Perlindungan Hak Cipta TINJAUAN PUSTAKA

59 Kehakiman Direktorat Hak Cipta apabila semua persyaratan telah dipenuhi. Apabila pendaftaran telah diterima, maka ciptaan tersebut dimuat di dalam Daftar Umum Ciptaan yang kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia oleh Direktorat Hak Cipta.

H. Perlindungan Hak Cipta

Pelanggaran hak cipta adalah perbuatan merugikan orang lain dan akan mempengaruhi laju pembangunan dalam bidang intelektual yang menghambat upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Karena itu hak cipta perlu dilindungi oleh hukum. Perlindungan hukum merupakan upaya yang diatur oleh Undang- undang guna mencegah terjadinya pelanggaran hak kekayaan intelektual oleh orang yang tidak berhak. Jika terjadi pelanggaran, maka pelanggar tersebut harus diproses secara hukum, dan bila terbukti melakukan pelanggaran, dia akan dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan undang-undang bidang hak kekayaan intelektual yang dilanggar itu. Undang-undang bidang hak kekayaan intelektual mengatur jenis perbuatan pelanggaran serta ancaman hukumannya, baik secara perdata maupun secara pidana. Untuk memahami apakah perbuatan itu merupakan pelanggaran hak kekayaan intelektual perlu dipenuhi unsur-unsur penting berikut ini: a. Larangan undang-undang. Perbuatan yang dilakukan oleh Pengguna hak kekayaan intelektual dilarang dan diancam hukuman oleh undang-undang. 60 b. Izin lisensi. Penggunaan hak kekayaan intelektual dilakukan tanpa persetujuan lisensi dari pemilik atau pemegang hak terdaftar. c. Pembatasan undang-undang. Penggunaan hak kekayaan intelektual melampaui batas ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang. d. Jangka waktu. Penggunaan hak kekayaan intelektual dilakukan dalam jangka waktu perlindungan yang ditetapkan oleh undang-undang atau perjanjian tertulis atau lisensi. Menurut ketentuan UUHC 2002 untuk memperoleh perlindungan hukum, setiap HKI wajib didaftarkan. Pendaftaran yang memenuhi persyaratan undang-undang merupakan pengakuan dan pembenaran atas HKI seseorang, yang dibuktikan dengan Sertifikat pendaftaran sehingga memperoleh perlindungan hukum. Dalam Pasal 37 UUHC 2002 menegaskan bahwa pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh pencipta atau pemegang hak cipta atau kuasa kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal HaKI. 61

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan adalah segala aktivitas berdasarkan disiplin ilmiah untuk mengumpulkan, mengkelaskan, menganalisa dan menafsirkan fakta-fakta alam masyarakat, kelakuan rohani manusia guna menemukan prinsip-prinsip pengetahuan dan metode baru dalam usaha menanggulangi hal-hal tersebut. Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan, menguji suatu pengetahuan menemukan berarti berusaha untuk melakukan sesuatu dalam mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan sesuatu yang memperluas dan menggali lebih dalam sesuatu yang sudah ada atau diragukan keberadannya 40 . Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa, dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten berarti berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti berdasarkan tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu 41 . Metode penelitian dapat dikatakan metodologi yaitu merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam kegiatan penelitian, sehingga dalam uraiannya dapat mengarah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sejalan dengan disiplin ilmu yang penulis pelajari, maka dalam penulisan tesis ini yang digunakan adalah penelitian hukum. Adapun yang dimaksud dengan penelitian hukum adalah : 40 Ronny Hanitiyo Soemitro, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1983, halaman 15. 41 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI Press, 1984, halaman 42.