Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Wonogiri
Latar belakang berdirinya SMK Negeri 1 Wonogiri, tidak lepas dari kurun kuartet tokoh peduli pendidikan kabupaten Wonogiri era tahun 1968, mereka adalah H. Abdul Manan BA, Sanung BA, Sukarno Hadi Wiryono dan Sumadi BA. Dari pertemuan keempat kuartet tersebut memunculkan gagasan betapa perlunya mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) yang pada waktu itu di Kabupaten Wonogiri belum memiliki SMEA. Untuk mewujudkan gagasan itu maka dibentuklah Yayasan Giri Wiyata. Sejak tahun 1969 sampai dengan 1972, kepala sekolah dijabat oleh Sagung BA. SMEA Giri Wiyata belum mendapat status diakui, untuk pemenuhan guru-gurunya didatangkan dari SMEA Surakarta dan SMEA Sukoharjo dan pada saat ujian akhir dilakukan penggabungan dengan SMEA negeri di Sukoharjo.
Di era tahun 1972 sampai dengan 1974. kepala sekolah dijabat oleh Soemadi BA. Status sekolah meningkat menjadi diakui yang ditandai dengan dimulainya dan dipercayanya SMEA Giri Wiyata mengolah ujian sendiri dan mulai mengeluarkan ijasah sendiri. Pada tahun 1974 sampai dengan tahun 1977, kepala sekolah dijabat oleh Soeparlan BA. Pemerinyah pusat dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan peduli dengan memberikan bantuan sarana peralatan praktek berupa mesin ketik.
Di era tahun 1977 sampai 1978 kepemimpinan kepala sekolah dijabat oleh Soetantyo BA. Bupati Wonogiri memberikan bantuan pembangunan dan mengangkat guru dan karyawan non guru menjadi karyawan berstatus swasta dengan memperoleh surat keputusan (SK) pengangkatan dari bupati, nama dan status sekolah berubah menjadi SMEA Pemda Wonogiri. SMEA Pemda Wonogiri beralih menjadi SMEA Negeri ditandai dengan terbitnya surat
commit to user
Indonesia SK No. 0109/0/1979. Untuk pertama kalinya ketika sekolah bernama SMEA Negeri
Wonogiri kepala sekolah dijabat oleh Drs. Soegito dari tahun 1978 sampai tahun 1988. Pada periode tahun 1988 sampai 1993 jabatan kepala sekolah dipercayakan kepada Drs. J. Yoewono. Tahun 1993 sampai 1999 jabatan kepala sekolah SMEA Negeri Wonogiri dipercayakan kepada Drs. Soemartoyo Naftilli. Di era kepemimpinannya sekitar tahun 1996/1997, status sekolah berganti menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 1 Wonogiri. Pergantian jabatan kepala sekolah selanjutnya yaitu pada tahun 1999 sampai 2003 yang dipercayakan kepada Drs. Hanung Supriyono. Tahun 2003 sampai 2011 jabatan kepala sekolah SMK Negeri 1 Wonogiri dipercayakan kepada Drs. Achmad Indro Wibowo. Dari tahun 2003 sampai sekarang dijabat oleh Drs. Suwandi.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah SMK Negeri 1 Wonogiri
Dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, SMK Negeri 1 Wonogiri mempunyai visi, misi, dan tujuan sekolah yaitu:
a. VISI
Menjadi lembaga diklat Bisnis dan Manajemen berstandar nasional, untuk menghasilkan sumber daya manusia profesional yang mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional.
b. MISI
1) Melaksanakan pembelajaran yang berstandar nasional.
2) Menghasilkan tamatan yang profesional, mandiri, berdedikasi tinggi dan berakhlak mulia.
3) Memberikan layanan kepada masyarakat dan DUDI dan pelatihan bisnis manajemen.
4) Menjadi regional senter (sekolah pembina) bagi sekolah-sekolah kejuruan di sekitarnya.
5) Menghasilkan tamatan yang dapat mengakses pasar kerja.
commit to user
1) Tujuan Umum
a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengembangkan kompetensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
c) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan dan
menghargai budaya bangsa Indonesia.
d) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efisien.
