TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2.4.1. Multimeter
Multi-meter ada juga yang dapat Dalam penggunaan multi- dipakai untuk mengukur kuat bunyi
meter perlu diperhatikan hal-hal atau desibel.
sebagai berikut :
1. Perhatikan besaran yang akan tidak terlalu mahal dan dipasaran
Piranti ini harganya juga
diukur.
banyak tipe dan ragamnya ter-
2. Pemindahan selektor penunjuk gantung dari kualitas serta industri
besaran dan batas ukur, harus pembuatnya. Harga sebuah alat
dilakukan saat perangkat tidak ukur ditentukan oleh spesifikasi
terhubung pada rangkaian. alat tersebut seperti ketelitian ukur
3. Pembacaan hasil ukur pada maupun kwalitasnya.
multimeter analog, dapat dila- Alat ukur ini dipasaran ada
kukan bila simpangan jarum yang menggunakan tampilan melebihi setengah skala penuh. analog maupun digital. Alat ukur
4. Pada saat meter tidak dipakai, analog adalah multimeter yang
tempatkan selektor pada posisi hasil pengukuranya ditampilkan
batas ukur paling tinggi untuk dengan jarum dan angka, tegangan bolak-balik sedangkan multimeter digital tam- pilannya dapat dilihat secara langsung dalam bentuk angka
2.4.2. Kapasistansi Meter
yang dapat dibaca secara langsung. Gambar 2.8. dan 2.9.
Kapasistansi meter sangat adalah salah satu contoh penting dalam sistem teleko-
multimeter digital dan analog yang munikasi. Instrumen ini digunakan banyak dijumpai di pasaran.
untuk mengukur besar kapasitansi pada suatu bahan atau sebuah
kapasitor. Kapasistor dalam sis- tem komunikasi biasanya ber- fungsi sebagai komponen osilator atau sebagai pembangkit fre- kuensi. Untuk mencapai tarap yang demikian, maka dibutuhkan kapasitor yang benar-benar se- suai nilai kapasistansinya. Hampir semua rangkaian membutuhkan komponen jenis ini sebagai pen- dukung yang sangat penting.
Metoda pengujian suatu kapasitor menggunakan kapasi- tansi meter sangat mudah dan sederhana. Penggunaan piranti tes
ini memberikan hasil yang sa-ngat cermat dibandingkan bila
Gambar 2.9. Multimeter digital pengujian kapisitansi dengan
menggunakan multimeter.
dalam keadaan bocor dan harus dilakukan penggantian.
Metoda pengukuran yang lebih akurat lagi adalah meng- gunakan ESR meter. ESR sing- katan Equivalent Series Resis- tance. Alat ini merupakan hasil teknologi baru yang dipakai untuk menguji kapasitor. Alat ini hanya mengecek kondisi elektrolit pada kapasitor. Keuntungan yang diper- oleh adalah kemampuannya me- nguji kapasitor meskipun masih dalam rangkaian (in circuit). Kecermatan pengukuran yang dihasilkan dapat mencapai 99%. Contoh dari alat ini adalah Sencore LC103 Capacitor and Inductor Analyzer. Di samping alat ini dapat menganalisis kapasitor, juga dapat dipakai untuk menguji suatu induktor. Perhatikan gambar
2.11. di bawah ini. Gambar 2.10. Pengukur kapasitansi digital
Kapasitor yang akan diuji, kaki-kakinya tinggal disambung- kan dengan colok meter. Cotoh apabila kapasitor mempunyai nilai 100 microfarad yang diukur, maka penunjukkan meter akan terbaca
90 microfarad hingga 110 micro- farad. Ingat bahwa kapisitor juga mempunyai nilai toleransi seba-
gaimana resistor (tahanan). Sebe-
lum menguji kapasitor perlu dila-
kukan lebih dahulu mengo- Gambar 2.11. Capacitor dan songkan muatannya denga cara
Inductor Analyzer menghubung singkatkan kaki-
kakinya. Instrumen ini pengguna- Dalam contoh yang di-
annya lebih rumit. Karena itu untuk utarakan ini, bila kapasitor terukur
dapat menggunakannya harus
60 mikrofarad, maka dapat dipahami buku manual dan petnjuk dipastikan kapasitor tersebut yang disertakan.
2.5. Piranti-piranti 2.5. Piranti-piranti
Pencacah frekuensi ka- dang-kadang mempunyai fungsi
2.5.1. Frequency Counter
yang digabungkan. Fungsi ter- sebut adalah rangkaian pembang-
Frequency counter atau kit sinyal (signal generator), se- yang lebih dikenal sebagai pen-
hingga dalam satu alat atau piranti cacah frekuensi mempunyai fungsi
dapat melakukan dua fungsi untuk mencacah frekuensi yang sekaligus, yaitu sebagai pem- dihasilkan oleh suatu osilator atau
bangkit sinyal dan sebagai pen- oleh pembangkit frekuensi (signal
cacah frekuensi. Dengan mudah generator). Dengan kata lain alat
pengalihan fungsi ini dilakukan ini dipakai untuk me-ngetahui atau
hanya dengan cara memindahkan mengukur nilai frekuensi yang saklar pemilih dari satu fungsi ke dihasilkan.
fungsi yang lainnya.
Gambar 2.12. Pencacah frekuensi Gambar 2.13. Pencacah frekuensi dengan tampilan 8 digit dengan tampilan 8 digit merek Leader jenis berbeda
Sebagai pembangkit sinyal atau Dalam sistem telekomuni- frekuensi, biasanya ditun-jukkan kasi piranti ukur ini sangat di- dengan rentang (range) frekuensi yang perlukan terutama pada saat bisa dihasilkan. Contohnya rentang penepatan suatu frekuensi pada
frekuensi :
nilai tertentu. Instrumen ini bia-
0.03 Hz hingga 3 Mhz dengan 7 step sanya digunakan pada laborato- yaitu: 1 Hz, 10Hz, 100Hz, 1KHz, rium telekomunikasi dalam bentuk 10Khz, 100KHz, 1Mhz. piranti digital, walaupun juga ada yang bekerja secara analog. Bentuk gelombang yang dibang-
Fungsi piranti ini digunakan untuk
kitkan: gelombang sinus, gelom-
menghitung frekuensi kerja sistem
bang segitiga, gelombang kotak, telekomunikasi dalam bentuk gelombang gigi gergaji positive-
angka-angka digital dan bukan going, gelombang gigi gergaji berupa gambar atau bentuk grafik.
negative-going, gelombang pul-sa negative-going, gelombang pul-sa
1. Pastikan bahwa frekuensi yang
negative-going, gelom-bang pulsa
akan dicacah (counter) sudah
TTL.
terhubung dengan input alat
Untuk pencacah frekuensi
ukur. kebanyakan ditunjukkan dengan 2. Perhatikan tombol rentang
rentang pengukuran yang dapat frekuensi yang dicacah agar dijangkau.
pembacaan mudah dilakukan. pengukuran :
Contohnya
rentang
3. Apabila pencacahan menun- jukkan overflow (melebihi) dari 1Hz - 20 MHz, 5 digit dengan
yang seharusnya, maka Impedansi input : >>1 M Ω/20pF
pindahkan atau tekan tombol Kepekaan : 100mV rms
batas yang lebih tinggi. Ketepatan : 0.1Hz/1Hz/100Hz
Kekeliruan ukur : <0.003% ±
2.5.2. Function Waveform
1 digit
Generator
Tegangan input maksimun :
150V (AC+DC) (dengan Waveform generator meru- pelemahan)
pakan sebuah instrumen dalam sistem telekomunikasi yang sa-
ngat penting untuk mem- bangkitkan gelombang sebagai
sinyal pengujian maupun pe- rawatan sistem telekomunikasi. Piranti ini biasanya mengeluarkan bentuk gelombang yang berbeda- beda seperti gelombang kotak, gergaji maupun sinus tergantung yang diinginkan. Semakin besar range frekuensi yang dihasilkan oleh piranti maka akan semakin
mahal pula harganya. Biasanya Gambar 2.14. Pencacah frekuensi
mampu mengeluarkan besar dan pembangkit sinyal
frekuensi 15 MHz dengan bentuk dalam satu alat.
gelombang kotak, sinus maupun gigi gergaji, noise, ramp (segitiga)
dan sebagainnya.
Harga piranti itu cukup Selain menghasilkan ge- mahal apalagi jika rentang lombang-gelombang sebagaima-
frekuensi yang terukur dapat na yang disebutkan itu, instrumen mencapai tataran giga hertz. ini dapat pula menghasilkan sinyal Biasanya frekuensi kerjanya dalam bentuk yang sudah antara 10 Hz sampai 3 GHz.
temodulasi dengan frekuensi Hal-hal yang perlu diperhatikan audio. dalam penggunaan :
Tegangan sinyal keluaran yang dapat dihasilkanpun dapat lebih kecil lagi yaitu 0,01 milivolt puncak ke puncak hingga 10 volt puncak ke puncak dengan impedansi keluaran 50 Ohm. Tambahan lain yang dapat disertakan di anta-ranya adalah
pengunci fasa (phase lock), phase offset, sweep linear atau loagritmik
Gambar 2.15. Function Waveform
dan lain-lain.
Generator seri HP 33120A Pemilihan generator fungsi untuk keperluan piranti teleko- Bentuk sinyal termodulasi munikasi : yang biasa dihasilkan adalah 1. Perhatikan kebutuhan rentang modulasi amplitudo, modulasi
frekuensi yang diperlukan. frekuensi, frequency shift keying
Apakah untuk frekuensi rendah dan modulasi burst. Untuk me-
atau tinggi. nunjukkan besaran sinyal yang 2. Perhatikan kebutuhan gelom-
dapat dibangkitkan, dari kete- bang yang ingin dihasilkan. rangan panel dapat dibaca ke-
Apakah sinus, kotak atau tentuan tersebut. Misalnya untuk
segitiga.
keluaran 50 milivolt hingga 10 volt
3. Perhatikan pula level (aras) puncak ke puncak (Volt peak to
tegangan yang dikehendaki. peak) dengan impedansi keluaran
50 Ohm dan resolusi 3 digit.
Penggunaannya:
1. Sebagai sumber pembangkit gelombang.
2. Sebagai sumber gelombang dapat dipakai untuk pengujian sistem, seperti untuk meng- hitung penguatan, respon (tanggap) penguat, untuk pemicuan dan sebagainya.
Tugas :
Coba gambarkan bagaimana memasangkan pembangkit
Gambar 2.16. Function Generator gelombang ini dalam sistem seri HP 3314A
pengujian penguat frekuensi tinggi.
Pembangkit gelombang yang lebih baik dapat meng- hasilkan rentang frekuensi dari 0,001 Hz hingga 19,99 Mhz.
2.5.3. Analog RF Signal
2.5.4. Osiloscope Generator
Osiloscop merupakan alat Analog RF signal generator
ukur yang dapat digunakan untuk merupakan sebuah piranti yang melihat bentuk gelombang listrik dapat membangkitkan sinyal RF yang ada pada rangkaian yang analog. Piranti ini sering digunakan
telah dirancang. Dari bentuk dalam berbagai pe-ngujian gelombang itu dapat dijadikan khususnya pada labora-torium sebagai dasar bagi pengukuran sistem telekomunikasi. Sinyal RF tegangan gelombang. Di samping yang hasilkan oleh piranti ini itu osciloscope dapat digunakan seperti halnya sinyal yang untuk mengukur perioda suatu dipancarkan oleh pemancar gelombang. dengan frekuensi tinggi yang
Dengan diketahui nilai biasanya mempunyai rentang ke-
perioda, maka dengan rumus luaran antara 250 KHz sampai 3
T=1/f selanjutnya bisa diketahui atau 6 GHz. Dengan frekuensi besarnya frekuensi yang terukur sebesar ini merupakan spektrum
Baik pengukuran tegangan frekuensi radio, sehingga jika ingin
gelombang atau perioda gelom- menguji sebuah sistem akan dapat
bang, yang selalu menjadi acuan lebih mudah dalam mem-
adalah besarnya kotak pada layar bangkitkan frekuensi tinggi.
osciloscope atau biasa disebut Piranti ini juga dapat mem-
sebagai divisi. Oleh karena itu, bangkitkan sinyal modulasi RF satuan pengukuran yang dibaca analog dengan frekuensi 6 GHz
adalah volt/divisi atau time/divisi. baik modulasi AM maupun FM
Untuk mengetahui gambar serta modulasi fasa serta modulasi piranti osciloskop, perhatikan
pulsa yang dapat diatur sesuai gambar 2.18. kebutuhan.
Layar tampilan
knop pengatur frekuensi
keluaran
Gambar 2.17. Analog RF signal generator
Risetime, Falltime, +Width, - Width, Overshoot, Preshoot, +Duty, -Duty, etc.
• 10 Waveforms parameter. • Vertical scale: 2mV/div ~ 5V/div • Sweep time: 1ns/div ~ 50s/div • Rise time: 1.8ns. • Power supply: 100 ~ 240V, 45 ~
65Hz,<30W. • Standard configuration: USB
interface on the rear panel • Front panel of USB host Gambar 2.18. Oscilloscope digital
(support USB storage device) is Optional
• Dimensions: 120mm (D) × Osiloscope digital mempu-nyai 285mm (W) × 158mm (H) keunggulan dibandingkan dengan
osiloscope analog adalah terletak pada Alat ukur ini digunakan mudahnyanya hasil pengukuran dibaca
untuk mengetahui kesalahan dari pada layar LCD. Osciloskop ini juga
rancangan dengan melihat bentuk dilengkapi daengan kanal ganda (dual)
gelombang keluaran pada titik ukur dengan lebar bidang (bandwidth) yang
tertentu. Osiloscop di pasaran dapat mencapai 200 MHZ. Hasil mempunyai range mulai dari yang pengukuran dapat disimpan untuk murah dengan model lama sampai masing-masing kanal. Salah satu jenis
yang harganya mahal dan osci-loscope digital adalah merek canggih. Dalam merancang GAO PS1202CA Portable Digital sebuah rangkaian elektronika, Oscilloscope.
piranti ini dibutuhkan untuk (www.gaotek.com/.../news/CATV-
mendapatkan keakuratan, tetapi Instrument-DS1191/). untuk peralatan yang dibuat hanya untuk hobby tidak perlu
Beberapa spesifikasi yang ditawarkan menggunakan alat ukur ini karena meliputi :
terlalu mahal harganya. Alat ukur ini biasanya digunakan oleh
• Advanced triggering function laboratorium sebagai pendukung from edge, video, pulse and
penelitian.
delay.
• +, -, ×, ÷ mathematic Functions.
Penggunaan :
• FFT spectrum analysis: Osciloskop digital berbeda de- hanging, hamming, blackman,
ngan osciloskop konvensional. rectangular.
Kelebihannya adalah kemampuan • Automatic parameter
untuk merekan gambar hasil measurements: Vpp, Vamp,
pengukuran
Vrms, Vmax, Vmin, Vtop, Vbase, Vavg, Freq, Period,
Layar knop pengatur tegangan dan frekuensi
Gambar 2.19. Oscilloscope
Jika hanya untuk menguji
2.6. Perangkat Uji Lainnya
rangkaian yang digunakan untuk
berkomunikasi secara paralel
2.6.1. Logic Analyser
maupun serial dengan komputer
PC maka dapat digunakan Logic Analyser digunakan osiloscope yang mempunyai untuk memonitor maupun untuk
bandwith untuk melihat sinyal data mendiagnose sinyal digital lebih komputer. Osiloscope ini bisa dari satu titik dan terus-menerus.
menggunakan kemampuan ukur Piranti ukur ini biasanya digu- maksimal 20 MHz dianggap sudah
nakan untuk pengembangan rang- bisa memenuhi kebutuhan. Jika kaian elektronika yang komplek
sistem yang diujinya berupa piranti dan membutuhkan ketelitian tinggi, sistem telekomunikasi, maka khususnya data bus data pada osiloscope ini harus mempunyai komputer.
frekuensi yang di atas piranti yang Sebagaimana namanya, diukurnya.
logic analyzer diapakai untuk Piranti ini khususnya yang menganalisis rangkaian digital.
mempunyai range pengukuran Fungsi yang dapat dilakukan frekuensi yang tinggi, sangat adalah seperti oscilograf yang real- mahal harganya, sehingga sangat
time (waktu yang sama) dengan perlu diperhatian dalam peng-
kemampuan frekuensi 100 MHz. gunaan maupun perawatannya, Piranti semacam logic analyzer
dan dalam penggunaanyapun dapat bekerja tidak hanya dalam harus lebih hati-hati
penyimpanan standar, tetapi juga pada kondisi real-time.
Piranti logic analyzer ini • Size: 9m × 89mm × 14mm cocok untuk mengamati sinyal
(L×W×H)
periodik seperti pada osciloscope
• Weight: 300g
dan plug and play. Biasanya • Signal Port Pin: 2.54mm high- dilengkapi pula dengan perangkat
quality connector
lunak yang dapat tersambung • Protection: All pins can stand dengan windows, serta USB 2,0 electrostatic surge up to 8KV and
voltage power surge up to ±30V
agar dapat berkomunikasi dengan • Signal Input: 2 banks, individual komputer. and adjustable 1.2V-5.0V level each
• Sampling Frequency: 1Hz-800MHz internal clock/synchronic sampling/condition sampling
• Signal Channels: 24 • Sampling Depth: 32K • Delay Function: 0-32K sampling
cycle • Main Counter: 32bit (1T)
• Trigger Condition: 8 Group,24 bit
Gambar 2.20. Logic analyzer • Software for Win XP, Win 2000, tampilan kompak
and Win 98 • Support USB 2.0 communications
Spesifikasi yang ditawarkan oleh
with computer
L-100-T Logic Analyzer ( www.gaotek.com/.../news/CATV-
Instrument-DS1191/ ) adalah:
Gambar 2.21. Logic Analyzer yang lebih canggih
2.6.2. Optical Spectrum
2.6.3. GSM Test Analyzer
GSM test merupakan piranti Optical spectrum analyser yang digunakan untuk menguji merupakan sebuah instrumen sinyal radio GSM. Piranti ini sangat yang digunakan untuk mengukur berguna untk menguji adanya defraksi sebuah sinyal yang kesalahan pada gelom-bang dihasilkan dari berbagai kom-
modulasi GSM pada sebuah ponen optik, penguatan, lampu piranti komunikasi GSM seperti LED, DFB laser, dan Fabry-Perot
Handphone, maupun piranti laser. Optical spectrun analyser lainnya. Instrumen ini dapat juga menyediakan pengukuran daya digunakan untuk meng-analisis optic berbanding dengan panjang
yang sekaligus untuk mengetahui gelombang serta fungsi lanjut dari
daya yang dipancarkannya. hasil pengukuran dan karakteristik optik itu sendiri.
Gambar 2.22. Optical Spectrum Analyzer seri HP 71450B
Gambar 2.23. GSM test
2.6.4. CDMA Mobile Test
yang berkaitan dengan kabel terutama pada saat dialiri sinyal
CDMA mobile test juga listrik. Piranti jenis ini ideal untuk seperti halnya pada GSM test pengukuran nisbah gelombang merupakan piranti yang berfungsi
tegak (standing wave ratio=SWR), untuk mengukur sinyal CDMA kerugian kabel, dan melokasi titik- yang dihasilkan oleh sebuah titik pada kabel di mana terjadi piranti komunikasi mobile. Piranti kerusakan. Di samping itu piranti ini hasrus mempunyai akurasi ini sekaligus dapat dipakai untuk yang tinggi dengan kemampuan pengukuran antena. pengujian sistem yang tinggi.
Untuk dapat menjangkau Selain itu harus kompatibel pengukuran yang memadai, maka dengan sistem yang ada seperti piranti dirancang agar bisa phone CDMA analog dan IS95. mempunyai rentang 25 MHz Selain itu juga piranti ini harus bisa
sampai dengan 4 GHz. Dengan menguji telephone mobile AMPS,
frekuensi setinggi ini dapat meliput NAMPS dan TAC yang merupakan
rentang frekuensi GSM, CDMA, telepon analog
bluetoth dan sebagainya. Dalam kenyataannya,
2.7. Penguji kabel dan antena
piranti yang dirancang ini sangat
(Cable and Antenna
cocok untuk pelayanan wireless,
Tester)
perancang dan pengelola jaringan sehingga bisa digunakan untuk
Piranti untuk menguji kabel memelihara dan mencari dan antena biasanya dalam bentuk
kerusakan sistem komunikasi yang dapat dijinjing. Sebagimana wireless. namanya, alat ini mampu untuk mengukur berbagai karakteristik
Gambar 2.24. CDMA Mobile test
Gambar 2.25. Sistem pemasangan kabel dan antena
Gambar 2.26. Penguji kabel dan antena sistem jinjing Agilent N9330A
2.8. Mini PABX
call restriction, blokir, membatasi waktu bicara, dan lain-lain.
Mini PABX adalah alat untuk Perangkat komunikasi tele- membuat percabangan beberapa pon ini terletak atau berada di sisi extension dalam 1 atau lebih line
pelanggan, misalnya di gedung- telepon, dimana setiap extension
gedung perkantoran yang me- dapat saling berkomu-nikasi dan merlukan percabangan sam- juga setiap extension dapat di-set
bungan telepon. Secara umum sesuai dengan kebutuhan, seperti
perangkat PABX terhubung ke perangkat PABX terhubung ke
Alat ini juga sudah dilengkapi dengan DISA (Direct Inward System Acses) Dan OGM / Operator Otomatis ("Terimakasih Anda Telah menghubungi PT X silahkan tekan extension tujuan atau tekan 0 u/ bantuan operator", dsb). Pemasangan alat ini sangat mudah. Cocok untuk digunakan di rumah tempat tinggal, tempat kost, toko atau perkantoran kecil. Alat ini terdiri dari beberapa tipe, dengan kapasitas 8 dan 16 extension.
IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah PABX yang menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi- fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon; translasi protokol komunikasi; translasi media komunikasi atau transcoding; serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway.
Solusi berbasi IP PBX merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan telepon konvensional (PSTN/ POTS), jaringan telepon bergerak
(GSM/CDMA), jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT), dan jaringan berbasis paket (IP/ATM).
Gambar 2.27. Contoh Mini PABX
IP PBX membawa kemam- puan multi layanan di jaringan IP ke dunia komunikasi telepon, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang dapat berjalan di atas jaringan IP. Multi layanan tersebut adalah Voicemail & Voice Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD), Computer Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System (UMS), Fax Server & Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta Web-based Management System.
2.9. Voice Changer
(Alat Pengubah Suara)
Cabut kabel gagang telepon, Voice Changer adalah alat
dan kemudian sambungkan untuk merubah suara kita di
kabelnya pada alat ini. Nyalakan telepon atau handphone, terdapat
voice changer, kemu-dian pilih
2 pilihan suara, yaitu suara laki-laki mode suara yang diinginkan dan perempuan, sehingga kita
(geser switch ke posisi male / dapat dengan mudah untuk
female ).
merubah identitas kita dalam pembicaraan lewat telepon Alat ini akan berfungsi sebagai ataupun handphone.
hands-free seperti pada telepon di Alat ini bisa digunakan rumah kita. sebagai hands-free biasa apabila
fasilitas voice changer-nya di-
2. Untuk penggunaan pada hand- matikan (off).
phone. Pasangkan alat ini seperti
menggunakan hands-free biasa
Cara Penggunaan :
saja. Kemudian nyalakan voice changer-nya, lalu pilih mode
1. Untuk penggunaan pada suara yang diiinginkan (geser telepon rumah
switch ke posisi male / female).
Gambar 2.28. Voice Changer
Gambar 2.29. Bagian-bagian Voice Changer
2.10. LAN Tester (kabel
bagaimana urutan tersebut, yang
tester)
penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight) :
LAN TESTER digunakan
alat untuk memeriksa benar
tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka lampu LED (Light Emitting Diode) 1 sampai 8 berkedip. Pada gambar di samping ditunjukkan satu jenis penguji kabel LAN.
