Umum TIANG PANCANG BAJA

Gambar 19 – Sepatu Tiang Baja f. Pengecoran Dalam Tiang Sebagian besar pekerjaan tiang pancang pada proyek jembatan adalah pipa baja yang dipancang didalam tanah dan kemudian diisi dengan beton. Suatu jalinan penulangan reinforcing cage ditempatkan di dalam pipa sebelum pengecoran. Bata ng-batang penulangan akan keluar di atas permukaan pemotongan tiang dan berfungsi untuk mengikat tiang pada kepala jembatan atau cap pilar. Seringkali tidak praktis memadatkan beton dengan getaran pada bagian bawah tiang yang dicor di tempat. Beton pada bagian atas setinggi 2 atau 3 meter dari puncak harus dipadatkan dengan menggunakan cara penggetaran yang biasa dilakukan. Penulangan harus diletakan di tengah pipa dengan selimut yang disyaratkan. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan pengatur jarak spacer yang sesuai pada bagian luar jalinan penulangan. Perhatikan bahwa pengatur jarak tersebut mungkin akan berputar pada waktu jalinan diturunkan kedalam tiang. Pengatur jarak harus dipasang setiap 90º di sekeliling jalinan penulangan, dan harus diberi jarak antara setiap 2 atau 2,5 meter menurut arah memanjang tiang.

5. PEMANCANGAN

1 Umum Tiang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis palu, asalkan tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu se belum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang ditunjukkan dalam Gambar. Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tempa atau besi non -magnetik. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus dipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang tepat. Semua pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya, dan palu pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai ke dalaman p enetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau s ebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang dalam kelompok tersebut sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung yang aman, atau Direksi Pekerjaan dapat mengubah rancangan bangunan bawah jembatan bilamana dianggap perlu. Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis gravitasi, uap atau diesel. Untuk tiang pancang beton, umumnya digunakan jenis uap atau diesel. Berat palu pada jenis gravi - tasi sebaiknya tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, tetapi sama sekali tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, dan minimum 2 ton untuk tiang pancang beton. Untuk tiang pancang baja, berat palu harus dua kali berat tiang