Upaya yang dilakukan oleh Marketing Public Relations Dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Pemasaran di PT. Batik Danarhadi

c) Upaya yang dilakukan oleh Marketing Public Relations Dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Pemasaran di PT. Batik Danarhadi

Berdasarkan data yang di peroleh peneliti di lapangan, terdapat 2 (dua) upaya yang di lakukan PT. Batik Danarhadi Surakarta untuk menangani hambatan yang di hadapi dalam usaha membangun citra perusahaan, yaitu:

a. Upaya untuk mengatasi hambatan intern (ke dalam)

1) Faktor Sumber Daya Manusia Hambatan yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia adalah bagaimana meningkatkan kualitas serta mengatur karyawan untuk melakukan kegiatan kerjanya semaksimal mungkin. Usaha yang dilakukan oleh pihak Batik Danarhadi untuk mengatasi hambatan tersebut antara lain dengan penjadwalan dalam proses produksi dan memberikan pelatihan- pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam melaksaanakan tugas.

Seperti yang di ungkapkan oleh informan I, pada wawancara tanggal

11 Juni 2009, sebagai berikut: “Usaha yang di lakukan dari kami adalah kita lebih ketat lagi dalam

memberikan deadline untuk pembuatan produk yang akan di gunakan, sehingga tidak ada keterlambatan yang mengakibatkan ketertundaan dalm pelaksanaan kegiatan perusahaan”.

Hal serupa juga di ungkapkan oleh informan II, pada wawancara tanggal 12 Juni 2009, sebagai berikut: “Kalau menghadapi masalah kemampuan mengoperasikan komputer

untuk visual kami mengadakan berbagai pelathan dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung peningkatan kemampuan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka”.

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa upaya yang di lakukan pihak PT. Batik Danarhadi dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan dari para karyawan adalah dengan memberikan jadwal deadline yang ketat dalam produksi dan memberikan pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.

2) Faktor Budgeting Masalah budget merupakan masalah yang vital karena tanpa adanya budget yang mencukupi , maka segala kegiatan seperti promosi dan pengadaan latihan bagi karyawan jadi terhambat. Dan cara untuk mengatasi masalah keterbatasan budget tidaklah mudah.

Seperti yang di ungkapkan informan II, pada wawancara tanggal 12 Juni 2009, sebagai berikut: “Kalau untuk promosi memang sudah disiapkan anggaran tersendiri,

hanya saja ketika kegiatan yang di ajukan di tolak oleh pimpinan hal yang bisa di lakuakan hanyalah mengundur dan mencari waktu pengganti yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan tersebut”.

Hal senada juga di sampaikan oleh informan III, pada wawancara tanggal 17 Juni 2009, sebagai berikut: “Untuk kami bagian Marketing Public Relations sebelum mengajukan

usulan kepada pimpinan, kami sudah menyiapkan Plan A dan Plan B dan hal inilah yang akan di sampaikan kepada pimpinan dan manakah yang di usulan kepada pimpinan, kami sudah menyiapkan Plan A dan Plan B dan hal inilah yang akan di sampaikan kepada pimpinan dan manakah yang di

b. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan ekstern(keluar), meliputi:

1) Faktor persaingan Harga (Price War) Hambatan dari persaingan harga, muncul dari perusahaan-perusahaan Batik yang mulai tumbuh sekarang ini yang berani menawarkan harga yang lebih rendah dan macam produk yang lebih beragam. Untuk mengatasi masalah tersebut PT. Batik Danarhadi menawarkan harga tertentu pada event-event tertentu.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Informan I, pada wawancara tanggal

11 Juni 2009, sebagai berikut: “Untuk mengatasi persaingan harga, kami bisa memberikan harga-harga

tertentu pada situasi dan kondisi tertentu, misalnya saat hari-hari besar keagamaan dan pada event-event tertentu agar pelangggan tertarik dan membeli produk yang ditawarkan. Contohnya pada saat Lebaran Batik Danarhadi memberikan diskon 10%-50% kepada konsumen”.

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh informan V, pada wawancara tanggal 12 Juli 2009, sebagai berikut: “Iya mbak, setiap musim liburan atau Lebaran Danarhadi banyak memberikan diskon. Lumayan lah mbak,dengan kualitas yang bagus dapat diskon pula”.