Dalam gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar) menunjukkan sauatu keadaan bahwa urutan pin tersebut adalah standar. Apabila ada penunjukkan yang tidak standar, coba perhatikan urutan
Gambar 2.30. Kabel LAN tester warna pinnya. Untuk urutan yang sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa atau dapat dilihat
2.11. Tang Amper (Multi
Pengukuran SWR
Function Clamp Meter)
Kadang-kadang SWR meter
Tang Amper ini mempunyai tidak menunjukkan harga standing beberapa fungsi yaitu :
wave ratio yang sebenarnya, Untuk mengukur arus listrik tanpa terutama bila SWR jauh dari 1 : 1. memutus rangkaian (kabel) juga Ini akibat rugi-rugi pada saluran bisa difungsikan untuk mengukur transmisi. Hal ini dapat dilihat pada tegangan listrik dan tahanan listrik.
gambar 2.32.
SWR meter diletakkan dekat pemancar. Misalkan tegangan maksimum yang keluar dari TX adalah 10 volt. Karena rugi-rugi saluran, tegangan yang sampai di antena adalah 9 volt. Tegangan pantul dari antena 3 volt. Tegangan ini disalurkan ke TX yang juga mengalami redaman. Sampai di TX tinggal 2,7 volt. SWR yang terbaca :
Gambar 2.31. Tang Amper (Multi Function Clamp Meter)
2.12. SWR (Standing Wave
Ratio) Meter
Standing
wave ratio
disingkat SWR kadang-kadang disingkat dengan nama VSWR
Namun bila SWR diletakkan di (Voltage Standing Wave Ratio). dekat antena, SWR yang terbaca
Bila impedansi saluran transmisi adalah : tidak sesuai dengan transceiver maka akan timbul daya refleksi
(reflected power) pada saluran yang berinterferensi dengan daya
maju (forward power). Interferensi
ini menghasilkan gelombang
berdiri (standing wave) yang Ternyata kedua pengu- besarnya tergantung pada kuran berbeda. Hasil yang benar
besarnya daya refleksi.
adalah 1:2,0. Jadi bila SWR meter 1:1,1) karena penambahannya diletakkan dekat TX SWR yang sedikit. Tetapi bila penunjukan sesungguhnya lebih besar menjadi 1:1,0 atau lebih segeralah daripada yang terukur. Kesalahan
pindahkan SWR meter ke dekat akan bertambah besar bila saluran
antena agar penunjukannya tidak transmisinya panjang.
terlalu banyak meleset. Apalagi Dalam praktek cara pertama
bila kabel koaxialnya panjang boleh dipakai bila SWR sekali (20 meter atau lebih) atur menunjukkan nilai rendah (SWR
kembali matching antena anda.
Gambar 2.32. SWR Meter
Gambar 2.33. Prinsip Pengukuran SWR
2.13. E-Fieldmeter
pengukuran 1 cm, 2,5 cm, 5 cm,
10 cm dan 20 cm. Di dalamnya terdapat mi- E-Fieldmeter TYPE 704 ini kroprosesor yang secara otomatis digunakan untuk mengukur mengkonversi kuat medan yang muatan elektrostatis pada suatu terukur melalui jarak yang dipilih obyek, dimana hasil pengukuran menjadi muatan dengan potensial tegangan potensialnya dinyatakan
(Pengukur Medan Listrik)
yang setara dalam ukuran volt. dalam ukuran volt. Jarak antara Bila tegangan lebih dari 1000V, obyek yang diukur dengan sensor
maka pembacaan display pada head (ujung sensor) dapat diatur,
posisi kV.
sehingga memungkinkan hu-
Penggunaan : bungan konversi dari tegangan 1. Meter digunakan untuk me-
potensial yang diukur dengan ngetahui medan listrik atau muatannya. Lokalisasi dan elektromagnetik yang dipan- pengukuran muatan elektrostatis
carkan oleh pemancar. serta medan dari kedua polaritas
2. Dengan diketahui kuat medan memungkinkan cara ini. Operator
dapat diperkirakan jarak pan- dapat memilih di antara jarak yang
carnya, seperti sinyal televisi. telah ditetapkan yaitu mulai dari
Gambar 2.34. Bentuk E-Fieldmeter
2.14. Switch Jaringan
lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Switch jaringan (atau switch Dengan menggunakan uplink port, untuk singkatnya) adalah sebuah HUB-HUB pun dapat disusun alat jaringan yang melakukan secara bertumpuk untuk bridging transparan (penghubung membentuk jaringan yang lebih segementasi banyak jaringan besar dengan menggunakan kabel dengan forwarding berdasarkan Unshielded Twisted Pair yang alamat MAC).
murah. Jika memang hub yang
Port uplink adalah sebuah digunakan tidak memiliki port port dalam sebuah HUB atau uplink, maka kita dapat (switch jaringan) yang dapat menggunakan kabel UTP yang digunakan untuk menghubungkan
disusun secara crossover. HUB/switch tersebut dengan HUB
Gambar 2.35. Switch jaringan
2.15. Modem
VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya
Modem berasal dari istilah modem lebih dikenal singkatan Modulator Demodulator.
sebagai Perangkat keras yang Modulator merupakan bagian yang
sering digunakan untuk mengubah sinyal informasi komunikasi pada komputer. kedalam sinyal pembawa (Carrier)
Data dari komputer yang dan siap untuk dikirimkan, berbentuk sinyal digital diberikan
sedangkan Demodulator adalah kepada modem untuk diubah bagian yang memisahkan sinyal menjadi sinyal analog. Sinyal informasi (yang berisi data atau analog tersebut dapat dikirimkan pesan) dari sinyal pembawa melalui beberapa media (carrier) yang diterima sehingga telekomunikasi seperti telepon dan informasi tersebut dapat diterima radio. dengan baik. Modem merupakan
Setibanya di modem tujuan, penggabungan kedua-duanya, sinyal analog tersebut diubah artinya modem adalah alat menjadi sinyal digital kembali dan komunikasi dua arah.
dikirimkan kepada komputer. Setiap perangkat komu-
Terdapat dua jenis modem secara nikasi jarak jauh dua-arah fisiknya, yaitu modem eksternal umumnya menggunakan bagian dan modem internal. yang disebut "modem", seperti
Gambar 2.36. Modem eksternal 28.8kbps serial-port
(modem dari Motorola)
Gambar 2.37. Modem Internal 56kbps (PCI slot modem)
2.16. Wi-Fi dengan kartu nirkabel (wireless card)
atau personal digital Wifi merupakan kependek-
assistant (PDA) untuk terhubung an dari Wireless Fidelity, memiliki
dengan internet dengan pengertian yaitu sekumpulan menggunakan titik akses (atau standar yang digunakan untuk dikenal dengan hotspot) terdekat). Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless
Secara teknis operasional, Local Area Networks atau WLAN)
Wi-Fi merupakan salah satu varian yang didasari pada spesifikasi teknologi komunikasi dan informasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari
yang bekerja pada jaringan dan spesifikasi 802.11a atau b, seperti
perangkat WLANs (wireless local 802.16 g, saat ini sedang dalam area network). Dengan kata lain, penyusunan, spesifikasi terbaru Wi-Fi adalah sertifikasi merek tersebut menawarkan banyak dagang yang diberikan pabrikan peningkatan mulai dari luas kepada perangkat telekomunikasi cakupan yang lebih jauh hingga (internet) yang bekerja di jaringan kecepatan transfernya.
WLANs dan sudah memenuhi Awalnya Wi-Fi ditujukan kualitas kapasitas interoperasi untuk pengunaan perangkat yang dipersyaratkan. nirkabel dan Jaringan Area Lokal
Teknologi internet berbasis (LAN), namun saat ini lebih banyak
Wi-Fi dibuat dan dikembangkan digunakan untuk mengakses sekelompok insinyur Amerika internet. Hal ini memungkinan Serikat yang bekerja pada Institute
seseorang dengan komputer of Electrical and Elec-tronis
Engineers (IEEE) berda-sarkan yang bekerja di sekitar pita standar teknis perangkat bernomor
frekuensi 5 GHz.
802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan
WLAN, tetapi juga di jaringan 2.17. Auto Telephone Recorder
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Auto Telephone Recorder adalah alat untuk merekam
pembicaraan pada telepon ke dalam kaset (kaset standard C- 60). Alat ini memiliki pengaturan untuk mengkompresi suara hasil rekaman sehingga kapasitas kaset seolah-olah menjadi 2 kali lipat dari kapasitas sebenarnya. Recorder ini dapat digunakan
untuk telepon rumah ataupun
Gambar 2.38. Wi-Fi dan antena telepon yang melalui sistem PABX pada kantor-kantor.
Alat ini juga dilengkapi dengan built-in microphone, sehingga dapat juga digunakan :
1. Untuk menyadap telepon dengan tanpa diketahui oleh pemakai telepon yang akan disadap.
2. Dipasangkan antara line telepon dan pesawat telepon yang Gambar 2.39. Wi-Fi bentuk lain
direkam. Pemasangan seperti ini biasa digunakan untuk kantor
Karena perangkat dengan yang meng-gunakan PABX. standar teknis 802.11b Cocok digunakan untuk diperuntukkan bagi perangkat
merekam pembicaraan penting WLAN yang digunakan di yang memerlukan bukti, seperti
frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim dalam transaksi saham, atau disebut frekuensi ISM (Industrial, keperluan lainnya.
Scientific dan Medical). Sedang
untuk perangkat yang berstandar Gambar 2.40. merupakan contoh teknis 802.11a dan 802.16 alat perekam pembicaraan
diperuntukkan bagi perangkat
telepon.
WMAN atau juga disebut Wi-Max,
Gambar 2.40. Auto Telephone Recorder
2.18. Wireless Intercom
untuk monitoring secara kontiniu (tanpa harus ditekan terus)
Wireless Intercom adalah
alat komunikasi tanpa kabel dan Cara Pemakaian : tentunya tanpa pulsa (biasanya untuk komunikasi antar ruangan di
1. Pasangkan wireless intercom ini lingkungan rumah atau kantor atau
pada stopkontak, kemudian toko kita). Alat ini meng-gunakan
sesuaikan pilihan channel jaringan listrik sebagai dengan pasangan yang akan penghubungnya. Sehingga alat ini
dituju (wireless intercom yang sangat praktis sekali, jadi terserah
berada di ruangan lain). Dengan mau dipasangkan pada stop
demikian sudah siap untuk kontak dimana saja asalkan masih
berkomunikasi.
berada dalam satu meteran yang
2. Tombol CALL, untuk sama (1 fase). Alat ini bisa
memanggil.
digunakan sampai 4 unit channel
3. Tombol TALK, harus ditekan terpisah. Alat ini Menggunakan
untuk berbicara. atau aktifkan jaringan listrik 1 fasa sebagai
tombol LOCK agar tidak perlu media transmisi. Tombol LOCK,
menekan tombol TALK secara terus-menerus
pada saat
berbicara.
Gambar 2.41. Wireless Intercom
2.19. Telephone Protector
Telephone Protector meru- pakan perangkat anti petir untuk memproteksi line telepon (telephone protector) digital, untuk proteksi jaringan DSL, LAN, dan telepon. Saluran yang diproteksi adalah saluran 1-8 RJ45.
Untuk lebih aman, Telephone Protector harus di- gabungkan dengan proteksi ja- ringan listrik AC. Sistem listrik harus menggunakan kabel berisi tiga utas dan memiliki arde yang
baik. Untuk lebih aman, instalasi listrik pada perangkat internet Gambar 2.42. Telephone protector dapat memakai surge protector.
Surge Protector adalah dan sangat cepat saat terjadi petir. perangkat yang dapat melindungi
Modem, router, hub atau switch perangkat elektronik dari per-
akan lebih aman dari efek petir ubahan tegangan yang tinggi
dengan menggunakan perangkat ini. Piranti bentuk lain untuk melindungi pesawat telepon dapat dipilih sesuai dengan keinginan dengan menggunakan perangkat ini. Piranti bentuk lain untuk melindungi pesawat telepon dapat dipilih sesuai dengan keinginan
2.43. di bawah ini.
Gambar 2.43. Bentuk-bentuk telephone protector
2.20. Rangkuman
Dari uraian tersebut di atas maka dapat ambil inti pembahasan pada bagian ini adalah sebagai berikut :
1. Multimeter digunakan untuk mengukur arus dan tegangan, alat ukur ini sangat penting dalam menguji dalam pembuatan rangkaian. Selain digunakan untuk mengukur arus dan tegangan juga dapat digunakan untuk mengetahui sambungan penghantar apakah putus ataukah tidak. Alat ini juga digunakan untuk mengetahi besarnya tahanan sebuah resistor, menguji diode maupun transisitor.
2. Kapasistansi meter sangat penting dalam sistem telekomunikasi. Instrumen ini digunakan untuk mengukur besar kapasistansi pada suatu bahan atau sebuah Kapasitor.
3. Frekuensi counter dalam sistem telekomunikasi sangat dibutuhkan dalam berbagai pengukuran besar frekuensi. Instrumen ini biasanya digunakan pada laboratorium telekomunikasi dalam bentuk piranti digital, walaupun juga ada yang bekerja secara analog.
4. Waveform generator merupakan sebuah instrumen dalam sistem
telekomunikasi yang sangat penting untuk membangkitkan gelombang sebagai sinyal pengujian maupun perawatan sistem telekomunikasi.
5. Analog RF signal generator merupakan sebuah piranti yang dapat membangkitkan sinyal RF analog. Piranti ini sering digunakan dalam berbagai pengujian khususnya pada laboratorium sistem telekomunikasi.
6. Osiloscope merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk melihat
bentuk gelombang listrik yang ada pada rangkaian yang telah dirancang. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui kesalahan dari rancangan dengan melihat bentuk gelombang keluaran pada titik ukur tertentu.
7. Logic Analyser digunakan untuk memonitor maupun untuk mendiagnose sinyal digital lebih dari satu titik dan terus-menerus.
8. Optical spectrum analyser merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur defraksi sebuah sinyal yang dihasilkan dari berbagai komponen-komponen optik, penguatan, lampu LED, DFB laser, dan Fabry-Perot laser.
9. GSM test merupakan pirati yang digunakan untuk menguji sinyal
radio GSM.
10. CDMA mobile test juga seperti halnya pada GSM test merupakan piranti yang berfungsi untuk mengukur sinyal CDMA yang dihasilkan oleh sebuah piranti komunikasi mobile.
11. Untuk mengukur (mengetes) suatu kabel lebih tepat digunakan Cable and Antenna Tester dibandingkan menggunakan multimeter (misalnya ohmmeter). Hal ini dikarenakan suatu kabel memiliki efek induktansi yang sangat berpengaruh pada sinyal-sinyal berfrekuensi tinggi.
12. Untuk melakukan reparasi dibutuhkan Tool kit atau alat bantu
reparasi yang terdiri dari bermacam-macam obeng, tang dan lain-lain sesuai dengan peralatan elektonik yang akan diperbaiki.
13. Solder uap sangat diperlukan untuk menyolder komponen-komponen yang berukuran kecil. Selain itu, unjuk kerja solder uap (blower) juga lebih cepat dibandingkan dengan solder biasa (solder besi).
14. Power supply merupakan suatu bagian yang sangat penting pada
sebuah sistem elektonika, karena semua komponen-komponen memerlukan sumber listrik untuk bisa bekerja. Secara umum, sistem elektronika hanya membutuhkan tegangan dan daya yang relatif kecil.
15. Mini PABX berfungsi untuk membuat percabangan beberapa
extension dalam satu atau lebih line telepon. Bahkan perkembangan terbaru, PABX telah menggunakan jaringan internet (Internet protokol) sehingga bisa memberikan multi layanan.
16. Voice changer mampu merubah suara orang ketika menelpon, dimana suara wanita akan terdengar seperti suara pria. Selain itu alat ini juga bisa berfungsi sebagai hands-free.
17. LAN tester merupakan alat pengetes kabel tetapi lebih spesifik untuk mengetes kabel LAN (kabel UTP) karena bentuk konektornya telah disesuaikan.
18. Tang amper berfungsi untuk mengukur besarnya arus pada suatu penghantar tanpa harus memutus kabel (rangkaian). Biasanya untuk arus-arus yang besar.
19. Untuk mengukur kesesuaian impedansi (match impedance) antara penguat RF dan antena, diperlukan SWR meter. Hal ini sangat penting karena antena memiliki pengaruh besar pada sistem telekomunikasi.
20. Peralatan komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan
suatu modem untuk mengirim data melalui sebuah proses modulasi.
21. Sistem komunikasi wireles merupakan solusi ketika jaringan dengan menggunakan kabel menjadi kurang fleksibel. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan komponen komunikasi yaitu Wi-Fi.
22. Auto Telephone Recorder sangat berguna untuk merekam hasil pembicaraan yang dapat digunakan pada telepon rumah ataupun telepon yang melalui sistem PABX.
23. Wireless Intercom memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup tinggi tetapi masih perlu dipertimbangkan masalah keamanan pada saat berkomunikasi karena bisa untuk disadap. Hal ini dikarenakan intercom menggunakan sistem analog.
2.21. Soal Latihan
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam instrumen yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.
2. Sebutkan fungsi berbagai macam instrumen sistem telekomunikasi yang telah diuraikan di atas.
3. Dari instrumen-instrumen di atas, identifikasilah instrumen manakah yang termasuk peralatan sistem digital dan peralatan yang bekerja menggunakan sistem analog.
BAGIAN 3 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI
Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat :
1. Menyebutkan elemen dasar sistem komunikasi dengan
diagramnya
2. Membedakan antara bentuk komunikasi analog dan komunikasi digital
3. Menjelaskan pentingnya keberadaan jaringan yang dapat menjembatani sistem komunikasi
3.1. Dasar Komunikasi
Selanjutnya untuk dipancarkan atau ditransmisikan.
3.1.1. Elemen Dasar
b. Media transmisi, merupakan
sarana atau sebagai jalan
Suatu sistem telekomunikasi untuk memancarkan isyarat dapat berlangsung apabila meme-
listrik dari pemancar. nuhi prinsip yang melibatkan tiga
c. Penerima, perangkat ini ber- perangkat dasar. Perangkat dasar
fungsi menerima kembali itu adalah pemancar, penerima
isyarat listrik yang dipancarkan dan media untuk memancarkan
melalui suatu media dan sinyal. Penjelasan untuk ketiga
mengubahnya kembali menjadi perangkat yang membentuk
bentuk informasi seperti keberlangsungan sistem telekomu-
semula yang dapat digunakan nikasi dapat dijelaskan sebagai
sesuai dengan keperluannya. berikut. Informasi sebagai masukkan
a. Pemancar, perangkat ini pada pemancar merupakan segala berfungsi menerima informasi sesuatu yang dapat mempunyai dari masukan atau yang makna. Misalnya suatu maksud berupa pesan kemudian meng-
atau keinginan yang ada dalam
ubah masukan tersebut benak seseorang dapat dikatakan menjadi sinyal (isyarat) listrik.
sebagai suatu informasi. Informasi sebagai suatu informasi. Informasi
Dalam sistem telekomu- nikasi, informasi diubah menjadi pesan. Keluaran atau output dari pemancar harus berupa isyarat atau sinyal listrik. Karena itu pada bagian pemancar ada prinsip pengubahan sinyal. Pengubahan yang sering digunakan bergantung kepada masukkan sinyalnya. Apabila sinyal berbentuk analog, maka prinsip modulasi harus ada pada pemancar. Apabila sinyal berbentuk digital, maka prinsip encoding atau pengkodean harus ada pada pemancar. Dengan demikian alat yang ada pada pemancar salah satunya adalah modulator (untuk sinyal analog) dan encoding (untuk sinyal digital).
Prinsip yang berkebalikkan atau komplemen dengan peman- car tentu harus ada pada bagian penerima. Oleh karena itu bagian penerima selalu ada rangkaian yang disebut demodulator (untuk
sinyal analog) dan decoding (untuk sinyal digital). Pemancaran sinyal listrik yang telah diubah tadi dilewatkan melalui suatu media transmisi.
Seringkali terjadi dalam pe- mancaran sinyal termodulasi atau sinyal yang telah terkodekan sinyal mengalami perubahan bentuk. Hal ini dimungkinkan karena selama proses yang berlangsung sinyal mengalami gangguan. Gangguan bisa terjadi pada perangkat sistemnya atau pada media trans- misi yang dilaluinya. Gangguan yang berasal dari perangkat sistem biasanya disebut sebagai gangguan internal, sedangkan yang berasal dari luar sistem atau berasal dari medianya disebut sebagai gangguan eksternal. Gangguan-gangguan pada sinyal tersebut dikategorikan menjadi tiga yaitu derau atau noise, interferensi dan distorsi.
Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram sistem telekomu- nikasi pada umumnya. Dalam gambar tidak dinampakkan secara rinci prinsip modulasi dan encoding.
Gambar 3.1. Blok diagram sistem telekomunikasi
Gangguan dalam sistem telekomunikasi dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
• Derau (noise) : berupa tambahan sinyal yang muncul secara acak menumpang pada sinyal aslinya.
• Interferensi : gangguan pada sinyal asli sebagai akibat adanya freknsi lain yang besarnya hampir berdekatan.
• Distorsi : adanya kecacatan sinyal karena sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya.
3.1.2. Komunikasi Model Awal
dengan pesan kemenangan kembali ke Athena. Setelah utusan
Jauh sebelum bentuk ko- berlari sejauh kurang lebih 40 munikasi atau telekomunikasi yang
kilometer dan mencapai jalan di dapat kita saksikan seperti Athena, utusan itu sekarat dengan sekarang ini, sebenarnya pada mengucapkan :”Bergembiralah ! masa silam sudah dikenal cara-
Kita dalam kemenangan”, kemu- cara menyampaikan ”pesan”. dian meninggal. Ini adalah berita Sesuai dengan jamannya pesan yang telah dikirimkan dengan disampaikan untuk memberi tahu
cepat melalui utusan. Sementara atau memberikan pemahanan dari
itu dilakukan penyederhanaan satu orang kepada orang yang yaitu dengan menempatkan orang lain. Media untuk menyampaikan pada jarak yang berjauhan. pesanpun juga beragam. Berikut Dengan menggerakkan tangan ini sedikit dikutipkan tahap-tahap dan lengan sebagai tanda-tanda, perkembangan telekomunikasi.
maka komuikasi untuk menyam- paikan pesan dapat dipahami
antar orang tersebut. Boleh jadi salah suatu peris-
3.1.2.1 Maraton
tiwa yang sangat terkenal dari ”telekomunikasi” yaitu yang dise- but lari maraton. Pada September 490 BC suatu balatentara terlibat dalam peperangan yang sangat mengerikan terjadi dekat teluk laut Aegean dekat dengan kota Marathon. Tentara Yunani yang kecil bertempur dengan tentara
Persia yang sangat kuat dalam jumlah besar. Namun demikian
Gambar 3.2. Penyampaian tentara Yunani mendapat keme-
pesan dengan lambaian nangan. Komandan pasukan
tangan kemudian mengirimkan utusan
3.1.2.2. Telegraf Drum
dapat didengar dan menjangkau jarak yang cukup jauh.
Pada daerah hutan, tentu akan sangat terbatas pandangan kita, maka diciptakan telegraf drum (seperti kaleng besar tetapi dari kayu) sebagai bentuk alat ”telekomunikasi”. Hal seperti ini banyak ditemui di banyak peda- laman Afrika. Dan daerah tropis lainnya, termasuk Indonesia. Di banyak perkampungan daerah Indonesia, selalu digunakan ken- tongan sebagai alat telekomu-
Gambar 3.4. Penyampaian nikasi. Pesan dikirim melalui
pesan dengan drum kentongan dengan nada-nada dan jumlah pukulan yang sudah
3.1.2.3. Sinyal Api
tertentu. Penggunaan sinyal api seba-
gai bentuk telekomunikasi, telah dilakukan pada masa kerajaan Yunani dan Romawi dulu. Alat komunikasi ini begitu sistematis- nya dikelola sebagai bentuk pe- nyampaian pesan telegraf. Sinyal api ditempatkan pada satu perbukitan terhadap perbukitan yang lain atau dari satu menera ke menara yang lain. Komunikasi dengan sinyal api ini merupakan bentuk transmisi langsung sejauh pandang (line of light transmission) pertama di dunia.