2) Tujuan Khusus
a) Menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sifat profesional.
b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, mampu
berkompetisi dan mampu mengembangkan diri.
c) Menyiapkan peserta didik untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang.
d) Menyiapkan peserta didik agar tamatannya menjadi warga negara
yang produktif, adaptif dan kreatif.
3. Kondisi Fisik SMK Negeri 1 Wonogiri
a. Lokasi Sekolah
SMK Negeri 1 Wonogiri berlokasi di Jalan Arjuna No. IV Wonokarto Kecamatan Wonogiri Kota Wonogiri dengan batas-batas sebagai berikut:
1) Sebelah Barat
: Perkampungan penduduk.
2) Sebelah Timur : Perkampungan penduduk.
3) Sebelah Utara : Lapangan Pringgodani.
4) Sebelah Selatan : SMA Negeri 2 Wonogiri.
commit to user
kota Wonogiri. Hal ini menimbulkan suasana pendidikan yang kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar menagjar (KBM).
b. Bangunan dan Gedung
Gedung SMK Negeri 1 Wonogiri terdiri dari bangunan yang dipergunakan untuk seluruh kegiatan yang bersifat edukatif maupun non edukatif. SMK Negeri 1 Wonogiri mempunyai luas tanah 10.200 m 2 . Adapun bangunan di SMA Negeri 1 Surakarta terdiri dari ruang-ruang sebagai berikut:
1) Ruang kepala sekolah
2) Ruang tata usaha
3) Ruang guru dan wakil kepala sekolah
4) Ruang kelas
5) Perpustakaan
6) Laboratorium komputer, bahasa, mengetik dan penjualan
7) Sarana-sarana penunjang lain (aula, bank mini, tania, masjid, kamar mandi/WC, tempat parkir, kantin, lapangan basket, ruang olahraga, UKS, ruang OSIS).
4. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki SMK Negeri 1 Wonogiri meliputi siswa, guru dan karyawan. Untuk tahun pelajaran 2011/2012 siswa SMK Negeri 1 Wonogiri seluruhnya berjumlah 1165. Kelas X berjumlah 396, kelas XI berjumlah 384 dan kelas XII berjumlah 385.
Tenaga pendidik dalam hal ini guru di SMK Negeri 1 Wonogiri berjumlah 86 orang terdiri dari 50 orang guru tetap, 36 orang guru tidak tetap. Selain tenaga kependidikan, SMK Negeri 1 Wonogiri juga mempunyai tenaga non kependidikan yang meliputi petugas administrasi dan karyawan yang berjumlah 36 orang.
commit to user
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Wonogiri mengikuti struktur kurikulum SMK yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Spektrum 2008 yang telah dikemas dalam beberapa mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan ke dalam program normatif, adaptif dan produktif.
Program normatif berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh memiliki norma-norma pendidikan sebagai makhluk individu maupun sosial. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program normatif berisi mata diklat yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap dan perilaku serta berlaku sama untuk semua program diklat.
Program adaptif diarahkan untuk memebentuk peserta didik agar memiliki dan berpengetahuan yang luas serta kuat untuk beradaptasi dengan perubahan. Dengan program adaptif ini peserta didik diharapkan dapat memahami dan menguasai konsep, serta prinsip dasar ilmu dan teknologi untuk ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga diharapkan memahami dan menguasai apa, bagaimana dan mengapasuatu pekerjaan itu dilakukan. Program adaptif ini ada yang sama bagi semua program keahlian dan ada yang spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.