Dengan strategi promosi yang dilakukan di harapkan dapat meningkatkan jumalah pelanggan pada event tertentu. Selain itu usaha tersebut di maksudkan agar para pelanggan puas dan tetap setia kepada brand Batik Danarhadi.

Beberapa cara Batik Danarhadi dalam membina hubungan baik dengan para pelanggan adalah dengan memberikan voucher Rp 150.000,- sampai dengan Rp. 500.000,- untuk pelanggan tertentu yang membeli dalam jumlah besar, pemberian diskon 10%-50%, peragaan busana Batik Danarhadi dengan menampilkan koleksi-koleksi terbaru dan berkualitas dan biasanya dilakukan minimal 3x dalam setahun, dan juga bonus pembelian Beberapa cara Batik Danarhadi dalam membina hubungan baik dengan para pelanggan adalah dengan memberikan voucher Rp 150.000,- sampai dengan Rp. 500.000,- untuk pelanggan tertentu yang membeli dalam jumlah besar, pemberian diskon 10%-50%, peragaan busana Batik Danarhadi dengan menampilkan koleksi-koleksi terbaru dan berkualitas dan biasanya dilakukan minimal 3x dalam setahun, dan juga bonus pembelian

2) Faktor kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda ketika membeli suatu produk batik, yang menjadi kendala adalah bagaimana Batik Danarhadi mampu meyakinkan para pelanggan bahwa Batik Danarhadi mampu memenuhi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan setiap pelanggan. Hal seperti itu juga di sampaikan oleh informan II, pada wawancara tanggal 12 Juni 2009, sebagai berikut:

“Kami di sini beserta seluruh karyawan dari Batik Danarhadi berupaya memenuhi keinginan dan kebutuhan dari para pelanggan. Setiap kebutuhan pelanggan akan kami usahakan untuk dipenuhi sesuai dengan selera dan harga yang pelanggan sediakan. Dan kami selalu berupaya memberikan rancangan baru dalam motif maupun design”.

Hal serupa juga di sampaikan oleh informan VI, pada wawancara tanggal 17 Juni 2009, sebagai berikut: “Kalau masalah motif dan design saya senang dengan produk yang di

tawarkan oleh Batik Danarhadi karena selalu mengikuti trend yang ada. Walaupun untuk harga memang tergolong mahal, tetapi saya puas dengan kualitas yang sebanding”.

Seluruh karyawan dari Batik Danarhadi selalu melakukan upaya- upaya pemberian pelayanan sebaik mungkin bagi para pelanggan. Dengan terus memberikan inovasi produk batik, baik dari segi motif maupun design beragam yang di tawarkan yang akan menjadi pilihan dengan apa yang di inginkan oleh para pelanggan.

Selain usaha-usaha di atas, Batik Danarhadi juga berupaya menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggannya. Batik Danarhadi selalu berusaha untuk memberikan kepuasan bagi para pelanggan, serta berusaha membuat inovasi baru dalam berbagai macam kreasi produk batik yang dihasilkan., sehingga berbeda dan memiliki ciri tersendiri dan berbeda dari para pesaingnya.

3) Faktor dari “Pihak Ketiga” Hambatan kerjasama dari pihak ketiga dalam hal pemesanan tempat iklan seperti billboard memang harus di pikirkan dengan matang-matang oleh bagian Marketing Public Relations. Untuk itu pihak PT. Batik Danarhadi telah mencari solusi yaitu dengan instansi yang benar-benar professional dalam bekerja dan mampu menjalankan program promosi yang di miliki oleh PT. Batik Danarhadi dengan sebaik-baiknya.

Hal seperti itupun di sampaikan oleh informan II, pada wawancara tanggal 12 Juni 2009, sebagai berikut: “Dulu untuk negosiasi tempat pemasangan billboard dapat di lakukan

antara pihak terkait dengan kami sendiri, namun sekarang para pihak terkait sudah mulai menyerahkan wewenang mereka kepada pihak advertising yang di tunjuk. Untuk itu kami berupaya menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak advertising maupun media periklanan lainnya. Karena mau tidak mau kita saling membutuhkan”.

Dari hasil wawancara di atas upaya yang di tempuh dari Public Relations dalam menghadapi masalah dengan pihak ketiga adalah dengan terus menjalin kerjasama dan negosiasi dengan baik.