Gambar 3.3. Kentongan sebagai alat komunikasi
Di negara China, masya- rakatnya menggunakan “tamtam” sebagai alat teleko-munikasi, dengan bentuk besar tergantung
bebas terbuat dari logam dan bulat
melingkar. Suara yang dikeluarkan Gambar 3.5. Sinyal api sebagai bentuk komunikasi
Dengan sistem ini kejatuhan
3.1.2.5. Bentuk-bentuk lain
benteng Troja dapat dilaporkan segera kepada raja. Tanda-tanda
Bentuk-bentuk komunikasi itu dapat dibaca dari sinyal api lain dengan alat-alat yang dicipta-
yang dikirimkan. kan secara sederhana yang Stasiun pemancar dan pene-
dipakai pada waktu itu adalah rima dibangun pada dinding-
penggunaan cahaya obor. dinding yang ada di atas bukit Pengiriman pesan dengan cara ini pada jarak yang jauh. Untuk merupakan pesan tulisan yang mengetahui pesan yang dikrimkan,
diterjemahkan. Karena itu sistem maka penerima paesan mener-
ini disebut telegraf mekanik-optik. jemahkan dari jumlah api yang Bentuk dari komunikas ini berupa
dinyalakan. Penyampaian pesan kolom-kolom dengan cahaya ini tidak lebih dari setengah jam.
lampu yang dapat digerakkan. Dengan susunan aneka lampu
3.1.2.4. Sinyal Asap
yang diatur sedemikian, maka itu akan munjukkan suatu tanda
Pengunaan asap sebagai gambar atau sinyal tertentu. Inilah bentuk pertukaran informasi dalam
yang dijadikan sebagai simbol telekomunikasi sudah lama digu-
pesan. Secara estafet melalui nakan oleh masyarakat Indian dan
beberapa menara, tentu jarak Romawi pada jaman itu. Isyarat
ratusan kilometer dapat dicapai asap dapat dibaca sebagai pesan
dengan komunikasi ini dalam yang disampaikan. Dengan asap waktu yang relatif cepat. ini jangkauan bisa mencapai kurang lebih beberapa kilometer. Asap dihembuskan pada suatu
menara yang dapat dilihat dengan jarak pandang yang masih memungkinkan satu sama lain.
Gambar 3.7. Simbol dengan lampu Gambar 3.6. Komunikasi
sebagai pesan untuk komunikasi dengan isyarat asap
Dari uraian yang telah diistilahkan dengan komunikasi dijelaskan di depan menunjukka broadcast. bahwa sebenarnya dalam komunikasi selalu ada tiga prinsip dasar. Pertama, adanya pesan yang akan disampaikan melalui peralatan pemancar. Kedua, adanya media untuk menyam- paikan pesan tersebut dan ketiga adalah tersedianya peralatan penerima untuk menerjemahkan pesan yang dikirim sebagai mana bentuk aslinya. Tentu saja pesan yang akan dikirim dan yang akan
diterima mempunyai simbol-simbol yang sama.
Gambar 3.8. Pemancaran sinyal Dengan memperhatikan
dari menara antena bentuk-bentuk komunikasi model
awal itu, sekarang coba tentukan Pemancaran sinyal radio mana yang dikatakan sebagai merupakan satu bentuk komuni- pesan, pemancar dan penerima !
kasi broadcast. Dalam hal ini yang dapat kita lihat menara pemancar bisa dikatakan sebagai pemancar
3.1.3. Komunikasi dengan
dan antenanya, sedangkan radio
Gelombang Radio
dapat dikatakan sebagai pesawat penerima. Sementara itu sebagai
Komunikasi dengan gelom- media transmisnya adalah udara bang radio sekarang ini menjadi bebas (free space). Sering kali bagian yang tidak dapat dipisah-
dalam sistem telekomunkasi kan dengan kehidupan modern. merupakan dua arah, maka piranti Hampir semua peralatan komu-
pemancar dan penerima disebut nikasi memanfaatkan gelombang sebagai pancarima (transceiver). radio sebagai medai transmisinya.
Di samping itu, telekomuni- Perbedaan jenis komunikasi kasi melalui saluran telepon
dengan gelomabang radio ini umumnya disebut sebagai komuni- ditentukan oleh spektrum frekuensi
kasi titik ke titik (point to point
yang digunakan. Oleh karena itu communication) karena komunika- dalam komunikas ini ada yang si terjadi antara satu pemancar disebut sebagai sistem komunikasi
dan satu penerima. Untuk frekuensi tinggi, komunikasi fre-
pemancar radio yang biasa kita kuensi sangat tinggi, komunikasi lihat, orang sering mengatakan
frekuensi gelombang mikro dan sebagai broadcast, sebab satu sebagainya. Ada bentuk komuni-
pemancaran sinyal dengan kasi untuk navigasi dan ada kekuatan tingi dapat diterima oleh bentuk komunikasi untuk komer-
beberapa pesawat penerima. sial atau dijual. Biasanya ini
Gambar 3. 9. Sistem komunikasi gelombang radio
3.2. Komunikasi Analog
Teknik komunikasi pada awalnya dikembangkan meng- gunakan teknik pemancaran sinyal analog. Dalam pemancaran masing-masing jenis informasi digunakan teknologi dan cara-cara yang berbeda. Contohnya adalah pemancaran atau transmisi suara berbeda saluran dengan peman- caran data atau gambar. Perhatikan gambar 3.10 yang menunjukkan perbedaan masing- masing jalur untuk pemancaran. Penyaluran suara melalui jaringan telepon atau dalam bahasa Inggrisnya disebut PSTN (Public Service Telephone Network) khusus hanya diperuntukkan bagi suara itu sendiri. Demikian juga untuk menyalurkan data, hanya dapat dilewatkan pada jaringan yang sudah tersedia. Sinyal-sinyal
televisi pun harus dipancarkan sesuai dengan jalur frekuensi yang digunakan untuk suatu jenis frekuensi.
Kebanyakan transimisi sinyal pada awal pengembangan dikenal sebagai transmisi analog. Untuk menggambarkan keadaan ini da- pat diambil contoh dalam me- mahaminya yaitu adanya jaringan telepon yang hanya dapat digunakan untuk menyalurkan layanan suara. Hal ini berarti bahwa jaringan yang dibangun tersebut digunakan untuk me- nyambungkan pembicaraan tele- pon antara dua titik dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sekalipun arsitektur jaringan dibuat sangat bagus untuk tranmisi suara, itupun tidak akan pernah dapat digunakan untuk transmisi layanan data atau faksimil bahkan video.
Gambar 3.10. Cara pemancaran yang berbeda untuk berbagai jenis informasi
Banyak hambatan yang akan Pemancaran sinyal analog ditemukan berkaitan dengan dan penguatannya mempunyai jaringan analog.
keterbatasan karena derau (noise) Pada intinya saluran untuk
biasanya ikut dikuatkan bersama- sambungan telepon dan komu-
sama dengan penguatan sinyal itu nikasi data mempersyaratkan sendiri. Hal ini menandakan perbedaan jalur atau rangkaian. bahwa betapa banyaknya penguat Sistem telepon mempunyai sa-
yang dibutuhkan dan cara-cara luran yang saling terikat pada mendapatkan sinyal yang terbebas sentral telepon, lebih-lebih bila dari derau, juga kendala terhadap untuk hubungan ke luar. Pada kesulitan dalam pengujian sinyal komunikasi data yang meng-
dan pelayanannya. gunakan komputer diperlukan sistem perangkat analog kece- patan tinggi atau rangkaian digital, sedangkan sistem sambungan video selalu digunakan rangkaian broadband atau sistem dengan kecepatan tinggi. Masing-masing sistem tersebut juga menghadapi masalah yang berbeda, yakni terkait dengan instalasi, daya dukung dan pemeliharaannya.
Dalam banyak hal pengelola Gambar 3.11. Sinyal digital dan sambungan telepon menghadapi analog masalah kualitas suara, lebih-lebih
bila jarak sambungan terlampau
Sinyal analog dipancarkan jauh. atau diterima kembali menjadi Sinyal analog dipancarkan jauh. atau diterima kembali menjadi
Dengan demikian pada ko- munikasi analog mempunyai input gelombang analog. Selanjut-nya
input tersebut diubah dengan cara
ditumpangkan dan dibawa oleh Gambar 3.12. Sinyal analog sinyal lain yang disebut sinyal
original dan sinyal analog yang pembawa, frekuensinya disebut
dimodulasi frekuensi pembawa (carrier).
Modulasi amplitudo (AM) menyebabkan perubahan amplitu-
Modulasi frekuensi (FM) adalah do frekuensi pembawa oleh ampli-
terjadinya perubahan frekuensi tudo sinyal analog.
pembawa oleh karena perubahan amplitudo sinyal analog
Gambar 3.13. Saluran layanan telepon dan data saling terpisah
Contoh komunikasi analog pada gambar 3.13. di atas tampak bahwa saluran layanan telepon yang merupakan komunikasi analog terpisah dengan saluran data. Data disalurkan dalam bentuk digital.
3.3. Komunikasi Digital
bentuk digital yang selanjutnya dipancarkan sekalipun dalam jarak
Komunikasi yang ber- yang cukup jauh dan jaringan luas. kembang sekarang ini dicirikan Secara umum pemancaran yang dengan adanya penggabungan telah mengalami proses peru- beberapa fungsi secara bersama-
bahan ini disebut sistem transmisi sama. Bentuk baru pemancaran digital. sinyal adalah menggunakan
Keuntungan yang diperoleh sistem digital. Dengan sistem dapat dirasakan pada penggunaan semacam ini sangat dimungkinkan
telepon sebab sistem digital akan sinyal analog standar dapat mengurangi transmisi dan murah-
diproses dan diubah ke dalam nya biaya pemeliharaan.
Gambar 3.14. Beberapa jenis informasi saling digabungkan
Suatu kenyataan yang dihadapi dengan penggunaan sinyal analog untuk pemancaran digital yakni diperlukannya peralatan tam- bahan. Peralatan ini dikenal dengan modem, singkatan dari modulator- demodulator.
Gambar 3.15. Peralatan telekomunikasi tergabung melalui modem
Dengan peralatan ini tidak efisien untuk pemancaran pemancan sinyal analog diubah ke
infor-masi. Hal ini dapat dilihat dalam bentuk pemancaran digital.
bahwa modem mempunyai kece- Dalam pandangan penyelenggara
patan tertinggi dibatasi pada 19,2 telekomu-nikasi dan pelanggan, kilobit per detik, sementara sinyal adanya pengubahan sinyal analog
kenyataannya dapat dibawa de- menjadi digital dan sebaliknya dari
ngan kecepatan 64 kilobit per digital ke analog menjadi sangat detik.
Gambar 3.16. Satu jenis sambungan untuk berbagai layanan
Pada tahun 1980-an, mungkinkan satu sambungan perusahaan telekomunikasi tele-
dapat dipakai baik untuk layanan pon memulai memperluas pela-
suara maupun data. Ini berbeda yanan digital terhadap pelanggan
dengan pemancaran sistem dengan pengubahan pada sistem
analog yang telah dibicarakan analog menjadi digital pada sebelumnya. Pada sisi pelanggan, pelanggan. Dengan pengubahan sinyal itu berasal dari data ini, maka perusahaan telekomu-
komputer atau suara dari telepon nikasi tersebut dapat menyediakan
dapat diteruskan pada jaringan hanya satu jenis sambungan (link)
melalui pengendali atau disebut dan pelanggan dapat memanfaat-
PBX (Private Branch Exchange) kannya untuk berbagai jenis atau semacam pengendali komu- layanan. Ini berarti pelanggan nikasi digital. hanya mempunyai satu sam-
Keluaran dari pengendali bungan dan perusahaan hanya dihubungkan ke salah satu atau melakukan satu jenis peme-
lebih rangkaian digital kecepatan liharaan. Perhatikan gambar 3.16.
tinggi menuju peyelenggara layan- penggunaan layanan digital me-
an. Model sinyal masukan ini yang an. Model sinyal masukan ini yang
Gambar 3.17. Pemancaran digital melayani berbagai layanan komunikasi
3.4. Jaringan Komunikasi
penyaklaran (switching) hubungan tersentralisasi di suatu kantor. Ini
Jaringan dapat dibayang-kan biasa disebut sebagai sentral untuk menggambarkan bagai-
telepon (central office) atau sentral mana hubungan atau koneksi lokal (local office). Penyaklaran antar beberapa saluran, misalnya
dapat dengan mudah dilakukan telepon pada sentral lokal, dapat
terjadi. Jika hanya terdapat tiga atau empat saluran telepon, maka dengan mudah dapat diketahui hubungan satu dengan lainnya atau hubungan secara kese- luruhan. Sebaliknya hal itu akan menjadi sulit dilakukan bila terdapat ribuan saluran yang harus disambungkan. Metoda yang dipakai untuk mengatasi hal itu
adalah dengan cara menyatukan mekanisme dengan membentuk
Gambar 3.18. Plug dan soket kabel listrik
Selain jaringan yang di- gambarkan di atas sebagai jaring- an telepon, sebenarnya ada ba- nyak lagi jaringan yang dapat disusun dalam hirarki sambungan. Jaringan-jaringan tersebut adalah :
1. Jaringan dengan luasan lokal (LAN = local area network),
merupakan jaringan dengan jarak terbatas menghubungkan
Gambar 3.19. Plug dan soket terminal-terminal yang sudah dengan banyak terminal
ditentukan. Contoh jaringan ini adalah sambungan workstation
dengan cara kerja yang sederhana pada kantor, bangunan atau menggunakan plug dan soket atau
kampus .
kalau secara listrik digunakan
piranti elektromekanik atau secara
elektronik dangan penggunaan
relai.
Perhatikan gambar 3.18 dan
3.19. Keterangan :
Nomor 1 adalah soket dan nomor
2 adalah plug. Piranti ini dipakai
untuk menghubungkan banyak
terminal yang saling terpisah salurannya.
Gambar 3.20. Jaringan yang menggambarkan hubungan antar telepon
Gambar 3.21. Contoh lain jaringan yang menggambarkan hubungan
telepon
2. Jaringan dengan luasan lebar ini lebih merupakan sebagai (WAN = wide area network),
jaringan paket, tidak jaringan merupakan sambungan me-
rangkaian tersaklar. tropolitan atau antar jaringan
6. Jaringan sinyal kanal bersama lokal, biasanya mengguakan
(common channel signaling), fasiltas pembawa bersama
jaringan ini lebih dekat pada (common carrier).
PSTN (public service tele-
3. Jaringan cerdas, merupakan phone network = jaringan suatu konsep yang memusat-
telepon umum). Ada suatu kan sejumlah sentral lokal
contoh yang dapat disebutkan cerdas. Contohnya adalah
yaitu CATV (cable television). sentral lokal yang dapat
Sistem ini menggunakan tek- mengetahui adanya hubungan
nologi pohon percabangan. jarak jauh pada sentral lokal
Dalam kasus ini, head-end tertentu.
semacam kantor sentral
4. Jaringan dengan optik serem- menerima program dari satelit pak (SONET = synchronous
yang selanjutnya mengirimkan optical network), merupakan
semua sinyal keluar sesuai lingkaran sambungan optik
dengan tujuan. Jadi di sini yang mengijinkan adanya
tentu ada pembagian sebelum hubungan dua arah.
diteruskan melalui suatu me-
5. Internet, jaringan ini sedikit dia transmisi sekaligus meng- berbeda dengan jaringan yang
adakan penguatan. dibicarakan di atas. Jaringan
Gambar 3.22. Jaringan yang nampak ruwet namun tersusun secara sistematis
3.5. Rangkuman
Sistem telekomunikasi biasanya dibangun dari elemen-elemen dasar yang terdiri dari :
1. Pemancar, perangkat ini berfungsi memberikan informasi dan mengubahnya menjadi sinyal (isyarat) listrik untuk dipancarkan atau ditransmisikan.
2. Media transmisi, merupakan saran untuk memancarkan isyarat listrik dari pemancar
3. Penerima, perangkat ini berfungsi menerima kembali isyarat listrik yang dipancarkan melalui suatu media dan mengubah sinyal kembali menjadi informasi yang dapat digunakan.
4. Teknik komunikasi pada awalnya dikembangkan menggunakan teknik pemancaran sinyal analog. Kemudian terus dikembangkan hingga menghasilkan teknologi komunikasi digital.
5. Dalam pemancaran sinyal ada suatu gangguan yang dapat dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu derau, interferensi dan distorsi.
6. Komunikasi analog mempunyai masukan yang akan dipancarkan yaitu berupa sinyal analog.
7. Komunikasi digital mempunyai masukan yang akan dipancarkan yaitu berupa sinyal digital.
3.6. Soal Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar
1. Jelaskan bagaimana sistem komunikasi dibangun ? Gambarkan blok diagramnya !
2. Jelaskan apa perbedaan antara komunikasi analog dengan komunikasi digital !
3. Apakah peranan media transmisi dalam sistem telekomunikasi ?
4. Deskripsikan gangguan yang ada saat berlangsungnya komunikasi sinyal !
5. Dengan cara komunikasi seperti apa agar antara sinyal suara telepon dapat disalurkan bersama dengan data dari komputer ?
BAGIAN 4 PROPAGASI GELOMBANG RADIO
Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat :
4. Menyebutkan prinsip umum dari propagasi gelombang
5. Membedakan antara propagasi ruang bebas, propagasi antar dua titik di bumi, propagasi ionosfir, dan propagasi troposferik
4.1. Prinsip Umum
disampaikan oleh lembaga meteorologi dan geofisika.
Propagasi gelombang radio Makna inti dari propagasi atau gelombang elektromagnetik suatu gelombang radio adalah pada umumnya dipengaruhi oleh menyebarkan (transmisi) banyak faktor dalam bentuk yang gelombang elektromagnitik di sangat kompleks. Di antara sekian udara bebas. Oleh karena itu banyak pengaruh adalah adanya kualitas hasil penerimaan sinyal kondisi yang sangat bergantung sedikit maupun banyak juga pada keadaan cuaca dan dipengaruhi oleh kejadian-kejadian fenomena luar angkasa yang tidak di luar angkasa. Cuaca yang menentu. Dengan melihat kondisi sangat baik tentu akan sangat yang demikan, maka sangat sulit membantu dalam menaikkan diper-kirakan sebaran radiasi kualitas sinyal yang dapat medan elektromagenitik secara ditangkap oleh antena penerima. pasti dari suatu jarak terhadap
kedudukan suatu pemancar.
Namun, hal itu masih
4.2. Propagasi Ruang Bebas
memungkinkan untuk mem-
propagasikan gelombang tetapi Seperti kita ketahui bahwa kita harus memperhatikan setiap permukaan bumi dapat mengubah pengamatan cuaca yang propagasi suatu gelombang, propagasikan gelombang tetapi Seperti kita ketahui bahwa kita harus memperhatikan setiap permukaan bumi dapat mengubah pengamatan cuaca yang propagasi suatu gelombang,
1. Gelombang terarah antara dua sebesar P watt diradiasikan atau
titik. Propagasi gelombang dipan-carkan dari suatu antena
yang demikian biasa disebut pemancar di udara bebas ke
dengan propagasi segaris segala penjuru dalam bentuk yang
pandang (line of sight). seragam. Pada jarak yang sangat
2. Gelombang terpantul, yakni jauh, medan gelombang yang
merupakan gelombang yang teradiasikan dapat dianggap
datang setelah adanya menjadi gelombang datar yang
pantulan pada suatu titik mempunyai kuat medan listrik (E).
antara di permukaan bumi. Besarnya kuat medan itu
3. Gelombang permukaan, yakni dirumuskan sebagai berikut :
merupakan gelombang yang merampat pada permukaan
1 / 2 ( bumi mengikuti kelengkungan
30 P )
volt / meter yang ada.
d 4. Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakan
d adalah jarak terhadap suatu gelombang yang mengarah ke pemancar. Bagimana rumus itu
atas langit meninggalkan pe- berubah bila kita anggap P mem-
mancar kemudian bengkok punyai nilai sebesar 1 kilo Watt ?
karena ada lapisan konduksi dari lapisan pada atmosfir yang
lebih tinggi, setelah itu kembali
4.3. Propagasi Antar Dua Titik
ke permukaan bumi.
di Bumi
Bila kita deskripsikan, jenis- jenis gelombang yang ada dapat
Gambar 4.1. Berbagai jenis gelombang dan pantulannya
Gambar 4.2. Antena pemancar memancarkan berbagai jenis gelombang
Gelombang terarah, gelombang bergantung pada frekuensi. Tabel terpantul dan gelombang per-
4.1. di bawah ini menunjukkan mukaan bersama-sama muncul, hubungan tersebut. maka gabungan gelombang ini
Gelombang tanah dan gelom- disebut sebagai gelombang tanah bang langit (Perhatikan gambar 4.1. (ground wave). Sementara itu yang
bagian kiri) digunakan untuk peman- disebut gelombang ruang (space
caran frekeunsi-frekuensi rendah wave) merupakan gabungan antara
dan telegrafi daya besar. Sementara gelombang terarah dan gelombang pada frekuensi menengah dan yang dipantulkan oleh permukaan frekuensi tinggi dipakai untuk bumi.
broadcasting suara. Gelombang Lapisan ionosfir berada pada dengan daya besar dapat ketinggian antara 50 hingga 400 dipantulkan beberapa kali untuk kilometer di atas permukaan bumi.
dapay melintasi benua. Perhatikan Sementara itu, troposfir hanya pada
gambar 4.1. sebelah kanan. ketinggian 10 kilo-meter di atas
Sinyal gelombang tanah dan permukaan bumi. Propagasi pada langit dapat diterima tetapi tidak lapisan ini disebut sebagai pro-
begitu baik, bergantung pada kuat pagasi troposferik. Di antara lapisan
sinyal pancaran dan distorsi yang troposfir dan ionosfir ada suatu ditimbulkan. Di lain pihak, gelom- lapisan lagi yaitu stratosfir. Pada bang langit sangat dipengaruhi oleh lapisan ini gelombang langit dan fading sebagai hasil dari adanya gelombang permukaan menjalar. perubahan karakteristik ionosfir Mekanisme propagasi biasanya yang terus menerus.
Hubungan antara besar frekuensi dan jenis gelombang propagasinya ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hubungan antara propagasi dan frekuensi
Frekuensi Propagasi umumnya <500 KHz
Gelombang permukaan Gelombang permukaan untuk jarak pendek dan
500 KHz s.d. 1,5 gelombang ionosferik untuk jarak yang lebih MHz
panjang
1,5 MHz s.d.
Gelombang ionosferik
30 MHz > 30 MHz
Gelombang ruang dalam arah segaris pandang
Gambar 4.3. Ketinggian lapisan-lapisan atmosfir di atas bumi
4.4. Gelombang Permukaan
Sudah dijelaskan bahwa gelombang tanah pada prinsipnya dibentuk dari dua komponen gelombang yang terpisah. Kom- ponen gelombang itu adalah ge- lombang permukaan (surface wave) dan gelombang ruang (space wave). Untuk menentukan apakah komponen gelombang tersebut diklasifikasikan sebagai gelombang permukaan atau gelombang ruang cukuplah sederhana. Pengertian dari gelombang permukaan adalah gelombang yang menjalar sepan- jang permukaan bumi, sedangkan gelombang ruang adalah gelom- bang yang menjalar di atas permu- kaan bumi. Antara kata ”sepanjang” dan di atas ada sedikit perbedaan. Menjalar di atas artinya penjalaran gelombang beberapa puluh meter di atas permukaan bumi pada keting-
gian antena. Coba perhatikan Gambar 4.4.