Program produktif berfungsi untuk membekali peserta didik agar memiliki potensi kerja. Program produktif diambil dan dikembangkan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau kompetensi yang disepakatioleh forum dunia usaha atau industri (asosiasi profesi). SMK Negeri 1 Wonogiri mempunyai empat program keahlian (Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran dan Tata Boga), maka struktur kurikulum yang dimiliki SMK Negeri 1 Wonogiri juga ada empat jenis sesuai dengan masing-masing program keahlian.
commit to user
Struktur organisasi SMK Negeri 1 Wonogiri merupakan gambaran tentang garis koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Adapun struktur organisasi di SMK Negeri 1 Wonogiri terdiri dari:
a. Kepala Sekolah Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah serta bertanggung jawab kepada pemerintah kota dan Dinas Pendidikan.
b. Komite Sekolah Merupakan organisasi yang dibentuk oleh sekolah dan orang tua siswa untuk membantu terselenggaranya proses pendidikan dan pelatihan secara efektif dan efisien. Keanggotaan komite sekolah terdiri dari dua unsur yaitu pihak sekolah dan pihak luar sekolah seperti orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan sebagainya.
c. Quality Management Representative (QMR) Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang mengatur, menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya harapan stakeholders, mengendalikan dan mengembangkan sistem dari seluruh proses yang terjadi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen sistem mutu serta kewenangan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar khususnya mengenai Sistem Manajemen Mutu.
d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan di sekolah yang berkaitan dengan KBM serta bertanggung jawab kepada sekolah atas terselenggranya KBM tersebut.
e. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang menyelenggarakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kegiatan
commit to user
kepada kepala sekolah dalam penyelenggaraan bidang kesiswaan.
f. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang mengendalikan kegiatan promosi, informasi, komunikasi dan kerja sama dengan instansi lain dan stakeholders serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terwujudnya kerja sama dengan instansi lain dan stakeholders tersebut.
g. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang merencanakan pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya sekolah serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam hal pemberdayaan sumber daya sekolah tersebut.
h. Kepala Tata Usaha Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang mengelola seluruh kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan ketatausahaan serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terselenggaranya kegiatan ketatausahaan.
i. Koordinator Perpustakaan Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang merencanakan dan menyediakan referensi berupa buku-buku yang berkaitan dengan materi sekolah maupun pengetahuan umum dan bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum terkaithal tersebut.
j. Ketua Program Keahlian Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang untuk merencanakan dan melaksanakan seluruh KBM praktek pada program keahlian masing-masing dan mengelola laboratorium sekolah.
k. Koordinator Bimbingan Konseling Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang merencanakan dan melaksanakan seluruh pelaksanaan Bimbingan
commit to user
kepada kepala sekolah atas pelaksanaan Bimbingan dan Konseling/ Pengembangan Diri pada program tersebut.
l. Wali Kelas Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pendampingan dan monitoring kelas serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terlaksananya pendampingan dan monitoring kelas.
m. Guru Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tugas mengajar dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah berkenaan dengan kegiatan KBM menurut tingkat yang dianjurkan.
n. Siswa Merupakan peserta didik yang berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran di SMK Negeri 1 Wonogiri serta bertanggung jawab terhadap segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di SMA Negeri 1 Surakarta
7. Struktur Organisasi SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 1 Wonogiri
Struktur organisasi SMM ISO 9001:2008 merupakan gambaran tentang garis koordinasi dalam penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu di SMK Negeri 1 Wonogiri. Adapun struktur organisasi SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Wonogiri terdiri dari:
a. Quality Management Representative (QMR) Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) Mengatur dan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya harapan stakeholders .
2) Mengendalikan dan mengembangkan sistem dari seluruh proses yang
terjadi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen mutu.
3) Mengatur serta menjalin hubungan dengan pihak luar khususnya mengenai Sistem Manajemen Mutu.
commit to user
Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang membantu QMR dalam melaksanakan tugas antara lain menyiapkan kecukupan dokumen Pedoman Mutu pada Sistem Manajemen Mutu dan memeriksa Standart Operating Procedure (SOP) pada Sistem Manajemen Mutu.
c. Anggota ISO Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang membantu QMR dan DQMR dalam melaksanakan tugas antara lain menyiapkan kecukupan dokumen Pedoman Mutu pada Sistem Manajemen Mutu dan memeriksa Standart Operating Procedure (SOP) pada Sistem Manajemen Mutu.