Tugas Asisten Produser Dalam Membuat Narasi

C. Tugas Asisten Produser Dalam Membuat Narasi

Produser pada umumnya tidak membuat sebuah nakah pada program yang dibawahinya. Pembuatan naskah dilimpahkan seorang produser kepada assisten produser atau seorang script writer.

Program Bonita Show, adalah program acara talk show yang dimiliki TV Borobudur. Dalam penyajiannya menggunakan sebuah naskah pada sekmen pembuka. Dalam hal ini, penulis diberi kesempatan oleh produser, untuk menjadi asissten produser yang dipercaya membuat naskah program tersebut selama beberapa episode. Produser tidak Program Bonita Show, adalah program acara talk show yang dimiliki TV Borobudur. Dalam penyajiannya menggunakan sebuah naskah pada sekmen pembuka. Dalam hal ini, penulis diberi kesempatan oleh produser, untuk menjadi asissten produser yang dipercaya membuat naskah program tersebut selama beberapa episode. Produser tidak

Adapun tugas seorang assisten produser dalam pembuatan naskah antaralain:

1. Mengembangkan ide atau gagasan yang diberikan oleh produser. Pada proses ini, produser menyampaikan pada asisten produser tentang ide pokok mengenai naskah yang akan dibuat. Misalnya, pada saat pembuatan naskah Bonita Show Episode 26, dengan Tema Merah Impian di Bisnis Café. Produser memberikan ide pokoknya yaitu, produser menginginkan dalam naskah tersebut menggambarkan terlebih dahulu secara umum keadaan kota Semarang, kemudian menceritakan tentang industri yang ada di kota Semarang, baru kemudian masuk kedalam materi tema yang diangkat ( bisnis café).

Melalui ide pokok tersebut, kini saatnya penulis selaku asisten produser mulai mengembangkan ide pokok. Dengan cara, menggunakan teori yang pernah didapatkan penulis selama duduk dibangku perkuliahan, yaitu menggunakan teori 5W + 1H, yang meliputi (What, When, Where, Why, Who, dan How), dengan penjabaran yang tetap focus kepada ide pokok, antaralain: Melalui ide pokok tersebut, kini saatnya penulis selaku asisten produser mulai mengembangkan ide pokok. Dengan cara, menggunakan teori yang pernah didapatkan penulis selama duduk dibangku perkuliahan, yaitu menggunakan teori 5W + 1H, yang meliputi (What, When, Where, Why, Who, dan How), dengan penjabaran yang tetap focus kepada ide pokok, antaralain:

b) When (kapan), penulis mencari tahu sejak kapan, café dilirik kembali oleh masyrakat ( keberadaanya mulai berkembang kembali), terutama keberadaan café di wilayah kota Semarang.

c) Where (dimana), penulis mencari tahu, dimana letak keunggulan sebuah café dibandingkan dengan restoran-restoran mahal ataupun tempat nongkrong lain.

d) Why (mengapa), penulis mencari tahu, mengapa sekarang ini banyak masyarakat yang lebih memilih café sebagai tempat favorite mereka.

e) Who (siapa), penulis mencari tahu siapa saja sekarang ini yang tertarik menggunakan cafe beserta semua fasilitas yang ditawarkanya. Apakah hanya kalangan khusus atau bahkan semua kalangan yang tertarik dalam hal tersebut.

f) How (bagaimana), penulis mencari tahu, bagaimana café sekarang ini dapat menjadi ladang pundi-pundi rupiah bagi pebisnis yang terlibat didalamnya, mengingat citra café beberapa waktu lalu yang identik dengan sesuatu hal yang berbau negatif ( seperti tempat berkumpulnya para pemabuk), dan hanya kalangan-kalangan tertentu yang bersedia masuk atau mengunjungi tempat tersebut.

tentunya akan mendapat jawaban dari masing-masing pertanyaan. Jawaban yang diperoleh itulah, yang merupakan bagian dari pengembangan sebuah ide pokok, dan secara perlahan penulis mengambangkanya dengan kalimat-kalimat indah tanpa mengubah ide-ide dan materi yang ada didalamnya, sehingga jadilah sebuah naskah.

2. Membantu produser memilih dan memastikan gambar-gambar

yang akan digunakan sebagai ilustrasi.