Gelombang permukaan mencapai bagian penerima dengan cara menjalar sepanjang permukaan tanah. Gelombang permukaan da- pat mengikuti kontur (liku-liku) permukaan tanah di atas bumi karena mengalami proses difraksi (penyebaran). Pada saat gelom- bang permukaan menemukan obyek penghalang yang ukurannya lebih besar besar dari panjang gelombang, maka gelombang terse- but cenderung akan melengkung atau berbelok ke arah obyek. Untuk obyek yang lebih kecil, penjalaran gelombang tidak menjadi masalah karena akan mengalami difraksi.
Gambar 4.4. Gelombang permukaan dan gelombang ruang
Gelombang permukaan yang singgungan dengan permukaan menjalar di atas tanah akan me-
bumi.
nyebabkan berkurangnya energi Gelombang permukaan atau daya pancar sebagai akibat biasanya dialami oleh gelombang adanya pelemahan. Akibat ini tentu
dengan frekuensi di bawah 500 sinyal penerimaa menjadi lebih KHz. Gelombang ini akan lemah atau kecil. Untuk menghindari
mengalami perubahan propagasi hal ini, maka penghalang harus sebab dipengaruhi oleh dihilangkani atau dengan membuat ketidaksempurnaan konduktivitas gelombang terpolarisasi vertikal un-
atau daya hantar di permukaan tuk mengurangi gelombang ber-
bumi.
Gambar 4.5. Gelombang permukaan menjalar di atas tanah
Pelemahan yang dialami oleh sedangkan konduktivitas ( σ) ber- gelombang ini sebagai fungsi dari variasi dari 5 hingga 0,001 mho/m. konduktivitas dan permitivitas bumi.
Kalau kita cermati adanya Penetrasi gelombang pada lapisan gelombang menjalar di atas per- tanah, bergantung pada frekuensi mukaan laut dan tanah kering, maka dan nilai konstanta bumi relatif. Nilai
akan ditemui suatu fenomena yang konstanta relatif permitivitas ( µr)
berbeda. Dalam hal ini popagasi berkisar antara 80 hingga 4, gelombang permukaan akan men- jadi paling baik bila berada di atas berbeda. Dalam hal ini popagasi berkisar antara 80 hingga 4, gelombang permukaan akan men- jadi paling baik bila berada di atas
maka fasa yang berkaitan dengan kuensi yang masih dalam ren-
itu akan berbeda antara dua tangnya.
gelombang dan bertambah sehing- Dengan demikian dapat ga tidak dapat menjadi saling meni- dipahami bahwa perbedaan antara adakan. Keadaan ini diistilahkan propagasi di permukaan laut dan di
dengan pernyataan yang dikenal atas tanah kering untuk frekuensi-
sebagai faktor high-gain (fh) yang frekuensi rendah menjadi tidak merupakan fungsi frekuensi dan begitu berarti. Perbedaan yang konstanta tanah. cukup tajam akan muncul apabila terjadi peningkatan frekuensi untuk
4.6. Atmosfir Bumi
daya pemancar tertentu terjadi penurunan tajam pada frekuensi
Gelombang radio yang men- tinggi.
jalar dalam ruang bebas mempunyai sedikit pengaruh ter-hadap gelom-
bang itu sendiri. Demikian pula bila
4.5. Efek ketinggian antena
gelombang radio yang menjalar di
dengan kuat sinyal
bumi, maka banyak pengaruh yang diakibatkan terhadap gelombang itu.
Antena pemancar dan pene- Pengalaman menunjukkan bahwa rima yang dengan ketinggian masalah-masalah yang dialami oleh rendah, maka gelombang langsung
gelombang radio disebabkan oleh dan gelombang pantulan hampir kondisi atmosfir tertentu yang
mempunyai besaran amplitudo yang sangat kompleks. Kondisi yang
sama, tetapi bisa berbeda fasa dan menyebabkan ini adalah sebagai
berkecenderungan saling menia- hasil dari berkurangnya tingkat dakan satu sama lainnya. keseragaman udara atmosfir.
Gambar 4.6. Bumi diliputi oleh lapisan ionosfir
Banyak faktor yang dapat ada semacam pantulan pada mempengaruhi kondisi atmosfir, lapisan konduksi listrik pada baik secara positif maupun negatif. ketinggian 100 kilometer. Pada Di antara pengararuh itu adalah tahun 1927 Sir Edward Appleton
variasi ketinggian secara geografis, memberi nama lapisan penghantar
perbedaan lokasi di bumi, dan tersebut dengan nama lapisan E. perubahan waktu seperti siang hari,
Huruf E singkatan dari Elektrik. malam, pergantian musim dan Kemudian setelah itu penemuan tahun. Untuk memahami propagasi lapisan berikutnya secara mudah gelombang ini kita perlu paling tidak
dinamai lapisan D dan lapisan F. mengetahui dasar-dasar atmosfir Kondisi siang hari dengan bumi.
adanya matahari menyebabkan Atmosfir bumi dibagi menjadi adanya perubahan kepadatan tiga bagian secara terpisah yaitu muatan pada lapisan-lapisan. yang disebut lapisan-lapisan Muatan pada semua lapisan atmosfir. Tiga lapisan itu adalah mengalami penambahan ketebalan. tropfosfir, stratosfir, dan ionosfir. Pada malam hari kepadatan muatan Lapisan tersebut adalah yang paling
menurun lebih-lebih pada lapisan D. berguna dalam bidang Pada malam hari itu lapisan D telekomunikasi. Secara lebih luas, menjadi hilang. Lapisan ionosfir para ahli menggambarkan atmosfir mempunyai kualitas yang baik untuk dengan tambahan lapisan lain memancarkan atau memantulkan selain yang telah disebutkan itu, sinyal radio dari permukaan bumi. yaitu mesosfir, termosfir dan Oleh karena itulah hampir semua eksosfir.
pemancar radio memanfaatkan Serapan radiasi dilakukan laoisan ini. oleh lapisan ionosfir. Letak ionosfir yang dekat dengan termosfir, maka lapisan ini termuati partikel gas secara listrik atau disebut terionisasi. Ketinggian ionosfir dari 60-300 kilometer dari permukaan bumi. Lapisan ini dibagi menjadi tiga kawasan atau lapisan-lapisan lagi yaitu lapisan F, lapisan E dan lapisan D. Pada siang hari lapisan F terpisah menjadi dua lapisan lagi dan lapisan itu akan kembali menyatu pada malam hari
Lapisan E adalah lapisan yang pertama kali ditemukan. Pada tahun 1901, Guglielmo Marconi
memancarkan sinyal antara Eropa Gambar 4.7. Antena memancarkan dan Amerika Utara dan kemudian
sinyal pada lapisan ionosfir menemukan suatu keadaan bahwa
Gambar 4.8. Propagasi gelombang pada kondisi siang hari
Gambar 4.9. Propagasi gelombang pada kondisi malam hari
4.6.1. Tropfosfir
4.6.3. Ionosfir
Hampir semua fenomena Lapisan ini adalah lapisan cuaca terjadi pada lapisan ini. terpenting yang ada di angkasa di Temperatur (suhu) pada daerah ini atas permukaan bumi. Lapisan ini secara cepat menurun sejalan de-
sangat baik untuk medium komuni- ngan bertambahnya ketinggian. kasi jarak jauh dan komunikasi titik Terjadinya awan dan turbulensi ke titik (point to point). Keadaan angin disebabkan oleh berubahnya ionosfir dan kondisinya berkaitan suhu, tekanan dan kepadatan langsung dengan radiasi yang udara. Kondisi ini sangat mempe-
dipancarkan oleh matahari, perge- ngaruhi dalam propagasi gelom- rakan bumi terhadap matahari atau bang radio, karena akan menyebab-
perubahan aktivitas matahari akan kan terjadinya perubahan-perubah-
menyebabkan berubahnya ionosfir. an pada komponen gelombang
Perubahan itu secara umum ada dua jenis, yaitu (1) kejadian siklus
4.6.2. Stratosfir
yang dapat diprediksikan secara akurat dan rasional, (2) kejadian
Stratosfir terletak di antara yang tidak teratur sebagai hasil lapisan troposfir dan ionosfir. Suhu tidak normalnya matahari dan pada lapisan ini hapir pasti tetap karena itu tidak dapat diprediksikan. dan sangat sedikit uang air yang Kedua perubahan syang teratur dan ada. Karena kondisi lapisan ini yang
tidak teratur ini membawa akibat cukup stabil, tenang, maka daerah dalam propagasi gelombang radio. ini tidak banyak memberi akibat Oleh karena itulah hal ini perlu yang jelek pada propagasi ge-
diperhatikan.
lombang radio.
Sebagaimana diketahui bah- secara efektif dan efisien. Berikut ini wa sinyal radio yang ditransmisikan,
akan dijelaskan mengenai gejala- beberapa sinyal akan keluar dan gejala itu. lepas dari permukaan bumi menuju
Saat gelombang memasuki la- lapisan ionosfir (ditunjukkan tanda pisan yang lebih padat dari muatan panah warna hijau pada gambar ion, bagian atas mempunyai 4.10.). Gelombang tanah (tanda kecepatan yang lebih daripada di panah ungu) merupakan sinyal bawahnya. Kecepatan yang di- langsung yang dapat didengar serap ini menyebabkan terjadinya dalam keadaan normal. Gelombang
pembengkokan gelombang dan ini secara cepat akan melemah dan
kembali ke bumi.
akan didengar kembali sebagai Ada tiga faktor penting “fading”. Gelombang yang lain terhadap refraksi gelombang radio (tanda panah merah dan biru) ini, yaitu : merupakan gelombang langit. Gelombang-gelombang ini dapat
1. Kepadatan ionisasi lapisan memantul pada lapisan ionosfir dan
2. Frekuensi gelombang radio pemantulan itu dapat beberapa ribu
3. Sudut datang gelombang radio kilometer bergantung kepada
menuju lapisan. kondisi atmosfir. Perhatikan pula gambar 4.12.,
4.6.4. Propagasi atmosferik
sinyal yang dipancarkan dari pemancar melalui lapisan-lapisan
Dalam atmosfir, gelombang mengalami pembengkokkan yang radio dapat dibiaskan, dipantulkan tidak sama. Pada daerah yang dan disebarkan. Perubahan sifat sangat kurang ionisasinya gelom- gelombang radio tersebut tentu saja
bang radio mengalami pembeng- akan membawa pengaruh dalam hal
kokan keluar. Sementara daerah propagasi. Akibat perubahan ini, yang lebih padat gelombang radio maka perlu diperhatikan gejala-
akan dibelokkan ke bumi hingga gejalanya, sehingga dalam penen-
sinyal dapat ditangkap lagi oleh tuan atau pemilihan frekuensi untuk
antena penerima.
media transmisi dapat dilakukan
Gambar 4.12. Pembelokan gelombang radio oleh lapisan ionosfir
Pada gambar 4.13. dapat dilihat dasarnya ada dua jenis pantulan suatu fenomena frekuensi yang yang terjadi di atmosfir yaitu berbeda mengalami pembengkokan
pantulan bumi dan pantulan ionosfir. yang tidak sama. Semakin tinggi Pada gambar 4.14. di bawah ini frekuensi arah beloknya semakin dapat ditunjukkan adanya dua jauh.
gelombang yang mengalami pantulan oleh permukaan bumi.
4.6.4.1. Pantulan (Refleksi)
Perhatikan bahwa dua gelombang tersebut mengalami
perubahan fasa antara gelombang
Pantulan terjadi bila
yang satu dengan gelombang gelombang radio tersimpul pada
lainnya.
bidang/permukaan datar. Pada
Gambar 4.14. Gelombang pantulan oleh permukaan bumi
4.6.4.2. Defraksi
dengan mudah dipropagsikan
disekitar penghalang itu.
Defraksi adalah kemampuan Namun demikian, bila gelombang radio untuk berputar panjang gelombang turun akan pada sudut yang tajam dan terjadilah pelemahan, hingga membelok disekitar penghalangnya. frekuensi-frekuensi sangat tinggi Perhatikan gambar 4.15. berikut ini, membentuk daerah bayangan defraksi menghasilkan perubahan (Shadow zone). Daerah bayangan arah dari energi gelombang radio di pada dasarnya adalah daerah sekitar tepi penghalang. Gelombang kosong dari sisi berlawanan radio dengan panjang gelombang datangnya gelombang dalam arah panjang dibandingkan dengan segaris pandang dari pemancar diameter suatu penghalang, maka
terhadap penerima.
4.7. Daerah dan jarak lompatan
lombang langit pertama kali kembali
(Skip)
ke bumi. Batas luar daerah skip bervariasi bergantung pada fre-
Ingat kembali tentang kuensi kerja, kapan terjadinya (hari),
adanya jenis-jenis gelombang radio, musim, aktivitas matahari dan arah
yakni gelombang langit dan pancaran. gelombang tanah. Untuk itu di sini
Pada frekuensi rendah dan akan dijelaskan tentang jarak skip sangat rendah, daerah skip tidak dan daerah skip.
kelihatan, tetapi yntuk frekuensi tinggi dapat diketahui daerah skip
4.7.1 Jarak Skip
tersebut. Apabila frekuensi kerja semakin tinggi, maka daerah skip
Perhatikan gambar 4.16 di menjadi semakin lebar terhadap titik bawah ini tentang hubungan jarak di mana batas luar daerah skip skip, daerah skip dan gelombang dapat mencapai beberapa ribu tanah. Jarak skip adalah jarak dari
kilometer jauhnya. pemancar hingga ke titik di mana
gelombang langit pertama kali
4.8. Pengaruh atmosfir pada
kembali ke bumi. Jarak skip
propagasi
bergantung kepada frekuensi ge- lombang radio dan sudut da-
Sebagaimana telah disebut- tangnya, serta tingkat ionisasi pada
kan di depan bahwa perubahan lapisan itu
yang terjadi pada ionosfir akan membawa perubahan yang sangat
4.7.2. Daerah skip
mengherankan ketika seseorang melakukan komunikasi. Untuk ka-
Daerah skip adalah daerah sus-kasus tertentu, jarak komunikasi tenang antara 2 titik di mana akan terkurangi atau bahkan hilang. gelombang tanah terlalu lemah Fenomena ini timbul karena suatu untuk dapat diterima oleh antena kejadian yang disebut fading. penerima dan titik dimana ge-
4.8.1. Fading
rendah ionosfir di mana kepadatan ionisasi lebih besar.
Masalah yang sangat meng-
gangu dan membuat orang frustasi
4.8.1.1. Multipath Fading
dalam mengatur penerimaan sinyal
radio adalah berubah-ubahnya kuat Fading jalur jamak sinyal. Keadaan ini sering disebut merupakan istilah sederhana untuk sebagai efek fading. Beberapa kon- menggambarkan jalur-laur berganda disi dapat menghasikan fading. Bila suatu gelombang radio bisa gelom-bang radio dibengkokkan melewati antara pemancar dan oleh lapisan ionosfir atau dipantul- penerima. Jalur propagasi seperti ini kan dari permukaan bumi, maka meliputi gelombang tanah, refraksi perubahan acak dalam polarisasi ionosferik, radiasi kembali oleh gelombang akan terjadi. Secara lapisan ionosferik, pantulan dari vertikal atau horisontal pengaturan permukaan bumi atau lebih dari satu antena penerima dirancang agar lapisan ionosfir dan seterusnya. dapat menangkap gelombang ter-
polarisasi baik secara vertikal atau horisontal bergatian.
Perubahan polarisasi me- nyebabkan perubahan level tang- kapan sinyal sebab ketidakstabilan antena untuk menerima perubahan polarisasi sinyal penerimaan itu. Fading juga dihasilkan oleh adanya serapan energi frekuensi radio (RF) dalam atmosfir. Banyak absorbsi ionosferik terjadi pada daerah
Gambar 4.17. Transmisi multijalur
Tabel 4.1. Karakteristik lapisan-lapisan pada ionosfir
Lapisan D :
Memantulkan gelombang frekuensi sangat rendah untuk komunikasi jarak jauh; menyebar atau refraksi frekuensi rendah dan frekuensi menengah untuk komunikasi jarak pendek, mempunyai pengaruh kecil ter-hadap frekuensi sangat tinggi, hi-lang di malam hari.
Lapisan E :
Bergantung pada sudut datang ma- tahari, menyebar gelombang frekuensi tinggi pada siang hari untuk frekuensi di atas 20 MHz dengan 1200 mil, berkurang sangat besar pada malam hari.
Lapisan F :
Struktur dan kepadatannya bergantung pada waktu siang hari dan sudut datang matahari, terdiri satu lapisan di malam hari dan terpisah menjadi dua pada siang hari.
Lapisan F1 :
Kepadatan bergantung pada sudut datang matahari, pengaruh utama adalah menyerap gelombang freku- ensi tinggi yang melintasinya hingga sampai lapisan F2.
Lapisan F2 :
Diperuntukkan bagi komunikasi fre- kuensi tinggi jarak jauh, sangat ber- ubah-ubah, perubahan ketinggian dan
kepadatan ditentukan waktu siang hari, musim, dan keberadaan sinar matahari.
4.9. Rangkuman
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik pada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks. Di antara sekian banyak pengaruh adalah adanya kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang tidak menentu. Dengan melihat kondisi yang demikan, maka sangat sulit diperkirakan sebaran radiasi medan elektromagenitik secara pasti dari suatu jarak terhadap kedudukan suatu pemancar. Namun, hal itu masih me-mungkinkan untuk mempropagasikan gelombang tetapi harus diperhatikan setiap pengamatan cuaca yang disampaikan oleh lembaga meteorologi dan geofisika.
Jenis-jenis gelombang yang ditransmisikan dapat dibedakan menjadi empat macam.
1. Gelombang terarah antara dua titik. Propagasi gelombang yang demikian biasa disebut dengan propagasi segaris pandang (line of sight).
2. Gelombang terpantul, yakni merupakan gelombang yang datang setelah adanya pantulan pada suatu titik antara di permukaan bumi.
3. Gelombang permukaan, yakni merupakan gelombang yang merampat pada permukaan bumi mengikuti kelengkungan yang ada.
4. Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakan gelombang yang mengarah ke atas langit meninggalkan pe- mancar kemudian bengkok karena ada lapisan konduksi dari lapisan pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali ke permukaan bumi.
Gelombang permukaan adalah gelombang yang menjalar sepanjang permukaan bumi, sedangkan gelombang ruang adalah gelombang yang menjalar di atas permukaan bumi. Antara kata ”sepanjang” dan “di atas“ ada sedikit perbedaan. Menjalar di atas artinya penjalaran gelombang beberapa puluh meter di atas permukaan bumi pada ketinggian antena.
Lapisan ionosfir mempunyai kualitas yang baik untuk memancarkan atau memantulkan sinyal radio dari permukaan bumi. Sinyal radio yang ditransmisikan, beberapa sinyal akan keluar dan lepas dari permukaan bumi menuju lapisan ionosfir. Gelombang tanah merupakan sinyal langsung yang dapat didengar dalam keadaan normal. Gelombang ini secara cepat akan melemah dan akan didengar kembali sebagai “fading”.
Gelombang yang lain merupakan gelombang langit. Gelombang- gelombang ini dapat memantul pada lapisan ionosfir dan pemantulan itu dapat beberapa ribu kilometer bergantung kepada kondisi atmosfir.
4.10. Soal latihan
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar
1. Apa yang disebut dengan propagasi ? Berilah penjelasan singkat !
2. Sebutkan jenis-jenis gelombang yang ditransmisikan dalam ruang ionosfir ! Gambarkan pola pemantulan atau persebarannya !.
3. Apa yang disebut gelombang permukaan dan gelombang ruang ?
4. Mengapa propagasi gelombang pada siang hari berbeda dengan malam hari ?. Jelaskan secara singkat !.
5. Jelaskan efek dari ketinggian antena dengan kuat sinyal !
6. Apa yang anda ketahui denga istilah fading ? Berilah penjelasan !
7. Lapisan pada ionosfir yang manakah, bila siang hari terpisah dan malam hari menyatu kembali ? Mengapa bisa terjadi demikian ?
Bagian 5: Media transmisi
BAGIAN 5 MEDIA TRANSMISI
Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat:
1. Mengetahui fungsi dan peran media transmisi dalam sistem telekomunikasi.
2. Memahami media transmisi yang digunakan dalam sistem tele- komunikasi.
3. Memahami media transmisi guided beserta sifat-sifatya.
4. Memahami media transmisi unguided beserta sifat-sifatya.
5.1. Pendahuluan
Ada dua hal yang harus dipenuhi supaya mendapatkan akses komunikasi. Hal yang pertama adalah adanya kesamaan dalam pemahaman antara pemancar dan penerima. Bagian pemancar dan penerima harus mempunyai bahasa yang sama, hal ini tidak memperdulikan apakah hal tersebut dalam betuk text, voice, gambar maupun kode- kode tertentu. Apabila antara pemancar dan penerima tidak menggunakan bahasa yang sama maka keduannya tidak akan dapat menyampaikan pesan yang akan kirimkannya. Dengan adanya masalah tersebut maka antara kedua titik tersebut tidak akan terjadi komunikasi. Dalam beberapa kasus yang terdapat pada sistem komunikasi, beberapa penerima sudah
dilengkapi dengan penterjemah bahasa atau kode yang disampaikan oleh pemancar. Penterjemah tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras. Dengan adanya penterjemah tersebut maka antara pemancar dan penerima dapat melakukan komunikasi. Dengan uraian tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa arti pemahaman yang sama antara pemancar dan penerima adalah bukan pada kode atau data yang berbeda, tetapi lebih diutamakan pada adanya kesesuaian maksudnya (understandability).
Hal yang kedua adalah kemampuan untuk mengetahui adanya kesalahan serta cara memecahkan kesalahan tersebut pada saat terjadi pengiriman data. Kesalahan seperti ini biasanya disebabkan oleh derau yang timbul
Bagian 5: Media transmisi
saat terjadi pengiriman pada sebuah media transmisi. Jika komunikasi antara kedua sistem tersebut mengalami kesalahan, dan penerima tidak memperbaikinya maka yang akan timbul adalah kesalahan atau kerusakan informasi.
Dengan adanya kerusakan informasi maka yang terjadi adalah adanya data sampah yang tidak berguna atau bahkan dapat merusak suatu sistem yang lain. Penerima yang baik akan dapat mendeteksi adanya kesalahan yang terjadi dan kemudian memperbaikinya menjadi data yang benar. Cara memperbaiki kesalahan atau kerusakan data adalah dengan cara memperbaiki data tersebut dengan filter atau meminta data kembali dari pengirim sebagai mengganti data yang telah rusak. Kesalahan dalam pengiriman biasanya banyak terjadi pada sistem komunikasi analog. Pada komunikasi yang menggunakan data digital biasanya kesalahan atau kerusakan yang timbul sangat kecil.
Kesalahan atau kerusakan informasi yang telah diuraikan diatas merupakan kerusakan dalam sistem komunikasi yang dapat dihilangkan ataupun dibuat sekecil-kecilnya. Dengan ketidak adanya kerusakan informasi, maka komunikasi akan dapat terjadi dengan baik. Untuk dapat melakukan komunikasi dengan kesalahan atau kerusakan yang kecil atau bahkan nol, maka sistem komunikasi sangat perlu direncanakan dengan sebaik- baiknya terutama pada pemilihan
media transmisi yang sesuai dengan data yang dikirim. Ada lima bagian penting pada media transmisi yang perlu diketahui yaitu: circuit, channel, line, trunk, dan virtual circuit, dimana kelima hal tersebut dapat dijelaskan dibawah. Berikut ini akan menguraikan bagian-bagian jalur transmisi secara detil.
