009 Depag RI”, di Jakarta, 19 Oktober s.d. 18 Desember 2009.

2009 : "Workshop Course Design" Lembaga Penelitian (LEMLIT) IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2009

: "Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT)" di IKAHA T ebuireng Jombang. 2008

: “Lolakarya Pengembangan Kurikulum T ingkat Satuan Pendidikan T inggi (KT SPT ) T ahap II” Kopertais Wilayah IV Surabaya, 20-23 Nopember 2008.

2006 : "Lokakarya Penguatan Participatory Action Research (PAR) bagi PTAIS se-Indonesia” (Surakarta). 2005

: “Workshop Emotional Freedom Technique” (Jombang) 2005

: “ToT Program Pengembangan Pesantren dan Madrasah” (Jombang, Kerjasama “Pesantren At-Tahdzib” Rejoagung, Ngoro, Jombang dengan PPIM UIN Jakarta dan PUSKADIABUMA UIN Yogyakarta).

2004 : Temu Ilmiah “Worldview Islam & Modernisme (Jombang Kerjasama IKAHA dengan INSIST Malaysia) 2003

: "Lokakarya/Sosialisasi Pengolahan Data EMIS (Educational Management Information System) Tingkat Nasional oleh Ditpertais Dirjen Bagais Departemen Agama RI (Bekasi Jawa Barat).

2003 : “Workshop Pemberdyaan Diri Dosen” (Jombang)

Lampiran

2001 : "Lokakarya Administrasi bagi Pimpinan dan Pegawai di Lingkungan IKAHA T ebuireng Jombang" 1999

: “Lokakarya Penelitian Kualitatif” (Jombang). 1997

: “Kajian Content Analysis” (Jombang).

C. PENELIT IAN

1. Penelitian Individual

2009 : Perbedaan Hasil Belajar Ragam Rasional dan Sosial antara Siswa Pria dan Siswa Wanita (Studi Komparatif di Madrasah Aliyah “Manba’ul Ulum” Kebun Jeruk, Kedoya, Jakarta Barat.

2007 : Shalawat Wahidiyah; Produk Tasawuf Indonesia dengan Misi Inklusivisme Global (penelitian lapangan) 2001

: Nilai-Nilai Humanistik Advokasi Fikih al-Imam al- Shafi’i terhadap Wanita (Tesis Konsentrasi Pemikiran Islam Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2000, penelitian tekstual).

1990 : Pengaruh Bimbingan dan Penyuluhan Agama dalam Mengatasi Tatacara Patologi Muslim (Tradisi Bersih Desa) di Desa Pedagangan, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik (Skripsi Jurusan Bimbingan Penyuluhan Masyarakat Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1990, penelitian lapangan).

2. Penelitian Kolektif

2002 : Sistem Pengelolaan Masjid dan Gereja (Studi Kasus Masjid Jami’ dan Gereja Katolik Tanjunganom Nganjuk (anggota tim peneliti Fakultas Dakwah IKAHA).

2001 : Urgensi Teori Maslahah al-Mursalah dalam Merespon Problematika Ketatanegaraan di Indonesia (Studi Kasus Pasca Gagasan Era Reformasi) (anggota tim peneliti Fakultas Syari’ah IKAHA).

2001 : Reorientasi Pengembangan Bank Syari’ah Pasca Bergulirnya Lembaga Perbankan Syari’ah (Developmental Research untuk

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

Studi Mu’amalah) (anggota tim peneliti Fakultas Syari’ah IKAHA).

2000/2001 : Anggota tim evaluator penelitian dosen di lingkungan IKAHA T ebuireng Jombang. 1998

: Kerukunan Antarumat Beragama di Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang (Studi Deskriptif) (anggota tim peneliti Fakultas Dakwah IKAHA).

D. PUBLIKASI ILMIAH DALAM JURNAL

2010 : Gerak Ilmu dalam Perspekif Induktivisme dan Falsifikasionisme: Tinjauan atas Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman (Artikel Ilmiah pada Jurnal Dakwah dan Ilmu Sosial, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol. 1, No. 1, Juni 2010, h. 92-106).

2009 : Potret Rekonstruksi Pilar-Pilar Filosofis Ilmu-Ilmu Keislaman di Indonesia (Artikel ilmiah pada Jurnal “Menara T ebuireng” IKAHA T ebuireng Jombang, Vol.4, No.2, Maret 2009).

2008 : Menggagas Sketsa Konsep Dakwah Kontemporer (Perspektif Historis-Paradigmatis) (Jurnal Ilmiah “al-‘Adalah” STAIN Jember, Volume 11, Nomor 2, Agustus 2008, h. 253- 272).

2006 : Hak Berpikir, Hak Reproduksi, dan Hak Kepemilikan dalam Islam (Tinjauan Historis, Yuridis, dan Sosiologis) (Artikel ilmiah pada Jurnal “Menara T ebuireng” IKAHA Tebuireng Jombang, Vol.3, No.2, Maret 2007)

2006 : Studi Kritis atas Pemikiran Wensinck tentang Sumber dan Perkembangan Akidah Muslim (Artikel ilmiah pada Jurnal “Menara T ebuireng” IKAHA T ebuireng Jombang, Vol.3, No.1, September 2006).

