KEGIATAN BELAJAR

C. Issu Etik Pelayanan Kebidanan

1. pengertian Isu adalah suatu berita yang belum tentu kebenarannya, dimana berita itu bisa benar atau salah. Isu dapat menimbulkan penapsiran yang bermacam-macam karena yang masing-masing orang memiliki pendapat untuk memberikan tanggapan. Etik atau etiaka berasal dari bahasa yunani dari kata “Ethos” yang berarti kebiasaan-kebiasaan atau tingkah laku manusia. Etik sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan degan akhlak, nilai benar dan salah yang di anut suatu organisasi kesehatan atau bidan yang bekerja di organisasi itu dan dilingkungan masyarakat merupakan seni dan praktek yang mengkobinasikan keilmiahan, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketetapan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal.

2. kewajiban dalam pekerjaan bidan

a. kewajiban bidan tehadap klien dan masyarakat (6 butir) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas

pengabdiannya.

1) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara

citra bidan.

2) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien , keluarga dan masyarakat.

3) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang di anut oleh klien

4) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

5) setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi

masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal. kewajiban terhadap tugasnya (3 butir)

6) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemapuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyaraka

7) Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk mengadaan konsultasi dan atua rujukan.

8) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan atau di percayakan kepadanya, kecuali dimnta oleh pengadailan atau diperlukan sehubunga dengan kepantingan klien.

3. Kewajiban terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir) (1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.

(2) setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4. Kewajiban terhadap profesi (3 butir) (1) setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesi denga menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

(2) setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.

(3) setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiata sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

5. Kewajiban terhadap diri sendiri (2 butir) (1) setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesnya dengan baik. (2) setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

6. Kewajiban terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air (2 butir) (1) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanaka ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan reproduksi, keluarga berencana, dan kesehatan keluarga.

(2) setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga

D. Etik Issu dan dilema Pelayanan Kebidanan

Pengertian :

1. Issu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubunga erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu

tindakan.

2. Bidan dikatakan profesional apabila ia bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya serta standar pelayanan dan bertanggung jawab menolong persalinan.

3. Penyimpangan etik dapat saja terjadi dalam praktik kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya.

4. Bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri, sehingga kemungkinan besar akan terjadi penyimpangan etik.

Contoh :

1. Issu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat

2. 1ssu etik yang terjadi antara bidan dan teman sejawat Kasus Desa X , kecamatan X, kabupaten X yang jaraknya 21 Km dari kota X. Di sesa tersebut terdapat dua orang bidan yang sama-sama memiliki tempat praktek yaitu bidan mawar dan bidan melati karena mereka hanya berdua sehingga terjadi persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang seorang pasien bernama NY Y yang akan datang melahirkan anak kedua diBPS seorang bidan yang jaraknya tidak jauh dari lokasi BPS bidan mawar setelah bidan melati melakukan pemeriksaan ternyata pembukaan belum lengkap da janin letak sungsang, namun seorang bidan tetap melakukan asuhan persalinan, meskipun seorang bidan mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang seorang bidan, tetapi demi mendapatkan bayaran dan pasien sebagai gengsi persaingan denga salah seorang bidan, proses asuhan yang dilakukan seorang bidan dipantau oleh salah seorang bidan. Jika seorang bidan tetap melakukan asuhan persalinan terhadap NY Y yang letak janinnya sungsang, maka seorang bidan akan melaporkan salah seorang bidan sebagai upaya untuk menjatuhkan nama baik seorang bidan karena telah melanggar wwenang bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

ISSU MORAL : Seorang bidan melakukan pertolangan persalinan normal. KONFLIK MORAL : Menolong sersalinan sungsang untuk mendapatkan uang dan

pasien demi persaingan atau dilaporkan oleh seorang bidan.