5.2. Circuit
Circuit merupakan suatu jalur yang secara fisik menghubungkan antara dua titik sistem komunikasi atau lebih. Dalam menghubungkan titik-titik komunikasi tersebut dapat dilakukan secara elektrik melalui media kawat tembaga maupun secara optik dengan menggunakan cahaya. Titik tersebut berupa port yang menghubungkan sebuah komputer, switch, multiplexer, ataupun perangkat lainnya. Pada sebuah circuit tersebut akan terjadi pertukaran data maupun informasi antara titik sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Misalnya pada sebuah rangkaian telephone sederhana, dimana rangkaian tersebut akan menghubungkan antara telephone satu dengan yang lain. Rangkaian telephone ini digunakan untuk mempertukarkan voice atau suara maupun data informasi lain. Pada sistem komunikasi ada dua jenis circuit yang biasa digunakan yaitu: komunikasi dengan penghantar dua kawat dan empat kawat
Bagian 5: Media transmisi
5.2.1. Pengantar Dua Kawat
Pengantar dua kawat merupakan merupakan komunikasi dua kawat yang terisolasi sehingga tidak akan terjadi hubung singkat antara keduanya. Satu kawat digunakan untuk transmisi infor-masi, dan kawat yang lain sebagai ground sesuai rangkaian kelistrikan. Pengantar dua kawat secara umum digunakan pada komunikasi analog lokal, dimana hubungan pelanggan pada suatu titik langganan itu dapat diakses ke dalam jaringan. Gambar 5.1 dibawah menunjukan sebuah contoh dari suatu pengantar dua kawat.
5.2.2. Rangkaian penghantar empat kawat
Penghantar pada rangkaian empat kawat mempunyai dua pasang kawat yang terisolasi. Dua set dari jalur transmisi merupakan jalur yang searah, sedangkan satu jalur pada masing-masing arah dan satu jalur untuk melengkapi rangkaian listrik. Rangkaian empat kawat digunakan pada komunikasi yang jarak antara titik-titik terakhir memerlukan isyarat yang diperkuat pada waktu tertentu. Sebagai contoh, empat rangkaian kawat disambung pada berbagai saklar untuk membangun jaringan PSTN. Rangkaian empat kawat juga digunakan dijalur sewa, di mana pelanggan bisa meng- hubungkan lokasi yang dimilikinya dengan jarak yang cukup jauh. Selain itu semua rangkaian komunikasi digital menggunakan rangkaian empat kawat.
Gambar 5.1. Rangkaian Dua Kawat
Gambar 5.2. Rangkaian empat kawat
Pada sistem komunikasi isyarat-isyarat tertentu saat sinyal rangkaian empat kawat terdapat dalam perjalanan. Piranti ini dua jenis yaitu: rangkaian empat
disebut penguat ulang atau kawat yang secara fisik terpisah repeater. Penguat akan sehingga terlihat kawat sebanyak
menaikkan tegangan isyarat yang empat buah dan rangkaian empat
mengalami pelemahan sesuai kawat yang secara fisik hanya daya yang asli. terlihat dua kawat. Dalam
Adanya penguat tersebut rangkaian komunikasi empat maka sinyal isyarat akan dapat kawat terpisah karena dalam melanjutkan perjalanan ke jaringan kawat tersebut terdapat yang dituju. PSTN merupakan pemisahan jalur frekuensi. Jalur komunikasi tradisional yang frekuensi tersebut adalah separuh
umumnya menggunakan kawat bidang frekuensi membawa untuk
tembaga. Pada kawat tembaga, memancarkan informasi, dan data isyarat akan mengalami selanjutnya yang separuhnya pelemahan yang dikarenakan oleh akan membawa untuk menerima tahanan jenis pada logam informasi.
tembaga. Adanya tahanan jenis tersebut maka dalam sistem
5.2.3. Pemilihan dua kawat komunikasi yang menggunakan
atau empat kawat
kawat tembaga ada suatu batasan jarak tertentu antara penguat satu
Karena jarak komunikasi dengan penguat berikutnya. biasanya sangat jauh, maka dalam
Batasan jarak antara penguat- jaringan komunikasi dirancang penguat tersebut pada umumnya untuk membawa data isyarat yang
sekitar 6.000 kaki. Adanya jauh pula, sehingga jaringan ini batasan tersebut maka dalam
memerlukan piranti yang dapat membangun jaringan komunikasi memperbaharui signal yang telah
dengan media kawat tembaga mengalami pelemahan. perlu mempertimbangkan jarak
Pelemahan ini biasanya pada tersebut.
Data terminal Toll exchange
International gateway
Toll exchange
Data terminal
Local exchange Local exchange
KOTA A KOTA B
= Penguat ulang/repeater
Gambar 5.3. Penggunaan rangkaian dua kawat dan empat kawat
Bagian 5: Media transmisi
Bagian 5: Media transmisi
5.3. Channel
Channel atau saluran merupakan suatu yang meng- gambarkan sebuah jalur per- cakapan yang logis, dimana bidang frekuensi , ruang waktu, atau panjang gelombang dialokasikan pada percakapan tunggal. Dalam sebuah sistem telekomunikasi, saluran merupakan suatu jalan yang digunakan pada saat terjadi komunikasi. Dalam telekomunikasi memungkinkan adanya saluran ganda, dimana saluran ganda ini akan meningkatkan dukungan terhadap suatu rangkaian itu sendiri. Dalam telekomunikasi orang cenderung mengacu pada saluran (channel) dibandingkan dengan menyebut banyaknya rang-kaian. Hal ini dapat disebabkan karena dalam satu rangkaian baik yang menggunakan 2 kawat maupun empat kawat bisa terdapat lebih dari satu channel.
5.4. Line dan Trunk
Line dan trunk pada dasarnya merupakan hal yang sama, tetapi keduanya digunakan pada situasi yang berbeda. Line merupakan sambungan yang diatur untuk mendukung suatu pemanggilan normal, mengisi, memuat yang dihasilkan seseorang. Trunk merupakan rangkaian yang diatur untuk mendukung beban-beban pemanggil yang dihasilkan oleh
sekelompok pemakai. Trunk berupa fasilitas transmisi yang bersama-sama dalam menswitch sistem. Switching system adalah suatu alat yang menyambungkan dua jalur transmisi. Ada dua kategori umum tentang switching system yang digunakan dalam sistem telekomunikasi: • CPE switches (Customer
Premises Equipment) merupakan bentuk switch yang umum digunakan dalam peralatan dan bangunan pelanggan. Biasanya CPE ini menggunakan private branch exchange (PBX), dimana piranti ini sering disebut suatu private automatic branch exchange (PABX). PBX digunakan untuk menentukan koneksi antara dua titik. Piranti tersebut digunakan untuk membuat koneksi-koneksi antara telepon-telepon yang bersifat internal dalam suatu organisasi. Selain itu digunakan juga untuk membuat koneksi antara jarinagn internal dan dunia luar (PSTN).
• Network switches secara hirarki terdiri dari saklar-saklar jaringan yang dapat meningkatkan penyambungan pada waktu tertentu, dan saklar tersebut disesuaikan dengan apa yang akan dilakukan oleh saklar tersebut, dimana semua tergantung pada kedua titik persambungan saklar tersebut.
Gambar 5.4. Lines, trunk, dan switch
Pada lingkungan pelanggan pensaklaran lokal dapat PSTN, titik pertama dapat diakses
memanggil titik lain yang berada secara lokal yang juga dikenal pada jarak 16 km. Dimana sebagai Class 5 atau hal ini penggilan tersebut dengan suatu merupakan sebagai kantor atau nada yang mengkodekan nomer kantor pusat. Pada komunikasi telepon dari suatu pensaklaran tradisional (electromechanical) lokal yang berbeda. Koneksi pensaklaran lokal yang mampu antara dua pensaklaran yang ditangani adalah satu atau lebih berbeda tersebut tercapai melalui pensaklaran, dengan tiap-tiap kedua bagian saklar yang disebut pensaklaran mampu menangani hirarki tandem switch atau disebut sampai dengan 10,000 bentuk juga dengan sambungan langganan, yang dinomori mulai simpangan. Tandem switch dari 0000 sampai 9999. Saklar digunakan untuk melakuan elektronik, tersedia sejak tahun sambungan pertukaran lokal pada 1980, mampu menangani sampai
daerah metropolitan. Pada saat dengan 50,000 langganan. Satu-
akan membuat sambungan satunya jenis panggilan pada telepon interlokal, pusat pensaklaran lokal yang dapat pensaklaran lain akan melakukan menangani dirinya sendiri, tanpa permintaan ke dalam pusat yang menyentuh saklar yang lain dalam
juga disebut kantor Class 4, transit jaringan pada penomoran switch, atau trunk exchange. Pusat pensaklaran lokal yang sama panggilan akan bertanggung jawab tersebut.
untuk membuat dan melengkapi PSTN melakukan switching komunikasi interlokal tersebut. lokal sehingga dapat berhubungan
Hirarki yang tertinggi adalah membentuk suatu hirarki. Suatu gerbang internasional, dimana
Bagian 5: Media transmisi Bagian 5: Media transmisi
bisa mengambil rute yang sangat berbeda untuk sampai di tujuan
5.5. Virtual Circuit
mereka.
Sekarang ini peningkatan
5.6. Media Transmisi
pelanggan komunikasi yang sangat besar maka diperlukan
Media transmisi adalah suatu paket switcing, dimana banyak jalan yang secara fisik jaringan yang menggunakan virtual
bersambungnya komputer, alat- circuit. Hal ini berbeda dengan alat komunikasi, ataupun orang- rangkaian yang secara fisikdapat orang disebuah jalan raya dan dilihat dengan awal dan diakhiri jalan-lintas super informasi. oleh sebuat titik sambungan, Masing-masing media transmisi virtual circuit adalah satu memerlukan perangkat keras rangkaian koneksi logika antara jaringan yang khusus dan harus piranti pengirim dan penerima. kompatibel dengan media virtual circuit merupakan sebuah tersebut. Pada media transmisi, koneksi antara dua piranti yang getaran sinyal pembawa itu harus secara langsung, tetapi disampaikan dari pemancar sesungguhnya terdiri atas kepada penerima. bermacam-macam rute yang
Proses penyampaian ini berbeda. Rute-rute tersebut akan harus dilakukan melalui jalan raya berubah setiap waktu, dan rute atau media transmisinya. Hal ini selanjutnya tidak belum tentu rute
bisa juga dianalogikan pada yang baik. Koneksi ini sebuah mobil truk yang tak akan digambarkan masukan-masukan dapat berjalan tanpa adanya jalan tabel dalam piranti paket raya atau sebuah kapal yang tak pensaklaran. Suatu koneksi di-
akan dapat berjalan tanpa ada bentuk setelah dua piranti tersebut
lautnya. Dalam hal penyampaian melakukan persetujuan pada para-
getaran maka jalan rayanya meter penting pada pemeliharaan
disebut media transmisi dan koneksi komunikasi serta bagai-
getaran pembawa termodulasi mana cara menyediakan kinerja merambat (propagate) dalam yang tepat untuk aplikasi yang media transmisi. mendukung mereka.
Di dalam media ini
Virtual circuit merupakan rambatan pembawanya disebut istilah yang sebagian besar sebagai gelombang pembawa.
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.5. Virtual curcuit
Media transmisi untuk unguided, karakteristik transmisi menyampaikan sinyal gelombang lebih ditentukan oleh kwalitas elektromagnetik dibedakan sinyal yang dihasilkan oleh antena menjadi dua yaitu Guided dan transmisi dibandingkan oleh Unguided. Pada media guided, medianya sendiri. Faktor-faktor gelombang elektromagnetik dalam sistem telekomunikasi yang dipandu dari transmitter menuju berkaitan dengan media transmisi receiver dan media transmisinya dan sinyal dan sangat menentukan secara fisik dapat dilihat secara data rate dan jarak antara lain: langsung. Media guided misalnya:
Bandwith, selama faktor lain kabel tembaga twisted pair, kabel
mempunyai nilai konstan, coaxial, serat optik dan lain-lain.
maka semakin besar bandwith Contoh media diatas merupakan
sebuah sinyal komunikasi, media transmisi yang dapat
akan semakin besar rate data dipegang maupun dilihat secara
yang diperolehnya.
langsung. Lain halnya dengan Gangguan transmisi, media unguided yang tidak
Gangguan seperti attenuasi memerlukan kabel sebagai
akan membatasi jarak. Pada penghantarnya. Media unguided
media transmisi guided, berupa gelombang radio yang
biasanya kabel twisted pair tidak bisa dilihat oleh mata.
lebih sering mengalami Karakteristik suatu gangguan apabila transmisi data ditentukan oleh dua
dibandingkan dengan kabel hal yaitu karakteristik media
coaxial dan kabel coaxial akan tranmisi dan karakteristik sinyal
lebih sering mengalami komunikasi. Untuk media transmisi
Bagian 5: Media transmisi Bagian 5: Media transmisi
mengunakannya khususnya pada Interferensi, sinyal Interferensi
kabel berpasangan untuk meng- merupakan terjadinya sinyal hantar informasi dari pelanggan ke yang tumpang tidih dalam sentral. Pada umumnya frekuensi sebuah band komunikasi yang melewatinya adalah berupa sehingga hal tersebut dapat frekuensi pembicaraan. Karena menghapuskan sinyal-sinyal sinyal yang dibawanya adalah informasi. Interferensi biasanya
berupa arus bolak-balik dan arus terjadi pada media unguided, searah sehingga karakteristik yang walaupun terjadi juga pada paling dominan sehingga perlu media guided seperti pada diperhatikan adalah redaman kabel yang berdekatan kabel dan perubahan phasa sehingga medan magnetik terhadap frekuensi . Dalam bagian akan saling mempengaruhi.
ini hanya dibahas penggunaan Jumlah receiver, media guided
kabel tem-baga untuk biasanya digunakan untuk menyalurkan gelom-bang membangun suatu hubungan pembawa dengan frekuensi tinggi. antara titik, dimana pada kasus
Seringkali terjadi adanya keter- tertentu titik tersebut akan batasan sambungan kabel lokal memunculkan atenuasi dan dari sentral ke suatu tempat sudah distorsi.
habis, sedangkan pelanggan masih banyak yang meminta. Untuk melayani kebutuhan
5.7. Media Transmisi Guided
pelanggan maka penyedia jasa layanan telephone menggunakan
Media transmisi guided sistem konsentrator kabel. dua yang sering digunakan untuk pasang kabel tembaga di sediakan transmisi data adalah twisted pair,
untuk menyalurkan beberapa kabel coaxial dan serat optik. kanal suara. Dibawah ini akan dijelaskan lebih
Pada kedua ujung kawat tersebut detail mengenai media transmisi ada sebuah multiplexer yang tersebut.
berfungsi menggabungkan bebe- rapa sinyal suara tersebut, yang
5.7.1. Kabel Tembaga
kemudian dikirimkan lewat kabel sesudah di perkuat oleh amplifier.
Kabel tembaga merupakan sebuah kabel yang berpasangan
Kabel Tembaga
Mux
Mod /TX
RX/Dem
Demux
Gambar 5.6. Kabel tembaga sebagai penghubung
Bagian 5: Media transmisi
Frekuensi pembawa pada pola lilitan yang beraturan. kabel tembaga biasanya l200 KHz
Sepasang kawat yang dililitkan yang dimodulasi oleh output dapat digunakan sebagai jalur multiplexer. Hal tersebut sangat komunikasi tunggal. Biasanya
jelas bahwa dengan frekuensi beberapa pasang kawat (empat tinggi tersebut maka gelombang pasang) dibundel menjadi satu pembawa akan mengalami kabel dengan cara dibungkus redaman kabel yang cukup besar.
dengan bungkusan yang keras Untuk jarak yang cukup jauh terbuat dari karet. diperlukan penguat ulang atau repeater yang dipasang ditengah perjalanan. Biasanya kapasitas sistem ini maksimal hanya 12 bandwith sinyal suara analog.
Kabel tembaga juga sering digunakan untuk menghubungkan dua buah sentral menggunakan konsentrator. Biasanya kabel yang digunakan berdiameter lebih besar dari kabel untuk jaringan lokal. Untuk hubungan antara sentral, maka dapat juga digunakan penggabungan secara digital
Gambar 5.7. Twisted-pair (PCM dengan datarate 2 Mbps) dengan kapasitas 30 kanal suara
Pada jarak yang sangat jauh, digital ( 64 KBPS ).
lilitan yang ada pada kawat Dengan kecepatan aliran bit tembaga tersebut meningkatkan sebesar 2 Mbps maka dibutuhkan
interferensi silang diantara kawat repeater tiap 3 sampai dengan 4
yang saling berdekatan. Besar km. Catu daya untuk repeater frekuensi spektrum pada disalurkan melalui kabel yang sambungan telephone yang sama dari terminal yang menggunakan kabel twisted pair didekatnya. Dengan menggunakan
maksimum besarnya sekitar konsentrator ini, maka kebutuhan
1MHz. Standar terbaru untuk kabel menjadi sangat berkurang, broadband DSL yang juga disamping itu pemeliharaan juga menggunakan kabel twisted pair menjadi lebih sederhana.
yang bisa sampai sebesar 2,2 MHz.
5.7.2. Twisted Pair
Kehilangan pada saat translasi data menjadi bps diukur
Twisted pair merupakan berdasarkan data yang dikirimkan, media transmisi yang paling atau kapasitas saluran pada kabel banyak digunakan dan murah twisted pair dapat menyediakan harganya. Sebuah kabel twisted kecepatan 2 Mbps sampai 3 Mbps pair terdiri dari dua kawat yang pada spektrum frekuensi 1 MHz. disekat dan tersusun dalam suatu
Bagian 5: Media transmisi
Tetapi hal ini berbanding terbalik antara jarak dan data rate tersebut direalisasikan. Pada jarak yang sangat jauh, akan membawa pengaruh yang besar terhadap kesalahan dan kerusakan sinyal informasi. Pada kecepatan data tinggi ada dua teknik yang biasa digunakan: jarak loop dapat diperpendek dan menggunakan
modulasi sinyal yang baik.
Gambar 5.8. Kabel Coaxial
5.7.3. Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah sebuah Rangkaian penguat ulang kabel yang terdiri dari satu kawat
(repeater) sangat diperlukan untuk dengan inti terletak ditengah yang
kabel laut karena redaman yang dibungkus secara berlapis oleh cukup besar dan jarak yang
plastik, kawat screen, plastik, panjang. Kesulitan pada kabel laut aluminium foil dan terakhir adalah
adalah penempatan repeater dan lapisan plastik lagi (polyuthylene).
jarak antara repeater (10 km) hal Kabel antena TV adalah kabel ini dikarenakan :
coaxial. Digunakan kabel ini • Membutuhkan catuan yang karena redamannya jauh lebih
besar (dalam orde KV). kecil dari pada kabel tembaga
Kesulitan lain adalah biasa. Kabel ini dipergunakan
pemeliharaan jika terjadi untuk gelombang yang membawa
gangguan, misal tertabrak sejumlah kanal multiplexing besar.
kapal, binatang atau tekanan Kabel bawah laut juga air laut.
menggunakan kabel coaxial untuk • Harus dibuat kuat sekali. menyalurkan sampai 4000 kanal,
• Untuk efisiensi maka dalam dengan tiap kanalnya sebesar 3
satu kabel 1dipasang lebih dari KHz dengan lebar pita frekuensi
satu coax, bisa saja sampai 10. adalah sebesar 30 MHz. Untuk
Atau dapat lebih lebih banyak perentangan didasar laut, maka
lagi. Contoh: kabel transatlantik kabel tersebut akan mengalami
tahun 1976, kapasitas 400 @ 3 perenggangan yang cukup besar.
KHz bw, maks frek 28 MHz, 1 Karena itu perlu diberikan
kabel dengan diameter 2.4 cm, tambahan daya regang dengan
repeater terbuat dari transistor menggunakan satu atau dua
berjarak 6 km.
lapisan kawat baja yang kuat Panjang kabel = 6400 km. sebagai pelindung.
Bagian 5: Media transmisi
5.7.4. Serat Optik
Kabel optik adalah kabel Dua jenis bahan gelas yang umum yang intinya terbuat dari kaca dan
dipakai adalah gelas silika dan mampu melalukan cahaya. Tebal
boros silika. Sekarang bahan kabel kaca antara 8.3 sampai 10
plastik sudah pula dipakai untuk µm untuk jenis monomode dan 50
inti serat optik.
sampai 100 µm untuk jenis multi Beberapa serat Kabel optik mode. Sedangkan dalam satu gulungan besar (isi pembungkusnya 125 µm. Bahan minimal 6 serat). Serat optik serat optik adalah bahan gelas mempunyai sifat sangat rapuh dengan kemurnian sangat tinggi.
(mudah patah) oleh sebab itu
Sedikit saja ada unsur harus diberi pelindung kabel untuk asing, yang kecil sekalipun, akan
memperkuatnya. Pada tiap-tiap menimbulkan hamburan yang gulungan kabel dapat membawa mengakibatkan redaman.
fiber optik sampai 1 km panjang- nya.
Kabel serat optik pada prinsipnya berupa kabel yang digunakan untuk memandu atau melewatkan gelombang cahaya dalam bentuk bentuk yang jelas atau yang disebut mode. Mode menggambarkan suatu disteribusi dari energi cahaya yang melewati sepanjang serat tersebut. Ketepatan dari bentuk cahaya tersebut tergantung pada panjang gelombang cahaya yang ditransmisikan dan pada indeks
Gambar 5.9. Sejumlah Serat Optik bias yang dibentuk pada saat kondisi cahaya dikirimkan melalui serat tersebut.
Susunan serat optik
Gambar 5.10. Serat Optik
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.11. Serat optik multimode dan singlemode Pada gambar di atas dapat
mempunyai diameter inti yang dilihat bahwa ada perbedaan lebih besar sehingga cahaya yang antara serat optik multimode dikirimkan akan membentuk sudut dengan singlemode. Pada cahaya yang berbeda dan singlemode mempunyai diameter membentur dinding serat atau inti yang sangat kecil sehingga disebut dengan multimode. Untuk hanya mampu membawa satu lebih jelasnya mengenai pe- mode dimana pengiriman cahaya
rambatan cahaya pada serat optik berupa garus lurus yang melalui dapat dilihat pada gambar di inti. Pada serat optik multimode bawah.
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.12. Perambatan cahaya pada mode serat optik yang berbeda Cahaya ditimbulkan pada ujung pengirim dan diterima pada ujung terima. Sinyal ditumpangkan
pada cahaya dengan sistem
modulasi intensitas. Jika tegangan
sinyal tinggi maka cahaya akan Untuk berkas yang merambat lebih terang.
dengan sudut pantul 75 o maka Cahaya tersebar selama kecepatan rambatnya berkurang
perjalanannya, semakin tebal serat lagi menjadi 2.10 8 cos 75 ° m/s . kaca semakin tersebar cahaya
Panjang gelombang cahaya dalam perjalanannya (dispersi). yang digunakan berada pada
Disamping itu kecepatan rambat daerah infra red dengan panjang cahaya juga semakin lambat jika
gelombang 0.8 nm, 1.3 nm atau kaca semakin tebal. Jika index 1550 nm. Fiber optik dapat
bias kaca adalah rata-rata 1,5 m/s membawah informasi suara maka kecepatan rambat lurusnya
sampai 40.000 VBW atau sinyal- adalah
sinyal digital video dalam jumlah yang cukup besar.
Gambar 5.13. Redaman kabel optik pada berbagai panjang gelombang.
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.14. Koneksi menggunakan serat optik
Output pemancar adalah 0 adanya beberapa permasalahan dBm dan minimal power seperti dapat dilihat pada tabel di dipenerima -37 dBm. Sebelum bawah. masuk pada detektor cahaya
Keuntungan peggunaan diperkuat dulu dengan amplifier serat optik yang lain adalah dalam optik sebesar 30dB. maka yang penggunaan serat optik akan boleh hilang ditengah jalan adalah
terbebas dari sinyal interferensi
30 + 37 dB sehingga menjadi gelombang radio. Karena gelom- 67dB. Kehilangan power terjadi bang radio tidak bergerak pada beberapa hal yang dikarenakan frekuensi optik.