2004 : Telaah Kasuistik tentang Khalq al-Qur’an dalam Latar Historis (Artikel ilmiah pada Jurnal “Menara Tebuireng” IKAHA T ebuireng Jombang, Vol.1, No.1, September 2004).

2003 : Paradigma Ilmu Dakwah dan Pengembangannya Melalui Kajian Empiris (Artikel pada Jurnal “Ilmu Dakwah”

Lampiran

Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol.7, No.2, Oktober 2003).

2002 : Nilai-Nilai Humanistik Advokasi Fikih al-Imam al- Shafi’i terhadap Wanita (Artikel pada Antologi Kajian Islam Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, Seri

: Beberapa Model Kemajuan Ilmu-Ilmu Keislaman (Tawaran Teori-Teori Filsafat Modern) (Artikel pada Jurnal “Ilmu Dakwah” Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol.3, No.2, Oktober 2000).

1995 : Sintesis Quthb al-Din dalam Membangun Rangka Pikir Islamisasi Ilmu (Artikel pada Bulletin “Al-Fikrah” IKAHA Tebuireng, Jombang, Edisi I/September 1995).

E. PUBLIKASI ILMIAH DALAM BUKU

2009 : Pedoman Praktis Instrumen Evaluasi Manajemen Organisasi (Jombang: eLDeHA Press IKAHA, 2009) – T ersimpan di Perpustakaan Dosen Fak. Dakwah IKAHA T ebuireng.

2009 : Filsafat Ilmu; Wawasan Dasar dan Sketsa Pengem-bangan Ilmu-Ilmu Keislaman; Buku Ajar di Fakultas Dakwah dan Syari'ah IKAHA Tebuireng Jombang (Jombang: eLDeHA Press IKAHA, 2009) –T ersimpan di Perpustakaan Dosen Fak. Dakwah dan Syari'ah IKAHA T ebuireng.

2009 : Penelitian Kualitatif untuk Skripsi (Panduan Praktis); Buku Ajar di Fakultas Dakwah dan Syari'ah IKAHA Tebuireng Jombang (Jombang: eLDeHA Press IKAHA, 2009) –T ersimpan di Perpustakaan Dosen Fak. Dakwah dan Syari'ah IKAHA T ebuireng.

2008 : T asawuf Kultural Fenomena Shalawat Wahidiyah (Yogyakarta: LKiS, 2008) – Terbit Nasional; masuk dalam seleksi National Library of Australia, Regional Office Jakarta-Indonesia, No. 04 October 2008, p. 28.

2008 : FIQIH IBADAH; Kajian Praktis untuk Muslimah (Jombang: eLDeHA Press Fakultas Dakwah IKAHA)

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

–T ersimpan di Perpustakaan Dosen Fak. Dakwah IKAHA.

2007 : Pengaruh Islam di Eropa Abad Pertengahan (Karya Saduran) (Jombang: eLDeHA Press Fakultas Dakwah IKAHA, 2007) –Tersimpan di Perpustakaan Dosen Fak. Dakwah IKAHA.

1997 : Metode Penelitian (Buku Ajar di Fakultas Dakwah IKAHA Tebuireng Jombang (Jombang: eLDeHA Press Fakultas Dakwah IKAHA, 1997) –T ersimpan di Perpustakaan Dosen Fak. Dakwah dan Syari'ah IKAHA T ebuireng.

F. KARYA-KARYA YANG T IDAK DIPUBLIKASIKAN 1. Diktat dan

H andout

2010 : Sejarah Peradaban Islam (Handout) 2009

: Metode Studi Islam (Handout) 2005

: Filsafat Hukum Islam (Handout) 2004

: Filsafat Ilmu (Diktat) 2003

: Filsafat Islam (Hadout) 2002

: Metode Penelitian Dakwah (Diktata dan Buku Ajar) 2001

: Logika Saintifik (Diktat dan Buku Ajar)

1994 : Ilmu Budaya Dasar (Diktat) 1994

: Ilmu Sosial Dasar (Diktat)

2. Makalah Seminar, Bina Akademik, dan Pengabdian Masyarakat

2010 ; Pendekatan terhadap Islam dalam Studi Agama dan Relevansinya dengan Studi Islam di Indonesia: Pembacaan Kritis atas Pemikiran Richard C. Martin (Makalah Seminar Program Doktoral Pemikiran Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1 Nopember)

2010 ; Inovasi Metodologis dalam Konstelasi Hukum Islam: Dialog Kritis atas Pemikiran Kontemporer Muhammad Shahrur (Makalah seminar Program Doktoral Pemikiran Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Nopember)

2009 : Bekal Ringkas Penelitian Partisipatoris untuk Kuliah Kerja Nyata (Makalah pada “Pembekalan KKN IKAHA

Lampiran

T ebuireng Jombang T ahun 2009”, pada hari Ahad, 9 Agustus 2009).

