Deskripsi Siklus I

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Siklus II

No. Rentang Nilai

2 6,25% Jumlah Siswa

6. 96 - 100

Nilai Rata-rata

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan tabel 4.13 distribusi frekuensi nilai matematika, dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari hasil belajar pada siklus I, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata- rata siswa dari 67,50 pada siklus I menjadi 80,63 pada siklus II. Berdasarkan tabel

4.13 dapat dinyatakan dalam diagram 4.10 yaitu sebagai berikut:

Frekuensi

Diagram 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar Siklus II

Ketuntasan Jumlah Siswa No.

2. Belum Tuntas

Dari tabel 4.14 ketuntasan belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 100% tuntas. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram

4.11 berikut:

Diagram 4.11 Ketuntasan Belajar Siklus II

4.1.3.3 Observasi

Pada pelaksanaan observasi, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan model Creative Problem Solving yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 15 indikator aktivitas guru dan 12 indikator aktivitas siswa. Masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 0 dan

1. Skor 0 berarti aktivitas tidak dilaksanakan, sedangkan skor 1 aktivitas dilaksanakan. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada persentase 1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40% berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria cukup, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik, dan persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik.

1) Pertemuan Pertama Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

Jumlah skor aspek No.

Aspek yang

Aspek

Persentase Diamati

item

item yang terlaksana

1. Kegiatan Awal

2. Kegiatan Inti

3. Kegiatan Akhir

3 2 13% Jumlah

Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer. Pada kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 2 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 14 dengan kriteria baik dan persentase proses pembelajaran sebesar 93%.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I

Jumlah skor aspek No.

Aspek yang

Aspek

Persentase Diamati

item

item yang terlaksana

1. Kegiatan Awal

2. Kegiatan Inti

3. Kegiatan Akhir

1 1 8% Jumlah

Berdasarkan tabel 4.16 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui hasil penilaian dari observer. Pada kegiatan awal memperoleh jumlah skor 2, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 7, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 1 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 10 dengan kriteria sangat baik dan persentase proses pembelajaran sebesar 83%.

3) Pertemuan Kedua Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II

Jumlah skor aspek No.

Aspek yang

Aspek

Persentase Diamati

item

item yang terlaksana

1. Kegiatan Awal

2. Kegiatan Inti

3. Kegiatan Akhir

3 3 20% Jumlah

Berdasarkan tabel 4.17 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer. Pada kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 3 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 13 dengan kriteria baik dan persentase proses pembelajaran sebesar 100%.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.18 berikut:

Tabel 4.18

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II

Jumlah skor aspek No.

Aspek yang

Aspek

Persentase Diamati

item

item yang terlaksana

1. Kegiatan Awal

2. Kegiatan Inti

3. Kegiatan Akhir

1 1 8,3% Jumlah

Berdasarkan tabel 4.18 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui hasil penilaian dari observer. Pada kegiatan awal memperoleh jumlah skor 2, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 1 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 12 dengan kriteria baik dan persentase proses pembelajaran sebesar 100%.

Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi. Berikut hasil observasi yang diperoleh dari siklus II:

a) Siswa sudah terlihat tidak takut untuk mengungkapkan pendapat saat diskusi bersama kelompok.

b) Dalam mengerjakan LKS melalui diskusi kelompok, seluruh anggota kelompok tersebut terlihat sangat antusias.

c) Seluruh siswa terlihat memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang sedang dipelajari.

d) Saat proses pembelajaran masih terlihat 1-2 siswa yang masih mengganggu teman-temannya.

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada pelaksanaan tindakan siklus II peneliti melakukan berbagai upaya perbaikan tindakan yang telah direncanakan disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I. Setelah dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II, kendala-kendala yang dihadapi pada siklus I tidak muncul kembali di siklus II. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dalam menyelesaikan soal cerita matematika dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu proses dan hasil belajar matematika siswa juga meningkat. Hal tersebut menandakan penelitian berhasil, sehingga peneliti tidak perlu melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama diketahui pada kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 2 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 14. Pada siklus II pertemuan kedua kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 3 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 15. Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, pada kegiatan awal dan kegiatan inti Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama diketahui pada kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 2 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 14. Pada siklus II pertemuan kedua kegiatan awal memperoleh jumlah skor 3, kegiatan inti memperoleh jumlah skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 3 sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 15. Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, pada kegiatan awal dan kegiatan inti

Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, terjadi peningkatan pada beberapa aspek, baik pada aktivitas guru maupun pada aktivitas siswa. Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini:

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II

Skor Persentase

Pertemuan II Kegiatan awal

Pertemuan I

3 20% Keiatan inti

9 60% Kegiatan akhir

Berdasarkan tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II dapat dilihat pada diagram 4.12 Berikut ini:

Keg. Awal

Ke. Inti Keg. Akhir

Pertemuan I

Pertemuan II

Diagram 4.12 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II

Berdasarkan diagram di atas aktivitas guru mengalami peningkatan pada kegiatan akhir. Indikator aktivitas guru yang mengalami peningkatan pada kegiatan akhir yaitu pada pemberian PR/tugas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.13 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut:

Pertemuan II

Diagram 4.13 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas guru sebanyak 15 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 93%, selanjutnya pada pertemuan kedua mengalami peningkatan hingga persentase 100%.

Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini:

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

Skor Persentase

Pertemuan II Kegiatan awal

Pertemuan I

2 16,7% Keiatan inti

9 75% Kegiatan akhir

1 8,3% Jumlah

Berdasarkan tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat pada diagram 4.14 Berikut ini:

Keg. Awal 4

Ke. Inti 3

Keg. Akhir 2 1

Pertemuan I

Pertemuan II

Diagram 4.14 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

Berdasarkan diagram di atas aktivitas siswa mengalami peningkatan pada kegiatan inti. Indikator aktivitas siswa yang mengalami peningkatan pada kegiatan inti yaitu mencatat keterangan-keterangan penting yang diberikan guru serta mengungkapkan pendapat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.15 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut:

Pertemuan II

Diagram 4.15 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan I dan II

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas siswa sebanyak 12 item, hasil persentase aktivitas siswa pertemuan pertama sebesar 83%, selanjutnya pada pertemuan kedua mengalami peningkatan hingga persentase 100%.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Guru berhasil melakukan perbaikan pada pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II sesuai dengan rencana perbaikan yang telah disusun pada kegiatan refleksi siklus I.

2) Siswa lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solving, terlihat dari respon positif siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, siswa mulai berani menyampaikan pendapat dan menanggapi jawaban.

3) Siswa dapat bekerjasama dengan baik dan berdiskusi secara kondusif di dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I sudah dapat diatasi dengan baik yang direncanakan pada kegiatan refleksi siklus I yang kemudian diterapkan pada pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II, diantaranya:

1) Peneliti telah melakukan diskusi bersama guru kelas 5 untuk membahas mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solving sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih sistematis dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

2) Guru sudah mempersiapkan dan memperlajari materi yang akan disampaikan kepada siswa sehingga penyampaian materi sudah terstruktur dengan baik, guru juga dapat mengaitkan materi yang sedang dipelajari oleh siswa dengan realitas kehidupan yang dialami oleh siswa.

3) Guru selalu memberikan penguatan positif pada siswa, melatih siswa agar berani dan tidak malu atau takut berpendapat di depan kelas melalui pemberian penghargaan sebagai motivasi bagi siswa.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 86

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 7

2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 21

3.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 56

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelaj

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2016 / 2017

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tah

0 0 25