Tabel 5.1. Pelemahan yang diakibatkan oleh serat optik
Penyebab Pelemahan serat optik Besar pelemahan
Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi)
2 dB
Margin untuk penyambungan jika putus
6 dB
Redaman per sambungan /splicing
0,1 dB
Redaman fiber optik 0,2 dB/km Redaman per km menjadi
0,3 dB
Maka jarak antara terminal menjadi (67–2-6)/0,3=196 km
Bagian 5: Media transmisi
5.8. Media Transmisi Unguided
Hubungan besar frekuensi yang dihasilkan oleh pemancar
Pada bagian berikut akan serta kecepatan rambat dapat membicarakan masalah bandwidth
digunakan untuk menghitung yang digunakan pada media panjang gelombang. Panjang transmisi unguided, dimana band-
gelombang ini dapat digunakan width tersebut biasanya dibicara-
untuk menentukan antena. kan dalam bentuk spekrum Panjang antena untuk menangkap elektromagnetik.
gelombang elektromagnetik biasa- nya adalah ½ lamda, ¼ lamda, 1
5.8.1. Gelombang
lamda atau ¾ lamda. Untuk
Elektromagnet
mengetahui panjang gelombang digunakan rumus sebagai berikut :
Gelombang elektromagnetik sekarang ini telah menjadi bagian penting dalam teknologi modern terutama pada komunikasi
nirkabel. Gelombang eletromagnetik yang merambat
Dimana :
pada ruang bebas disebut dengan λ = panjang gelombang (meter) gelombang radio/sinyal radio.
V = Kecepatan rambatan (detik) Gelombang elektromagnetik di
f = frekuensi (Hertz).
ruang bebas banyak mengalami
lingkungan yang tidak ideal. Gelombang elektromagnet Gelombang radio merupakan dihasilkan oleh sebuah osilator.
gelombang yang digunakan untuk Gelombang elektromagnet mengoperasikan pancaran radio.
dipancarkan ketika medan listrik
Bentuk-bentuk gelombang pada osilator disambungkan pada elekromagnet antara lain: antena pemancar. Karena gerakan Gelombang televisi, Cahaya, Sinar
medan listrik (E) menyatu dengan x, gelombang panas, dan lain medan magnet (H), sehingga sebagainya. Sinyal gelombang gelombang elektromagnetik di-
elektromagnet mempunyai daya pancarkan ke udara bebas dalam tertentu dengan kecepatan tetap.
bentuk sinyal bolak-balik berupa Gerak gelombang elektromagnetik
medan listrik dan medan magnet. dinamakan dengan velocity Ketika dipancarkan, medan
dimana kecepatan rambatan magnet ini berupa garis melintang adalah sekitar 300.000 km/detik. (transverse), dan orthogonal. Rambatan gelombang radio
Medan magnet transverse bersifat tetap. Karena rambatan dikirim ke ruang bebas dengan gelombang elektromagnetik arah yang sama, sedangkan
sifatnya tetap, maka panjang orthogonal merupakan medan gelombang dapat dihitung. listrik dan magnet membentuk Panjang gelombang ini sering sudut tertentu. disebut dengan lamda ( λ).
Bagian 5: Media transmisi
Ketika medan elektro- penting digunakan untuk magnetik mengenai sebuah merancang antena. Jika antena penerima, maka medan seseorang dapat melihat arah elektro-magnetik akan diterima muncul gelombang sinyal dalam bentuk yang sama seperti
elektromagnet, mungkin akan yang dihasilkan oleh osilator dapat menentukan arah antena kecuali jika sinyal yang supaya tepat dengan pemancar. dipancarkan mengalami Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kerusakan.
gambar sinyal polarisasi pada Gelombang elektromagnet bidang antena. dipancarkan dalam bentuk orthogonal, sehingga hal ini sangat
Gambar 5.15. Diagram polarisasi linier
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.16. Sinyal polarisasi pada bidang antena
Sinyal Polarisasi adalah arah gelombang elektro-magnetik akan dari vector medan listrik. Sinyal bergerak dari sumbernya ke Polarisasi berupa sinyal vertical semua arah baik secara vertikal karena vector medan listrik kadang
maupun horisontal. naik kadang turun. Pengiriman
Untuk lebih jelasnya gelombang elektromagnetik oleh mengenai gambaran gelombang antena pemancar digambarkan elektromagnetik yang bergerak sebagai berikut.
dari sumbernya dalam bentuk Ketika ada benda yang jatuh
polarisasi vertikal maupun pada permukaan air, maka akan horisontal dapat dilihat pada terjadi gelombang yang ada gambar 5.18. disekitarnya. Begitu juga dengan
Gambar 5.17. Pengiriman gelombang elektromagnetik oleh antena
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.18. Polarisasi Gelombang Vertikal
Gambar 5.19. Polarisasi Gelombang Horisontal
Benda-benda seperti kayu,
5.8.2. Spektrum Frekuensi
bangunan, pohon, besi dan lain
Radio
sebagainya yang dilalui gelombang elektromagnetik dapat
Ketika terjadi gerakan merubah jalannya gelombang elektron-elektron, maka akan tersebut. Benda-benda tersebut membangkitkan gelombang hanya bisa merubah gerak tanpa
elektromagnetis yang dapat bisa menghentikan.
menyebar melalui ruang kosong yang ada disekitarnya. James Maxwell pertama kali meramalkan keberadaan masalah ini pada
Bagian 5: Media transmisi Bagian 5: Media transmisi
sendiri-sendiri, dan batas seluruh pada tahun 1887.
gelombang elektromagnet disebut Sekarang ini semua komuni-
dengan spektrum elektromagnet. kasi modern bergantung pada Spektrum elektromagnetik meliputi manipulasi dan pengendalian daerah gelombang dengan sinyal isyarat spekrum elektro-
frekuensi rendah sampai frekuensi magnetik.
tingi.
Spekrum gelombang elektro- Pada umumnya spektrum magnetik mencakup gelombang frekuensi radio yang merupakan radio frekuensi rendah mulai dari
gelombang elektromagnetik yang
30 KHz, yang mempunyai panjang mempunyai range antara 1 MHz gelombang hampir dua kali garis
sampai 300 MHz. Pada industri tengah bumi Sampai frekuensi sendiri mendefinisikan spektrum tinggi yang lebih dari 10 GHz, gelombnag radio antara 1 MHz dengan panjang gelombang lebih
sampai 1 GHz.
kecil dibanding inti dari sebuah Range antara 1-30 GHz atom.
disebut dengan microwave dan Spekrum elektromagnetik 30–300 GHz disebut dengan tersebut digambarkan sebagai millimeter wave. Spektrum suatu kemajuan logaritmis, dimana
gelombang radio dibagi menjadi skala meningkat sampai 10 beberapa bagian seperti terlihat kalinya.
pada tabel 5.3 di bawah.
Tabel 5.2. Spektrum Gelombang elektromagnetik
Radio waves
: 300GHz and lower (frequency)
Sub-millimeter waves : 100 micrometers to 1 millimeter (wavelength) Infrared
: 780 nanometers to 100 micrometers (wavelength) Visible light
: 380 nanometers to 780 nanometers (wavelength) Ultraviolet
: 10 nanometers to 380 nanometers (wavelength) X-ray
: 120eV to 120keV (energy)
Gamma rays
: 120 keV and up (energy)
Bagian 5: Media transmisi
Tabel 5.3. Spektrum frekuensi radio dan aplikasi-aplikasi
Frequency band Frequency range Application areas
Very Low Radio navigasi, radio maritin atau 3kHz to 30kHz Frequency (VLF)
komunikasi pada kapal. Low Frequency (LF)
30kHz to 300kHz Radio navigasi atau radio mobil Medium
Radio pemancar AM, radio 300kHz to 3MHz Frequency (MF)
aeronautical
High Frequency (HF)
3MHz to 30MHz radio maritin dan radio aeronautical Komunikasi bergerak, siaran FM,
Very High 30MHz to 300MHz siaran TV, aeronautical mobile, Frequency (VHF)
radio panggil. Siaran TV, radio mobile satellite,
Ultra-High 300MHz to 1GHz
komunikasi bergerak dan radio Frequency (UHF)
astronomy Radio navigasi aeronautical, earth
L band 1GHz to 2GHz exploration satellite
Penelitian ruang angkasa, S band
2GHz to 4GHz komunikasi satelit tetap. komunikasi satelit tetap,
C band 4GHz to 8GHz meteorological satellite communication komunikasi satelit tetap, penelitian
X band 8GHz to 12GHz
ruang angkasa Komunikasi satelit tetap dan
Ku band 12GHz to 18GHz bergerak, satelite broadcast Komunikasi satelit tetap dan
K band 18GHz to 27GHz
bergerak. Komunikasi Intersatellite, mobile
Ka band 27GHz to 40GHz komunikasi satellite. Penelitian ruang angkasa,
Millimeter 40GHz to 300GHz komunikasi Inter-satellite.
frekuensi yang khusus untuk Pembagian band frekuensi beberapa aplikasi tertentu dapat
tersebut di atas ditentukan oleh dilihat pada tabel 5.4 di bawah ini : persetujuan internasinal melalui International Telecommunication Union (ITU). Setiap aturan telekomunikasi-telekomunikasi pada suatu negara mempunyai kebijakan-kebijakan dalam pemakaian frekuensi. Bidang
Bagian 5: Media transmisi
Tabel 5.4. Bidang frekuensi yang khusus untuk beberapa aplikasi
AM radio
535 to 1605 MHz
Citizen band radio
27MHz
Cordless telephone devices
43.69 to 50 MHz
VHF TV
54 to 72 MHz, 76 to 88 MHz, 174 to 216 MHz
Aviation
118 to 137 MHz 144 to 148 MHz
Ham radio
Cellular phones 824 to 849 MHz, 869 to 894 MHz 901–902 MHz, 930–931 MHz, 940–
Personal communication services
941 MHz
Search for extra-terrestrial
1420 to 1660 MHz
intelligence 1525 to 1559 MHz, 1626.5 to 1660.5
Inmarsat satellite phones
MHz
Gambar 5.20. Alat telekomunikasi dan spekrum elektromagnetik
Bagian 5: Media transmisi
5.9. Mode perambatan
Sehingga:
Gelombang elektro magnetik
Mode perambatan atau propagasi sinyal gelombang
Sehingga
elektromagnetik ada dua yaitu: LOS dan non LOS. Pada ruang bebas atau hampa gelombang
d ≅ 2 rh
elektromagnetik dipancarkan keluar dari sumbernya ke segala
Dimana :
arah. LOS (line of sight) Radius r bumi kira-kira : 3960 merupakan cara pemancaran mil, h tinggi antena dalam feet
gelombang secara garis lurus (5280 feet = 1 mil), d jarak antar (segaris pandang). Penentuan pancar terima radio secara LOS sangat dipengaruhi oleh horisontal lengkungan bumi. Jika antara
Sinyal gelombang radio penerima dan tinggi antena dipengaruhi asmofir bumi. Karena pemancar tidak segaris lurus maka
atmosfir sifatnya mengikuti penerima tidak bisa menerima lengkungan bumi walaupun juga
sinyal radio. Model sederhana ditentukan oleh kepadatan dan untuk menentukan jarak LOS yang
ketinggian, maka untuk me- bisa dilalui antara dua titik pancar
nyesuaikan hal tersebut digunakan terima.
4/3 radius bumi.
Penentuannya jaraknya adalah :
Persamaan di atas dapat dijelas- kan dengan gambar di bawah ini :
Permukaan tanah ideal
Gambar 5.21. Perambatan LOS yang melalui lengkung bumi
Bagian 5: Media transmisi
Sehingga r = 5280 mil. dan violet semakin kecil, hingga pada permukaan bumi tidak ada lagi atmosphere yang terionkan.
Pada lapisan ionosphere
d = 2 3960
4 h ini terdapat banyak elektron bebas
yang bergerak secara acak dan
mungkin saja akan bersatu kembali dengan ion positifnya untuk menjadi atom netral.
Sehingga : Khususnya untuk daerah didekat dengan permukaan bumi sehingga akan membentuk atmosphere
d ≅ 2 h padat, maka kejadian bersatu kembali elektron dan ion sangat besar.
Gelombang elektromagnetik Tidak demikian halnya non LOS secara mekanis dengan lapisan ionosphere. Pada merambat tergantung dari besar tempat yang sangat tinggi, operasi frekuensi nya. Pada VHF
atmosphere akan semakin dan UHF perambatan indirect renggang sehingga jumlah ion sering dilakukan. Selain itu atau elektron bebas juga akan misalnya : phone selular, pager, semakin sedikit sehingga peralatan komunikasi militer. konsentrasi ion juga kecil. Kekurangan dari LOS adalah pada saat perambatan sering terjadi diffraction, refraction dan atau reflection. Keuntungan LOS adalah terbebas dari sky waves, troposphire waves dan ground waves. Sedangkan Kelemahan LOS merupakan keuntungan non LOS.
5.10. Perambatan Gelombang Radio
5.10.1. Ionosphere
Gambar 5.22. Model ionosphere
Radiasi atau pancaran Dalam ionosphere terdapat gelombang ultravilolet yang lapisan–lapisan yang konsentrasi
berasal dari matahari akan ionnya berbeda dan otomatis pada mengionkan molekul-molekul pada
ketinggian yang berbeda pula. atmosphere. Semakin mendekati
bumi intensitas gelombang ultra-
Bagian 5: Media transmisi
Lapisan jarak dari muka bumi konsentrasi elektron
F2 250 – 500 km
F1 200-200 Km
E 90-150 Km
D 50-90 Km
Kepadatan elektro/m 3 n
Gambar 5.23. Hubungan antara kepadatan elektron dan ketinggian
Ionosphere hanya akan ada Gelombang radio akan pada saat ada intensitas matahari.
mengalami redaman pada setiap Biasanya terjadi pada siang hari pantulan sehingga kuat medan dan sangat menurun pada malam
yang diterima berbanding terbalik hari. Sifat ionosphere adalah dengan jarak yang dilaluinya. memantulkan gelombang yang Semakin tinggi frekuensi radio datang dengan sudut tertentu dan
yang digunakan maka effek pada frekuensi MF.
lapisan ionosphere juga semakin berkurang. Pada bandwith atau pita frekuensi HF, VHF atau SHF maka gelombang radio akan langsung menembus lapisan ionosphere.
Selain sinyal gelombang dipantulkan oleh ionosphere, permukaan bumi juga berperan memantulkan sinyal gelombang elektromagnetik. Dengan adanya pemantulan gelombang yang dilakukan oleh lapisan ionosphere dan permukaan bumi maka sinyal
dapat disampaikan akan sampai pada jarak yang sangat jauh.
Gambar 5.24. Lapisan Ionosphere
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.25. Pantulan oleh permukaan bumi
Perambatan gelombang pula secara lambat tergantung dengan pantulan oleh lapisan pada gerak benda pemantulnya ionosphere ini sangat tidak stabil,
dalam hal ini lapisan ionosphere. seringkali sinyal dapat diterima kuat, seringkali diterima dengan sangat lemah sekali. Ketidak teraturan ini dikenal dengan nama
4.10.2. Gelombang radio Mikro
fading (fade out = hilang sama sekali). Perhitungan yang dipakai
Gelombang radio mikro adalah probability sistem transmisi
adalah berupa gelombang radio pada suatu media tertentu akan yang menggunakan frekuensi
hilang sama sekali. Misalnya, jika VHF s/d SHF. Karena tingginya dikatakan fading sebesar 40 dB, frekuensi yang digunakan maka hal ini berarti kemungkinan terjadi
gelombang ini merambat lurus fading terbesar 40 dB. dan karenanya dikenal dengan nama
probability terjadi hal terjelek pancaran LOS (Line of sight). adalah P= 10 – F/10 . Fading ini dapat terjadi secara cepat dapat
Bagian 5: Media transmisi
Gambar 5.26. Dua antena terhubung melalui udara bebas
Gelombang radio mikro 5.11. Sistem Komunikasi
digunakan untuk membawa sinyal
Satelit
dari satu stasiun radio ke stasiun radio lainya dengan jarak sekitar
Pengertian satelit sebenar- 60–100 km. Kadang untuk nya adalah benda angkasa yang kebutuhan di dalam kota dapat mengelilingi sebuah planet, juga digunakan untuk jarak dekat.
misalnya planit bumi mempunyai Pada gelombang mikro ini banyak
satelit alam yaitu Bulan. Dalam terjadi gangguan seperti adanya sistem telekomunikasi maka masalah redaman karena hujan, manusia menempatkan sebuah redaman karena halangan benda angkasa buatan yang diisi (obstacle) ataupun redaman dengan perangkat radio. Benda ini karena lapisan udara yang digunakan sebagai repeater di memantul sangat mempengaruhi angkasa. kinerjanya.
Sistem ini dapat membawa informasi digital dari 8 Mbps s/d 144 Mbps atau s/d 1920 VBW @
64 Kbps. Untuk kecepatan yang lebih rendah dari kecepatan di atas maka sistem gelombang mikro ini tidak effisien.
Keterbatasan gelombang mikro adalah fading yang besar dan jarak yang dicapai tidak terlalu jauh karena harus berupa sinyal
LOS.
Gambar 5.27. Satelit komunikasi
Bagian 5: Media transmisi
Dari hukum kepler ketiga didapat :
T 2 =4 π 2 a 3 / µ
Dimana µ = 400.000 km 3 /s 2
Jika dipaksakan bentuk orbit harus lingkaran maka
T 2 =4 π 2 (R+h) 3 / µ
Gambar 5.28. Satelit buatan dimana R = jari2=6370 km. bumi sedangkan h = jarak satelit emuka
Satelit buatan, yang bumi. Dengan mengambil T = 24 diluncurkan manusia, akan jam maka diperoleh harga h = bergerak mengelilingi bumi 36.000 km, dan R+h=42.400 km dengan perioda putar T sesuai
dengan hukum Kepler. Orbit satelit Untuk harga R + h yang lain dan adalah garis lengkung berderajat orbit berbentuk lingkaran maka dua dengan salah satu fokusnya
dapat diperoleh harga T sebagai adalah pusat bumi. Kecepatan berikut:
tempuh luas juring konstan. Pangkat dua perioda putar sebanding dengan pangkat tiga setengah sumbu panjang.
Tabel 5.5. Hubungan ketinggian satelit dan perioda putar
Ketinggian (km )
Perioda putar/jam
Keterangan
400 1.6 LEO (Low Earth Orbit) 700 1.7 LEO (Low Earth Orbit)
1200 1.9 LEO (Low Earth Orbit) 1600 2 LEO (Low Earth Orbit) 4000 3 LEO (Low Earth Orbit)
10000 6 MEO (Medium Earth Orbit) 20000 12 MEO(Medium Earth Orbit) 35780 24 GSO (geostasionary orbit)
Bagian 5: Media transmisi
Satelit (geostasionary orbit) dan delay kecil. Kesulitan GSO dengan ketinggian 35780 km
utamanya LEO atau MEO adalah telah lama digunakan sebagai perioda putarnya yang tidak repeater komunikasi di angkasa. sinkron dengan perioda rotasi Satelit ini bergerak dibidang bumi. Kekurangan perioda putar khatulistiwa dengan perioda putar
ini diatasi dengan menempatkan
24 jam, sinkron dengan rotasi satelir LEO/MEO dalam suatu bumi.
bentuk konstelasi yang terus
Dengan demikian maka bergerak dan meliput secara satelit ini akan terlihat tetap dari
bergantian. Di samping itu ada satu titik dibumi. Tiap satelit GSO
komunikasi antara satelit untuk sebenarnya dapat meliput 1/3 dapat terus melayani pemakainya. bagian bumi. Pada prakteknya daerah liputan ini dipengaruhi oleh jenis antena yang dipakai di satelit. Kita mengenal liputan global ( 1/3 bumi) atau liputan spot (hanya sebagian kecil saja dari bumi yang diliputnya). besarnya liputan ini juga mempengaruhi power yang dipancarkan dan diterima oleh bumi. Jika liputannya global maka power yang diterima terbagi rata atas luas liputan.
Masalah utama dari GSO ini adalah jaraknya yang jauh hingga
dibutuhkan power pancar yang
besar dan penerima yang Gambar 5.30. Satelit LEO, MEO mempunyai kepekaan yang tinggi,
dan HEO Di samping itu jarak yang besar
juga menimbulkan masalah delay Harga satelit GSO cukup perjalanan gelombang.
mahal karena kapasitasnya besar dan kualitasnya harus sangat
tinggi untuk menghadapi lingkungan di angkasa luar. Tetapi untuk menempatkan satelit tersebut maka kendaraan peluncurnya akan lebih mahal lagi
dari pada harga satelitnya. Gambar 4.29. Satelit GSO
Sebaliknya satelit LEO kapasitasnya tidak terlalu besar
Untuk mengatasi masalah tetapi harus bekerja bersama tersebut, sekarang ini telah dalam konstelasi banyak satelit. dioperasikan satelit Low Earth Umumnya, satelit LEO digunakan Orbit (LEO) ataupun Medium Earth
untuk komunikasi satelit bergerak. Orbit (MEO) yang berjarak kecil
Bagian 5: Media transmisi
Jumlah harga satelit yang nya. Gelombang pem-bawa ini disediakan dan harga kendaraan akan diterima oleh satelit peluncurnya mungkin dapat lebih
kemudian diperkuat dan selanjut- mahal dibandingkan dengan GSO.
nya dipancarkan kembali ke bumi. Tetapi jika diperhitungkan dengan
Pancaran satelit ini adalah investasi stasiun bumi, maka pancaran broadcast yang dapat stasiun bumi LEO dapat diterima oleh semua stasiun bumi dioperasikan dengan perangkat penerima di daerah liputannya. yang kecil saja dan antena juga
Berdasarkan sifat pancar dan tidak terlalu besar (sedikit lebih terima satelit ini, maka satelit besar dari Hand phone ).
dapat menghubungkan titik
Satelit dalam perjalanan dimana atau kemanapun dalam hidupnya harus selalu daerah lingkupannya. Hubungan dikendalikan dari bumi supaya yang mungkin adalah hubungan kerja dan kedudukannya tidak point to point, point to multipoint, menyimpang dari ketentuan. Untuk
multipoint to multipoint. pengendalian diperlukan bahan
Penentuan lokasi stasiun bakar terutama pada saat satelit bumi juga sangat bebas dan dapat memasuki orbitnya. Selanjutnya dipasang hanya dalam orde hari satelit mengorbit pada lintasanya saja jika perangkatnya sudah ada. sesuai dengan koodinat yang telah
Tidak seperti pembangunan ditetapkan. Untuk kepentingan ini
sistem terestrial yang membutuh- tenaga yang berperan penting kan waktu lama. Di samping itu adalah sel surya. Sel surya inilah
permasalahan fading tidak menjadi yang ada pada satelit jumlahnya masalah yang besar untuk komu- tidak tak terbatas. Jika ada nikasi satelit. kerusakan sel surya atau habis masa pakainya (life time), maka habislah umur satelit ini. Dari
5.12. Konstruksi dan
uraian di atas, maka umur satelit
Pemasangan Kabel
ditentukan oleh ketahaan sel surya yang terpasang.
5.12.1. Pengertian
Pada Satelit PALAPA menggunakan frekuensi 6 GHz
Pada bagian ini akan untuk pancaran dari bumi ke satelit
dijelaskan konstruksi dan cara (Up link) dan 4 GHz untuk pemasangan kabel yang dipakai pancaran dari satelit ke bumi dalam sistem telepon. Namun (Down link). Pita frekuensi yang
sebelumnya akan diberi dibawanya adalah 500 MHz penjelasan tentang seluk beluk terbagi dalam 12 kanal satelit tentang kabel itu sendiri. (transponder).
Kabel merupakan kum-pulan Tiap pemancar stasiun bumi
dari beberapa pasang (pair) dapat memancarkan gelombang konduktor berisolasi. Kabel yang pembawanya pada salah satu digunakan dalam sistem telepon kanal (transponder) dengan lebar
biasanya dengan kapasitas 5x2, pita frekuensi sesuai kebutuhan-
10x2, 20x2, 100x2, 1200x2,
Bagian 5: Media transmisi
1800x2 dan setrusnya. Kabel-
b. Kabel tanah
kabel yang demkian biasanya Kabel ini ditanam langsung disebut kabel multipair.
bawah tanah. Pemasang- annya tanah digali untuk
Berikut ini Contoh untuk tempat kabel ditanam. memahami kabel multipair. Bila dikatakan suatu kabel dengan 1200x2, artinya kabel tersebut terdiri dari kawat-kawat berisolasi sebanyak 1200 pasang atau 1200x2 kawat.