2009 : Metode Penyiaran dan Pembinaan Wahidiyah di Kalangan Wanita (Makalah pengabdian pada diskusi Badan Pembina Wanita Wahidiyah (BPWW) Pusat PSW, pada Sabtu, 8 Agustus 2009).

2009 : Metode, Teknik, dan Etika Dakwah (Makalah pada diskusi tentang "Metode dan T eknik Dakwah" yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW), pada Ahad, 19 Juli 2009, di Sekretariat DPP PSW di Jombang).

2009 : LEADERSHIP; Prinsip, Tanggung Jawab, dan Tipe Kepemimpinan (Makalah pengabdian pada "Diklat Santri" Pesantren At-T ahdzib (PA) Rejoagung Ngoro Jombang, pada Jum'at, 7 Agustus 2009).

2006 : Manajemen dan Administrasi Pendidikan Pesantren (Jombang). 2006

: Kyai dalam Dinamika Perdebatan Antarbudaya: Antara Entitas, Idealisme, dan Kepentingan (Jombang, Makalah bedah buku karya Ahmad Khoirul Umam “Kyai dan Budaya Korupsi di Indonesia”).

2006 : Dialog Interpretatif dalam Kajian Literatur (Upaya Pemahaman terhadap Teks dan Penafsirannya terhadap Dinamika Realitas) (Jombang, Makalah Training Pemberdayaan Pesantren dan Madrasah).

2006 : Hak Berpikir, Hak Reproduksi, dan Hak Kepemilikan dalam Islam (Tinjauan Historis, Yuridis, dan Sosiologis) (Jombang, Makalah Training Pemberdayaan Pesantren dan Madrasah).

2006 : Imam Ahmad bin Hambal dan Musnadnya (Strategi dan Perannya dalam Ilmu Hadith) (Jombang, Makalah Training Pemberdayaan Pesantren dan Madrasah).

2003 : Profil Bahasa Ilmiah (Makalah diskusi berkala “Wawasan” Mahasiswa Institut Keislaman Hasyim Asy’ari (IKAHA) T ebuireng Jombang, 25 Juni)

Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial

2002 : Manajemen Zakat dalam Upaya Pemberdayan Umat (Sidoarjo). 2001

: Paradigma Ilmu Dakwah dan Pengembangannya melalui Kajian Empiris (Surabaya). 1999

: Perbandingan Pilar-Pilar Falsifikasionisme dan Induktivisme (Jombang).

G. PENGALAMAN ORGANISASI AKADEMIK

2008/2009 : Ketua Tim Pengisi Data Akreditasi Fakultas Dakwah IKAHA T ebuireng, Jombang. 2008-skrg

: Anggota Tim Pengembang Laboratorium Dakwah (LABDA) Fakultas Dakwah IKAHA Tebuireng, Jombang 2007/2008 : Ketua T im Penyusun Panduan Akademik IKAHA T ebuireng, Jombang. 2007/2008 : Koordinator Program Tes Bakat-Minat Mahasiswa Fakultas Dakwah IKAHA T ebuireng, Jombang. 2006-2008 : Anggota Senat Fakultas Dakwah IKAHA T ebuireng 2006-2009 : Pembantu Dekan Fakultas Dakwah IKAHA Tebuireng. 2006/2007 : Tim Pengkaji dan Pengembang Kurikulum Fak. Dakwah

IKAHA T ebuireng, Jombang. 2004-skrg : Ketua Editor Pelaksana Jurnal Ilmiah "Menara Tebuireng" IKAHA T ebuireng Jombang. 2003-2006 : Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah IKAHA T ebuireng Jombang. 2002/2003 : Ketua Redaktur Pelaksana pada Bulletin “Rabu” Fakultas

T arbiyah IKAHA T ebuireng Jombang.

2000/2001 : Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemaha-

siswaan pada IKAHA T ebuireng Jombang.

1999-2001 : Kepala Laboratorium Dakwah (LABDA) pada Fakultas

Dakwah IKAHA T ebuireng Jombang.

1999/2000 : Ketua Seksi Pelatihan/Penelitian pada Forum Kajian Islam dan Sosial (FKIS) pada Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya (dalam masa studi S2 pada lembaga pendidikan tersebut).

Lampiran

1996 : Piagam penghargaan sebagai Dosen Teladan Konseptor Utama dan Perintis Laboratorium Dakwah (LABDA) Fakultas Dakwah IKAHA T ebuireng Jombang.

1995-1997 : Ketua Penyunting Pelaksana pada bulletin “al-Fikrah” IKAHA T ebuireng Jombang. 1995

: Piagam penghargaan sebagai Dosen Teladan bidang Perintis dan Pelembagaan Riset Kolektif Mahasiswa pada Fakultas Dakwah IKAHA T ebuireng Jombang.

Jombang, 17 Desember 2010 Yang Membuat CV,

ttd

SOKHI HUDA