Model dan Penyelesaiannya
2. Model dan Penyelesaiannya
Persamaan Dirac dengan pasangan elektromagnetik minimal untuk spinor tak bermassa adalah
D Ψ≡ 0 (∂ t − ieA t )γ + (∂ + ieA).γ Ψ
(V.1)
Digunakan wakilan chiral dalam matriks Dirac menurut
dengan σ 1 ,σ 2 ,σ 3 , didefinisikan oleh persamaan (II.9). Medan magnet yang seragam dan konstan dapat dituliskan dalam bentuk
A t = 0,
A x = −By,
A y = 0,
A z = 0,
dengan B = ∇ × A = Bˆz. Kemudian partikel akan membentuk gerak siklotron dalam bidang x − y. Operator D diberikan oleh
D 0 =γ 1 ∂/∂t + γ.∇ − ieByγ .
(V.2)
Dipilih batasan eB > 0. Penyelesaian persamaan (V.1) dapat diperoleh melalui metode Feynman–Gell- Mann. Mula-mula persamaan Dirac (V.1) dikalikan dengan operator Dirac
D, sehing-
ga menghasilkan persamaan komponen-empat derajat kedua yang berupa
Persamaan (V.3) memiliki 8 penyelesaian yang tak gayut Φ. Penyelesaian Ψ dari persamaan (V.1) diberikan oleh
Ψ = DΦ.
(V.4)
Penyelesaian yang berjumlah 8 tersebut diperoleh dari dua kali jumlah penyelesaian yang tak gayut. Persamaan (V.2) menunjukkan bahwa
D dapat ditulis sebagai
D + ≡ ∂/∂x − ieBy + i∂/∂y
dan
≡D + = −∂/∂x + ieBy + i∂/∂y. (V.5)
Kemudian, persamaan (V.3) dapat ditulis sebagai
2 2 2 2 2 2 2 DD 12 Φ≡ ∂
t −∂ x −∂ y −∂ z − 2ieBy∂ x +e B y
I yang dimaksud pada persamaan di atas adalah matriks identitas 4×4 dan σ 12 =
2 i [γ 1 ,γ 2 ] adalah matriks diagonal 4×4 yang elemen-elemennya tidak nol (1,-1,1,-1). Dalam mengamati persamaan (V.6) digunakan kaitan komutasi
[D − ,D + ] = 2eB.
Hal ini menunjukkan bahwa D + dan D − adalah operator naik dan turun pada osilator harmonik yang tidak ternormalisasi. Persamaan (V.6) mengandung rasio giromagnetik yang bernilai dua, yang da- pat diselesaikan dengan cara ansatz. Penyelesaian tersebut adalah
Φ nǫτ σ (t, x, y, z) ≡ exp [iǫ (−ω n t+k x x+k z z)] g nǫσ (y)χ τσ ,
(V.7)
dengan χ τσ dipilih sebagai swaspinor komponen-4 yang bernilai tetap, tak gayut, dan berjumlah 4, dari matriks
dengan τ, σ = ±1. Matriks γ 5 dan σ 12 saling berkomutasi satu dan lainnya dengan operator DD. Kemudian spinor χ τσ berturut-turut mengisi matriks pada kolom per-
tama hingga keempat, dan di tempat lain bernilai nol. Penyelesaian persamaan (V.7) juga diberi label ǫ untuk tenaga, dan bilangan bulat n ≥ 0. Bilangan bulat ini muncul karena fungsi g nǫσ (y) dalam persamaan (V.7) diperoleh berupa fungsi osilator harmonik, yang pusatnya berpindah dari titik asal (origin) dengan jumlah yang bergantung pada momentum x, k x .
Kekekalan, Hermitan, namun produk skalarnya definit-non positif untuk tiap dua penyelesaian Φ dan Φ ′ persamaan (V.6) adalah
hΦ|Φ i≡i d xΦ ∗ (t, x)
∂ /∂tΦ ′ (t, x).
(V.8)
Dalam hubungannya dengan produk skalar, lengkap, set ortogonal dari penyelesa- Dalam hubungannya dengan produk skalar, lengkap, set ortogonal dari penyelesa-
g nǫσ (y) = exp − eB(y − ǫk x /eB)
2 ×H n−1/2−1/2σ (eB) 1/2 (y − ǫk x /eB) ,
(V.9)
n =+k z + 2neB
(V.10)
dan H n adalah polinomial Hermit. Dengan penyelesaian ini untuk Φ nǫτ σ diperoleh identitas
D 1/2 + Φ nǫτ σ (y) = −i(eB) Φ n+1,ǫτ σ (y), dan 1/2 D
− Φ nǫτ σ (y) = +i(eB) (2n − 1 − σ) × Φ n−1,ǫτ σ (y). (V.11)
Persaman (V.7) adalah 4 sistem persamaan diferensial derajat kedua yang menghasilkan 8 penyelesaian yang tak gayut, φ nǫτ σ , untuk setiap nilai momentum k x dan k z . Bentuk fungsional dari penyelesaian tersebut tidak bergantung terhadap τ. Oleh karena itu, terdapat keadaan merosot ganda pada 8 penyelesaian ini, meskipun saling tak gayut karena spinor χ τσ bersifat ortogonal, sesuai dengan persamaan (V.8). Selain itu, tenaganya saling bebas terhadap k x . Hal inilah yang sering dikenal dengan tingkat kemerosotan Landau dan mencerminkan kesetangkupan translasi magnetik pada bidang x − y.
Sebagai lanjutan dari metode Feynman–Gell-Mann, digunakan persamaan (V.4) untuk memperoleh penyelesaian persamaan (V.1). Karena persamaan (V.1) adalah persamaan diferensial derajat pertama, tidak semua penyelesaian Ψ yang diperoleh Sebagai lanjutan dari metode Feynman–Gell-Mann, digunakan persamaan (V.4) untuk memperoleh penyelesaian persamaan (V.1). Karena persamaan (V.1) adalah persamaan diferensial derajat pertama, tidak semua penyelesaian Ψ yang diperoleh
3 hΨ|Ψ 0 i= d x Ψ(t, x)γ Ψ ′ (t, x)
= 3 d xΨ † (t, x)Ψ ′ (t, x).
(V.12)
Aspek penting yang lain dari persamaan di atas adalah jika persamaan tersebut ditulis dalam bentuk Hamiltonian
dengan H D adalah matriks 4 × 4 yang berupa
dan h D adalah matriks 2 × 2 menurut
−i∂/∂z iD −
(V.15)
−iD + i∂/∂z
diperoleh bahwa [H
D ,γ 5 ] = 0 tetapi [H D ,σ ] 6= 0. Hal ini berarti bahwa swanilai σ dari σ 12 tidak dapat digunakan sebagai label bagi penyelesaian H D .