Bila satu kawat kabel disebut urat, jadi 1200x2 berarti mempunyai 2400 urat kabel. Urat kabel adalah kawat kabel yang berisolasi polietilen (PE) atau kertas.
5.12.2. Membedakan Kabel
Kabel yang dipakai untuk Gambar 5.32. Kabel tanah tanam saluran telepon dibedakan menjadi
langsung dua, yaitu :
a. Kabel udara. Kabel ini dinamakan demi-kian
Selain kabel ditanam
karena memang dalam langsung dalam tanah, ada cara pemasangannya berada di lain untuk menempatkan kabel atas tanah (udara) atau tersebut, yaitu dengan dimasukkan dipasang pada tiang.
pada duct.
Duct adalah kumpulan dari beberapa polongan-polongnan pipa (biasanya paralon) yang dicor dengan dengan semen. Arah memanjang merupakan jalur dan setiap jarak tertentu diberi ruangan manhole. Ruangan ini adalah sebagai tempat kerja.
Gambar 5.31. Urat-urat kabel udara
Bagian 5: Media transmisi
Sebagai ruang kerja, manhole harus cukup longgar untuk ukuran manusia normal. Gambar di bawah ini merupakan penampang manhole.
Gambar 5.33. Jalur duct dengan
manhole
Berikut ini adalah gambar
penampang manhole yang dipakai sebagai tempat untuk Gambar 5.35. Penampang
manhole memasukkan kabel, mem-perbaiki,
memasang dan seba-gainya. Orang yang bekerja masuk dalam
manole tersebut. Apabila
5.12.3. Menentukan Daerah/Blok
pekerjaan terkait dengan kabel telah selesai, maka manole ditutup
Dalam menentukan da- erah penarikan kabel telepon, baik
dengan beton yang cor pula. yang lewat udara maupun akan di tanam di bawah tanah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Daerah catuan langsung, ini merupakan area yang ber- dekatan sekali disekitar sentral telepon. Apabila ter-jangkau, maka dapat dicatu langsung.
b. Daerah dekat rumah kabel
c. Daerah dekat dengan titik
pembagi
d. Daerah sentral lokal, antara
sentral sat dengan yang lain
e. Wilayah sekitar perkotaan Gambar 5.34. Penampang duct
yang potensial sebagai peng- dengan 6 polongan
guna jasa teleko-munikasi.
Bagian 5: Media transmisi Bagian 5: Media transmisi
5.12.4. Pekerjaan Instalasi Kabel
gedung atau tiang telepon.
Udara
5.12.5. Persiapan Alat Perkakas
Pekerjaan instalasi kabel Sebelum pelaksanaan udara adalah pekerjaan mema-
pemasangan atau penarikan kabel sang kabel telepon sebagai kabel
udara, yang perlu dipersiapkan sekender pada tiang-tiang telepon
dengan baik adalah perlengkapan- untuk daerah perkotaan. Pada perlengkapan berikut ini. daerah yang tidak padat dan berdekatan dengan sentral a. Rol kabel udara, rol ini telepon, kabel ini merupakan kabel
dipasang pada tiap jarak di dengan catuan langsung yang
mana rencana penarikan akan ditarik dari sentral ke titik pembagi.
dilakukan.
b. Tali penarik/tambang dengan sebagai jaringan pada daerah
Kabel udara diinstalasi
diameter 0,5” dengan panjang yang banyak rumah dan gedung
60-70 meter, diusahakan pada dengan letak yang cukup jauh. Hal
tali tidak boleh ada sambungan ini dilakukan karena penanaman
karena dimungkinkan akan kabel tanah secara permanen
menghambat pada putaran belum dapat dilakukan.
dan aluran rol.
c. Katrol penarik, alat ini diper- jaan instalasi kabel udara dapat
Tahapan-tahapan peker-
lukan untuk menambah dijelaskan sebagai berikut :
kekuatan daya tarik pada saat dilakukan pekerjaan penarikan
a. Tahapan penanaman tiang dan kabel udara. Perlu diperhatikan pemasangan temberang (se-
pula adalah bagaimana kabel macam kawat penarik).
itu akan ditarik dari atas
b. Tahapan pemasangan alat-alat ataukah dari bawah. bantu, seperti klem-klem dan
d. Dongkrak untuk meng-angkat komponen lainnya.
gelondong kabel. Hal ini dila-
c. Tahapan menggelar kabel kukan agar kabel dapat udara dan membentangkan,
terangkat kurang lebih 20 cm serta mengatur kelenturannya.
di atas permukaan tanah. Dalam hal ini perlu dijaga
e. Alat anti pulir, alat ini berfungsi kondisi kabel agar secara fisik
untuk menyerap puliran yang dan sifat-sifat elektriknya tidak
tidak beraturan. Seperti dike- terganggu.
tahui bahwa kabel yang ditarik
d. Tahapan penyambungan, ini akan terpulir, maka ini akan dilakukan apabila ada kabel
mempengaruhi bentuk fisik yang perlu disambung.
yang akibatnya bisa
e. Tahapan terakhir adalah ter- berdampak pada perubahan minasi ujung urat-urat kabel.
sifat elektrik. Untuk itu puntiran Terminasi dilakukan pada klem
kabel harus diatasi. terminal seperti pada titik
Bagian 5: Media transmisi
5.12.6. Pelaksanaan e. Penarikan pada tikungan
Penarikan
harus diperhatikan putaran rol pelicinnya, bila meleset
Pekerjaan ini adalah penarikan dihentikan dan peker-jaan yang membutuhkan
segera membetulkan letak kehati-hatian dan kecermatan.
kabel.
Untuk itu yang harus diperhatikan yaitu :
Ada kalanya kabel yang
a. Pada saat penarikan di- kurang panjang disambung. lakukan, pengawas lapangan
Untuk itu perlu dilakukan bertanggung jawab penuh.
penyambungan. Alat atau
Setiap perintah yang perkakas untuk pelak-sanaan diberikan harus diperhatikan
penyambungan yang diperlukan dan tepat pelaksanaannya.
adalah :
b. Setiap putaran rol pelicin harus diperhatikan, agar
a. Meteran
penarikan kabel menjadi
b. Pisau pemotong / ringan.
pembelah kulit kabel
c. Penarikan pada tikungan
c. Pengupas isolasi urat kabel tajam dilakukan dengan
d. Knip tang
mengambil jalur arah tarik di
e. Kombinasi tang mana panjang kabel pada
f. Crimping tool tiang-tiang lebih terlihat.
g. Gergaji besi
d. Kelenturan kabel perlu dijaga
h. Alat las sederhana sekitar 2% dari jarak
i. Kunci pas (wrench) gawang. j.
Bagian 5: Media transmisi
5.13. Rangkuman
Dari uraian tersebut diatas maka dapat ambil inti pembahasan pada bagian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat melakukan komunikasi dengan baik atau kesalahan dan
kerusakan yang kecil atau bahkan nol, maka sistem komunikasi sangat perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya terutama pada pemilihan media transmisi yang sesuai dengan data yang dikirim.
2. Media transmisi adalah suatu jalan yang secara fisik tersambungnya komputer, alat-alat komunikasi, ataupun orang-orang di sebuah jalan raya dan jalan-lintas super informasi.
3. Ada lima bagian penting pada media transmisi yang perlu diketahui
yaitu : circuit, channel, line, trunk, dan virtual circuit.
4. Media transmisi untuk menyampaikan sinyal gelombang
elektromagnetik dibedakan menjadi dua yaitu Guided dan Unguided.
5. Media guided adalah media dimana gelombang elektromagnetik
dipandu dari transmitter menuju receiver dan media transmisinya secara fisik dapat dilihat secara langsung. Media guided misalnya : kabel tembaga twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan lain-lain.
6. Media unguided merupakan media telekomunikasi yang tidak memerlukan kabel sebagai penghantarnya. Media unguided berupa gelombang radio yang tidak bisa dilihat oleh mata.
5.14. Soal Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar.
1. Apa yang dimaksud dengan media transmisi.
2. Media transmisi ada dua, sebutkan masing-masing media transmisi beserta karakteristiknya.
3. Hal-hal apakah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media transmisi.
4. Pada media transmisi serat optik sekarang sangat banyak digunakan sebutkan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut.
5. Pada media transmisi tanpa kabel sekarang telah berkembang pesat, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
BAGIAN 6 ANTENA TELEKOMUNIKASI
Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat:
5. Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi.
6. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam
sistem telekomunikasi.
7. Mengetahui bagian-bagian antena yang digunakan dalam sistem
telekomunikasi.
6.1. Pendahuluan
Dalam sejarah komunikasi, atau meneruskan gelombang perkembangan teknik informasi elektromagnetik menuju ruang tanpa menggunakan kabel di-
bebas atau menangkap gelom- tetapkan dengan nama “Antena”. bang elektromegnetik dari ruang Antena berasal dari bahasa latin bebas. Energi listrik dari ”Antena” yang berarti tiang kapal pemancar dikonversi menjadi layar”. Dalam pengertian seder-
gelombang elektromagnetik dan hana kata latin ini berarti juga oleh sebuah antena yang ke- ”penyentuh atau peraba” sehingga
mudian gelombang tersebut kalau dihubungkan dengan teknik
dipancarkan menuju udara bebas. komunikasi berarti bahwa antena Pada penerima akhir gelombang mempunyai tugas menyelusuri elektromagnetik dikonversi men- jejak gelombang elektromagnetik, jadi energi listrik dengan hal ini jika antena berfungsi menggunakan antena. sebagai penerima. Sedangkan
Sinyal gelombang radiasi jika sebagai pemancar maka elektromagnetik yang berasal dari tugas antena tersebut adalah antena terdiri dari dua komponen menghasilkan sinyal gelombang yaitu medan listrik dan medan elektromagnetik.
magnetik. Energi total tersebut Antena dapat juga di-
dipancarkan dalam bentuk definisikan sebagai sebuah atau gelombang yang hampir konstan sekelompok konduktor yang di-
ke udara bebas dan ada beberapa gunakan untuk memancarkan yang terserap oleh tanah. Namun ke udara bebas dan ada beberapa gunakan untuk memancarkan yang terserap oleh tanah. Namun
dua klasifikasi dasar yaitu: Antena yang dipancarkan berkurang Hertz (half-wave) dan Antena kekuatannya sebagai akibat dari Marconi (quarter-wave). Antena jarak yang semakin jauh dari hertz biasanya dipasang se- sumbernya.
panjang dengan ground dan Rancangan sebuah antena
diposisikan untuk memancarkan sangat penting dalam sebuah gelombang vertikal ataupun stasiun pemancar. Hal ini horisontal. dikarenakan antena harus me-
Antena marconi (quarter- lakukan kerja memancarkan wave) dioperasikan dengan se- gelombang secara efisien se-
buah akhir yang ditanahkan dan hingga catu daya sebagai sumber
disambung secara tegak lurus tenaga pemancar tidak menjadi menuju tanah atau permukaan sampah tetapi benar-benar yang berfungsi sebagai ground. menjadi energi gelombang radio. Antena hertz biasanya digunakan Pemancar yang efisien harus untuk operasi frekuensi sebesar menggunakan antena yang mem-
2MHz atau diatasnya, sedangkan punyai ukuran pasti yang antena marconi digunakan untuk ditentukan oleh besar frekuensi operasi frekuensi di bawah 2 pancarnya.
MHz. Antena yang digunakan
Secara phisik ukuran dalam berkomunikasi harus me- sebuah antena harus proporsional
miliki sifat-sifat antena yang ideal dengan panjang gelombang. supaya mendapatkan hasil Semakin tinggi frekuensi yang komunikasi yang baik, walaupun digunakan maka akan semakin hal ini tidak pernah terjadi. Sifat- kecil ukuran antena yang sifat antena yang ideal antara lain: digunakan. Hal yang penting
Gambar 6.1. Komunikasi menggunakan antena
1. Menerima secara efisien mempunyai simbol seperti di
sinyal-sinyal yang diinginkan gambar 6.2. tanpa memindah band.
Berdasarkan fungsinya
2. Secara normal mempunyai antena dibedakan dalam 2
sifat omnidirectional, baik macam yaitu : antena pemancar untuk gelombang panjang dan antena penerima. Sifat maupun pendek. Antena antena ada dua yaitu omni- directional dibutuhkan untuk directional dan directional. gelombang VHF/UHF mau-
Semua antena secara pun gelombang mikro.
umum baik bentuk dan ukurannya
3. Mempunyai perubahan resis- mempunyai empat karakteristik tensi dan reaktansi yang kecil
dasar yaitu reciprocity, directivity, terhadap perubahan frekuensi
gain, dan polarization. sinyal.
4. Efek pemudaran (fading) se- minimal mungkin, baik untuk
6.2. Reciprocity
gelombang panjang, medium maupun gelombang pendek.
Reciprocity merupakan
5. Efek interferensi dari instalasi sebuah kemampuan untuk
listrik dalam rumah sekecil menggunakan antena yang sama mungkin.
pada kedua antena, baik antena
6. Harus tahan karat atau pemancar maupun penerimaan. kerusakan terhadap cuaca Karakteristik listrik pada sebuah dan juga mudah antena yang terpasang akan pemasangannya
sama secara umum apakah
7. Antena harus murah dan baik menggunakan antena sebagai dipandang.
pemancar maupun sebagai pe- Antena, baik antena nerima. penerima maupun pemancar
Gambar 6.2. Simbol Antena
Supaya memperoleh efisiensi radiasi terjadi pada sudut kanan. yang baik perlu menggunakan Ketika antena yang sama antena yang memancarkan atau digunakan untuk menerima maka menerima sinyal pada gelombang
akan terjadi penerimaan yang frekuensi dengan antena yang sangat baik. Antena yang bekerja pada frekuensi yang mempunyai sifat reciprocity dapat sama.
digambarkan seperti pada gambar Ketika antena digunakan
6.3. dan 6.4.
untuk mengirimkan maksimum
Antena Pemancar
Gambar 6.3. Antena reciprocity antena pemancar
Antena Penerima
Gambar 6.4. Antena reciprocity pada penerima
Selain sifat tersebut di atas, sifat lain dari antena adalah Directivity dari sebuah bahwa kekuatan pancaran ke antena atau deretan antena diukur
6.3. Directivity
berbagai arah cenderung tidak pada kemampuan yang dimiliki sama. Pancaran gelombang radio antena untuk memusatkan energi
oleh antena vertikal mempunyai dalam satu atau lebih ke arah kekuatan yang sama ke segala khusus. Antena dapat juga arah mata angin, sifat pancaran ditentukan pengarahanya ter-
semacam inilah yang dinamakan gantung dari pola radiasinya. omnidirectional. Pada antena Dalam sebuah array propagasi dipole, pancaran ke arah tegak akan diberikan jumlah energi, lurus bentangannya besar sedang gelombang radiasi akan dibawa pancaran ke samping sinyalnya ketempat dalam suatu arah. kecil, pancaran semacam ini Elemen dalam array dapat diatur disebut bidirectional. sehingga akan mengakibatkan
Beberapa antena harus perubahan pola atau distribusi mempunyai pengarahan yang energi lebih yang memungkinkan sangat baik. Hal tersebut ber- ke semua arah. Suatu hal yang tujuan untuk mendapatkan energi tidak sesuai juga memungkinkan. pancaran yang lebih tinggi dalam Elemen dapat diatur sehingga suatu arah tertentu dibandingkan radiasi energi dapat dipusatkan lainnya. dalam satu arah.
Perbandingan jumlah dari energi yang dipancarkan dalam arah dan energi tesebut yang
6.3.1. Gain (Penguatan Antena)
seharusnya dipropagasikan jika antena tersebut tanpa diarahkan
Pancaran gelombang radio atau disebut penguatan. Pe- oleh antena semakin jauh akan nguatan antena konstan jika semakin lemah, melemahnya antena tersebut digunakan se- pancaran itu berbanding terbalik bagai antena pemancar atau dengan kuadrat jaraknya, jadi antena penerima. pada jarak dua kali lipat
Dalam teknik radio, ke- kekuatannya menjadi 1/22 atau kuatan pancaran ke segala arah seperempatnya. Angka tersebut digambarkan sebagai pola pan- masih belum memperhitungkan caran (radiation pattern) seperti melemahnya pancaran karena terlihat pada gambar di bawah ini. hambatan lingkungan dalam perjalanannya.
Gambar 6.5. Pola Radiasi Antena
Pola 1 adalah pola pancaran maka polarisasinya searah antena dipole (antena 1), apabila
dengan panjang bentangannya. ada antena lain (antena 2) yang Bila antena tersebut dipasang mempunyai pola radiasi seperti horizontal, maka polarisasinya pada pola 2, maka titik A akan horizontal pula. Agar dapat menerima sinyal lebih kuat menerima gelombang elektro- daripada pancaran antena 1, magnetik secara baik, maka dapat dikatakan bahwa antena 2 antena harus mempunyai pola- mempunyai penguatan (Gain).
risasi yang sama dengan Gain dinyatakan dengan dB, polarisasi gelombang radio yang sebagai pembanding untuk datang. menentukan besarnya gain
Arah polarisasi ini akan adalah dipole.
tetap sepanjang lintasan gel- ombang elektromagnetik, kecuali
6.3.2. Polarisasi
bila gelombang tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere,
Gelombang elektromagnetik maka polarisasinya bisa berubah. yang melaju di udara atau di Oleh karena itu antena untuk angkasa luar terdiri atas kom-
keperluan komunikasi jarak jauh ponen gaya listrik dan komponen
pada HF atau MF dapat dibuat gaya magnet yang tegak lurus vertikal atau horizontal. Pada satu sama lain seperti yang telah
band MF dan HF, biasanya kita diuraikan pada bab sebelumnya. gunakan polarisasi horizontal Gelombang radio yang memancar
sedangkan untuk VHF biasa dapat dikatakan terpolarisasi digunakan polarisasi vertikal. sesuai arah komponen gaya listriknya. Untuk antena dipole
Pancaran gelombang VHF tidak kanan. Kebanyakan gelombang menggunakan pantulan ionos-
elektromagnetik dalam ruang phere, hal ini supaya polarisasi-
bebas dapat dikatakan ber- nya sampai ke antena pesawat polarisasi linier. Arah dari polari- lawan bicara masih tetap vertikal.
sasi searah dengan vektor listrik. Energi yang berasal dari Bahwa polarisasi tersebut adalah antena yang dipancarkan dalam jika garis medan listrik yang bentuk sphere, dimana bagian disebut dengan garis E adalah kecil dari sphere disebut dengan membentuk garis horisontal, dan wave front. Posisi garis tegak gelombang tersebut dikatakan lurus yang pengarahan dari sebagai polarisasi horisontal. Dan medan radiasi dapat dilihat pada jika E berupa garis vertikal maka gambar 5.6. Pada umumnya gelombang dapat dikatakan semua titik pada gelombang sebagai polarisasi vertikal. depan sama dengan jarak antara
Pemasangan antena secara antena. Selanjutnya dari antena horisontal maka akan meng- tersebut, gelombang akan mem-
hasilkan gelombang polarisasi bentuk kurva yang kecil atau horisontal dan pemasangan mendekati. Dengan memper-
antena secara vertikal akan timbangkan jarak, right angle ke menghasilkan gelombang polari- arah dimana gelombang tersebut sasi vertikal. Secara umum dipancarkan, maka polarisasi polarisasi sebuah gelombang dapat digambarkan sebagaimana tidak berubah pada jarak yang gambar 6.6.
pendek. Sehingga pengiriman dan Radiasi gelombang elektro-
penerimaan antena dapat diatur magnetik dibangkitkan oleh sesukanya, khususnya jika antena medan magnetik dan gaya listrik tersebut dipisahkan dalam jarak yang selalu berada di sudut yang pendek.
Gambar 6.6. polarisasi Horisontal dan vertikal
Melalui jarak yang jauh,
6.4. Radiasi Energi Gelombang
polarisasi dapat berubah, dimana
Elektromagnetik
perubahan ini biasanya sangat kecil dan terjadi pada frekuensi
Berbagai macam faktor yang rendah, atau mengalami yang mempengaruhi antena penurunan yang sangat dratis dalam memancarkan energi pada frekuensi tinggi.
gelombang elektromagnetik. Jika Pada transmisi RADAR sebuah gelombang bolak-balik sinyal diterima yang secara dipasang pada ujung A dari kawat kenyataan adalah gelombang antena AB, selanjutnya pada yang dipantulkan dari obyek, ujung B akan bebas, keberadaan Sinyal polarisasi berbeda rangkaian dan gelombang tergantung dengan tipe obyek, selanjutnya tidak bisa bergerak. tanpa pengaturan posisi dari
Pada titik tersebut terjadi antena penerima supaya lebih apa yang dinamakan impedansi baik untuk pengiriman sinyal. tinggi. Gelombang akan menye- Dengan memisahkan antena yang
babkan reaksi gelombang balik digunakan untuk memancarkan dari titik impendansi tinggi dan dan penerimaan, sebuah antena bergerak menuju ke point starting, penerima umumnya dipolarisasi-
dimana jika terjadi pantulan kan dalam arah yang sama kembali. Secara teoritis energi sebagai antena pemancar.
suatu gelombang harus Ketika antena pemancar mengalami disipasi oleh tahanan terjadi hubung singkat dengan dari kawat selama pergerakan tanah, maka akan terjadi back-and-forth atau yang sering polarisasi vertikal, karena disebut osilasi. gelombang polarisasi vertikal
Tiap jangkauan gelombang menghasilkan sinyal lebih besar dari titik permulaan yang dan kuat sepanjang permukaan dikuatkan oleh impulse dari tanah.
energi, cukup untuk meng-
Pada tempat lain ketika hilangkan energi selama pe- antena memancarkan dengan ngiriman sepanjang kawat. Hasil jarak yang tinggi dari permukaan osilasi ini berlanjut sepanjang tanah, akan terjadi polarisasi kawat dan tegangan tinggi pada horisontal dan memungkinkan ujung A dari sebuah kawat. kuat sinyal menuju permukaan Osilasi ini memindahkan energi tanah.
sepanjang antena pada kece- patan yang sama dengan frekuensi dari tegangan gelom- bang RF dan memperpanjang sifat dari impuls pada titik A.
Gambar 6.7. Antena dan sumber RF
Kecepatan data gelombang diketahui sabagai panjang frekuensi yang bergerak gelombang. Di mana hal tersebut sepanjang kawat adalah dengan dapat dicari dengan pembagian kecepatan konstan kira-kira kecepatan pergerakan dengan 300.000.000 meter per detik. frekuensi. Panjang antena harus disesuaikan
Perhatikan distribusi arus dengan gelombang yang akan dan tegangan pada antena yang bergerak dari satu ujung ke ujung
ditunjukan pada gambar 5.8. lainnya dan kembali lagi selama Gerakan maksimum dari elektron- satu perioda dari tegangan RF. elektron pada pusat antena adalah Jarak perjalanan gelombang mempunyai impendansi rendah. selama periode dalam satu cycle
a. Arus
b. tegangan b. tegangan
Gambar 6.8. Gelombang tegak antara tegangan dan arus pada antena
Kondisi di atas disebut tidak beresonansi dan gelombang dengan gelombang tegak cenderung untuk dibatalkan dan (standing wave) sebuah arus. energi akan hilang dalam bentuk Pada titik dimana arus dan panas. Perkiraan logis dengan tegangan tinggi diketahui sebagai
hilangnya energi pada radiasi arus dan tegangan loop. Titik antena sama dengan 360 derajat. terendah arus dan tegangan Kasus seperti ini tidak terjadi pada diketahui sebagai arus dan setiap antena. tegangan simpul. Gambar a
Energi yang dipancarkan diketahui sebagai tegangan loop
oleh antena membentuk medan dan dua arus simpul. Gambar b yang mempunyai bentuk radiasi menunjukkan dua tegangan loop
atau radiation pattern. Radiation dan tegangan node. Sedangkan pattern digunakan untuk gambar c sebagai akibat te-
memberikan gambaran dan gangan dan arus loop serta menentukan ukuran radiasi energi simpul.
dalam beberapa sudut dengan
Pada gambar di atas, jarak yang konstan dari antena gelombang tegak digambarkan dan kemudian mengatur nilai sebagai kondisi resonansi antena.
energi pada grafik. Bentuk pattern Pada saat beresonansi, sebuah tergantung dari tipe yang dibuat gelombang bergerak kebelakang dan tergantung pada jenis antena dan seterusnya dalam sebuah yang sedang digunakan. Bebe- antena, dikuatkan pada tiap-tiap rapa energi radiasi antena sama gelombang, kemudian ditransmisi-
ke segala arah. Radiasi ini kan menuju ruang bebas pada diketahui sebagai Isotropic radiasi maksimum. Ketika antena Radiation.