Dalam hal ini, proses pemilihan gambar harus sesuai dengan tema yang diangkat. Gambar-gambar yang mewakili setiap elemen-elemen yang ada pada materi tema tersebut harus ada. Masih mengambil contoh pada pembuatan naskah Bonita Show episode 26, Meraih Impian di Bisnis Café. Dalam episode ini, elemen-elemen materi yang ada antaralain: Gambaran tentang kota Semarang (lalu lalang masyarakat kota Semarang, sudut-sudut kota bersejarah yang ada di Semarang), grafik pertumbuhan ekonomi, fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh café, menu yang disediakan oleh café, hingga pundi-pundi yang diperoleh dalam bisnis café. Dari elemen-elemen tersebut, produser dan asisten produser mulai mencari dan memilih gambar yang sesuai, melalui situs web yang tersedia (youtube, google, atapun courtesy dari program acara lain, yang ada di TV Borobudur), tetunya dengan gambar yang Dalam hal ini, proses pemilihan gambar harus sesuai dengan tema yang diangkat. Gambar-gambar yang mewakili setiap elemen-elemen yang ada pada materi tema tersebut harus ada. Masih mengambil contoh pada pembuatan naskah Bonita Show episode 26, Meraih Impian di Bisnis Café. Dalam episode ini, elemen-elemen materi yang ada antaralain: Gambaran tentang kota Semarang (lalu lalang masyarakat kota Semarang, sudut-sudut kota bersejarah yang ada di Semarang), grafik pertumbuhan ekonomi, fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh café, menu yang disediakan oleh café, hingga pundi-pundi yang diperoleh dalam bisnis café. Dari elemen-elemen tersebut, produser dan asisten produser mulai mencari dan memilih gambar yang sesuai, melalui situs web yang tersedia (youtube, google, atapun courtesy dari program acara lain, yang ada di TV Borobudur), tetunya dengan gambar yang

3. Menguasai materi yang telah diberikan oleh produser, untuk

diuraikan dalam sebuah naskah.

Asisten produser harus menguasi materi yang diberikan oleh produser, dengan cara membaca kembali semua materi yang ada pada rundown acara yang sudah dibuat, mulai dari pertanyaan- pertanyaan yang telah dibuat dan ditanyakan presenter kepada narasumber, topik pembahasan yang berbeda pada setiap sekmennya, yang tentu kesemuanya masi berhubungan dan focus kepada tema yang diangkat pada saat itu. Kemudian memahami materi yang ada pada setiap sekmen program acara tersebut, memahami apa maksud dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tersebut, memahami mengapa topik yang dibahas pada setiap sekmennya harus berbeda. Dari membaca dan memahami materi, asisten produser dapat mendiskripsikan dengan caranya dan bahasanya sendiri, tentunya harus sesuai dengan pengembangan dari ide pokok tersebut.

4. Mengkoreksi kembali narasi yang sudah selesai dibuat, untuk mengantisipasi apabila terjadi kesalahan, yang meliputi:

a. Kalimat ataupun bahasa yang digunakan.

ditentukan.

c. Penulisan dan penyebutan nama tempat (lokasi shooting), nama

daerah, dan gelar.

Setelah narasi selesai dikerjakan, naskah tersebut diserahkan kembali kepada produser, untuk di dubbing (Pengsian suara) oleh Voice Over (Orang yang mengisi audio / suara pada sebuah gambar) yang kemudian di mixing ( penggabungan antara audio dan gambar) melalui proses rendering dan siap untuk ditayangkan kepada audience.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN USULAN PERBAIKAN UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION PADA PROSES PRODUKSI MODUL SURYA 260WP PT XYZ DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING IMPROVEMENT TO MINIMIZING WASTE MOTION IN PRODUCTION PROCESS OF SOLAR MODULE 260WP AT PT XYZ WITH LEAN MANUFACTUR

0 1 8

PERANCANGAN USULAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI BUKU SOFT COVER PT MIZAN GRAFIKA SARANA DENGAN METODE SIX SIGMA DESIGN IMPROVEMENT ON SOFT COVER BOOK PRODUCTION PROCESS OF PT MIZAN GRAFIKA SARANA WITH SIX SIGMA METHOD

0 3 13

PERANCANGAN USULAN PENGELOLAAN SPAREPART DAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN ILA-0005 MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES (RCS) DAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT.XYZ DESIGN OF SPAREPART PROPOSAL MANAGEMENT AND MAINTENANCE POLICY

1 5 7

PERANCANGAN PERBAIKAN KUALITAS PROGRAM DIGITAL MARKETING BRO.DO DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DESIGN OF QUALITY IMPROVEMENT FOR DIGITAL MARKETING PROGRAM ON BRO.DO USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) METHOD

0 1 8

PERAN LEMBAGA JOGLO TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI PADI ORGANIK SKRIPSI

0 3 94

POTENSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) BUDIDAYA SECARA ORGANIK DALAM SISTEM AGROFORESTRI Agus Priyanto H0708067 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

0 0 45

SKRIPSI KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN PETRUK DAN DURIAN LOKAL BRONGKOL (Durio zibethinus Murr.) DI JAWA TENGAH Irfian Trias Yunanto H 0708118

1 3 61

REKONDISI MESIN CHEVROLET LUV 1982 KHUSUSNYA PADA BAGIAN BLOK MESIN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd)

0 0 75

FAKTOR RISIKO ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 53

PERBEDAAN NILAI APE ANTARA PEKERJA PEMBUAT BATU - BATA DAN PETANI DI DESA SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 49