Gambar 6.9. Grafik Radiasi Isotropic
Kebanyakan radiator dan memancarkannya sebagai gelom- energi lebih kuat dalam satu arah
bang radio. Antena tersebut atau satu arah dibanding lainnya.
berfungsi pula sebaliknya ialah Pancaran ini ditunjukan sebagai menampung gelombang radio dan Anisotropic. Fashlight merupakan meneruskan gelombang listrik ke contoh dari gelombang radiator
receiver. Kuat tidaknya pancaran anisotropic. Bentuk gelombang yang sampai di pesawat lawan dari flash light hanya porsinya dari
bicara atau sebaliknya, baik ruang hampa yang ada buruknya penerimaan tergantung disekitarnya.
dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi propagasi,
6.5. Antena Dipole Dan
faktor kedua adalah posisi stasiun
Monopole
(posisi antena) beserta ling- kungannya, faktor ketiga adalah
Salah satu bagian penting kesempurnaan antena. Untuk dari suatu pemancar radio adalah
pancaran ada faktor keempat antena, ia adalah sebatang logam
yaitu kelebaran band-width yang berfungsi menerima getaran
pancaran kita dan faktor kelima listrik dari transmitter dan adalah masalah power.
Seringkali agar pancaran disebut monopole (mono artinya kita cukup besar diterima stasiun satu). Apabila outer dari coax lawan bicara, kita berusaha tidak di-ground dan disambung menaikkan power dengan tanpa dengan seutas logam sepanjang memperhatikan faktor-faktor lain ¼ λ lagi, menjadi antena dengan tersebut di atas. Memang usaha dua pole dan disebut dipole ½ λ meperbesar power secara teknis (di artinya dua). Antena dipole merupakan usaha yang paling bisa terdiri hanya satu kawat saja mudah, akan tetapi hal ini adalah
disebut single wire dipole, bisa usaha yang kurang efektif dan juga dengan dua kawat yang cenderung merupakan suatu ujung-ujungnya dihubungkan pemborosan.
dinamakan two wire folded dipole,
Mengenai propagasi dan bisa juga terdiri atas 3 kawat yang posisi pemancar ada faktor ujung-ujungnya disambung bandwidth pancaran dapat dinamakan three wire folded dikatakan bahwa makin sempit dipole. bandwidth makin kuatlah
Berbagai macam cara untuk pancaran kita, ini ada batasnya memasang antena tergantung dari mengingat faktor readibility. tersedianya space yang dapat Sebatang logam yang panjangnya
diguakan untuk memasangnya. ¼ Lambda ( λ) akan beresonansi Antena single wire dipole dapat dengan baik bila ada gelombang dipasang horizontal (sayap kiri radio yang menyentuh dan kanan sejajar dengan tanah), permukaannya.
dapat pula dipasang dengan
Jadi bila pada ujung coax konfigurasi inverted V (seperti bagian inner disambung dengan huruf V terbalik), dengan logam sepanjang ¼ λ dan outer-
konfigurasi V (seperti huruf V), nya di ground, ia akan menjadi konfigurasi lazy V (ialah berentuk antena. Antena semacam ini huruf V yang tidur) atau dapat hanya mempunyai satu pole dan juga konfigurasi sloper (miring).
Gambar 6.10. Antena Dipole dan Monopole
Gambar 6.11. Konfigurasi Antena Dipole
Antena dipole dapat CW. Tentukan frekeuensi kerja dipasang tanpa menggunakan yang dikehendaki, misalnya 3.850 balun akan tetapi bila feeder line
MHz. Coba transmit sambil menggunakan kabel coaxial mengamati SWR meter, putarlah sebaiknya dipasang balun 1:1, tombol pengatur frekuensi karena kabel coaxial itu un-
sedemikian sehingga didapatkan balance, sedangkan antenanya Standing Wave Ratio (SWR) yang balance, agar diperoleh pola paling rendah. radiasi yang baik.
Bila frekuensi tersebut lebih Kadang antena belum tentu
rendah dari 3.850 MHz berarti sesuai impendansinya. Oleh sayap-sayap dipole terlalu karenanya harus disesuaikan panjang, jadi harus diperpendek. impendasinya. Cara mematching-
Bila frekuensi terlalu tinggi berarti kan antena yang baik ialah sayap-sayap dipolenya terlalu dengan menggunakan alat khusus
pendek.
yaitu Dip Meter dan impendance Untuk memperpanjang meter atau dapat juga haruslah disambung, ini kurang menggunakan SWR analyser. menyenangkan. Jadi pemotongan Apabila alat tersebut tidak awal antena harus dilebihi dari tersedia, matching dilakukan panjang theoritis, dan pada waktu dengan menggunakan transceiver
dipasang dilipat balik sehingga dan SWR meter.
panjangnya sama dengan
Pertama-tama pasanglah panjang theoritis. Bila frekuensi antena dengan konfigurasi yang match terlalu rendah, perpendek dikehendaki. Pasanglah SWR antena 10 Cm setiap sayapnya. meter diantara transceiver dengan
Bila masih terlalu rendah transmission line (coaxial cable).
maka diperpendek lagi. Begitu Selanjutnya atur transceiver pada
seterusnya sehingga diperoleh power yang paling rendah, sekitar
SWR yang rendah yaitu kurang 5-10 Watt dengan mode AM atau
dari 1:1,5. Cara memendekkan dari 1:1,5. Cara memendekkan
dan perangkat audio lainnya. lipatan yang mencuat akan
Makin rendah letak antena, membentuk capasitance head dan
sayap-sayapnya cenderung makin mempengaruhi SWR.
pendek. Untuk itu dalam Antena dipole dapat pekerjaan matching, antena dioperasikan secara harmonic, diletakkan pada ketinggian yang ialah dipekerjakan pada frekuensi
sebenarnya. Begitu pula diameter kelipatan ganjil dari frekuensi kawat akan berpengaruh terhadap kerja aslinya. Misalnya antena panjangnya, makin besar untuk 7 MHz dapat pula diameter makin pendek antena- digunakan untuk bekerja pada 21
nya, hal ini disebabkan karena MHz (kelipatan 3). Tentu saja kapasitansi antena terhadap bumi. SWR-nya akan lebih tinggi Matching antena pada saat tanah daripada bila digunakan pada basah, misalnya sehabis turun frekuensi aslinya.
hujan, sayap dipole menjadi lebih Penempatan antena di-
pendek.
sarankan agak jauh dari kawat Selain itu dalam pemasang- telepon dan kawat listrik untuk an antena juga perlu memperhati- menghindari timbulnya telephone kan lingkungan yang mungkin interference dan televisi mengganggu antena itu sendiri. interference. Bentangan antena Misalnya adanya atap dari bahan yang sejajar dengan kawat seng atau atap rumah yang telepon atau kawat listrik dengan dilapisi dengan aluminium foil jarak kurang dari lima meter akan
cenderung akan menyulitkan dapat menimbulkan gangguan matching antena.
Gambar 6.12. Melipat Ujung Antena
6.6. Menghitung Panjang
0.95 kali gelombang radio di
Gelombang
udara. Jadi untuk menghitung Lambda antena, rumus tersebut
Cepat rambat gelombang menjadi : sama dengan cahaya ialah 300.000.000 meter/detik, sedang- kan gelombang tersebut bergetar sejumlah f cycle/detik (f =
frekuensi). Misalnya frekuensinya
6 MHz, maka setiap detik ia bergetar 6.000.000 kali. Kita tahu
bahwa satu Lambda ( λ) adalah
jarak yang ditempuh oleh
gelombang selama satu kali getar.
dimana λ dinyatakan dalam meter dan f dalam MHz.
Antena dipole untuk frekuensi 7.050 MHz, dengan rumus di atas akan didapatkan panjang setiap sayapnya 9.99 meter atau dibulatkan 10 meter, panjang 10 meter ini dinamakan
panjang theoritis.
Panjang theoritis tersebut Gambar 6.13. Gelombang belum dapat langsung digunakan Frekuensi 1 Lambda karena faktor pengaruh
lingkungan belum diperhitungkan, Sehingga panjang satu Lambda kita tahu bahwa pengaruh adalah : lingkungan di setiap lokasi itu
berbeda. Perhitungan theoritis ini
mutlak diperlukan agar kita bisa memulai percobaan, tanpa perhitungan theoritis kita tidak
akan bisa mengetahui dari mana kita akan memulai percobaan.
Kalau f dalam MHz dan λ dalam Selain itu harus diketahui
meter, maka rumusnya menjadi pula bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang
theoritis, terutama apabila antena itu dipasang rendah. Untuk itu,
maka dalam praktek panjang theoritis tersebut harus diberikan
Dari persamaan di atas adalah koreksi yang dinamakan koreksi panjang gelombang di udara. lingkungan. Cepat rambat gelombang listrik pada logam itu lebih kecil, yaitu
Penyesuaian dengan antena seri. Pengubahan ukuran lingkungan itu dilakukan dengan sebuah antena, dapat juga metoda trial and error. Metoda memasukan induktor atau trial and error adalah suatu kapasitor yang dipasang secara metoda ilmiah yang digunakan seri dengan antena. Hal ini apabila ada dua variabel yang ditunjukan pada gambar 6.14. saling tergantung atau bila ada dimana perubahan sepanjang beberapa variabel yang tidak kelistrikan yang merupakan dapat diukur besarnya.
metode yang dikenal dengan Lumped-Impedance Tuning or Loading. Jika antena sangat
6.7. Beban Antena
pendek dan bekerja pada panjang gelombang yang sedang
Beban antena akan digunakan, maka hal tersebut menggunakan sebuah sistem akan memberikan resonansi pada antena untuk dipancarkan pada frekuensi tinggi. beberapa frekuensi yang berbeda.
Sehingga antena tersebut Setelah itu, antena harus selalu akan menyediakan kapasitive dalam beresonansi.
reaktansi yang dapat dikompen- Secara phisik diluar akan sasi dengan memperkenalkan terjadi perubahan yang secara lumoed induktive reaktansi yang listrik semakin baik. Untuk ditunjukan pada gambar 6.14. mengubah masukan sebagai
Gambar 6.14. Pemancar Anisotropic.
6.8. Pengaruh Tanah
dan disembunyikan dalam 1-3 feed di bawah permukaan tanah.
Ground memberikan Konduktor ini masing-masing pengaruh losses untuk beberapa memiliki ½ panjang gelombang, frekuensi. Seperti losses dapat dengan menghilangkan ground segera direduksi jika antena losess setelah sampai tertinggal disambungkan dengan baik tiap-tiap losessnya dalam dengan ground, yang telah penyebaran antena. disediakan di alam sekitarnya. Ini merupakan tujuan dari ground screen dan Counterpoise seperti
6.9. Antena Very Low
yang ditunjukan pada gambar
Frequency
6.15. Ground screen seperti sebuah konduktor yang diatur
Kesulitan utama dalam VLF pada bentuk radial dari sebuah dan LF adalah desain antena konduktor seri. Panjang konduktor
yang secara phisik mempunyai masing-masing biasanya ½ dari ukuran yang sangat besar dimana gelombang panjangnya.
ukuran dari sebuah antena dan Ground screen pada panjang gelombang frekuensi gambar 6.15. merupakan yang harus kurang dari frekuensi komposisi dengan konduktor seri yang akan ditransmisikan. yang diatur dalam radial patern
Gambar 6.15. Antena Ground screen
Gambar 6.16. Antena Ground screen dan counterpoise.
Ukuran antena ini menjadi kerugian gelombang tanah. besar untuk melakukan Kapasitif loading menaikkan kompensasi panjang gelombang karakteristik bandwith, sedangkan dan penanganan daya yang antena ground plane meningkat- digunakan (0.25 MW sampai 2 kan efisiensi radiasinya. MW), pemancaran antena untuk
Bentuk konfigurasi antena VLF juga harus menggunakan dapat ditunjukan pada gambar di tower 600 sampai dengan 1500 bawah. Variasi dasar ini feet tingginya, sangat mahal untuk
digunakan secara umum oleh kapasitif loading dan sistem Navy VLF sites. cooper ground untuk mereduksi
a. Antena Triaktic Pandangan sisi atas a. Antena Triaktic Pandangan sisi atas
Gambar 6.17. Antena Triaktic
Gambar 6.18. Goliath Antena
6.10. Antena Low Frequency
unipole, yaitu sebuah tower vertikal radiator yang ditanahkan
Antena yang digunakan pada sebuah titik dan digabung- pada LF juga mempunyai ukuran kan menjadi satu atau lebih yang besar seperti halnya pada gabungan kawat pada titik atas frekuensi VLF. Dua buah contoh tower. Ketiga beban yang berasal rancangan antena dapat dilihat dari atas sambugan tower pada gambar 5.17 dan 5.18.
dibentangan ke segala arah Antena Pan Polar seperti sebesar 120 derajat sehingga halnya payung yang dibebankan membentuk tiga terminasi tower. pada satu penyangga tunggal. Tiap-tiap beban kawat mempunyai Antena polar mempunyai tiga panjang kira-kira sama dengan beban loop space dengan sudut tinggi tower ditambah 100 kaki. 120 derajat yang bagian atasnya Pada beban atas kawat harus disambung. Dua buah terminal diisolasi dari tanah dengan tower loop yang diterminalkan pada tersebut. ground, sedangkan lainnya menggunakan feed.
NORD antena menitik beratkan pada prinsip folded-
Gambar 6.19. Antena Pan Polar
6.11. Antena High Frequency
digunakan kawat dengan konsekuensi tidak dapat diputar
Sistem antena radio High arah. Panjang elemen Yagi Frequency (HF) digunakan untuk dipengaruhi oleh diameter elemen mendukung beberapa banyak dan adanya sambungan- perbedaan dari rangkaian yang sambungan, baik diameter berbeda termasuk ship-to-shore,
elemen maupun banyaknya point-to-point, dan ground-to-air.
sambungan akan memberikan Aplikasi yang berbeda-beda pengaruh terhadap kapasitansi membutuhkan sejumlah antena antar elemen, seperti diketahui yang beraneka ragam jenisnya bahwa dua logam yang terletak yang akan dijelaskan pada bagian
sejajar tersebut akan merupakan ini.
suatu kapasitor.
Rumus perkiraan untuk menghitung panjang elemen dan
6.11.1. Antena Yagi
spacing antena Yagi dua elemen adalah sebagai berikut :
Antena pengarah dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Driven elemen 145/f (MHz) meter. Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Director 137/f (MHz) meter. Yagi dari Tokyo Univesity pada Spacing 36.6/f (MHz) meter tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana adalah antena 2
Elemen antena Yagi untuk band elemen yang terdiri atas satu
20, 17, 15, 12 dan 10 meter lebih radiator atau driven elemen dan praktis dibuat dari bahan tubing satu elemen parasitik sebagai aluminium, sehingga dapat director dengan spacing sekitar diputar-putar dengan mengguna-
0.1 λ. Power gain dapat mencapai kan rotator yang digerakkan sekitar 5 dB dengn front to back dengan listrik atau rotator yang ratio sebesar 7 sampai 15 dB. digerakkan dengan tangan. Gain akan menjadi sedikit lebih Tubing yang diperlukan untuk rendah apabila parasitik elemen membuat antena ini adalah tubing tersebut dipasang sebagai aluminium yang tebal yang reflektor. Untuk band-band 10 disusun secara teleskopik, yaitu atau 30 meter, bahan elemen ditengah diameter besar, makin dapat dari tubing aluminium.
ke ujung diameter makin Akan tetapi untuk band 160
mengecil, agar antena tersebut meter atau 80 meter, tubing tidak menjadi terlalu melengkung aluminium menjadi tidak praktis ke bawah pada ujung-ujungnya. karena terlalu panjang sehingga kurang kuat, lebih praktis
Untuk antena 10 meter, dapat dibuat dengan 3 elemen, elemen dapat dibuat dari tubing yaitu driven elemen, satu reflektor diameter ½ inch dan ¾ inch, untuk
dan satu director. Power gain
20 meter dengan diameter ¼, ½ antena tergantung pada spacing
h, ¾ dan 1 inch. antar elemen, dengan spacing Mengenai diameter tubing 0.15 λ antena ini diharapkan akan dapat dicoba-coba sendiri memeberikan gain sebesar sekitar sehingga didapatkan performance
8 dB dengan front to back ratio yang cukup baik. Antena untuk antara 10 sampai dengan 25 dB.
band-band 20 sampai 10 meter
Gambar 6.20. Antena Yagi Dua Elemen Kawat (80 Mater)
Gambar 6.21. Antena Yagi 3 Element
Panjang elemen dan spacing antar elemen dapat diper- hitungkan dengan rumus sebagai berikut ini :
Reflektor 153/f (MHz) meter. Driven 144 / f (MHz) meter. Director 137 / f (MHz) meter. Spacing 36.6 / f (MHz) meter
Elemen antena Yagi di atas masih dapat ditambah lagi menjadi 4 elemen dengan menambahkan satu director akan tetapi panjang elemennya perlu diubah. Seperti telah diutarakan di atas, power gain antena tergantung pada spacing antar elemen atau dapat dikatakan panjang boomnya.
Dengan panjang boom 0.45 λ antena 4 elemen, antena Yagi diharapkan akan memberikan
gain sebesar sekitar 9.5 dB sampai 10 dB dengan front to back ratio antara 15 sampai 25 dB. Apabila kita perhatikan antara penambahan jumlah elemen dan tambahan power gainnya, maka terlihat bahwa antena dengan 3 elemen dapat dipandang merupakan jumlah elemen yang paling optimal. Tambahan jumlah elemen berikutnya makin tidak memberikan angka yang berarti. Untuk antena Yagi empat elemen, perhitungan panjang elemen serta spacingnya dapat menggunakan tabel sebagai berikut :
Reflektor 153 / f (MHz) meter. Driven 144 / f (MHz) meter. Director 1 137 / f (MHz) meter.
Director 2 135 / f (MHz) meter. Spacing 36.6 / f (MHz) meter
Perlu diperhatikan sekali lagi bahwa diameter tubing, panjang masing-masing bagian elemen, serta ketinggian antena akan sangat berpengaruh terhadap kepanjangan elemen Yagi. Rumus tersebut di atas akan memberikan panjang theoritis yang masih perlu koreksi lingkungan. Dalam praktek di lapangan, praktisi radio diharapkan mengadakan banyak percobaan, sehingga akan didapatkan hasil yang paling baik disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan serta kondisi lingkungan ditempat masing- masing. Suatu antena yang sudah diset baik di suatu lokasi, bila dipasang di lain lokasi bisa menjadi kurang baik.
6.11.2. Antena
Very
High Frequency
Di tempat-tempat terpencil atau dalam keadaan darurat sering diperlukan daya impro- visasi untuk membuat antena dari bahan-bahan yang terdapat disekeliling kita. Antena sederhana ini dapat dibuat dari bahan sembarang logam yang bisa didapatkan misalnya sepotong kawat jemuran atau sepotong pipa kecil bekas rak piring atau sebatang ruji sepeda. Untuk antena VHF 2 meteran, konfigurasi antena yang digunakan adalah vertikal, untuk memperoleh polarisasi vertikal.
Gambar 6.22. Antena Yagi
Gambar 6.23. Antena VHF Sederhana
Batang logam yang didapat tersebut dipotong sepanjang ¼ Lambda dan disambung dengan inner dari coaxial cable. Antena semacam ini sudah dapat digunakan dengan cukup bagus. Untuk lebih sempurna dapat ditambahkan ground plane yang dihubungkan dengan outer dari coaxial cable 3 atau 4 biji dipasang horizontal. Panjang masing-masing ground plane ¼ lambda, antena semacam ini disebut antena ground plane. Kecuali antena ground plane, antena VHF sederhana yang lain adalah antena dipole yang dipasang vertikal. Pada antena ini arah dipole atau coax jangan sampai sejajar dengan dipole.
6.11.3. Antena Yagi untuk band VHF
Antena Yagi untuk Band VHF biasanya elemen dibuat lebih banyak untuk mendapatkan gain yang memuaskan penggunanya. Walaupun disadari bahwa penambahan director makin
banyak makin memberikan tambahan gain yang makin kecil, akan tetapi karena ujud fisik antena tersebut kecil dan ringan, maka penambahan elemen yang banyak tidak mempunyai dampak buruk bagi ketahanan boom dan ketahanan terhadap tiupan angin serta jumlah bahan yang dipakai.
Seperti halnya dengan antena Yagi untuk HF, maka driven element dapat berupa dipole, akan tetapi kebanyakan menggunakan gamma matching device. Untuk VHF, konfigurasi elemen-elemennya dibuat tegak untuk mendapatkan polarisasi vertikal. Yang perlu diperhatikan disini adalah feeder line harus diatur sedemikian sehingga tegak lurus dengan arah bentangan elemen. Feeder line dapat ditarik kearah belakang mengikuti boom atau dapat juga ditarik tegak lurus dengan boom dan tegak lurus pula dengan bentangan elemen. Gambar 8 adalah suatu contoh antena Yagi untuk VHF 2 meter dengan 7 elemen, terdiri atas driven element, reflektor dan 5 buah director.
6.12. Rangkuman
Dari uraian tersebut diatas maka dapat ambil inti pembahasan pada bagian ini yakni sebagai berikut :
1. Antena teknik informasi dapat diartikan bahwa antena mempunyai tugas menyelusuri jejak gelombang elektromagnetik, hal ini jika antena berfungsi sebagai penerima, sedangkan jika sebagai pemancar maka tugas antena tersebut adalah menghasilkan sinyal gelombang elektromagnetik.
2. Secara phisik ukuran sebuah antena harus proporsional dengan panjang gelombang. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka akan semakin kecil ukuran antena yang digunakan.
3. Antena pemancar dibagi menjadi dua klasifikasi dasar yaitu: Antena Hertz (half-wave) dan Antena Marconi (quarter-wave).
6.13. Soal Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar.
1. Apa yang dimaksud dengan antena telekomunikasi.
2. Sebutkan fungsi antena dalam sistem telekomunikasi.
3. Sebutkan sifat-sifat antena telekomunikasi yang ideal.
4. Jika diketahui kecepatan rambat gelombang sebesar 300.000 km/detik, sedangkan frekuensi pemancar sebesar 1,5 MHz, berapa panjang gelombang pada pemancar tersebut.
5. Tentukan jarak maksimum antara dua antena supaya dapat berhubungan secara LOS, jika tinggi antena adalah pemancar 100 feet dan penerima 50 feet.
LAMPIRAN. A
Lampiran 1:
Kode-kode Morse untuk Huruf dan Angka
Kode-kode ini dipakai untuk komunikasi telegraf dan komunikasi elektrik lainnya yang menggunakan dua perubahan
F ●● ▬ ●
Y ▬● ▬ ▬
Q ▬ ▬● ▬
Sumber :
101science.com/amateurradio.htm www.ibiblio.org/obp/electricCircuits/AC/AC_7.html
Lampiran 2:
Tabel Pembagian kanal dan alokasi frekuensi gambar dan suara
pada televisi
Lampiran 3 :
Tabel Spektrum frekuensi yang sering digunakan dalam sistem komunikasi
Lampiran 4: Pita frekuensi untuk radio amatir di Amerika Serikat
Lampiran 5:
Alokasi Frekuensi untuk Radio Navigasi Satelit